Friday, April 26, 2013

Dana BSPS 2012 di Desa Sani-Sani Bermasalah


LSM GARDA Sultra Dampingi Masyarakat Desa Sani-Sani



Pertemuan Warga Desa Sani-Sani Kec. Samaturu dengan Pengurus Dana BSPS, UPK dan TPM yang difasilitasi Polres Kolaka dan LSM GARDA Sultra di Kantor Desa Sani-Sani.

Kolaka, GARDA Sultra.

     Dari hasil pantauan LSM GARDA Sultra dalam penyaluran dana Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementrian Perumahan Rakyat, di temukan

Wednesday, April 24, 2013

HUT GARDA Sultra Ke-III dirangkaikan Pelatihan Paralegal


Pelatihan PARALEGAL di ikuti perwakilan aktivis GARDA Sultra dari 4 Kabupaten di Sultra




(Kiri-Kanan) Budi Sumantri Direktur DPD GARDA Kab. Konsel, Abubakar Moita, SSi Sekretaris DPP GARDA Sultra, Purnama Poapa SH MH. Dekan Hukum Unilaki, Alimudin Lapae Direktur DPP GARDA Sultra.


     Hari Ulang Tahun (HUT) GARDA (Gerbang Informasi dan Data) Sultra Ke-III yang dilaksanakan di Wawotobi Kab.

Saturday, April 20, 2013

Kasi BPMD Tinondo: Kerusakan PLTS Terpusat DI Tinondo, Ada Rekayasa Oknum


          

Kolaka (Kabar Anoa)
                Beredarnya isuh di kelurahan Tinenggi kecamatan Tinondo,tentang pengrusakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Terpusat,  berkapasitas 15 KW, yang di lakukan oleh Ka,Seksi Badan pemberdayaan masyarakat desa (BPMD) Tinondo, Kasrul . (18/4) pukul 18 23, wita, Dengan kerugian Rp. 1,7 milyar,ternyata diduga ada rekayasa dari oknum-oknum lewat intimidasi,hal tersebut di katakana oleh Kasi BPMD tinondo Kasrul saat di temui di polsek mowewe,(20/4) yang sedang dalam pemeriksaan terkait pengrusakan yang dilakukannya, menurutnya,  pengrusakan PLTS yang di lakukannya memang ada unsur pembelaan  harga diri, karena dia menganggap para petuga teknisi PLTS di Tinondo sudah tidak bertanggung jawab di lapangan apabila ada kerusakan atau pemadaman di Rumah salah satu pengguna ‘’saya memang merusak, dengan menggunakan cangkul tapi yang saya rusak itu kilometer saya karena ada rasa jengkel saja kepada pihak petugas teknisi sebab sudah tujuh malam lampu di rumah saya padam,saya heran mengapa pihak petugasnya tidak ada yang kerumah untuk memeriksa kerusakan atau kendala mengapa lampu di rumah saya padam selama satu minggu,saya Cuman berharap ketika saya bertemu dengan petugasnya ada perbaikan yang dilakukan,tetapi ini malah menimbulkan pertengkaran,ketika saya bertemu petugasnya Asruddin selaku ketua UPK PLTS Tinondo , saya  mempertanyakan,   pak kenapa lampu di rumah saya tidak menyala ada apa? Asruddin menjawab, saya kira Jek sudah kerumah memperbaikinya, sayapun menyampaikan padanya bahwa belum pernah ada petugasnya yang kerumah,ke esok harinya saya bertemu Jek selaku petugas lapangan di bengkel tetangga, saya pun mempertanyakan hal yang serupa , Jek kenapa lampu di Rumah saya tidak menyala kmarin saya bertemu dengan Asruddin katanya kamu yang mengetahuinya mengapa kalian tidak mempunyai tindakan? Jek pun menjawaab kenapa mesti saya? Saya pun menyampaikan  bahwa yang menyebut mana kamu itu teman kamu sendiri, Jek pun katakan pada saya bahwa ada komitmen, saya pun bertanya padanya komitmen apa? Dia menjawab bahwa terlambat pembayaran lampunya akan diputus,saya langsung menyampaikan pada Jek bahwa  saya memasang lampu tanggal 21 sementara sekarang masih tanggal 18, itu pun lampu di rumah saya sudah satu minggu tidak menyala,mengapa tetangga dekat sudah dua bulan menungga mengapa tidak di putuskan ada apa? Kalau begitu lebih baik saya putuskan saja lampu di rumah saya, Jek pun menjawab silakan putuskan , saya pun pulang kerumah kebetulan rasa jengkel saya melihat ada cangkul depan Rumah, dengan gerakan jengkel sayapun memukul kilometernya tiba-tiba lampu semua padam menurut mereka ada yang coslet sehingga menjadi padam semuanya’’ ujarnya .    lain hal di ungkapkan para teknisi PLTS yang juga selaku pelapor di polsek mowewe tentang kerusakan yang dilakukan kasi BPMD, Asruddin dan Jek yang di temui di kediaman mantan Kades Tinondo Lapudin, (19/4) mengatakan’’ pengrusakan yang di lakukan Kasrul kami suda laporkan pada pihak polsek mowewe karena akibat tingkahnya sehingga diperkirakan  70 persen harus melakukan pergantian, karena ketiga Imperter tersebut hangus dan satu unit penangkal petir jebol dan akibat kelalaian ini pelanggan yang berjumlah 100 kk kini harus mengalami kegelapan lagi,kami juga telah mempertanyakan pada salah seorang pengelola PLTS di pusat lewat kontak hendpon bