Wednesday, January 23, 2013
Tim Sultan Minta PNS Pemkab Konawe Bersikap Netral
Unaaha-(Kabar Anoa)
Sekretaris pemenangan pasangan Syamsul Ibrahim-Litanto (Sultan), Arief Rahman mensinyalir adanya gerakan dari segelintir oknum PNS di Konawe mendukung pasangan tertentu. Dukungan itu terlihat sebelum penetapan cabup dan cawabup. "Nah, ini yang ingin kami ingatkan bahwa khusus PNS terikat pada surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang netralitas PNS dalam Pemilukada yang mengharamkan keterlibatan PNS menggalang dukungan untuk pemenangan calon tertentu," ujar Arief Rahman sembari menunjukkan SE Menteri PAN/Reformasi Birokrasi bernomor SE/08/M.PAN/3/2005 tentang Netralitas PNS dalam Pemilukada.
Diaturan Pemilukada sendiri, menurut Arief Rahman juga mengharamkan keterlibatan PNS dalam Pemilukada didaerah manapun termasuk di Pemilukada Konawe ini. Dan sanksinya sangat jelas, PNS yang terlibat dalam Pemilukada terancam hukuman kurungan selama enam bulan. "Jadi, saya hanya mau mengingatkan saudara-saudara kita yang PNS terutama pejabat struktural untuk tidak melibatkan diri dalam pemilukada ini. Sebab, ancamannya jelas. Paling singkat enam bulan penjara,"tambah Arief Rahman kepada koran ini di Kantor KPU Konawe, kemarin.
Menurut Arief Rahman, peringatan itu diutarakannya karena pihaknya menengarai adanya indikasi keterlibatan oknum PNS kepada calon bupati tertentu yang dilakukan secara masif dan terbuka. Lalu mengapa sinyalamen itu baru diungkapkan saat ini? "Indikasinya sangat jelas. Kami baru ungkapkan sekarang setelah penetapan calon, karena sudah jelas calon-calonnya. Nah, kami temukan beberapa indikasi namun tidak bisa kami sampaikan secara terbuka. Tetapi jelas sekali ada gerakan oknum PNS secara sistematis untuk mendukung calon tertentu," ungkap Arief Rahman sembari menolak menyebutkan oknum PNS itu mendukung calon dimaksud.
"Kami tidak etis menyebutkan itu. Kami hanya mau menyampaikan kepada calon tertentu yang merasa diri secara sistematis menggunakan kekuatan agar dihentikan pasca penetapan calon," pintanya.
Lain halnya sebelum penetapan calon kompetitor Pemilukada karena pihak Sultan belum memastikan akan terdaftar sebagai peserta pemilukada.
Arief Rahman enggan berspekulasi terkait dukungan PNS tersebut, yang jelas pantauan lapangan tim Sultra terdapat oknum PNS yang bergerak mendukung calon tertentu. Selama ini pihaknya belum mengadukan ke Pnawas Konawe karena belum adanya calon bupati dan wakil bupati yang ditetapkan KPU Konawe. "Nah, sekarang setelah calon ditetapkan dan apabila kami temukan secara langsung maka akan kami laporkan (kepada Panwas,red) karena ancamannya sangat jelas. Paling singkat enam bulan penjara," tukasnya. (Cr-6/KA-01)
Labels:
Politik
Delapan Cabup Konawe Ditetepkan KPU
Unaaha-(Kabar Anoa)
Sebelumnya, Delapan bakal colan Bupati dan Wakil Bupati yang telah mendaftarkan diri ke KPU November 2012 lalu, kini delapan bakal cabup resmi ditetapkan KPU melalui rapat plono terbuka digedung Wekoila, Rabu (16/1) lalu, yang dihadiri lima komisioner KPU Konawe, dan juga para kandidat yang diwakili anggota tim kemenangan calon para kandidat.
Delapan calon Bupati dan wakil Bupati ini, diantaranya dua pasang jalur indepeden dan enam pasang diusung Partai politik, kategori yang masuk dalam jalur independen diantaranya andi Hasbullah Husain Moita dan dr Mardi Santosa (Hasmar). Sedangkan Pasangan yang diusung partai politik yaitu, pasangan Irawan Laliasa-Burhanuddin Ak (Ilham) diusung PNBK, PKB dan Hanura. Minus Gerindra dan PPP, hanya sebagai partai pendukung bukan pengusung. Disusul pasangan Kery Saiful Konggoasa-Parinringi (Berkesan) diusung PAN. Kemudian pasangan, Masmuddin-Mustakin yang diusung Partai Demokrat dan PPNUI.
Selanjutnya, pasangan Surunuddin Dangga-Siti Aminah Rasak Porosi (Srasi), didukung partai Golkar, PKS dan Partai Pelopor. Disusul pasangan Syamsul Ibrahim-Litanto (Sultan) diusung PDIP, PBB, dan PPD. Kemudian, pasangan independen Hj.Weni-Sainal Kamase (Wekoila) dengan jumlah 17.236 dukungan.Terakhir, pasangan Yusuf Tawulo-Azis Tondrang diusung 13 parpol non seat.
Sebelumnya Ketua Pokja Pencalonan Pilbup KPU Konawe, Ir.Hajartul Aswath Taridala membacakan hasil verifikasi dukungan parpol dan calon
independen. Termasuk hasil pemeriksaan kesehatan. Kedelapan calon memenuhi syarat seperti berkas SKCK, focotcopy KTP legalisir, keabsahan ijazah, NPWP, Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHPN), partai pendukung dan dokumen kesehatan. "Begitupun formulir tidak memiliki tanggungan utang, tidak sedang vailid, formulir surat keterangan sedang tidak dicabut hak pilihnya semua calon memenuhi syarat," ujar Ir.Hajartul Aswath Taridala saat membacakan hasil verifikasi didampingi empat komisioner KPU lainnya, Sukiman Tosugi, Bislan, Rudiasin dan Suhardin.
Ir.Hajartul Aswath Taridala membantah isu beredar bahwa KPU Konawe meloloskan delapan calon hanya sekedar mengamankan diri atau menghindari
konflik apabila tidak diloloskannya beberapa calon. "Tidak benar itu. Kita sudah bekerja untuk memverifikasi secara baik. Makanya hari ini kami secara transparan mengumumkan. Berkasnya dapat dilihat. Kalaupun ada yang komplain silakan. Kami siap merubah. Tetapi kan kami sudah memakai jasa instansi pemeriksa berkasnya," tambah Ir.Hajartul Aswath Taridala.
Ir.Hajartul Aswath Taridala mengaku rapat internal KPU Konawe, Selasa malam lalu. terkait bakal calon yang akan diloloskan dapat dikatakan berjalan alot dapat pula dikatakan tidak alot. Sebab, dalam menentukan pasangan yang diusung parpol non seat. "Tadinya kan 15 parpol. Nah, setelah diverifikasi kembali secara baik dan utuh ternyata hanya 13 parpol saja," ucapnya.
Sebelum pleno penetapan pun menurut Ir.Hajartul Aswath Taridala pihaknya senantiasa berkoordinasi dan rapat konsultasi dengan Panwas
Kabupaten Konawe. Tujuannya untuk menyerap masukan sebelum pleno penetapan cabup dan cawabup Konawe ini. "Kami juga menyahuti masukan Panwas. Kalau memenuhi syarat kenapa tidak diloloskan, sebaliknya kalau tidak memenuhi syarat maka jangan diloloskan," tegasnya.
Ditempat yang sama, Ketua KPU Konawe Sukiman Tosugi lalu membacakan SK penetapan pasangan calon kepala dan wakil kepala daerah sebagai peserta Pemilukada yakni nomor 30/KPTS/PKWK/KPU/027.433256/I/2013. "Setelah tahapan ini, KPU Konawe selanjutnya memasuki tahapan penetapan, penentuan nomor urut dan pengumuman pasangan calon yang berlangsung 19 hingga 21 Januari 2013," ujar Sukiman Tosugi. (Cr-6/KA-01)
Sebelumnya, Delapan bakal colan Bupati dan Wakil Bupati yang telah mendaftarkan diri ke KPU November 2012 lalu, kini delapan bakal cabup resmi ditetapkan KPU melalui rapat plono terbuka digedung Wekoila, Rabu (16/1) lalu, yang dihadiri lima komisioner KPU Konawe, dan juga para kandidat yang diwakili anggota tim kemenangan calon para kandidat.
Delapan calon Bupati dan wakil Bupati ini, diantaranya dua pasang jalur indepeden dan enam pasang diusung Partai politik, kategori yang masuk dalam jalur independen diantaranya andi Hasbullah Husain Moita dan dr Mardi Santosa (Hasmar). Sedangkan Pasangan yang diusung partai politik yaitu, pasangan Irawan Laliasa-Burhanuddin Ak (Ilham) diusung PNBK, PKB dan Hanura. Minus Gerindra dan PPP, hanya sebagai partai pendukung bukan pengusung. Disusul pasangan Kery Saiful Konggoasa-Parinringi (Berkesan) diusung PAN. Kemudian pasangan, Masmuddin-Mustakin yang diusung Partai Demokrat dan PPNUI.
Selanjutnya, pasangan Surunuddin Dangga-Siti Aminah Rasak Porosi (Srasi), didukung partai Golkar, PKS dan Partai Pelopor. Disusul pasangan Syamsul Ibrahim-Litanto (Sultan) diusung PDIP, PBB, dan PPD. Kemudian, pasangan independen Hj.Weni-Sainal Kamase (Wekoila) dengan jumlah 17.236 dukungan.Terakhir, pasangan Yusuf Tawulo-Azis Tondrang diusung 13 parpol non seat.
Sebelumnya Ketua Pokja Pencalonan Pilbup KPU Konawe, Ir.Hajartul Aswath Taridala membacakan hasil verifikasi dukungan parpol dan calon
independen. Termasuk hasil pemeriksaan kesehatan. Kedelapan calon memenuhi syarat seperti berkas SKCK, focotcopy KTP legalisir, keabsahan ijazah, NPWP, Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHPN), partai pendukung dan dokumen kesehatan. "Begitupun formulir tidak memiliki tanggungan utang, tidak sedang vailid, formulir surat keterangan sedang tidak dicabut hak pilihnya semua calon memenuhi syarat," ujar Ir.Hajartul Aswath Taridala saat membacakan hasil verifikasi didampingi empat komisioner KPU lainnya, Sukiman Tosugi, Bislan, Rudiasin dan Suhardin.
Ir.Hajartul Aswath Taridala membantah isu beredar bahwa KPU Konawe meloloskan delapan calon hanya sekedar mengamankan diri atau menghindari
konflik apabila tidak diloloskannya beberapa calon. "Tidak benar itu. Kita sudah bekerja untuk memverifikasi secara baik. Makanya hari ini kami secara transparan mengumumkan. Berkasnya dapat dilihat. Kalaupun ada yang komplain silakan. Kami siap merubah. Tetapi kan kami sudah memakai jasa instansi pemeriksa berkasnya," tambah Ir.Hajartul Aswath Taridala.
Ir.Hajartul Aswath Taridala mengaku rapat internal KPU Konawe, Selasa malam lalu. terkait bakal calon yang akan diloloskan dapat dikatakan berjalan alot dapat pula dikatakan tidak alot. Sebab, dalam menentukan pasangan yang diusung parpol non seat. "Tadinya kan 15 parpol. Nah, setelah diverifikasi kembali secara baik dan utuh ternyata hanya 13 parpol saja," ucapnya.
Sebelum pleno penetapan pun menurut Ir.Hajartul Aswath Taridala pihaknya senantiasa berkoordinasi dan rapat konsultasi dengan Panwas
Kabupaten Konawe. Tujuannya untuk menyerap masukan sebelum pleno penetapan cabup dan cawabup Konawe ini. "Kami juga menyahuti masukan Panwas. Kalau memenuhi syarat kenapa tidak diloloskan, sebaliknya kalau tidak memenuhi syarat maka jangan diloloskan," tegasnya.
Ditempat yang sama, Ketua KPU Konawe Sukiman Tosugi lalu membacakan SK penetapan pasangan calon kepala dan wakil kepala daerah sebagai peserta Pemilukada yakni nomor 30/KPTS/PKWK/KPU/027.433256/I/2013. "Setelah tahapan ini, KPU Konawe selanjutnya memasuki tahapan penetapan, penentuan nomor urut dan pengumuman pasangan calon yang berlangsung 19 hingga 21 Januari 2013," ujar Sukiman Tosugi. (Cr-6/KA-01)
Labels:
Politik
Dinas Pertanian Target Swasembada Beras
Wanggudu-(Kabar Anoa)
Dinas Pertanian Kabupaten Konawe Utara (Konut) menargetkan swasembada beras dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Kepala Dinas Pertanian Konut, Sahrudin Sami mengatakan alasan masih perlunya waktu untuk mencapai swasembada karena produksi beras didaerah itu belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebab, hasil produksi satu hektar sawah hanya sekitaran tiga ton saja.
Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Konut akan beras, masih dipasok dari daerah luar.
"Saat ini untuk memenuhi semua kebutuhan kita masih memasok beras dari Kabupaten Konawe, Konawe Selatan dan Kota Kendari," ujar Sahrudin Sami diruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Menurut Sahrudin Sami luasan lahan yang ada dan produktif sekitar 2000 hektare lebih. Itupun merupakan sawah baru yang umumnya baru satu kali tanam. Hasilnya pun tidak maksimal karena saat diproses hasilnya kurang dari tiga ton.
Nah, untuk mengejar target itu tahun 2012 lalu pihaknya mendapat jatah pencetakan sawah baru seluas 500 hektare. Pencetakan sawah baru ini mulai dari Kecamatan Motui hingga Kecamatan Wiwirano.
Sedangkan untuk Langgikima belum mendapatkan jatah. Sebab, wilayah tersebut belum memenuhi persyaratan untuk pembukaan lahan baru. "Wiwirano baru tahun ini kita akan buka yakni di Desa Lamooso seluas 30 hektare untuk percobaan. Sedang untuk Langgikima belum bisa karena lahan yang kita prioritaskan dulu kini telah tertutupi oleh material batu akibat banjir," tukasnya.
Ia berharap dengan penambahan luas area ini, komoditas dan kebutuhan masyarakat bisa balance. Sehingga dapat mencapai produksi enam ton setiap luas lahan yang ada, sekaligus dapat mencukupi kebutuhan beras pertahunnya. Kendati begitu, target swasembada ini juga masih sulit dicapai, karena petani masih terkendala ketersedian infrastruktur, ketersediaan pupuk dan mobilitas petani yang masih terbatas. (KA-05/KA-01)
Dinas Pertanian Kabupaten Konawe Utara (Konut) menargetkan swasembada beras dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Kepala Dinas Pertanian Konut, Sahrudin Sami mengatakan alasan masih perlunya waktu untuk mencapai swasembada karena produksi beras didaerah itu belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebab, hasil produksi satu hektar sawah hanya sekitaran tiga ton saja.
Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Konut akan beras, masih dipasok dari daerah luar.
"Saat ini untuk memenuhi semua kebutuhan kita masih memasok beras dari Kabupaten Konawe, Konawe Selatan dan Kota Kendari," ujar Sahrudin Sami diruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Menurut Sahrudin Sami luasan lahan yang ada dan produktif sekitar 2000 hektare lebih. Itupun merupakan sawah baru yang umumnya baru satu kali tanam. Hasilnya pun tidak maksimal karena saat diproses hasilnya kurang dari tiga ton.
Nah, untuk mengejar target itu tahun 2012 lalu pihaknya mendapat jatah pencetakan sawah baru seluas 500 hektare. Pencetakan sawah baru ini mulai dari Kecamatan Motui hingga Kecamatan Wiwirano.
Sedangkan untuk Langgikima belum mendapatkan jatah. Sebab, wilayah tersebut belum memenuhi persyaratan untuk pembukaan lahan baru. "Wiwirano baru tahun ini kita akan buka yakni di Desa Lamooso seluas 30 hektare untuk percobaan. Sedang untuk Langgikima belum bisa karena lahan yang kita prioritaskan dulu kini telah tertutupi oleh material batu akibat banjir," tukasnya.
Ia berharap dengan penambahan luas area ini, komoditas dan kebutuhan masyarakat bisa balance. Sehingga dapat mencapai produksi enam ton setiap luas lahan yang ada, sekaligus dapat mencukupi kebutuhan beras pertahunnya. Kendati begitu, target swasembada ini juga masih sulit dicapai, karena petani masih terkendala ketersedian infrastruktur, ketersediaan pupuk dan mobilitas petani yang masih terbatas. (KA-05/KA-01)
Labels:
Ekonomi
Aswad Sulaiman Resmikan Hotel Grand Asera
Wanggudu-(Kabar Anoa)
Sebagai daerah otonom baru yang kini berusia enam tahun, Kabupaten Konawe Utara tentunya kerap dikunjungi tetamu. Tetamu pemerintah maupun tetamu investor. Penginapan masih menjadi salah satu kebutuhan utama tetamu tersebut. Sadar akan hal itu, Pemkab Konawe Utara sangat merespon pihak swasta yang menanamkan modalnya untuk membangun penginapan atau hotel. Lihat saja, beberapa pekan lalu Bupati Konawe Utara, Aswad Sulaiman didampingi Wakil Bupati Ir.Ruksamin meresmikan Hotel Grand Asera, yang ditandai pengguntingan pita. Seremoni peresmian itu dihadiri Ketua DPRD Konut, Raup dan Ketua Tim Penggerak PKK Konut, Hj Isyatin Syam Aswad Sulaiman, belum lama ini
Bupati Aswad Sulaiman mengapresiasi berdirinya hotel tersebut. Sebab, eksistensi fasilitas penginapan yang ada akan memacu pembangunan di daerah itu. Tumbuhkembangnya pembangunan didukung seluruh komponen. Kata dia, hotel tersebut menjadi ikon kemajuan suatu daerah, dimana bisa menunjang pembangunan dan pemerintahan. "Konawe Utara ini adalah daerah investasi. Umumnya tamu asing mau berkunjung kesini. Nah, untuk menarik mereka maka fasilitas penginapan harus menunjang. Menunjang itu bukan berarti gedungnya harus bertingkat tetapi fasilitas layanan yang tersedia," ujar Bupati Konut pertama pilihan langsung rakyat itu.
Menurut Aswad Sulaiman, pihaknya kerap menerima tawaran sebagai tuan rumah berbagai ivent namun kerap pula ditolak karena terbentur fasilitas perhotelan yang masih minim. "Adanya Hotel Grand Asera ini bisa menjadi pembuka berdirinya banyak hotel didaerah ini. Dengan sendirinya, lapangan kerja terbuka sebesar-besarnya," tambahnya.
Ditempat yang sama, Asruddin pemilik hotel Grand Asera mengatakan hotel yang dibangun ditempat strategis yakni berada dijalur jalan trans Sulawesi dan sangat representatif. Hotel itu memanjakan tetamu dengan beberapa fasilitas berupa ball room, restaurant, cafetaria dan meeting room. "Sebagai langkah awal kita telah menyediakan sebanyak 20 kamar. Dimana nantinya masih akan dikembangkan hingga 30 kamar. Kami juga akan bangun kolam renang sebagai penunjang lainnya," beber Asruddin.
Asruddin merinci 20 kamar ini terdiri dari dua Suite Room, 8 Deluxe Room dan 10 Superior Room. Perbedaan dari tiga jenis kamar ini terletak pada fasilitas yang disediakan. Harganyapun bervariasi, mulai Rp 300 ribu hingga Rp 450 ribu semalam. "Kamar tipe Suite Room tersedia shower,bak berendam dan ruang tamunya. Deluxe room hanya menggunakan shower dan satu bed. Sedangkan untuk superior room tersedia double bed," jelasnya. (KA-05/KA-01)
Sebagai daerah otonom baru yang kini berusia enam tahun, Kabupaten Konawe Utara tentunya kerap dikunjungi tetamu. Tetamu pemerintah maupun tetamu investor. Penginapan masih menjadi salah satu kebutuhan utama tetamu tersebut. Sadar akan hal itu, Pemkab Konawe Utara sangat merespon pihak swasta yang menanamkan modalnya untuk membangun penginapan atau hotel. Lihat saja, beberapa pekan lalu Bupati Konawe Utara, Aswad Sulaiman didampingi Wakil Bupati Ir.Ruksamin meresmikan Hotel Grand Asera, yang ditandai pengguntingan pita. Seremoni peresmian itu dihadiri Ketua DPRD Konut, Raup dan Ketua Tim Penggerak PKK Konut, Hj Isyatin Syam Aswad Sulaiman, belum lama ini
Bupati Aswad Sulaiman mengapresiasi berdirinya hotel tersebut. Sebab, eksistensi fasilitas penginapan yang ada akan memacu pembangunan di daerah itu. Tumbuhkembangnya pembangunan didukung seluruh komponen. Kata dia, hotel tersebut menjadi ikon kemajuan suatu daerah, dimana bisa menunjang pembangunan dan pemerintahan. "Konawe Utara ini adalah daerah investasi. Umumnya tamu asing mau berkunjung kesini. Nah, untuk menarik mereka maka fasilitas penginapan harus menunjang. Menunjang itu bukan berarti gedungnya harus bertingkat tetapi fasilitas layanan yang tersedia," ujar Bupati Konut pertama pilihan langsung rakyat itu.
Menurut Aswad Sulaiman, pihaknya kerap menerima tawaran sebagai tuan rumah berbagai ivent namun kerap pula ditolak karena terbentur fasilitas perhotelan yang masih minim. "Adanya Hotel Grand Asera ini bisa menjadi pembuka berdirinya banyak hotel didaerah ini. Dengan sendirinya, lapangan kerja terbuka sebesar-besarnya," tambahnya.
Ditempat yang sama, Asruddin pemilik hotel Grand Asera mengatakan hotel yang dibangun ditempat strategis yakni berada dijalur jalan trans Sulawesi dan sangat representatif. Hotel itu memanjakan tetamu dengan beberapa fasilitas berupa ball room, restaurant, cafetaria dan meeting room. "Sebagai langkah awal kita telah menyediakan sebanyak 20 kamar. Dimana nantinya masih akan dikembangkan hingga 30 kamar. Kami juga akan bangun kolam renang sebagai penunjang lainnya," beber Asruddin.
Asruddin merinci 20 kamar ini terdiri dari dua Suite Room, 8 Deluxe Room dan 10 Superior Room. Perbedaan dari tiga jenis kamar ini terletak pada fasilitas yang disediakan. Harganyapun bervariasi, mulai Rp 300 ribu hingga Rp 450 ribu semalam. "Kamar tipe Suite Room tersedia shower,bak berendam dan ruang tamunya. Deluxe room hanya menggunakan shower dan satu bed. Sedangkan untuk superior room tersedia double bed," jelasnya. (KA-05/KA-01)
Labels:
Ekonomi
UPTD Pendidikan Kecamatan Tinondo Berkantor di Perumahan Guru
Kolaka-(Kabar Anoa)
Unit pelaksana teknis daerah (UPTD) pendidikan di kecamatan tinondo kabupaten kolaka yang sejak tahun 2007 hingga sekarang ini masih berkantor di perumahan guru . Sedikitnya 20-an sekolah pendidikan di kecamatan itu di bawah naungannya, sehingga kegiatan besar yang melibatkan semua sekolah tak efisien, namun pihak Dikmudora Kabupaten Kolaka terkesan acuh mengetahui ha itu.
Misalnya Dari SD,SMP,SMA,hingga SMK yang sering melaksanakan kegiatan rapat di UPTD pendidikan itu, tak efisien, sebagaimana diungkapkan Kepala UPTD Tinondo yang pada saat ini berkantor di perumahan guru itu, Aune saat ditemui di ruang kerjanya,Jum'at (17/1) lalu mengungkapkan bahwa perumahan guru yang saat ini dijadikan kantor UPTD Tinondo ,sudah berulang kali mengusulkan kepada pihak Dikmudora kabupaten kolaka namun pihak Dimudora
terkesan acuh.
Aune mengatakan, Bukan cuman pemerintah kabupaten, saat kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan (musrembang) Pihaknya selalu mengusulkan agar disisipkan bantuan untuk kantor UPTD namun sampai saat ini belum ada realisasi, bukan itu saja fasilitas lainnya berupa meja dan kursi Pihaknya juga meminjam kepada SDN 1 Tinondo,
"padahal apabila kantor UPTD kami ada ,kami beserta kepala sekolah lainya bisa menyisipkan dana Bos (bantuan oprasional siswa) atau pun rutin UPTD untuk membeli meja dan kursi ,kami juga mengharapkan kepada pihak diknas kabupaten aggar mengirim guru PNS yang berkualitas untuk tenaga pengajar di Kecamatan Tinondo ,yang saat ini sangat kekurangan tenaga pengajar di semua sekolah di Tinondo,karena ada beberapa sekolah di Kecamatan Tinondo,hanya kepala sekolahnya yang pegawai negeri sipil (PNS) lain dari itu guru -gurunya masih berstatus guru tidak tetap (GTT)" ujar AUNE
Kata dia, yang sekiranya Pemkab Kolaka dapat merealisasikan usulan mereka dalam hal ini pembangnan Kantor UPTD, kegiatan-kegiatan rapat tidak akan terasa sesar karena berdempet-dempetan, karena Perumahan guru tak layak dijadikan kantor "ada beberapa usulan kami, yaitu kantor UPTD, Kendaraan Operasional Ka. UPTD dan Kepala Sekolah juga guru berkualitas, dan kami meminta pada pihak pemerintah kabupaten agar merealisasikan secepatnya, usulan kami demi kelancaran kegiatan operasional kami" harapnya (Cr-9/KA-01)
Unit pelaksana teknis daerah (UPTD) pendidikan di kecamatan tinondo kabupaten kolaka yang sejak tahun 2007 hingga sekarang ini masih berkantor di perumahan guru . Sedikitnya 20-an sekolah pendidikan di kecamatan itu di bawah naungannya, sehingga kegiatan besar yang melibatkan semua sekolah tak efisien, namun pihak Dikmudora Kabupaten Kolaka terkesan acuh mengetahui ha itu.
Misalnya Dari SD,SMP,SMA,hingga SMK yang sering melaksanakan kegiatan rapat di UPTD pendidikan itu, tak efisien, sebagaimana diungkapkan Kepala UPTD Tinondo yang pada saat ini berkantor di perumahan guru itu, Aune saat ditemui di ruang kerjanya,Jum'at (17/1) lalu mengungkapkan bahwa perumahan guru yang saat ini dijadikan kantor UPTD Tinondo ,sudah berulang kali mengusulkan kepada pihak Dikmudora kabupaten kolaka namun pihak Dimudora
terkesan acuh.
Aune mengatakan, Bukan cuman pemerintah kabupaten, saat kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan (musrembang) Pihaknya selalu mengusulkan agar disisipkan bantuan untuk kantor UPTD namun sampai saat ini belum ada realisasi, bukan itu saja fasilitas lainnya berupa meja dan kursi Pihaknya juga meminjam kepada SDN 1 Tinondo,
"padahal apabila kantor UPTD kami ada ,kami beserta kepala sekolah lainya bisa menyisipkan dana Bos (bantuan oprasional siswa) atau pun rutin UPTD untuk membeli meja dan kursi ,kami juga mengharapkan kepada pihak diknas kabupaten aggar mengirim guru PNS yang berkualitas untuk tenaga pengajar di Kecamatan Tinondo ,yang saat ini sangat kekurangan tenaga pengajar di semua sekolah di Tinondo,karena ada beberapa sekolah di Kecamatan Tinondo,hanya kepala sekolahnya yang pegawai negeri sipil (PNS) lain dari itu guru -gurunya masih berstatus guru tidak tetap (GTT)" ujar AUNE
Kata dia, yang sekiranya Pemkab Kolaka dapat merealisasikan usulan mereka dalam hal ini pembangnan Kantor UPTD, kegiatan-kegiatan rapat tidak akan terasa sesar karena berdempet-dempetan, karena Perumahan guru tak layak dijadikan kantor "ada beberapa usulan kami, yaitu kantor UPTD, Kendaraan Operasional Ka. UPTD dan Kepala Sekolah juga guru berkualitas, dan kami meminta pada pihak pemerintah kabupaten agar merealisasikan secepatnya, usulan kami demi kelancaran kegiatan operasional kami" harapnya (Cr-9/KA-01)
Labels:
Pendidikan
PT Cinta Jaya Garap Hutan Lindung?
Wanggudu-(Kabar Anoa)
Ketua LSM Simak Pantau, Tanggap dan Kritik (Simpatik) Iqbal mengatakan, investor lainnya PT Cinta Jaya diduga kuat menggarap puluhan hektar kawasan hutan lindung di Desa Mandiodo, Kecamatan Molawe. Luasannya diduga mencapai kurang lebih 30 hektar dari sekitar 300 hektar wilayah konsesi Izin Usaha Pertambangan (IUP).
Iqbal mendesak Bupati Konut agar segera menghentikan dan mencabut IUP produksi perusahaan tersebut karena telah melakukan pelanggaran kehutanan berat. Kepada penegak hukum Iqbal juga meminta agar segera memeriksa para pimpinan perusahaan yang sengaja melakukan pelanggaran kehutanan. "Dalam waktu dekat ini kami akan melaporkan masalah ini ke Kejati, Polda Sultra dan KPK," kata Iqbal.
Lebih lanjut dikatakan, ketua tim pengawasan Tambang dan Kehutanan agar segera bertindak dan tidak melakukan pembiaran pelanggaran terjadi. Ia juga menuding Dinas Kehutanan melakukan pembiaran karena tidak ada upaya pencegahan. "Karena itu bupati harus segera mencabut IUP produksi PT Cinta Jaya dan merekomendasikanya ke aparat penegak hukum," desak Iqbal sembari menambahkan PT Cinta Jaya memulai aktivitasnya sejak tahun 2008 hingga saat ini.
Sementara itu salah seorang pihak PT Cinta Jaya, Agus, yang dihubungi via ponselnya tak bersedia menjawab panggilan wartawan Koran ini. Begitu pula sms yang dikirim tak dijawab.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, selain melakukan aktivitas dikawasan hutan lindung, PT Cipta Jaya juga diduga menyerobot lahan PT Pernik yang juga berada diwilayah kawasan hutan lindung. (KA-05/KA-01)
Ketua LSM Simak Pantau, Tanggap dan Kritik (Simpatik) Iqbal mengatakan, investor lainnya PT Cinta Jaya diduga kuat menggarap puluhan hektar kawasan hutan lindung di Desa Mandiodo, Kecamatan Molawe. Luasannya diduga mencapai kurang lebih 30 hektar dari sekitar 300 hektar wilayah konsesi Izin Usaha Pertambangan (IUP).
Iqbal mendesak Bupati Konut agar segera menghentikan dan mencabut IUP produksi perusahaan tersebut karena telah melakukan pelanggaran kehutanan berat. Kepada penegak hukum Iqbal juga meminta agar segera memeriksa para pimpinan perusahaan yang sengaja melakukan pelanggaran kehutanan. "Dalam waktu dekat ini kami akan melaporkan masalah ini ke Kejati, Polda Sultra dan KPK," kata Iqbal.
Lebih lanjut dikatakan, ketua tim pengawasan Tambang dan Kehutanan agar segera bertindak dan tidak melakukan pembiaran pelanggaran terjadi. Ia juga menuding Dinas Kehutanan melakukan pembiaran karena tidak ada upaya pencegahan. "Karena itu bupati harus segera mencabut IUP produksi PT Cinta Jaya dan merekomendasikanya ke aparat penegak hukum," desak Iqbal sembari menambahkan PT Cinta Jaya memulai aktivitasnya sejak tahun 2008 hingga saat ini.
Sementara itu salah seorang pihak PT Cinta Jaya, Agus, yang dihubungi via ponselnya tak bersedia menjawab panggilan wartawan Koran ini. Begitu pula sms yang dikirim tak dijawab.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, selain melakukan aktivitas dikawasan hutan lindung, PT Cipta Jaya juga diduga menyerobot lahan PT Pernik yang juga berada diwilayah kawasan hutan lindung. (KA-05/KA-01)
Labels:
Hukum
Bawasda Konut Minim Fasilitas
Wanggudu-(Kabar Anoa)
Sebagai lembaga pengawas sejatinya Bawasda lebih garang dalam menjalan tugas pokok dan fungsinya tersebut tentunya didukung fasilitas lebih memadai. Faktanya lembaga internal Pemkab Konut tersebut justru minim fasilitas. Kendati begitu, tidak lantas menjadikan Bawasda bermalas diri. Minimnya fasilitas itu diungkapkan Kepala Bawasda Konut, Japar Pagala SE.
"Sejak saya ditugaskan untuk memimpin dikantor bawasda ini saya anggap kerja rodi. Sebab sarana dan prasarana masih sangat terbatas seperti alat ATK dan kendaraan dinas personil kami tidak seimbang. Akibatnya, pelaksanaan pengawasan terhadap semua SKPD terkadang tidak kelar sampai tutup tahun. Fakta itu tidak dapat dipungkiri," ujar Japar Pagala diruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Padahal menurut Japar Pagala bahwa tugas dan fungsi instansi yang dipimpinnya sebagai pengawas, evaluasi dan pembina. Nah, ketiga fungsi ini tentunya sesuai yang diamanahkan negara dan Pemkab Konut dalam rangk menciptakan disiplin kerja bagi aparatur daerah. Termasuk pengeloaan aset dan keuangan daerah sesuai undang–undang dan peraturan daerah (Perda).
Japar Pagala menambahkan pihaknya telah berulangkali mengusulkan penambahan kendaraan dinas. Setidaknya kendaraan roda dua. Sayangnya sampai saat ini belum juga terjawab. Sementara masih ada aset kendaraan daerah yang digunakan oknum PHL. Seharusnya tidak tepat PHL menggunakan kendaraan dinas. Sebab, beberapa PNS di Bawasda tidak kebagian kendaraan dinas.(KA-05/KA-01)
Sebagai lembaga pengawas sejatinya Bawasda lebih garang dalam menjalan tugas pokok dan fungsinya tersebut tentunya didukung fasilitas lebih memadai. Faktanya lembaga internal Pemkab Konut tersebut justru minim fasilitas. Kendati begitu, tidak lantas menjadikan Bawasda bermalas diri. Minimnya fasilitas itu diungkapkan Kepala Bawasda Konut, Japar Pagala SE.
"Sejak saya ditugaskan untuk memimpin dikantor bawasda ini saya anggap kerja rodi. Sebab sarana dan prasarana masih sangat terbatas seperti alat ATK dan kendaraan dinas personil kami tidak seimbang. Akibatnya, pelaksanaan pengawasan terhadap semua SKPD terkadang tidak kelar sampai tutup tahun. Fakta itu tidak dapat dipungkiri," ujar Japar Pagala diruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Padahal menurut Japar Pagala bahwa tugas dan fungsi instansi yang dipimpinnya sebagai pengawas, evaluasi dan pembina. Nah, ketiga fungsi ini tentunya sesuai yang diamanahkan negara dan Pemkab Konut dalam rangk menciptakan disiplin kerja bagi aparatur daerah. Termasuk pengeloaan aset dan keuangan daerah sesuai undang–undang dan peraturan daerah (Perda).
Japar Pagala menambahkan pihaknya telah berulangkali mengusulkan penambahan kendaraan dinas. Setidaknya kendaraan roda dua. Sayangnya sampai saat ini belum juga terjawab. Sementara masih ada aset kendaraan daerah yang digunakan oknum PHL. Seharusnya tidak tepat PHL menggunakan kendaraan dinas. Sebab, beberapa PNS di Bawasda tidak kebagian kendaraan dinas.(KA-05/KA-01)
Labels:
Hukum
Polsek Lasolo Peduli Kaum Ibu
Wanggudu-(Kabar Anoa)
Berbeda dengan polsek-polsek lainnya, Polsek Lasolo punya cara tersendiri dalam memperingati Hari Ibu ke 84 yang jatuh pada 22 Desember lalu. Awal pekan ini Polsek Lasolo melakukan aksi bakti sosial. Bakti sosial yang dilakukan yakni memberikan bantuan kepada janda tua, orang tua jompo, orang tidak mampu dan orang cacat yang sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan.
Hal itu dibenarkan Kapolsek Lasolo Ipda Donny Kristian Bara'langi. Kapolsek bersama isteri yang juga Ketua Bhayangkari Ranting Lasolo beserta anggota Bhayangkari turun langsung mendatangi masyarakat dan memberikan bantuan berupa sembako dan materi berupa dana.
"Kegiatan bakti sosial yang kami laksanakan bersama Bhayangkari Ranting Lasolo semata-matauntuk mendekatkan diri kepada masyarakat, menjalin hubungan silaturahmi dan kemitraan. Sebab, keberhasilan Polri dalam pelaksanaan tugas juga dibantu masyarakat itu sendiri yang masih memercayai polisi sebagai mitra kerja sekaligus penegak hukum, harkamtibmas, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat,"ujar Ipda Donny Kristian Bara'langi, akhir tahun lalu.
Selain itu, masih dalam rangka memperingati hari ibu, jajaran Polsek Lasolo Polres Konawe bersama Bhayangkari Ranting Lasolo melaksanakan kegiatan pertandingan persahabatan Volley Ball Bhayangkari Ranting Lasolo Cup tahun 2012. Perhelatan itu melibatkan club volley tingkat SMA Se Kecamatan Lasolo, club Dharma Wanita Kecamatan Lasolo dan club volley ball Bhayangkari Ranting Lasolo. Club volley ball Dharma Wanita Kecamatan Lasolo berhasil keluar sebagai kampiun dalam pertandingan itu setelah mengggulung tuan rumah, tim Bhayangari Ranting Lasolo difinal dengan skor 3-1. Pertandingan volley ball Bhanyangkari Ranting Lasolo Cup dihadiri Muspika Kecamatan Lasolo, tokoh masyarakat Lasolo dan Molawe, tokoh pemuda Kecamatan Lasolo dan Molawe. (KA-05/KA-01)
Berbeda dengan polsek-polsek lainnya, Polsek Lasolo punya cara tersendiri dalam memperingati Hari Ibu ke 84 yang jatuh pada 22 Desember lalu. Awal pekan ini Polsek Lasolo melakukan aksi bakti sosial. Bakti sosial yang dilakukan yakni memberikan bantuan kepada janda tua, orang tua jompo, orang tidak mampu dan orang cacat yang sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan.
Hal itu dibenarkan Kapolsek Lasolo Ipda Donny Kristian Bara'langi. Kapolsek bersama isteri yang juga Ketua Bhayangkari Ranting Lasolo beserta anggota Bhayangkari turun langsung mendatangi masyarakat dan memberikan bantuan berupa sembako dan materi berupa dana.
"Kegiatan bakti sosial yang kami laksanakan bersama Bhayangkari Ranting Lasolo semata-matauntuk mendekatkan diri kepada masyarakat, menjalin hubungan silaturahmi dan kemitraan. Sebab, keberhasilan Polri dalam pelaksanaan tugas juga dibantu masyarakat itu sendiri yang masih memercayai polisi sebagai mitra kerja sekaligus penegak hukum, harkamtibmas, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat,"ujar Ipda Donny Kristian Bara'langi, akhir tahun lalu.
Selain itu, masih dalam rangka memperingati hari ibu, jajaran Polsek Lasolo Polres Konawe bersama Bhayangkari Ranting Lasolo melaksanakan kegiatan pertandingan persahabatan Volley Ball Bhayangkari Ranting Lasolo Cup tahun 2012. Perhelatan itu melibatkan club volley tingkat SMA Se Kecamatan Lasolo, club Dharma Wanita Kecamatan Lasolo dan club volley ball Bhayangkari Ranting Lasolo. Club volley ball Dharma Wanita Kecamatan Lasolo berhasil keluar sebagai kampiun dalam pertandingan itu setelah mengggulung tuan rumah, tim Bhayangari Ranting Lasolo difinal dengan skor 3-1. Pertandingan volley ball Bhanyangkari Ranting Lasolo Cup dihadiri Muspika Kecamatan Lasolo, tokoh masyarakat Lasolo dan Molawe, tokoh pemuda Kecamatan Lasolo dan Molawe. (KA-05/KA-01)
Labels:
pembangunan
Jalan Poros Batugong Rusak
Unaaha-(Kabar Anoa)
Jalan Poros Batugong, sekitar kurang lebih 1 kilometer rusak parah, tak hanya batu sebesar kepalan tinju orang dewasa yang bermunculan dibekas jalan beraspal itu, tapi di badan jalan banyak terdapt lubang baik kecil maupun besar.
Salah seorang warga Watunggarandu Yus kepada media ini mengatakan, jalan tersebut sudah lebih dari lima tahun mengalami kerusakan, namun belum ada perhatian dari pemerintah sama sekali"dari dulu jalannya sudah begini, tidak perhatian sama sekali, jadi kita kalau musim kemarau kadang pasangkan kayu dipinggir jalan, supaya kendaran tidak balap-balap, karena berdebu dan debunya samapi di rumah"ujarnya.
Lanjutnya, kalau musim hujan seperti ini, jalannya berair tapi syukur karena jalannya bekas aspal jadi tidak becek, tetapi terkadang ada kendaran yang balap-balap jika menginjak lubang karena berair, jadinya pejalan kaki kena imbasnya maksudnya kena basah "hanya sebagian saja yang becek, kita liat saja sendiri" kata Yus
Sementara itu pengguna jalan lainnya dalam hal ini pengendara mobil angkutan umum yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, selama jalan itu rusak mereka selalu mengganti alat mobilnya, yang paling sering diganti tirop karena selalu kalah, kalau penumpang harus bersabar karena di dalam mobil seperti berada di lautan "berombak, jadi kita jalannya pelan karena tak mau menyiksa penumpang" katanya. (KA-01)
Jalan Poros Batugong, sekitar kurang lebih 1 kilometer rusak parah, tak hanya batu sebesar kepalan tinju orang dewasa yang bermunculan dibekas jalan beraspal itu, tapi di badan jalan banyak terdapt lubang baik kecil maupun besar.
Salah seorang warga Watunggarandu Yus kepada media ini mengatakan, jalan tersebut sudah lebih dari lima tahun mengalami kerusakan, namun belum ada perhatian dari pemerintah sama sekali"dari dulu jalannya sudah begini, tidak perhatian sama sekali, jadi kita kalau musim kemarau kadang pasangkan kayu dipinggir jalan, supaya kendaran tidak balap-balap, karena berdebu dan debunya samapi di rumah"ujarnya.
Lanjutnya, kalau musim hujan seperti ini, jalannya berair tapi syukur karena jalannya bekas aspal jadi tidak becek, tetapi terkadang ada kendaran yang balap-balap jika menginjak lubang karena berair, jadinya pejalan kaki kena imbasnya maksudnya kena basah "hanya sebagian saja yang becek, kita liat saja sendiri" kata Yus
Sementara itu pengguna jalan lainnya dalam hal ini pengendara mobil angkutan umum yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, selama jalan itu rusak mereka selalu mengganti alat mobilnya, yang paling sering diganti tirop karena selalu kalah, kalau penumpang harus bersabar karena di dalam mobil seperti berada di lautan "berombak, jadi kita jalannya pelan karena tak mau menyiksa penumpang" katanya. (KA-01)
Labels:
Lalulintas
2013 Bupati Tekankan Agar SKPD Lebih Disiplin
Unaaha-(Kabar Anoa)
Mengawali tahun 2013 Bupati Konawe Dr.H.Lukman Abunawas mengadakan rapat staf yg diikuti seluruh SKPD dijajarannya Kamis,(17/1). Kabag Humas La Ode Sahidi mengatakan, Bupati Konawe Lukman Abunawas dihadapan Pimpinan SKPD menjelaskan Rapat staf seperti ini sudah merupakan agenda yang telah disepakati bersama. Tujuannya untuk mengevaluasi pelaksanaan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan di tahun anggaran 2013, dari masing-masing SKPD serta permasalahan-permasalah yang dijumpai dilapangan.
Selain itu, untuk membahas langka-langka pelaksanaan program kegiatan pada tahun anggaran 2013. Dalam rapat staf tersebut Bupati Konawe Minta kepada seluruh pimpinan SKPD dijajarannya, menyampaikan laporan satu persatu untuk mengetahui kinerja masing-masing selama tahun anggaran 2012. Menurut Bupati Lukman kunci suksesnya pelaksanaan program kegiatan adalah disiplin. Mulai dari disiplin administrasi, tertib pelaksanaan dan tertib pembinaan.
Kata Lukman, Apabila ketiga unsur ini telah dipegang oleh seluruh Pimpinan SKPD bersama aparatnya niscaya, semua pelaksanaan tugas pasti dapat diselesaikan dengan baik dan akan terhindar dari temuan-temuan penyalahgunaan wewenang.
Bupati Konawe Lukman Abunawas yang didampingi Sekab Konawe H.Muh.Nur Sinapoy,SE.M.Si menambahkan disiplin PNS terus ditegakkan. Kewajiban PNS mengikuti Apel pagi dan apel siang. dan Bagi PNS yang tidak ikut apel pagi maupun apel siang secara berturut-turut tampa ada keterangan, supaya dilakukan pembinaan-pembinaan mulai dari teguran lisan. Bila sudah diberikan teguran lisan belum juga ada perubahan maka dibuatkan surat teguran tertulis sesuai urutan penjatuhan disiplin PNS.
"Seterusnya belum ada juga perubahan, maka kita lanjutkan dengan teguran ringan dan hukuman berat sampai penahanan gaji, penundaan kenaikan Gaji berkala sampai pemecatan dengan tidak hormat, itu sesuai PP No.53 tahun 2010 tentang disiplin PNS"tegas Lukman.
Selai disiplin tadi juga perlu ditopang dengan semangat kerja, karena dengan adanya kerjasama yang baik antara pimpinan dengan staf dan antara staf itu sendiri, keharmonisan tetap terjaga.
Rapat staf setiap bulan dimasing-masing SKPD terus dilakukan karena melalui rapat staf akan ketahui permasalahan-permasalahan yang dialami staf dalam melaksanakan tugas, sekaligus mencari solusi penyelesaiannya.
Kata Kabag Humas, Mengahiri pengarahannya, Bupati Konawe Lukman Abunawas minta kepada seluruh pimpinan SKPD dan seluruh aparat dalam jajaran pemkab konawe, agar terus menjaga kekompakan dalam melaksanakan tugas, sesuai tupoksi masing-masing utamanya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, "dalam membangun Kabupaten Konawe yg kita cintai bersama ini. Siapa lagi yang akan membangun daerah kita kalau bukan kita sendiri" Ujar Bupati.(KA-01)
Mengawali tahun 2013 Bupati Konawe Dr.H.Lukman Abunawas mengadakan rapat staf yg diikuti seluruh SKPD dijajarannya Kamis,(17/1). Kabag Humas La Ode Sahidi mengatakan, Bupati Konawe Lukman Abunawas dihadapan Pimpinan SKPD menjelaskan Rapat staf seperti ini sudah merupakan agenda yang telah disepakati bersama. Tujuannya untuk mengevaluasi pelaksanaan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan di tahun anggaran 2013, dari masing-masing SKPD serta permasalahan-permasalah yang dijumpai dilapangan.
Selain itu, untuk membahas langka-langka pelaksanaan program kegiatan pada tahun anggaran 2013. Dalam rapat staf tersebut Bupati Konawe Minta kepada seluruh pimpinan SKPD dijajarannya, menyampaikan laporan satu persatu untuk mengetahui kinerja masing-masing selama tahun anggaran 2012. Menurut Bupati Lukman kunci suksesnya pelaksanaan program kegiatan adalah disiplin. Mulai dari disiplin administrasi, tertib pelaksanaan dan tertib pembinaan.
Kata Lukman, Apabila ketiga unsur ini telah dipegang oleh seluruh Pimpinan SKPD bersama aparatnya niscaya, semua pelaksanaan tugas pasti dapat diselesaikan dengan baik dan akan terhindar dari temuan-temuan penyalahgunaan wewenang.
Bupati Konawe Lukman Abunawas yang didampingi Sekab Konawe H.Muh.Nur Sinapoy,SE.M.Si menambahkan disiplin PNS terus ditegakkan. Kewajiban PNS mengikuti Apel pagi dan apel siang. dan Bagi PNS yang tidak ikut apel pagi maupun apel siang secara berturut-turut tampa ada keterangan, supaya dilakukan pembinaan-pembinaan mulai dari teguran lisan. Bila sudah diberikan teguran lisan belum juga ada perubahan maka dibuatkan surat teguran tertulis sesuai urutan penjatuhan disiplin PNS.
"Seterusnya belum ada juga perubahan, maka kita lanjutkan dengan teguran ringan dan hukuman berat sampai penahanan gaji, penundaan kenaikan Gaji berkala sampai pemecatan dengan tidak hormat, itu sesuai PP No.53 tahun 2010 tentang disiplin PNS"tegas Lukman.
Selai disiplin tadi juga perlu ditopang dengan semangat kerja, karena dengan adanya kerjasama yang baik antara pimpinan dengan staf dan antara staf itu sendiri, keharmonisan tetap terjaga.
Rapat staf setiap bulan dimasing-masing SKPD terus dilakukan karena melalui rapat staf akan ketahui permasalahan-permasalahan yang dialami staf dalam melaksanakan tugas, sekaligus mencari solusi penyelesaiannya.
Kata Kabag Humas, Mengahiri pengarahannya, Bupati Konawe Lukman Abunawas minta kepada seluruh pimpinan SKPD dan seluruh aparat dalam jajaran pemkab konawe, agar terus menjaga kekompakan dalam melaksanakan tugas, sesuai tupoksi masing-masing utamanya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, "dalam membangun Kabupaten Konawe yg kita cintai bersama ini. Siapa lagi yang akan membangun daerah kita kalau bukan kita sendiri" Ujar Bupati.(KA-01)
Labels:
pembangunan
Bupati Lukman Resmikan Louching Perdana LPSE
Unaaha-(Kabar Anoa)
Bupati Konawe Lukman Abunawas lakukan Louching perdana Lembaga Pelayanan Secara Elektronik (LPSE), belum lama, hal itu berguna untuk proses lelang pengadaan barang/jasa pada tahun anggaran 2013. hal itu dikatakan Kabag Humas Laode Sahidi saat ditemui diruang kerjanya belu lama ini.
"Maka saya minta kepada seluruh SKPD agar dalam proses lelang pengadaan barang/jasa pada tahun anggaran 2013 ini supaya memanfaatkan Unit Layanan pengadaan Kabupaten Konawe dalam proses Lelang pengadaan barang/jasa diunit kerjanya. Karena proses pengadaan Barang melalui LPSE ini sangat efesien,efektif,angkutabilitas,transparan,adil dan tidak diskriminatif. Selain itu adanya keterbukaan,persaingan sehat dan adanya jaminan keamanan data" ujar Bupati Lukaman
Sementara itu Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pusat Ir.Agus Raharjo dalam sambutannya menyatakan, LPSE ini berfungsi sebagai fasilitasi antara panitia pengadaan barang dan penyedia barang/jasa. Manfaat pengadaan Barang/Jasa secara elektronik ini dapat mengurangi adanya kebocoran-kebocoran. Selain itu dapat memudahkan pengelolaan APBD. Termasuk untuk memudahkan perolehan bahan dan harga dapat diketahui secara langsung.
Menurut Agus Rahman, yang terpenting lagi bahwa adanya LPSE ini yaitu dapat membangun pasar pengadaan barang yg transparan,terbuka,bersaing sehat,menyatu,sesuai aturan dan memudahkan/membantu pengelola pengadaan dan mencegah adanya kolusi persekongkolan dalam proses tender pengadaan barang antara panitia pengadaan dan penyedia barang/jasa.
Usai pembukaan dilanjutkan dengan sosialisasi LPSE dari KPP pusat yang diikuti seluruh pimpinan SKPD dan staf yang menangani pengadaan barang/jasa.(KA-01)
Bupati Konawe Lukman Abunawas lakukan Louching perdana Lembaga Pelayanan Secara Elektronik (LPSE), belum lama, hal itu berguna untuk proses lelang pengadaan barang/jasa pada tahun anggaran 2013. hal itu dikatakan Kabag Humas Laode Sahidi saat ditemui diruang kerjanya belu lama ini.
"Maka saya minta kepada seluruh SKPD agar dalam proses lelang pengadaan barang/jasa pada tahun anggaran 2013 ini supaya memanfaatkan Unit Layanan pengadaan Kabupaten Konawe dalam proses Lelang pengadaan barang/jasa diunit kerjanya. Karena proses pengadaan Barang melalui LPSE ini sangat efesien,efektif,angkutabilitas,transparan,adil dan tidak diskriminatif. Selain itu adanya keterbukaan,persaingan sehat dan adanya jaminan keamanan data" ujar Bupati Lukaman
Sementara itu Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pusat Ir.Agus Raharjo dalam sambutannya menyatakan, LPSE ini berfungsi sebagai fasilitasi antara panitia pengadaan barang dan penyedia barang/jasa. Manfaat pengadaan Barang/Jasa secara elektronik ini dapat mengurangi adanya kebocoran-kebocoran. Selain itu dapat memudahkan pengelolaan APBD. Termasuk untuk memudahkan perolehan bahan dan harga dapat diketahui secara langsung.
Menurut Agus Rahman, yang terpenting lagi bahwa adanya LPSE ini yaitu dapat membangun pasar pengadaan barang yg transparan,terbuka,bersaing sehat,menyatu,sesuai aturan dan memudahkan/membantu pengelola pengadaan dan mencegah adanya kolusi persekongkolan dalam proses tender pengadaan barang antara panitia pengadaan dan penyedia barang/jasa.
Usai pembukaan dilanjutkan dengan sosialisasi LPSE dari KPP pusat yang diikuti seluruh pimpinan SKPD dan staf yang menangani pengadaan barang/jasa.(KA-01)
Labels:
pembangunan
Tabrakan Beruntun, Tewaskan Satu Nyawa
Unaaha-(Kabar Anoa)
Tabrakan beruntun yang terjadi di Desa Lahotutu, Kecamatan Wonggeduku, Jumat (18/1) lalu
merenggut nyawa pengendara sepeda motor yang bernama pirmawan atau biasa dikenal dengan sebutan pir asal Kecamtan Amonggedo, Desa Benua. Akibat kelalaian Sulfadli yang mengemudikan minibus jenis Avanza bernopol DD 1432 DE, salah seorang pengendara motor tewas di TKP. Sedangkan penumpang yang dibonceng masih kritis dan di rawat di RS Unaaha.
Kasat Lantas Polres Konawe, AKP W.Sulistiyono melalui Kanit Laka Satlantas Konawe Brigadir Ramli Teapon membenarkan insiden maut itu. Brigadir Ramli Teapon merinci kronologis kejadian tersebut. Minibus Avanza yang dikemudikan Sulfadli warga Kelurahan Tahoa, Kolaka bergerak mengarah dari Unaaha menuju Kota Kendari. Tepat di Desa Lahotutu, Sulfadli yang membawa tiga anggota keluarga hendak melambung kendaraan didepannya dan melebar ke jalur kanan lalu bersenggolan dengan mobil minibus Toyota Kijang bernopol DT 7067 ME
yang dikemudikan Sumarno, warga Kelurahan Palarahi, Wawotobi yang berlawanan arah dan masih
bergerak dijalur semestinya.
"Sesaat setelah kecelakaan itu, minibus Avanza hilang kendali lalu ditabrak sepeda motor jenis Honda Revo hitam bernopol DT 2246 BM yang bergerak dibelakang mobil Kijang tadi. Sepeda motor itu dikendarai Mr.X. Karena korban belum berhasil diidentifikasi. Korban tidak memiliki identitas ketika diperiksa di TKP sehingga sampai saat ini belum diketahui," ujar AKP W.Sulistiyono seperti dikutip Brigadir Ramli Teapon.
Ciri-ciri korban tewas itu laki-laki, berusia sekitar 30 tahun. Sedangkan laki-laki yang
dibonceng masih kritis dan di rawat di ruang ICU RSU Unaaha. Tak lama setelah kejadian, mobil Avanza nyungsep dan nyaris menyeruduk rumah penduduk. Begitupun mobil Toyota Kijang berstiker salah satu cabup Konawe yang dikemudikan oknum PNS, Sumarno nyungsep ke semak-semak. Kedua mobil itu diamankan di Pos Lantas Unaaha. Begitu pun, pengemudi Avanza, Sulfadli yang juga mahasiswa USN Kolaka turut diamankan. "Untuk sementara, lakalantas ini terjadi diduga akibat kelalaian Sulfadli karena melambung kendaraan didepan dan
masuk ke jalur kendaraan lain," rinci Brigadir Ramli Teapon.
Pelaku dijerat pasal 310 ayat 4 UU RI Nomor 22/2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan yakni akibat kelalaian sehingga megakibatkan orang meninggal. "Ancaman hukuman enam tahun penjara," tutup Bariadir Ramli Teapon. (Cr-6/KA-01)
Tabrakan beruntun yang terjadi di Desa Lahotutu, Kecamatan Wonggeduku, Jumat (18/1) lalu
merenggut nyawa pengendara sepeda motor yang bernama pirmawan atau biasa dikenal dengan sebutan pir asal Kecamtan Amonggedo, Desa Benua. Akibat kelalaian Sulfadli yang mengemudikan minibus jenis Avanza bernopol DD 1432 DE, salah seorang pengendara motor tewas di TKP. Sedangkan penumpang yang dibonceng masih kritis dan di rawat di RS Unaaha.
Kasat Lantas Polres Konawe, AKP W.Sulistiyono melalui Kanit Laka Satlantas Konawe Brigadir Ramli Teapon membenarkan insiden maut itu. Brigadir Ramli Teapon merinci kronologis kejadian tersebut. Minibus Avanza yang dikemudikan Sulfadli warga Kelurahan Tahoa, Kolaka bergerak mengarah dari Unaaha menuju Kota Kendari. Tepat di Desa Lahotutu, Sulfadli yang membawa tiga anggota keluarga hendak melambung kendaraan didepannya dan melebar ke jalur kanan lalu bersenggolan dengan mobil minibus Toyota Kijang bernopol DT 7067 ME
yang dikemudikan Sumarno, warga Kelurahan Palarahi, Wawotobi yang berlawanan arah dan masih
bergerak dijalur semestinya.
"Sesaat setelah kecelakaan itu, minibus Avanza hilang kendali lalu ditabrak sepeda motor jenis Honda Revo hitam bernopol DT 2246 BM yang bergerak dibelakang mobil Kijang tadi. Sepeda motor itu dikendarai Mr.X. Karena korban belum berhasil diidentifikasi. Korban tidak memiliki identitas ketika diperiksa di TKP sehingga sampai saat ini belum diketahui," ujar AKP W.Sulistiyono seperti dikutip Brigadir Ramli Teapon.
Ciri-ciri korban tewas itu laki-laki, berusia sekitar 30 tahun. Sedangkan laki-laki yang
dibonceng masih kritis dan di rawat di ruang ICU RSU Unaaha. Tak lama setelah kejadian, mobil Avanza nyungsep dan nyaris menyeruduk rumah penduduk. Begitupun mobil Toyota Kijang berstiker salah satu cabup Konawe yang dikemudikan oknum PNS, Sumarno nyungsep ke semak-semak. Kedua mobil itu diamankan di Pos Lantas Unaaha. Begitu pun, pengemudi Avanza, Sulfadli yang juga mahasiswa USN Kolaka turut diamankan. "Untuk sementara, lakalantas ini terjadi diduga akibat kelalaian Sulfadli karena melambung kendaraan didepan dan
masuk ke jalur kendaraan lain," rinci Brigadir Ramli Teapon.
Pelaku dijerat pasal 310 ayat 4 UU RI Nomor 22/2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan yakni akibat kelalaian sehingga megakibatkan orang meninggal. "Ancaman hukuman enam tahun penjara," tutup Bariadir Ramli Teapon. (Cr-6/KA-01)
Labels:
Lalulintas
Cuaca Buruk, Warga Takut Melaut
Unaaha-(Kabar Anoa)
Cuaca buruk yang melanda wilayah pesisir, Kecamatan Watunggarandu dan Soropia, membuat sebagian nelayan enggan untuk melaut, pasalnnya selain ombak yang besar juga angin sewaktu-waktu bertiup kencang yang mereka nilai sangat berbahaya jika aktivitas melaut mereka lakukan.
Warga Desa R.Paka Kecamatan Watunggarandu Amin yang juga berprofesi sebagai nelayan mengatakan, cuaca buruk sudah beberapa hari terjadi, terutama pada sore hari, selain angin kecang juga disertai dengan ombak besar sehingga dirinya menaikkan perahunya kedaratan, karena takut perahunya dirusak ombak begitu besar.
Kata dia, beruntung ada tanggul penahan ombak sehingga tidak sampai kerumah warga "saat ini memang sudah musim ombak, sampai bebrapa bulan ke depan akan berombak terus, jadi kita kalau sudah musim seperti ini kita tidak melaut dulu, artinya kita cuti dulu, yah dari pada membahayakan kita lebih baik tidak melau"ujar Amin
Namun, kata dia ada juga yang nekat melaut meskipun cuaca tidak bersahabat, karena dimusim ombak seperti ini jika memancing biasanya dapatnya banyak, tapi resikonya juga besar, kalau tenggelam jarang yang hidup. namun itu bagi nelayan yang memiliki perahu besar, artinya perahunya sehat.
Dia menambahkan, jika musim ombak besar sudah datang ikan menjadi mahal harganya, biasanya warga tidak makan ikan, kalaupun makan ikan itu dibeli di pasar Mandonga."bukan hanya warga yang tidak makan ikan, kita juga nelayan tidak makan ikan, karena bukan hanya nelayan pemancing yang tidak melaut yang pasang sero juga terkadang rusak seronya, karena dihantam ombak" katanya (KA-01)
Cuaca buruk yang melanda wilayah pesisir, Kecamatan Watunggarandu dan Soropia, membuat sebagian nelayan enggan untuk melaut, pasalnnya selain ombak yang besar juga angin sewaktu-waktu bertiup kencang yang mereka nilai sangat berbahaya jika aktivitas melaut mereka lakukan.
Warga Desa R.Paka Kecamatan Watunggarandu Amin yang juga berprofesi sebagai nelayan mengatakan, cuaca buruk sudah beberapa hari terjadi, terutama pada sore hari, selain angin kecang juga disertai dengan ombak besar sehingga dirinya menaikkan perahunya kedaratan, karena takut perahunya dirusak ombak begitu besar.
Kata dia, beruntung ada tanggul penahan ombak sehingga tidak sampai kerumah warga "saat ini memang sudah musim ombak, sampai bebrapa bulan ke depan akan berombak terus, jadi kita kalau sudah musim seperti ini kita tidak melaut dulu, artinya kita cuti dulu, yah dari pada membahayakan kita lebih baik tidak melau"ujar Amin
Namun, kata dia ada juga yang nekat melaut meskipun cuaca tidak bersahabat, karena dimusim ombak seperti ini jika memancing biasanya dapatnya banyak, tapi resikonya juga besar, kalau tenggelam jarang yang hidup. namun itu bagi nelayan yang memiliki perahu besar, artinya perahunya sehat.
Dia menambahkan, jika musim ombak besar sudah datang ikan menjadi mahal harganya, biasanya warga tidak makan ikan, kalaupun makan ikan itu dibeli di pasar Mandonga."bukan hanya warga yang tidak makan ikan, kita juga nelayan tidak makan ikan, karena bukan hanya nelayan pemancing yang tidak melaut yang pasang sero juga terkadang rusak seronya, karena dihantam ombak" katanya (KA-01)
Labels:
Bencana Alam
Bantuan Pengadaan Sapi Diduga Diselewengkan
Kolaka-(Kabar Anoa)
Program bantuan pengadaan ternak sapi dari pemerintah pusat, di Desa Solewatu Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka, yang diperuntukan masyarakat ekonomi rendah, diduga diselewengkan oleh ketua kelompoknya Andi Sudirman,
menurut warga Desa Solewatu Bahar saat ditemui di Desa Solewatu belum lama ini, oknum ketua kelompok tersebut telah menyelewengkan bantuan tersebut, Bantuan yang seharusnya diberikan kepada masyarakat miskin, malah di berikan kepada pemerintah desa dan dan oknum guru ,sedangkan masyarakat yang diberikan sebagian saja itupun pihak ketua kelompok memungut dana senilai satu juta rupiah, ada juga masyarakat yang menerima bantuan tersebut yang notabene adalah keluarga ketua kelompok, sehingga terkesan ada unsur Nepotisme-nya
"saya sangat kecewa pada ketua kelompok Andi sudirman yang seharusnya memberikan bantuan ternak sapi kepada warga miskin yang membutuhkan namun dirinya tidak memberikanya,mengapa harus diberikan kepada kepala desa, guru dan keluarganya saja, sementara kami dan masyarakat lainya sangat membutuhkannya,ada apa??, pertanyaannya Bantuan ternak itu diperuntukan untuk siapa apakah kepala desa, kepala sekolah atau untuk masyarakat miskin" ungkap Bahar
Bahar mengungkapkan, Bantuan pengadaan ternak sapi di Desa Solewatu ini dicairkan dananya sekitar akhir bulan Agustus 2012, senilai 350 juta rupiah. yang dikelolah oleh ketua kelompok Andi Sudirman, yang oleh masyarakat menduga diselewengkan dan tidak tepat sasaran, karena pemberiannya kepada kepala Desa Solewatu satu ekor sapi, mantan kades solewatu tiga ekor sapi, ketua BPD satu ekor sapi, KS DSN 1 Woimea satu ekor sapi, dan guru SDN 1 Woimea satu ekor sapi,serta Kepala Dusun Tawatawaro satu ekor sapi.
Bahar Merinci, sementara itu harga sapi perekornya 3 Juta 500 ribu rupiah, sedangkan ketua kelompok Andi Sudirman sendiri, tidak dapat ditaksir karena saking banyaknya, sementara itu masyarakat yang diberikan Haerudin P. satu ekor sapi, namun dibebankan pembayaran senilai satu jutah rupiah, yang dananya dipungut langsung oleh Kepala Dusun Tawatawaro, selain itu penerima lainnya Atto yang menerima satu ekor sapi, Jufri murni satu ekor sapi, dan Tamrin nea satu ekor sapi, yang nota bnene adalah keluarga dekat ketua kelompok Andi Sudirman.
Bahar Menambahkan, kepada masyarakat ketua kelompok tersebut mengatakan harga sapi perekornya senilai tujuh juta rupiah, olehnya itu masyarakat mengharapkan kepada pihak kejaksaan Negeri Kolaka dan aparat penegak hukum lainnya, agar segera menurunkan anggotanya ke Desa Solewatu untuk menyelidiki ketua kelompok beserta jajaranya, dan jika terbukti agar diberikan sangsi sebagaimana mestinya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara ini.(Cr-9/KA-01)
Program bantuan pengadaan ternak sapi dari pemerintah pusat, di Desa Solewatu Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka, yang diperuntukan masyarakat ekonomi rendah, diduga diselewengkan oleh ketua kelompoknya Andi Sudirman,
menurut warga Desa Solewatu Bahar saat ditemui di Desa Solewatu belum lama ini, oknum ketua kelompok tersebut telah menyelewengkan bantuan tersebut, Bantuan yang seharusnya diberikan kepada masyarakat miskin, malah di berikan kepada pemerintah desa dan dan oknum guru ,sedangkan masyarakat yang diberikan sebagian saja itupun pihak ketua kelompok memungut dana senilai satu juta rupiah, ada juga masyarakat yang menerima bantuan tersebut yang notabene adalah keluarga ketua kelompok, sehingga terkesan ada unsur Nepotisme-nya
"saya sangat kecewa pada ketua kelompok Andi sudirman yang seharusnya memberikan bantuan ternak sapi kepada warga miskin yang membutuhkan namun dirinya tidak memberikanya,mengapa harus diberikan kepada kepala desa, guru dan keluarganya saja, sementara kami dan masyarakat lainya sangat membutuhkannya,ada apa??, pertanyaannya Bantuan ternak itu diperuntukan untuk siapa apakah kepala desa, kepala sekolah atau untuk masyarakat miskin" ungkap Bahar
Bahar mengungkapkan, Bantuan pengadaan ternak sapi di Desa Solewatu ini dicairkan dananya sekitar akhir bulan Agustus 2012, senilai 350 juta rupiah. yang dikelolah oleh ketua kelompok Andi Sudirman, yang oleh masyarakat menduga diselewengkan dan tidak tepat sasaran, karena pemberiannya kepada kepala Desa Solewatu satu ekor sapi, mantan kades solewatu tiga ekor sapi, ketua BPD satu ekor sapi, KS DSN 1 Woimea satu ekor sapi, dan guru SDN 1 Woimea satu ekor sapi,serta Kepala Dusun Tawatawaro satu ekor sapi.
Bahar Merinci, sementara itu harga sapi perekornya 3 Juta 500 ribu rupiah, sedangkan ketua kelompok Andi Sudirman sendiri, tidak dapat ditaksir karena saking banyaknya, sementara itu masyarakat yang diberikan Haerudin P. satu ekor sapi, namun dibebankan pembayaran senilai satu jutah rupiah, yang dananya dipungut langsung oleh Kepala Dusun Tawatawaro, selain itu penerima lainnya Atto yang menerima satu ekor sapi, Jufri murni satu ekor sapi, dan Tamrin nea satu ekor sapi, yang nota bnene adalah keluarga dekat ketua kelompok Andi Sudirman.
Bahar Menambahkan, kepada masyarakat ketua kelompok tersebut mengatakan harga sapi perekornya senilai tujuh juta rupiah, olehnya itu masyarakat mengharapkan kepada pihak kejaksaan Negeri Kolaka dan aparat penegak hukum lainnya, agar segera menurunkan anggotanya ke Desa Solewatu untuk menyelidiki ketua kelompok beserta jajaranya, dan jika terbukti agar diberikan sangsi sebagaimana mestinya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara ini.(Cr-9/KA-01)
Labels:
Dugaan Rekayasa
Dana Block Grant Tahap Dua Tak Cair
Kolaka-(Kabar Anoa)
Bantuan pemerintah provinsi lewat anggaran Block Grant senilai Rp 100 juta per desa dan lurah kini dipertanyakan oleh Lurah Lalolae Kecamatan Rate-rate Kabupaten Kolaka Alfian Altin, yang menurutnya pembangunan infrastruktur di wilayahnya sangat membutuhkan pencairan dana Block Grant tahap kedua yang sampai saat ini tak kunjung cair, yang hanya cair didelapan kelurahan di kabupaten kolaka.
"Sepengetahuan saya dana yang di kucurkan pemerintah provinsi melalui Block Grant telah diperdakan oleh DPRD Kabupaten maupun DPRD provinsi,lantas dikemanakan anggarannya yang saat ini tahap keduanya tak kunjung cair,dari 45 kelurahan di kabupaten Kolaka hanya delapan kelurahan yang dana anggarannya cair pada tahap kedua 2012,selebinya itu 37 kelurahan termaksud kelurahan Lalolae tak kunjung cair, ada apa dan kemana?? "Ujar Alfian yang ditemui di kediamannya,Rabu,(16/1) lalu.
Menurut Alfian, Dana bantuan provinsi lewat block grant itu adalah salah satu janji politik yang dilontarkan Gubernur Nur Alam,SE, saat kampanye diseluruh penjuru kabupaten se-sulawesi tenggara termasuk Kabupaten Kolaka, yaitu Rp. 100 Juta per desa/kelurahan .namun ironisnya dari 45 kelurahan di Kabupaten Kolaka hanya delapan kelurahan saja yang anggaran tahap keduanya cair, sementara itu Block Grant 37 kelurahan saat ini dipending termasuk Kelurahan Lalolae.
kata dia, Sementara itu Dana Block Grant telah diperdakan oleh DPRD sesuai perda No 11 tentang Block Grant, saat rapat paripurna yang mengesahkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2013 ,selain itu ,bantuan keuangan block grant pada desa/kelurahan maupun kecamatan adalah program pemerintah provinsi sulawesi tenggara, dalam mewujudkan kerangka kebijakan sebagai dasar dari acuan pelaksanaan program yang berbasis pemberdayaan masyarakat, yang dilaksanakan melalui pembangunan sistem serta mekanisme prosedur program penyediaan fasilitator dan pendanaan, untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat yang berkelanjutan.
salah satu bukti bahwa Block Grant tersebut telah di perdakan yaitu anggaran Rutin para camat setiap tahunnya. (Cr-9/KA-01)
Bantuan pemerintah provinsi lewat anggaran Block Grant senilai Rp 100 juta per desa dan lurah kini dipertanyakan oleh Lurah Lalolae Kecamatan Rate-rate Kabupaten Kolaka Alfian Altin, yang menurutnya pembangunan infrastruktur di wilayahnya sangat membutuhkan pencairan dana Block Grant tahap kedua yang sampai saat ini tak kunjung cair, yang hanya cair didelapan kelurahan di kabupaten kolaka.
"Sepengetahuan saya dana yang di kucurkan pemerintah provinsi melalui Block Grant telah diperdakan oleh DPRD Kabupaten maupun DPRD provinsi,lantas dikemanakan anggarannya yang saat ini tahap keduanya tak kunjung cair,dari 45 kelurahan di kabupaten Kolaka hanya delapan kelurahan yang dana anggarannya cair pada tahap kedua 2012,selebinya itu 37 kelurahan termaksud kelurahan Lalolae tak kunjung cair, ada apa dan kemana?? "Ujar Alfian yang ditemui di kediamannya,Rabu,(16/1) lalu.
Menurut Alfian, Dana bantuan provinsi lewat block grant itu adalah salah satu janji politik yang dilontarkan Gubernur Nur Alam,SE, saat kampanye diseluruh penjuru kabupaten se-sulawesi tenggara termasuk Kabupaten Kolaka, yaitu Rp. 100 Juta per desa/kelurahan .namun ironisnya dari 45 kelurahan di Kabupaten Kolaka hanya delapan kelurahan saja yang anggaran tahap keduanya cair, sementara itu Block Grant 37 kelurahan saat ini dipending termasuk Kelurahan Lalolae.
kata dia, Sementara itu Dana Block Grant telah diperdakan oleh DPRD sesuai perda No 11 tentang Block Grant, saat rapat paripurna yang mengesahkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2013 ,selain itu ,bantuan keuangan block grant pada desa/kelurahan maupun kecamatan adalah program pemerintah provinsi sulawesi tenggara, dalam mewujudkan kerangka kebijakan sebagai dasar dari acuan pelaksanaan program yang berbasis pemberdayaan masyarakat, yang dilaksanakan melalui pembangunan sistem serta mekanisme prosedur program penyediaan fasilitator dan pendanaan, untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat yang berkelanjutan.
salah satu bukti bahwa Block Grant tersebut telah di perdakan yaitu anggaran Rutin para camat setiap tahunnya. (Cr-9/KA-01)
Labels:
Dugaan Rekayasa
Cabup Konawe Ambil Nomor Urut
Unaaha-(Kabar Anoa)
KPU Konawe melalui pleno terbuka menggelar penetapan dan pencabutan nomor urut bagi delapan pasangan calon, Sabtu (19/1) kemarin. Hasilnya, pasangan Irawan Laliasa-Burhanuddin AK (Ilham) meraih nomor wahid, nomor satu. Padahal pasangan Ilham mendapat posisi terakhir mencabut nomor urut. Sedangkan pasangan Surunuddin Dangga-Siti Aminah Razak Porosi (Srasi) mendapat nomor paling buntut, nomor delapan.
Pasangan Masmuddin-Mustakin nomor urut dua, pasangan Yusuf Tawulo-Azis Tondrang (Yuaz) nomor urut tiga. Disusul pasangan Syamsul Ibrahim-Litanto (Sultan) berada dinomor urut empat, pasangan Andi Hasbullah Husain Moita-dr.Mardi Santosa (Hasmar) nomor urut lima.
Sedangkan pasangan Kery Saiful Konggoasa-Parinringi (Berkesan) kebagian nomor urut enam, disusul pasangan independen Hj.Weni-Sainal Kamase (Wekoila) meraih nomor urut tujuh.
Sebelumnya, setiap pasangan calon mengundi nomor giliran berdasarkan abjad nama untuk mendapat kesempatan pertama dan seterusnya hingga terakhir mengambil nomor urut cabup. Hasmar mendapat giliran kelima, Ilham mendapat giliran kedelapan, Berkesan giliran kelima, Masmustakin giliran ketujuh, Srasi giliran kedua, Sultan giliran ketiga, Wekoila giliran pertama sedangkan Yuaz mendapat giliran keempat untuk mencabut nomor urut cabup.
Irawan Laliasa mengaku nomor satu adalah nomor keberuntungan sebab setiap orang senantiasa berada pada posisi nomor satu dalam setiap moment yang diperebutkan. "Dan itu manusiawi. Menyangkut nomor satu, nomor terbaik saya rasa kalau memang itu keputusan Allah SWT saya kira itulah kenyataannya secara duniawi," ujar Irawan Laliasa kemarin digedung Serbaguna Wekoila.
Irawan Laliasa mengaku tidak menjalani ritual tertentu jelang cabut nomor urut, dia hanya bertawakkal kepada Allah SWT. Dengan nomor urut satu ini, Irawan Laliasa berharap menjadi keberuntungan dalam Pemilukada Konawe, 24 Februari mendatang. "Kita berharap nomor urut satu ini tetap bertahan hingga titik terakhir, tetap yang nomor satu. Dan bertahan diputaran satu saja,"optimis Irawan Laliasa.
Sedangkan bagi Parinringi (Berkesan) mengatakan baginya nomor urut berapapun tidak menjadi masalah. Nomor satu sampai delapan tetap nomor juga. "Intinya, Insya Allah kita kerja keras saja maka apa yang diharapkan dapat tercapai,"ujar pasangan Kery Saiful Konggoasa ini sembari mengaku tidak menjalani ritual tertentu tetapi yang normatif saja dilakukan.
Berbeda dengan Syamsul Ibrahim. Baginya nomor urut empat adalah nomor keberuntangan bagi pasangan Sultan. "Karena kursi Bupati Konawe itu empat kakinya. Jadi, ingat tanggal 24 pilih nomor 4 di TPS," tukasnya.
Kata dia, setiap kursi berkaki empat, tidaka ada berkaki satu atau delapan. "Kalau berkaki delapan itu namanya bangku," tukasnya.
Ia mengaku tidak melakukan ritual spiritual tertentu selain berdoa kepada Allah SWT. Menurutya, Konawe ini tanah Tolaki yang mengenal pembagian wilayah yang disebut Siwole Mbatohu (empat wilayah pemerintaha). Tinggal wilayah Tepuliano Matano Oleo yang belum memimpin di Konawe yakni kader-kader dari wilayah Latoma dan Asinua. Ia percaya dalam periode ini, kader dari sisi Tepuliano Matano Olae yang bakal menjadi pemimpin di Konawe.
Sementara itu, Surunuddin Dangga mengatakan akan mensosialisasikan nomor urut delapan itu. "Angka delapan ini bagi saya sama dengan nomor plat mobil saya, angka delapan juga, DT 88," imbuhnya. (Cr-6/KA-01)
KPU Konawe melalui pleno terbuka menggelar penetapan dan pencabutan nomor urut bagi delapan pasangan calon, Sabtu (19/1) kemarin. Hasilnya, pasangan Irawan Laliasa-Burhanuddin AK (Ilham) meraih nomor wahid, nomor satu. Padahal pasangan Ilham mendapat posisi terakhir mencabut nomor urut. Sedangkan pasangan Surunuddin Dangga-Siti Aminah Razak Porosi (Srasi) mendapat nomor paling buntut, nomor delapan.
Pasangan Masmuddin-Mustakin nomor urut dua, pasangan Yusuf Tawulo-Azis Tondrang (Yuaz) nomor urut tiga. Disusul pasangan Syamsul Ibrahim-Litanto (Sultan) berada dinomor urut empat, pasangan Andi Hasbullah Husain Moita-dr.Mardi Santosa (Hasmar) nomor urut lima.
Sedangkan pasangan Kery Saiful Konggoasa-Parinringi (Berkesan) kebagian nomor urut enam, disusul pasangan independen Hj.Weni-Sainal Kamase (Wekoila) meraih nomor urut tujuh.
Sebelumnya, setiap pasangan calon mengundi nomor giliran berdasarkan abjad nama untuk mendapat kesempatan pertama dan seterusnya hingga terakhir mengambil nomor urut cabup. Hasmar mendapat giliran kelima, Ilham mendapat giliran kedelapan, Berkesan giliran kelima, Masmustakin giliran ketujuh, Srasi giliran kedua, Sultan giliran ketiga, Wekoila giliran pertama sedangkan Yuaz mendapat giliran keempat untuk mencabut nomor urut cabup.
Irawan Laliasa mengaku nomor satu adalah nomor keberuntungan sebab setiap orang senantiasa berada pada posisi nomor satu dalam setiap moment yang diperebutkan. "Dan itu manusiawi. Menyangkut nomor satu, nomor terbaik saya rasa kalau memang itu keputusan Allah SWT saya kira itulah kenyataannya secara duniawi," ujar Irawan Laliasa kemarin digedung Serbaguna Wekoila.
Irawan Laliasa mengaku tidak menjalani ritual tertentu jelang cabut nomor urut, dia hanya bertawakkal kepada Allah SWT. Dengan nomor urut satu ini, Irawan Laliasa berharap menjadi keberuntungan dalam Pemilukada Konawe, 24 Februari mendatang. "Kita berharap nomor urut satu ini tetap bertahan hingga titik terakhir, tetap yang nomor satu. Dan bertahan diputaran satu saja,"optimis Irawan Laliasa.
Sedangkan bagi Parinringi (Berkesan) mengatakan baginya nomor urut berapapun tidak menjadi masalah. Nomor satu sampai delapan tetap nomor juga. "Intinya, Insya Allah kita kerja keras saja maka apa yang diharapkan dapat tercapai,"ujar pasangan Kery Saiful Konggoasa ini sembari mengaku tidak menjalani ritual tertentu tetapi yang normatif saja dilakukan.
Berbeda dengan Syamsul Ibrahim. Baginya nomor urut empat adalah nomor keberuntangan bagi pasangan Sultan. "Karena kursi Bupati Konawe itu empat kakinya. Jadi, ingat tanggal 24 pilih nomor 4 di TPS," tukasnya.
Kata dia, setiap kursi berkaki empat, tidaka ada berkaki satu atau delapan. "Kalau berkaki delapan itu namanya bangku," tukasnya.
Ia mengaku tidak melakukan ritual spiritual tertentu selain berdoa kepada Allah SWT. Menurutya, Konawe ini tanah Tolaki yang mengenal pembagian wilayah yang disebut Siwole Mbatohu (empat wilayah pemerintaha). Tinggal wilayah Tepuliano Matano Oleo yang belum memimpin di Konawe yakni kader-kader dari wilayah Latoma dan Asinua. Ia percaya dalam periode ini, kader dari sisi Tepuliano Matano Olae yang bakal menjadi pemimpin di Konawe.
Sementara itu, Surunuddin Dangga mengatakan akan mensosialisasikan nomor urut delapan itu. "Angka delapan ini bagi saya sama dengan nomor plat mobil saya, angka delapan juga, DT 88," imbuhnya. (Cr-6/KA-01)
Labels:
Politik
Wawonii Selatan Porak-Poranda Disapu Angin Puting Beliung
Unaaha-(Kabar Anoa)
Di Kabuapten Konawe, bukan hanya Kecamatan Onembute yang sering dilanda musibah angin puting beliung. Terkini, Kecamatan Wawonii Selatan juga diterpa bencana tersebut, Senin (14/1) lalu, sekitar pukul 14.00 wita. Tepatnya di Desa Sawapatani dan Desa Wungkolo. Bencana itu terjadi seperti diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe, Jahiuddin, Selasa (15/1) lalu.
Mantan Kabag Keuangan Setkab Konawe itu merinci, di Desa Sawapatani dua unit pasar desa rata dengan tanah dan empat rumah warga rusak ringan. Sedangkan di Desa Wungkolo, sebelas rumah warga rusak ringan dan dua unit rumah rusak berat. "Kami langsung turun lapangan setelah tahu ada bencana ini, untuk membantu korban bersama pemerintah kecamatan, Polsek dan Koramil Wawonii.Sejauh ini belum ada korban jiwa,"ujarnya.
Menurut Jahiuddin, BPBD Konawe telah memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar, dan itu sudah menjadi prosedur tetap jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. Pemenuhan kebutuhan dasar itu berupa bahan makanan yakni beras dan mie instan. "Selain itu, kami juga membantu korban mengevakuasi barang-barang korban sekaligus mendirikan posko penanganan darurat. Disamping itu saya sebagai kepala BPBD Konawe, menghimbau dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar tetap waspada jangan sampai ada badai susulan," tambah Jahiuddin yang kini masih berada dilokasi bencana.
Sekitar sebelas kepala keluarga kini mengungsi sementara di rumah Kepala Desa Wungkolo dan ada juga posko kesehatan yang ada di Desa Wungkolo. Diakui Jahiuddin, bantuan yang diberikan pada korban bencana angin puting beliung masih sangat terbatas. Selayaknya mereka harus diberikan kebutuhan sandang dan pangan.
Terbatasnya bantuan yang diberikan menurut Jahiuddin, akibat keterbatasan anggaran yang diplotkan oleh DPRD Konawe dalam penetapan APBD 2013."Kami berharap agar anggota DPRD konawe, agar kita dudukkan bersama menyangkut penanganan bencana di Konawe ini," tutup Jahiuddin. Sayangnya, Jahiuddin enggan merinci jumlah anggaran yang dipangkas DPRD Konawe saat pembahasan APBD 2013 akhir tahun 2012 lalu. (Cr-6/KA-01)
Di Kabuapten Konawe, bukan hanya Kecamatan Onembute yang sering dilanda musibah angin puting beliung. Terkini, Kecamatan Wawonii Selatan juga diterpa bencana tersebut, Senin (14/1) lalu, sekitar pukul 14.00 wita. Tepatnya di Desa Sawapatani dan Desa Wungkolo. Bencana itu terjadi seperti diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe, Jahiuddin, Selasa (15/1) lalu.
Mantan Kabag Keuangan Setkab Konawe itu merinci, di Desa Sawapatani dua unit pasar desa rata dengan tanah dan empat rumah warga rusak ringan. Sedangkan di Desa Wungkolo, sebelas rumah warga rusak ringan dan dua unit rumah rusak berat. "Kami langsung turun lapangan setelah tahu ada bencana ini, untuk membantu korban bersama pemerintah kecamatan, Polsek dan Koramil Wawonii.Sejauh ini belum ada korban jiwa,"ujarnya.
Menurut Jahiuddin, BPBD Konawe telah memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar, dan itu sudah menjadi prosedur tetap jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. Pemenuhan kebutuhan dasar itu berupa bahan makanan yakni beras dan mie instan. "Selain itu, kami juga membantu korban mengevakuasi barang-barang korban sekaligus mendirikan posko penanganan darurat. Disamping itu saya sebagai kepala BPBD Konawe, menghimbau dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar tetap waspada jangan sampai ada badai susulan," tambah Jahiuddin yang kini masih berada dilokasi bencana.
Sekitar sebelas kepala keluarga kini mengungsi sementara di rumah Kepala Desa Wungkolo dan ada juga posko kesehatan yang ada di Desa Wungkolo. Diakui Jahiuddin, bantuan yang diberikan pada korban bencana angin puting beliung masih sangat terbatas. Selayaknya mereka harus diberikan kebutuhan sandang dan pangan.
Terbatasnya bantuan yang diberikan menurut Jahiuddin, akibat keterbatasan anggaran yang diplotkan oleh DPRD Konawe dalam penetapan APBD 2013."Kami berharap agar anggota DPRD konawe, agar kita dudukkan bersama menyangkut penanganan bencana di Konawe ini," tutup Jahiuddin. Sayangnya, Jahiuddin enggan merinci jumlah anggaran yang dipangkas DPRD Konawe saat pembahasan APBD 2013 akhir tahun 2012 lalu. (Cr-6/KA-01)
Labels:
Bencana Alam
Cari Pemasangan Baru, Oknum Aklindo Jual Nama Akli
Unaaha-(Kabar Anoa)
Cari Pasangan baru oknum Aklindo menjual nama Akli, tak hanya menjual nama Akli juga terkesan memaksa kepada pelanggan, hal ini terungkap ketika oknum tersebut menawarkan pemasangan baru disalah satu rumah di Desa Ambupulu Kecamatan Tongauna, Kamis (16/1) .yang secara kebetulan dirumah tersebut ada Koordinator Akli Konawe Baso Daeng Timung.
Baso Daeng Timung mengaku, dua orang mengendari sepeda motor mendatangi rumah tersebut menawarkan pemasangan baru, yang mengaku anggotanya H. Fajar karena kebetulan Baso berada di rumah tersebut lalu mereka berbicang-bincang beberapa saat, lalu kemudian dia pun menanyai mereka dari organisasi mana, dan mereka menjawab dari Akli, mendengar jawaban itu dirinya hanya terdiam dan senyum.
Kemudian dia kembali menanyai mereka yang kedua kalinya, dari organisasi mana, mereka pun memberi jawaban yang sama, Baso kembali menayai mereka lagi yang ketiga kalinya mereka pun menjawab dari Akli dengan nada sedikit nyaring. Mendengar jawaban yang agak keras lalu koordinator Akli Konawe ini menasehati mereka, kalau mencari uang jangan jual organisasi orang.
"saya nasehati, kalau cari uang jangan jual nama organisasi,ehh justru mereka marah, mereka juga mengacam saya katanya mau bawakan wartawan, saya jawab bawa saja banyak-banyak, mereka juga merekam pembicaraan saya juga foto-foto saya, mereka tanya siapa saya, saya jawab saya koordinator Akli Konawe, dan mereka tanya lagi siapa yang saya kenal di PLN, saya jawab tanya saja di PLN di mana saja di Sultra kalau kenal Baso Daeng Timung" ungkap Baso yang juga Pemimpin umum Surat Kabar Umum Kabar Anoa ini.
Kata Baso, dia sempat menanyai mereka kalau sudah berapa lama di Akli lalu mereka menjawab sudah dua tahun bekerja di Akli, dan mereka juga balik bertanya kepada dirinya kalau sudah berapa lama menjadi anggota Akli, dia menjawab baru 20 tahun, lalu keduanya terdiam mendengan jawaban itu.
Baso mengaku, kedua orang tersebut yang satunya bernama Dirga yang memakai pin Aklindo, dan yang satunya lagi dia tak tau persis namanya namun dia menyebutkan alamatnya di lingkungan Rahabangga Kelurahan Puunaaha Kecamatan Unaaha, setelah sempat terjadi ketegangan antara mereka, lalu kedua orang tersebut pergi sambil mengucapkan kata-kata yang tak senono kepada dirinya.
Baso mengatakan, dirinya tak akan keberatan secara hukum, namun dia menghimbau agar hal itu tak terjadi lagi atau dengan kata lain tak ada lagi yang menjual organisasi lain untuk mencari uang. dia juga menghimbau kepada masyarakat, jika ada yang menawarkan pemasangan baru instalasi listrik yang mengaku dari Akli supaya mengkonfirasikan kepada Akli. juga kepada anggota Akli agar berhati hati-hati karena nama Akli sudah dijual oleh oknum organisasi lain dalam mencari pemasangan instalasi listrik baru.
Baso menduga, keduanya melakukan penawaran pemasangan instalasi listrik baru dengan mengatasnamakan Akli, setelah hal itu disetujui oleh pelanggan tersebut baru mengaku dari Aklindo, seperti yang dilakukan oeh Dirga bersama temannya, di salah satu rumah di Desa Ambepulu Kecamatan Tongauna.
"saya menduga mereka memanfaatkan kebingungan masyarakat untuk memasang instalasi listrik baru, jadi mereka masuk dengan nama Akli setelah itu disetujui dan mulai lakukan pekerjaan baru mengaku dari Aklindo"ungkapnya (Cr-13/KA-01)
Cari Pasangan baru oknum Aklindo menjual nama Akli, tak hanya menjual nama Akli juga terkesan memaksa kepada pelanggan, hal ini terungkap ketika oknum tersebut menawarkan pemasangan baru disalah satu rumah di Desa Ambupulu Kecamatan Tongauna, Kamis (16/1) .yang secara kebetulan dirumah tersebut ada Koordinator Akli Konawe Baso Daeng Timung.
Baso Daeng Timung mengaku, dua orang mengendari sepeda motor mendatangi rumah tersebut menawarkan pemasangan baru, yang mengaku anggotanya H. Fajar karena kebetulan Baso berada di rumah tersebut lalu mereka berbicang-bincang beberapa saat, lalu kemudian dia pun menanyai mereka dari organisasi mana, dan mereka menjawab dari Akli, mendengar jawaban itu dirinya hanya terdiam dan senyum.
Kemudian dia kembali menanyai mereka yang kedua kalinya, dari organisasi mana, mereka pun memberi jawaban yang sama, Baso kembali menayai mereka lagi yang ketiga kalinya mereka pun menjawab dari Akli dengan nada sedikit nyaring. Mendengar jawaban yang agak keras lalu koordinator Akli Konawe ini menasehati mereka, kalau mencari uang jangan jual organisasi orang.
"saya nasehati, kalau cari uang jangan jual nama organisasi,ehh justru mereka marah, mereka juga mengacam saya katanya mau bawakan wartawan, saya jawab bawa saja banyak-banyak, mereka juga merekam pembicaraan saya juga foto-foto saya, mereka tanya siapa saya, saya jawab saya koordinator Akli Konawe, dan mereka tanya lagi siapa yang saya kenal di PLN, saya jawab tanya saja di PLN di mana saja di Sultra kalau kenal Baso Daeng Timung" ungkap Baso yang juga Pemimpin umum Surat Kabar Umum Kabar Anoa ini.
Kata Baso, dia sempat menanyai mereka kalau sudah berapa lama di Akli lalu mereka menjawab sudah dua tahun bekerja di Akli, dan mereka juga balik bertanya kepada dirinya kalau sudah berapa lama menjadi anggota Akli, dia menjawab baru 20 tahun, lalu keduanya terdiam mendengan jawaban itu.
Baso mengaku, kedua orang tersebut yang satunya bernama Dirga yang memakai pin Aklindo, dan yang satunya lagi dia tak tau persis namanya namun dia menyebutkan alamatnya di lingkungan Rahabangga Kelurahan Puunaaha Kecamatan Unaaha, setelah sempat terjadi ketegangan antara mereka, lalu kedua orang tersebut pergi sambil mengucapkan kata-kata yang tak senono kepada dirinya.
Baso mengatakan, dirinya tak akan keberatan secara hukum, namun dia menghimbau agar hal itu tak terjadi lagi atau dengan kata lain tak ada lagi yang menjual organisasi lain untuk mencari uang. dia juga menghimbau kepada masyarakat, jika ada yang menawarkan pemasangan baru instalasi listrik yang mengaku dari Akli supaya mengkonfirasikan kepada Akli. juga kepada anggota Akli agar berhati hati-hati karena nama Akli sudah dijual oleh oknum organisasi lain dalam mencari pemasangan instalasi listrik baru.
Baso menduga, keduanya melakukan penawaran pemasangan instalasi listrik baru dengan mengatasnamakan Akli, setelah hal itu disetujui oleh pelanggan tersebut baru mengaku dari Aklindo, seperti yang dilakukan oeh Dirga bersama temannya, di salah satu rumah di Desa Ambepulu Kecamatan Tongauna.
"saya menduga mereka memanfaatkan kebingungan masyarakat untuk memasang instalasi listrik baru, jadi mereka masuk dengan nama Akli setelah itu disetujui dan mulai lakukan pekerjaan baru mengaku dari Aklindo"ungkapnya (Cr-13/KA-01)
Labels:
Protes Warga
SMKN 1 Unaaha Dibobol Maling
Unaaha-(Kabar Anoa)
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Unaaha yang bertepat di Kelurahan Ambekaeri Kecamatan Unaaha pada hari Minggu (23/12) lalu sekitar pukul 02.30 wita dibobol maling.mereka berhasil menggasak barang-barang di sekolah tersebut,atas kejadian tersebut, SMKN 1 Unaaha, mengalami kerugian Rp 246 juta.380 ribu.
Kasubag Humas Polores Konawe AKP Tuman Marani mengatakan, kronologisnya,pada awalnya kepala SMKN 1 Unaaha Drs. Kartowiyono menerima laporan dari penjaga sekolah bahwa di sekoah tersebut mengalami kecurian, kemudian sang kepala sekolah menuju sekolah, dan kepala sekolah tersebut menemukan ruangan perpustakaan, ruangan kepala sekolah dan ruangan tata usaha sudah teracak-acak."kejadiannya Pada hari Minggu (23/12) lalu, pukul 02.30 wita SMKN 1 Unaaha, yang berada Di Kelurahan Ambekaeri Kecamatan Unaaha, kejadian ini juga telah dilaporkan oleh kepala SMKN 1 Unaaha,Drs. Kartowiyono dengan nomor laporan No. Pol : LP/308/K/XII/SPK"katanya
kata AKP Turuman, para pelaku mengambil 13 buah Laptop merk Relion, 2 buah Notebook Esemka warna hitam, empat buah Notebook Esemka warna putih, 4 buah LCD Esemka, 4 buah Notebook Getway, dan uang senilai Tiga juta 400 ribu rupiah, serta 1 buah JPS juga 1 buah speraker laptop
"atas kejadian ini SMKN 1 Unaaha mengalami kerugian sebesar Rp 246 juta.380 ribu, dan saat ini pula kami dari pihak Polres Konawe, masih melakukan pengusutan"ujar Perwira tiga balak tersebut. (KA-01)
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Unaaha yang bertepat di Kelurahan Ambekaeri Kecamatan Unaaha pada hari Minggu (23/12) lalu sekitar pukul 02.30 wita dibobol maling.mereka berhasil menggasak barang-barang di sekolah tersebut,atas kejadian tersebut, SMKN 1 Unaaha, mengalami kerugian Rp 246 juta.380 ribu.
Kasubag Humas Polores Konawe AKP Tuman Marani mengatakan, kronologisnya,pada awalnya kepala SMKN 1 Unaaha Drs. Kartowiyono menerima laporan dari penjaga sekolah bahwa di sekoah tersebut mengalami kecurian, kemudian sang kepala sekolah menuju sekolah, dan kepala sekolah tersebut menemukan ruangan perpustakaan, ruangan kepala sekolah dan ruangan tata usaha sudah teracak-acak."kejadiannya Pada hari Minggu (23/12) lalu, pukul 02.30 wita SMKN 1 Unaaha, yang berada Di Kelurahan Ambekaeri Kecamatan Unaaha, kejadian ini juga telah dilaporkan oleh kepala SMKN 1 Unaaha,Drs. Kartowiyono dengan nomor laporan No. Pol : LP/308/K/XII/SPK"katanya
kata AKP Turuman, para pelaku mengambil 13 buah Laptop merk Relion, 2 buah Notebook Esemka warna hitam, empat buah Notebook Esemka warna putih, 4 buah LCD Esemka, 4 buah Notebook Getway, dan uang senilai Tiga juta 400 ribu rupiah, serta 1 buah JPS juga 1 buah speraker laptop
"atas kejadian ini SMKN 1 Unaaha mengalami kerugian sebesar Rp 246 juta.380 ribu, dan saat ini pula kami dari pihak Polres Konawe, masih melakukan pengusutan"ujar Perwira tiga balak tersebut. (KA-01)
Labels:
Hukum dan Kriminal
Terkesan Asal-asalan, Pengaspalan Baru Justru Berbahaya
Kolaka-(Kabar Anoa)
Proyek pengaspalan jalan di Kelurahan Woitombo Kecamatan Mowewe Kolaka, dinilai warga sekitar kurang maksimal. Proyek pengaspalan jalan yang baru-baru ini dilakukan pihak kontraktor dengan cara menutup aspal yang lama menggunakan aspal yang baru tersebut akhirnya terburai, dan berserakan kepinggir badan jalan.
Menurut salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, kondisi jalan tersebut tidak bakal bertahan lama, pasalnya daya tahan aspal tidak sesuai dengan berat kendaraan yang sering melintas. ‘’kapasitas aspal lama di kelurahan hanya dapat menahan 40-50 ton muatan berat, sementara mobil pengangkut kayu olahan yang diantar ke industri memiliki muatan berat 70-80 ton disini menimbulkan pertanyaan dibenak kami selaku warga setempat mampukah aspal tersebut bertahan lama?” tandasnya
Akibatnya, para pengendara roda dua dan roda empat mesti ekstra hati-hati, sebab jalan tersebut kembali berlubang dan cukup berbahaya.
“ini berdampak negatif pada para pengendara roda dua dan empat karena rawan terjadi kecelakaan’’ ujarnya lagi.
Proyek pengaspalan sepanjang kurang lebih 1 Km ini menurut warga hanya memiliki ketahanan berat 10 ton saja. Lebih jauh, mereka menyebutkan perbaikan jalan ini merupakan salah satu janji politik yang di lontarkan Gubernur Sultra saat membuka turnamen sepak bola Nur Alam Cup I di Kecamatan Mowewe, sayangnya, pengerjaannya terkesan asal-asalan alias tidak berkualitas. (Cr-9/KA-06)
Proyek pengaspalan jalan di Kelurahan Woitombo Kecamatan Mowewe Kolaka, dinilai warga sekitar kurang maksimal. Proyek pengaspalan jalan yang baru-baru ini dilakukan pihak kontraktor dengan cara menutup aspal yang lama menggunakan aspal yang baru tersebut akhirnya terburai, dan berserakan kepinggir badan jalan.
Menurut salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, kondisi jalan tersebut tidak bakal bertahan lama, pasalnya daya tahan aspal tidak sesuai dengan berat kendaraan yang sering melintas. ‘’kapasitas aspal lama di kelurahan hanya dapat menahan 40-50 ton muatan berat, sementara mobil pengangkut kayu olahan yang diantar ke industri memiliki muatan berat 70-80 ton disini menimbulkan pertanyaan dibenak kami selaku warga setempat mampukah aspal tersebut bertahan lama?” tandasnya
Akibatnya, para pengendara roda dua dan roda empat mesti ekstra hati-hati, sebab jalan tersebut kembali berlubang dan cukup berbahaya.
“ini berdampak negatif pada para pengendara roda dua dan empat karena rawan terjadi kecelakaan’’ ujarnya lagi.
Proyek pengaspalan sepanjang kurang lebih 1 Km ini menurut warga hanya memiliki ketahanan berat 10 ton saja. Lebih jauh, mereka menyebutkan perbaikan jalan ini merupakan salah satu janji politik yang di lontarkan Gubernur Sultra saat membuka turnamen sepak bola Nur Alam Cup I di Kecamatan Mowewe, sayangnya, pengerjaannya terkesan asal-asalan alias tidak berkualitas. (Cr-9/KA-06)
Labels:
Dugaan Rekayasa
Program KEMENPERA di Wolo Diduga Ada Unsur KKN-nya
Kolaka-(Kabar Anoa)
Program Kementerian Perumahan Rakyat(KEMENPERA) melalui deputi perumahan swadaya memberikan bantuan dana kepada masyarakat sekitar 52 KK di Desa Lapao-pao Kecamatan Wolo kabupaten kolaka, namun pada realisasi bantuan tersebut diduga terindikasi ada unsur Kolusi, Korupasi dan Nepotisme (KKN)-nya. Pasalnya bantuan tersebut seharusnya dana sebesar Rp 6 juta tersebut masuk kerekening penerima bantuan, namun kenyataanya warga tak menerima dana tersebut.
Salah satu seorang warga Desa Lapao-pao Bahri yang ditemui dikediamannya Rabu (9/1/2013) lalu mengungkapkan, dirinya sangat terkesan sekaligus kecewa kepada pihak pemerintah desa Lapoa-pao H. Jasrin, pasalnya tidak puas dengan bantuan yang diberikan oleh kadesnya tersebut, berupa seng 47 lembar, sementara dana yang cair melalui rekening kepala desanya berkisar Rp 3 juta, karena berdasarkan kalkusinya dengan seng 5 kaki yang berjumlah 47 lembar hanya berharga 1,8 juta rupiah
Menurut Bahri pihak pemerintah desa telah memperbodohi warga dan menganggap sosok kadesnya telah menyalahgunakan wewenangnya. "saya sangat kecewa terhadap pemerintah desa yang telah memperbodohi kami masyarakat kecil, awalnya didata dengan tujuan untuk menerima bantuan pemerintah pusat melalui program KEMENPERA,saya juga telah diberitahu oleh pengurus KEMENPERA di desa saya, bahwa bantuan KEMENPERA kepada masyarakat yang telah didata dan memilki rekening langsung menerima dana berkisar 6 juta namun ironisnya dana yang 6 juta tersebut saya tidak menerimanya" ungkapnya
Kata dia Dirinya mengetahui bahwa program pemerintah pusat melalui KEMENPERA per Kepala Keluarga (KK) itu, menerima 6 juta rupiah. "Sementara itu dana yang saya ambil melalui rekening saya pada tahap pertama, yang pencairannya melalui BRI Unit Samaturu sebanyak 3 juta rupiah, namun diminta oleh suruhan kades-Nya, yang katanya bahwa dana tersebut dipergunakan dengan tiga pembiayaan yaitu atap,lantai dan dinding. Sedangkan bantuan yang saya terima hanya berupa seng 5 kaki sebanyak 47 lembar"rinci Bahri
Dengan raut wajah yang bersedih Bahri mengatakan, walaupun janji kepala desa Lapao-pao, bahwa dana yang berjumlah Rp 3 juta tersebut akan diterima pada tahap pertama dan sebanyak 50 lembar seng. Akan tetapi baginya tidak jadi persoalan karena bagi dirinya, "untuk tahap kedua saya akan diberikan lagi sisa dana yang tiga jutanya, sebagaimana janji kadesnya itu" ujarnya
Oleh Warga setempat menuding pengurus KEMENPERA ini, melalakukan kerja sama dengan oknum Desa Lapao-pao untuk mencari keuntungan pribadi. Olehnya itu, warga meminta kepada instansi yang terkait agar menurunkan tim investigasi dilapangan agar oknum-oknum tersebut yang diduga tidak bertanggung jawab ini segera dijerat peraturan perundang-undangan yang berlaku.(Cr-9/Cr-10/KA-01)
Program Kementerian Perumahan Rakyat(KEMENPERA) melalui deputi perumahan swadaya memberikan bantuan dana kepada masyarakat sekitar 52 KK di Desa Lapao-pao Kecamatan Wolo kabupaten kolaka, namun pada realisasi bantuan tersebut diduga terindikasi ada unsur Kolusi, Korupasi dan Nepotisme (KKN)-nya. Pasalnya bantuan tersebut seharusnya dana sebesar Rp 6 juta tersebut masuk kerekening penerima bantuan, namun kenyataanya warga tak menerima dana tersebut.
Salah satu seorang warga Desa Lapao-pao Bahri yang ditemui dikediamannya Rabu (9/1/2013) lalu mengungkapkan, dirinya sangat terkesan sekaligus kecewa kepada pihak pemerintah desa Lapoa-pao H. Jasrin, pasalnya tidak puas dengan bantuan yang diberikan oleh kadesnya tersebut, berupa seng 47 lembar, sementara dana yang cair melalui rekening kepala desanya berkisar Rp 3 juta, karena berdasarkan kalkusinya dengan seng 5 kaki yang berjumlah 47 lembar hanya berharga 1,8 juta rupiah
Menurut Bahri pihak pemerintah desa telah memperbodohi warga dan menganggap sosok kadesnya telah menyalahgunakan wewenangnya. "saya sangat kecewa terhadap pemerintah desa yang telah memperbodohi kami masyarakat kecil, awalnya didata dengan tujuan untuk menerima bantuan pemerintah pusat melalui program KEMENPERA,saya juga telah diberitahu oleh pengurus KEMENPERA di desa saya, bahwa bantuan KEMENPERA kepada masyarakat yang telah didata dan memilki rekening langsung menerima dana berkisar 6 juta namun ironisnya dana yang 6 juta tersebut saya tidak menerimanya" ungkapnya
Kata dia Dirinya mengetahui bahwa program pemerintah pusat melalui KEMENPERA per Kepala Keluarga (KK) itu, menerima 6 juta rupiah. "Sementara itu dana yang saya ambil melalui rekening saya pada tahap pertama, yang pencairannya melalui BRI Unit Samaturu sebanyak 3 juta rupiah, namun diminta oleh suruhan kades-Nya, yang katanya bahwa dana tersebut dipergunakan dengan tiga pembiayaan yaitu atap,lantai dan dinding. Sedangkan bantuan yang saya terima hanya berupa seng 5 kaki sebanyak 47 lembar"rinci Bahri
Dengan raut wajah yang bersedih Bahri mengatakan, walaupun janji kepala desa Lapao-pao, bahwa dana yang berjumlah Rp 3 juta tersebut akan diterima pada tahap pertama dan sebanyak 50 lembar seng. Akan tetapi baginya tidak jadi persoalan karena bagi dirinya, "untuk tahap kedua saya akan diberikan lagi sisa dana yang tiga jutanya, sebagaimana janji kadesnya itu" ujarnya
Oleh Warga setempat menuding pengurus KEMENPERA ini, melalakukan kerja sama dengan oknum Desa Lapao-pao untuk mencari keuntungan pribadi. Olehnya itu, warga meminta kepada instansi yang terkait agar menurunkan tim investigasi dilapangan agar oknum-oknum tersebut yang diduga tidak bertanggung jawab ini segera dijerat peraturan perundang-undangan yang berlaku.(Cr-9/Cr-10/KA-01)
Labels:
Dugaan Rekayasa
Aswad Sulaiman Minta Aktifitas BKA Dihentikan
Wanggudu-(Kabar Anoa)
Pengaduan pihak SMA Motui kepada DPRD Konawe Utara terkait aktifitas penambangan PT Bumi Konawe Abadi (BKA) mengganggu proses belajar mengajar sampai juga ditelinga Pemkab Konawe Utara. Bupati Konawe Utara, Aswad Sulaiman bahkan dengan tegas meminta manajemen PT BKA agar menghentikan sementara aktifitasnya ketika proses belajar mengajar di SMA Motui berlangsung.
Penegasan Bupati Aswad Sulaiman itu disampaikan saat peresmian kantor Kecamatan Motui beberapa waktu lalu. Himbauan itu tentunya dimaksudkan agar aktifitas belajar mengajar di sekolah itu tidak terganggu. Selain itu untuk meminimalisir gangguan polusi udara dan polusi suara (kebisingan) yang ditimbulkan dari aktifitas PT BKA, tak jauh dari sekolah. "Kita minta kepada PT BKA agar jangan dulu melakukan aktifitas didekat sekolah ketika belajar mengajar berjalan. Nanti setelah selesai, aktivitas PT BKA dapat dilanjutkan. Atau aktifitasnya dipindahkan dulu dibagian lain agar anak-anak sekolah tidak terganggu," ujar Aswad Sulaiman.
Permintaan Bupati Aswad Sulaiman itu direspon positif General Manager Affair PT BKA, Joni Suleman. Ia menilai penegasan bupati itu adalah solusi terbaik. Pihaknya pun siap menyanggupi permintaan bupati itu. "Menurut kami ini adalah solusi yang rasional. Kita siap untuk melakukan itu," tukas Joni Suleman.
Menurut Joni Suleman, sebelumnya permintaan Bupati itu disampaikan, pihaknya telah menyepakati untuk mencegah polusi debu yang menimpa SMA Motui. Yakni melakukan langkah penanganan dengan menyiram setiap hari secara rutin dilingkungan sekolah SMA Motui. Termasuk menanam pohon penghijauan dilingkungan sekolah, kantor Kecamatan Motui dan sekitarnya pada Desember 2012. Untuk itu, manajemen PT BKA harus menambah satu armada mobil tangki yang semula hanya tiga unit, menjadi empat unit. Selain itu, mengadakan koordinasi secara rutin antara pihak pimpinan SMA, pemerintah kecamatan dan pimpinan daerah.
Untuk kegiatan pengajaran, perusahaan diharuskan memberikan bantuan kepada pihak sekolah berupa masker, sarana olahraga, seragam olahraga dan pembuatan Mandi Cuci Kakus (MCK). "Itu semua sudah kita sepakati dan langkah yang akan kita lakukan sesuai hasil hearing dengan Komisi C DPRD Konut," tegas Joni Suleman.(KA-05/KA-01)
Pengaduan pihak SMA Motui kepada DPRD Konawe Utara terkait aktifitas penambangan PT Bumi Konawe Abadi (BKA) mengganggu proses belajar mengajar sampai juga ditelinga Pemkab Konawe Utara. Bupati Konawe Utara, Aswad Sulaiman bahkan dengan tegas meminta manajemen PT BKA agar menghentikan sementara aktifitasnya ketika proses belajar mengajar di SMA Motui berlangsung.
Penegasan Bupati Aswad Sulaiman itu disampaikan saat peresmian kantor Kecamatan Motui beberapa waktu lalu. Himbauan itu tentunya dimaksudkan agar aktifitas belajar mengajar di sekolah itu tidak terganggu. Selain itu untuk meminimalisir gangguan polusi udara dan polusi suara (kebisingan) yang ditimbulkan dari aktifitas PT BKA, tak jauh dari sekolah. "Kita minta kepada PT BKA agar jangan dulu melakukan aktifitas didekat sekolah ketika belajar mengajar berjalan. Nanti setelah selesai, aktivitas PT BKA dapat dilanjutkan. Atau aktifitasnya dipindahkan dulu dibagian lain agar anak-anak sekolah tidak terganggu," ujar Aswad Sulaiman.
Permintaan Bupati Aswad Sulaiman itu direspon positif General Manager Affair PT BKA, Joni Suleman. Ia menilai penegasan bupati itu adalah solusi terbaik. Pihaknya pun siap menyanggupi permintaan bupati itu. "Menurut kami ini adalah solusi yang rasional. Kita siap untuk melakukan itu," tukas Joni Suleman.
Menurut Joni Suleman, sebelumnya permintaan Bupati itu disampaikan, pihaknya telah menyepakati untuk mencegah polusi debu yang menimpa SMA Motui. Yakni melakukan langkah penanganan dengan menyiram setiap hari secara rutin dilingkungan sekolah SMA Motui. Termasuk menanam pohon penghijauan dilingkungan sekolah, kantor Kecamatan Motui dan sekitarnya pada Desember 2012. Untuk itu, manajemen PT BKA harus menambah satu armada mobil tangki yang semula hanya tiga unit, menjadi empat unit. Selain itu, mengadakan koordinasi secara rutin antara pihak pimpinan SMA, pemerintah kecamatan dan pimpinan daerah.
Untuk kegiatan pengajaran, perusahaan diharuskan memberikan bantuan kepada pihak sekolah berupa masker, sarana olahraga, seragam olahraga dan pembuatan Mandi Cuci Kakus (MCK). "Itu semua sudah kita sepakati dan langkah yang akan kita lakukan sesuai hasil hearing dengan Komisi C DPRD Konut," tegas Joni Suleman.(KA-05/KA-01)
Labels:
Lingkungan
Warga Transmigran di Konawe Bertambah
Unaaha-(Kabar Anoa)
Beberapa waktu lalu di Desa Awua Jaya, Kecamatan Asinua, Bupati Konawe Lukman Abunawas secara resmi menerima 125 KK warga transmigran untuk penempatan tahun 2012. Warga ini terdiri dari transmigran lokal, transmigram asal Jawa Barat dan Jawa Timur yang ditempatkan di UPT Awua Jaya Kecamatan Asinua.
Bupati Lukman Abunawas melalui Kabag Humas Setkab Konawe, La Ode Sahidi mengatakan program transmigrasi adalah program nasional, Tujuannya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Saudara-saudara berada di Konawe berarti sudah menjadi warga masyarakat Kabupaten Konawe. Tidak ada lagi istilah suku Jawa, atau Bali tetapi semua warga negara Indonesia dan masyarakat Kabupaten Konawe. Kita adalah saudara, untuk itu mari kita tingkatkan persatuan dan kesatuan saling menjaga antara satu dengan yang lainnya," ujar Lukman Abunawas seperti dikutip La Ode Sahidi, Minggu (6/1) lalu.
Kepada warga setempat, Lukman Abunawas mengingatkan agar tidak beranggapan bahwa yang datang itu adalah orang lain.Tetapi hendaknya diterima sebagai saudara sendiri, karena kedatangan warga di daerah ini sangat besar manfaatnya. Buktinya, sejak adanya program transmigrasi di Konawe tahun 1974 hingga saat ini, Konawe menjadi daerah penghasil beras terbesar di Sultra. Bahkan penyumbang stok beras nasional. Menurut Lukman Abunawas sebelum warga transmigran masuk di Konawe, masyarakat lokal (pribumi,red) hanya mengandalkan ladang berpindah-pindah. Itu karena belum mengetahui tata cara pengolahan sawah. Saat ini, dengan adanya warga transmigrasi, masyarakat tidak lagi berladang berpindah-pindah, sama dengan warga transmigrasi.
"Karena keuletan transmigran mengolah sawah, saya selaku Bupati Konawe sudah tiga kali berturut-turut mendapatkan penghargaan P2BN dari Presiden RI.
"Karena itu saya himbau seluruh transmigran di Konawe pada umumnya dan warga trnsmigrasi UPT Awua Jaya jangan meninggalkan lokasi penempatannya," pinta Lukman Abunawas.
Kabupaten Konawe merupakan wilayah yang subur, baik untuk perkebunan maupun persawahan. Bupati Lukman Abunawas juga minta kepada transmigrasi apabila terdapat permasalahan agar disampaikan kepada pemerintah setempat. "Terkait sarana pendidikan untuk transmigran dan masyarakat Desa Awua Jaya, kami selaku Pemerintah kabupaten Konawe pada tahun 2013 ini segera akan membangun gedung SMA Awua Jaya sehingga anak-anak kita dapat melanjutkan pendidikan ditingkat SMA dan tidak jauh dari lokasi pemukiman," bebernya.
Lukman Abunawas juga berjanji akan segera membangun sarana pengairan. Janji lainnya, Lukman Abunawas akan memberikan bantuan peternakan ayam, itik dan sapi.
Dalam kesempatan itu juga Bupati Konawe menyerahkan bantuan biaya pengolahan lahan sebesar Rp 750 ribu per KK sekaligus meresmikan gedung Taman Kanak-kanak UPT Awua Jaya yang dibangun melalui program PNPM tahun 2012.
Sementara itu Kepala Dinas Nakertrans Konawe, Muh Syahrir. A merinci jumlah transmigran yang ditempatkan di UPT Awua Jaya. Tahun 2011 lalu sekitar 100 KK dan 375 jiwa yang terdiri dari transmigran lokal sebanyak 50 KK, 200 jiwa, asal Jawa Tengah sebanyak 25 KK, 94 jiwa dan asal NTB sebanyak 25 KK, 81 jiwa. "Sedangkan tahun 2012 sebanyak 125 KK terdiri dari trans lokal 67 KK,258 jiwa, trans asal Jawa Barat 25 KK, 96 jiwa dan asal Jawa Timur 33 KK, 100 jiwa. Adapun transmigran di Kabupaten Konawe sejak tahun 1974 hingga saat ini berjumlah 10.346 KK dan 42.697 jiwa tersebar di 13 kecamatan," rincinya.
selain itu, Lukman Abunawas juga menyerahkan sertifikat tanah kepada 200 KK transmigran UPT Asinua Jaya Kecamatan Asinua yang disaksikan Asisten II H.K Santoso, Kabag Humas Setkab Konawe, La Ode Sahidi, Kepala Dinas Nakertras Muh Syahrir, Kepala Badan Narkoba yang juga mantan Kadis Nakertrans Konawe, Arwahid. (Cr-6/KA-06)
Beberapa waktu lalu di Desa Awua Jaya, Kecamatan Asinua, Bupati Konawe Lukman Abunawas secara resmi menerima 125 KK warga transmigran untuk penempatan tahun 2012. Warga ini terdiri dari transmigran lokal, transmigram asal Jawa Barat dan Jawa Timur yang ditempatkan di UPT Awua Jaya Kecamatan Asinua.
Bupati Lukman Abunawas melalui Kabag Humas Setkab Konawe, La Ode Sahidi mengatakan program transmigrasi adalah program nasional, Tujuannya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Saudara-saudara berada di Konawe berarti sudah menjadi warga masyarakat Kabupaten Konawe. Tidak ada lagi istilah suku Jawa, atau Bali tetapi semua warga negara Indonesia dan masyarakat Kabupaten Konawe. Kita adalah saudara, untuk itu mari kita tingkatkan persatuan dan kesatuan saling menjaga antara satu dengan yang lainnya," ujar Lukman Abunawas seperti dikutip La Ode Sahidi, Minggu (6/1) lalu.
Kepada warga setempat, Lukman Abunawas mengingatkan agar tidak beranggapan bahwa yang datang itu adalah orang lain.Tetapi hendaknya diterima sebagai saudara sendiri, karena kedatangan warga di daerah ini sangat besar manfaatnya. Buktinya, sejak adanya program transmigrasi di Konawe tahun 1974 hingga saat ini, Konawe menjadi daerah penghasil beras terbesar di Sultra. Bahkan penyumbang stok beras nasional. Menurut Lukman Abunawas sebelum warga transmigran masuk di Konawe, masyarakat lokal (pribumi,red) hanya mengandalkan ladang berpindah-pindah. Itu karena belum mengetahui tata cara pengolahan sawah. Saat ini, dengan adanya warga transmigrasi, masyarakat tidak lagi berladang berpindah-pindah, sama dengan warga transmigrasi.
"Karena keuletan transmigran mengolah sawah, saya selaku Bupati Konawe sudah tiga kali berturut-turut mendapatkan penghargaan P2BN dari Presiden RI.
"Karena itu saya himbau seluruh transmigran di Konawe pada umumnya dan warga trnsmigrasi UPT Awua Jaya jangan meninggalkan lokasi penempatannya," pinta Lukman Abunawas.
Kabupaten Konawe merupakan wilayah yang subur, baik untuk perkebunan maupun persawahan. Bupati Lukman Abunawas juga minta kepada transmigrasi apabila terdapat permasalahan agar disampaikan kepada pemerintah setempat. "Terkait sarana pendidikan untuk transmigran dan masyarakat Desa Awua Jaya, kami selaku Pemerintah kabupaten Konawe pada tahun 2013 ini segera akan membangun gedung SMA Awua Jaya sehingga anak-anak kita dapat melanjutkan pendidikan ditingkat SMA dan tidak jauh dari lokasi pemukiman," bebernya.
Lukman Abunawas juga berjanji akan segera membangun sarana pengairan. Janji lainnya, Lukman Abunawas akan memberikan bantuan peternakan ayam, itik dan sapi.
Dalam kesempatan itu juga Bupati Konawe menyerahkan bantuan biaya pengolahan lahan sebesar Rp 750 ribu per KK sekaligus meresmikan gedung Taman Kanak-kanak UPT Awua Jaya yang dibangun melalui program PNPM tahun 2012.
Sementara itu Kepala Dinas Nakertrans Konawe, Muh Syahrir. A merinci jumlah transmigran yang ditempatkan di UPT Awua Jaya. Tahun 2011 lalu sekitar 100 KK dan 375 jiwa yang terdiri dari transmigran lokal sebanyak 50 KK, 200 jiwa, asal Jawa Tengah sebanyak 25 KK, 94 jiwa dan asal NTB sebanyak 25 KK, 81 jiwa. "Sedangkan tahun 2012 sebanyak 125 KK terdiri dari trans lokal 67 KK,258 jiwa, trans asal Jawa Barat 25 KK, 96 jiwa dan asal Jawa Timur 33 KK, 100 jiwa. Adapun transmigran di Kabupaten Konawe sejak tahun 1974 hingga saat ini berjumlah 10.346 KK dan 42.697 jiwa tersebar di 13 kecamatan," rincinya.
selain itu, Lukman Abunawas juga menyerahkan sertifikat tanah kepada 200 KK transmigran UPT Asinua Jaya Kecamatan Asinua yang disaksikan Asisten II H.K Santoso, Kabag Humas Setkab Konawe, La Ode Sahidi, Kepala Dinas Nakertras Muh Syahrir, Kepala Badan Narkoba yang juga mantan Kadis Nakertrans Konawe, Arwahid. (Cr-6/KA-06)
Labels:
pembangunan
Konsumsi Ganja, Oknum Mahasiswa Makassar Ditangkap di Konawe
Unaaha-(Kabar Anoa)
Oknum mahasiswa bernama Agus Mispar diamankan polisi sesaat setelah mengonsumsi narkotika yang diduga jenis ganja. Agus Mispar ditangkap polisi Senin (31/12) malam lalu. Penangkapan Agus Mispar itu dibenarkan Kasubag Humas Polres Konawe, AKP Turuman Marani.
Kata dia, malam itu personil polisi yang sedang berpatroli memergoki tersangka berjalan sempoyongan dijalan poros Kota Unaaha. Curiga melihat gelagat Agus Mispar, polisi pun membuntutinya. "Tepat disekitar tugu Adipura, tersangka terlihat sakau. Tersangka langsung diamankan polisi sekitar pukul 22.00 Wita. Tersangka mengaku mahasiswa di Makassar. Dia belum lama tiba di Unaaha dari Makassar tanpa menyebutkan nama kampusnya," ujar AKP Turuman Marani saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (2/1) Lalu.
Malam itu juga polisi berhasil menemukan dan menyita barang bukti empat kemasan daun ganja yang dibuat mirip batang rokok atau dikenal sebutan ganja linting dalam bungkusan rokok milik tersangka Agus Mispar yang juga warga Jln.Perkantoran Unaaha itu. Dalam keadaan setengah mabuk, Agus Mispar mengaku kepada polisi bahwa ia telah menikmati dua linting ganja. Polisi menengarai empat linting ganja itu hendak dijual karena memang Agus Mispar sudah lama menjadi target operasi (TO) polisi. Tak hanya itu, polisi juga menyita pipet dan hand phone milik tersangka. "Tersangka memang sudah lama menjadi target polisi. Hanya saja malam itu, tersangka ditemukan dalam keadaan sakau,"tegas AKP Turuman Marani.
AKP Turuman Marani menambahkan saat ini pihaknya telah menyidik tersangkanya dan memeriksa lima saksi, "dan dalam waktu dekat kita akan tahap satu sekarang tinggal dirampungkan dalam satu, dua hari ini. kami juga siap diawasi kalau memang ada keliru tapi kami yakin dalam proses penyelidikan perkara semua tindak pidana, termasuk narkotika jenis ganja, kita tidak akan pernah main-main dalam satu kasus, kita akan proses sampai tuntas". ujarnya
AKP Turuman juga menambahkan tersangka dijerat pasal 111, 112 dan 127 uu RI Nomor 35 tentang nerkotika dan dijatuhi Ancaman hukuman 12 tahun penjara," tutup AKP Turuman Marani. (Cr-6/KA-06)
Oknum mahasiswa bernama Agus Mispar diamankan polisi sesaat setelah mengonsumsi narkotika yang diduga jenis ganja. Agus Mispar ditangkap polisi Senin (31/12) malam lalu. Penangkapan Agus Mispar itu dibenarkan Kasubag Humas Polres Konawe, AKP Turuman Marani.
Kata dia, malam itu personil polisi yang sedang berpatroli memergoki tersangka berjalan sempoyongan dijalan poros Kota Unaaha. Curiga melihat gelagat Agus Mispar, polisi pun membuntutinya. "Tepat disekitar tugu Adipura, tersangka terlihat sakau. Tersangka langsung diamankan polisi sekitar pukul 22.00 Wita. Tersangka mengaku mahasiswa di Makassar. Dia belum lama tiba di Unaaha dari Makassar tanpa menyebutkan nama kampusnya," ujar AKP Turuman Marani saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (2/1) Lalu.
Malam itu juga polisi berhasil menemukan dan menyita barang bukti empat kemasan daun ganja yang dibuat mirip batang rokok atau dikenal sebutan ganja linting dalam bungkusan rokok milik tersangka Agus Mispar yang juga warga Jln.Perkantoran Unaaha itu. Dalam keadaan setengah mabuk, Agus Mispar mengaku kepada polisi bahwa ia telah menikmati dua linting ganja. Polisi menengarai empat linting ganja itu hendak dijual karena memang Agus Mispar sudah lama menjadi target operasi (TO) polisi. Tak hanya itu, polisi juga menyita pipet dan hand phone milik tersangka. "Tersangka memang sudah lama menjadi target polisi. Hanya saja malam itu, tersangka ditemukan dalam keadaan sakau,"tegas AKP Turuman Marani.
AKP Turuman Marani menambahkan saat ini pihaknya telah menyidik tersangkanya dan memeriksa lima saksi, "dan dalam waktu dekat kita akan tahap satu sekarang tinggal dirampungkan dalam satu, dua hari ini. kami juga siap diawasi kalau memang ada keliru tapi kami yakin dalam proses penyelidikan perkara semua tindak pidana, termasuk narkotika jenis ganja, kita tidak akan pernah main-main dalam satu kasus, kita akan proses sampai tuntas". ujarnya
AKP Turuman juga menambahkan tersangka dijerat pasal 111, 112 dan 127 uu RI Nomor 35 tentang nerkotika dan dijatuhi Ancaman hukuman 12 tahun penjara," tutup AKP Turuman Marani. (Cr-6/KA-06)
Labels:
Hukum dan Kriminal
Ketua Kelompok Diduga Cari Keuntungan Dipercetakan Sawah
Kolaka-(Kabar Anoa)
Percetakan sawah yang baru dikucurkan pemerintah pusat melalui anggaran APBN di Desa Solewatu Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka seluas 100 Ha dengan anggaran Rp. 750.juta, yang dianggap dapat membantu masyarakat ekonomi rendah, namun diduga dijadikan ajang bisnis dan lahan mencari keuntungan oleh oknum ketua kelompok
Menurut salah satu warga pemilik lahan Desa Solewatu yang tersentuh percetakan sawah baru Baharnaje,dirinya merasa tertipu oleh ketua kelompok pasalnya lahan miliknya itu seluas 2 Ha hanya sebatas pembabatan saja,sementara ditempat lain dirinya menemukan lahan warga yang tersentuh percetakan sawah baru, sudah siap diolah dengan baik.
"Selama lahan saya disentuh percetakan sawah baru, saya belum pernah merasakan yang namanya tahap penyelesaian,lahan saya yang seluas 2 Ha itu, diberikan bantuan oleh ketua kelompok hanya berupa dana Rp. 600.ribu dan racun dua liter saja. menurut saya Dana tersebut tidak cukup untuk digunakan sebagai tahap penyelesaian percetakan lahan saya, saya juga menduga Ketua Kelompok Andi Sudirman hanya mencari keuntungan dibalik percetakan sawah baru itu " Ungkapnya
Hal senada juga diungkapkan warga pemilik lahan seluas 1 Ha yang tersentuh percetakan sawah baru Milodirinya belum pernah sama sekali menyentuh yang namanya bantuan itu dari ketua kelompok Andi Sudirman, "saya sudah bosan dengan janji-janji yang dia lontarkan setiap saya bertemu, memang Andi sudirman hanya mencari keuntungan dibalik percetakan sawah baru itu" ungkapnya
Ditempat terpisah warga dusun Tawa-tawaro Desa Solewatu Ashar juga mengatakan, dirinya memiliki lahan seluas 1 ha yang juga mendapat bantuan catak sawah baru, namun lahannya hanya sebatas tahap pembabatan saja, dan dirinya sudah mempertanyakan kepada pihak kepala pertanian Kecamatan (KPK) bernama Guna, namun dia tak mendapat penjelasan dengan baik. dan dirinya hanya berharap Semoga hal ini tidak dibiarkan berlarut-larut yang dampaknya, bisa merugikan masyarakat.
Ketua kelompok Andi sudirman yang ditemui di kediamannya dengan santainya mengatakan, seharusnya pihak wartawan, dan LSM apabila mau mempertanyakan hal tersebut harus terlebih dahulu lapor ke Dinas Pertanian." bahwa dana dengan anggaran Rp 750 juta itu telah habis dan sukses 100%" katanya mendengar ocehan Andi sudirman,
Mendengar ocehan Andi Sudirman, wartawan media ini berkunjung di kediaman kepala pertanian Kecamatan (KPK) Guna, namun dia hanya berkomentar dengan lemas dan mengatakan Lahan yang tersentuh percetakan sawah baru yang berada di Dusun Tawa-tawaro seluas 100 Ha dengan anggaran 750 juta, yang dibagikan kepada pemilik lahan, Rp 750 ribu/Ha, dan yang tidak dikelola dengan baik seluas 30 Ha.
"dananya sudah cair semua dan yang mencairkan ketua kelompok, yang belanja ketua kelompok bukan saya, dan yang perlu diketahui saya selaku KPK tinondo hanya selaku pendamping saja, dan seharusnya setiap wartawan apabila mempertanyakan hal tersebut terlebih dahulu lapor ke Dinas kabupaten. Ujar Guna
Untuk diketahui warga yang lahannya mendapat percetakan sawah baru antara lain Bahar Naje 2 Ha, Abdullah 2 Ha, Abdul Rahim 1 Ha, Idrus 1 Ha, Lolo 1 Ha, Ashar 1 Ha, Lame 1 Ha, Aco P ½ Ha, atau 50 Areh, Pagi ½ Ha, Zainuddin ½ Ha, Ahmad N 2 Ha, anwar 1 Ha, Padu ½ Ha, Ardi ½ Ha, Ukas ½ Ha, Hatta 1 Ha, Bahri ½ Ha, Milo 1 Ha, Ismail ½ Ha, Andi masarapi ½ Ha, Ridawan M 1 Ha, jahili 1 Ha, Karima 1 Ha, Aco.H 1 Ha, Rudi Semi 1 Ha, Tapee 1 Ha, Rajamudin ½ Ha, Jamaluddin S ½ Ha, Lesso ½ Ha, dan dana yang diberikan pada mereka bervariasi, manun ada juga yang sama sekali tidak diberikan, karena dana tersebut telah habis dibagikan oleh ketua kelompok yang diduga kepihak Dinas kabupaten.(Cr-9/Cr-10/KA-01)
Percetakan sawah yang baru dikucurkan pemerintah pusat melalui anggaran APBN di Desa Solewatu Kecamatan Tinondo Kabupaten Kolaka seluas 100 Ha dengan anggaran Rp. 750.juta, yang dianggap dapat membantu masyarakat ekonomi rendah, namun diduga dijadikan ajang bisnis dan lahan mencari keuntungan oleh oknum ketua kelompok
Menurut salah satu warga pemilik lahan Desa Solewatu yang tersentuh percetakan sawah baru Baharnaje,dirinya merasa tertipu oleh ketua kelompok pasalnya lahan miliknya itu seluas 2 Ha hanya sebatas pembabatan saja,sementara ditempat lain dirinya menemukan lahan warga yang tersentuh percetakan sawah baru, sudah siap diolah dengan baik.
"Selama lahan saya disentuh percetakan sawah baru, saya belum pernah merasakan yang namanya tahap penyelesaian,lahan saya yang seluas 2 Ha itu, diberikan bantuan oleh ketua kelompok hanya berupa dana Rp. 600.ribu dan racun dua liter saja. menurut saya Dana tersebut tidak cukup untuk digunakan sebagai tahap penyelesaian percetakan lahan saya, saya juga menduga Ketua Kelompok Andi Sudirman hanya mencari keuntungan dibalik percetakan sawah baru itu " Ungkapnya
Hal senada juga diungkapkan warga pemilik lahan seluas 1 Ha yang tersentuh percetakan sawah baru Milodirinya belum pernah sama sekali menyentuh yang namanya bantuan itu dari ketua kelompok Andi Sudirman, "saya sudah bosan dengan janji-janji yang dia lontarkan setiap saya bertemu, memang Andi sudirman hanya mencari keuntungan dibalik percetakan sawah baru itu" ungkapnya
Ditempat terpisah warga dusun Tawa-tawaro Desa Solewatu Ashar juga mengatakan, dirinya memiliki lahan seluas 1 ha yang juga mendapat bantuan catak sawah baru, namun lahannya hanya sebatas tahap pembabatan saja, dan dirinya sudah mempertanyakan kepada pihak kepala pertanian Kecamatan (KPK) bernama Guna, namun dia tak mendapat penjelasan dengan baik. dan dirinya hanya berharap Semoga hal ini tidak dibiarkan berlarut-larut yang dampaknya, bisa merugikan masyarakat.
Ketua kelompok Andi sudirman yang ditemui di kediamannya dengan santainya mengatakan, seharusnya pihak wartawan, dan LSM apabila mau mempertanyakan hal tersebut harus terlebih dahulu lapor ke Dinas Pertanian." bahwa dana dengan anggaran Rp 750 juta itu telah habis dan sukses 100%" katanya mendengar ocehan Andi sudirman,
Mendengar ocehan Andi Sudirman, wartawan media ini berkunjung di kediaman kepala pertanian Kecamatan (KPK) Guna, namun dia hanya berkomentar dengan lemas dan mengatakan Lahan yang tersentuh percetakan sawah baru yang berada di Dusun Tawa-tawaro seluas 100 Ha dengan anggaran 750 juta, yang dibagikan kepada pemilik lahan, Rp 750 ribu/Ha, dan yang tidak dikelola dengan baik seluas 30 Ha.
"dananya sudah cair semua dan yang mencairkan ketua kelompok, yang belanja ketua kelompok bukan saya, dan yang perlu diketahui saya selaku KPK tinondo hanya selaku pendamping saja, dan seharusnya setiap wartawan apabila mempertanyakan hal tersebut terlebih dahulu lapor ke Dinas kabupaten. Ujar Guna
Untuk diketahui warga yang lahannya mendapat percetakan sawah baru antara lain Bahar Naje 2 Ha, Abdullah 2 Ha, Abdul Rahim 1 Ha, Idrus 1 Ha, Lolo 1 Ha, Ashar 1 Ha, Lame 1 Ha, Aco P ½ Ha, atau 50 Areh, Pagi ½ Ha, Zainuddin ½ Ha, Ahmad N 2 Ha, anwar 1 Ha, Padu ½ Ha, Ardi ½ Ha, Ukas ½ Ha, Hatta 1 Ha, Bahri ½ Ha, Milo 1 Ha, Ismail ½ Ha, Andi masarapi ½ Ha, Ridawan M 1 Ha, jahili 1 Ha, Karima 1 Ha, Aco.H 1 Ha, Rudi Semi 1 Ha, Tapee 1 Ha, Rajamudin ½ Ha, Jamaluddin S ½ Ha, Lesso ½ Ha, dan dana yang diberikan pada mereka bervariasi, manun ada juga yang sama sekali tidak diberikan, karena dana tersebut telah habis dibagikan oleh ketua kelompok yang diduga kepihak Dinas kabupaten.(Cr-9/Cr-10/KA-01)
Labels:
Dugaan Rekayasa
Subscribe to:
Posts (Atom)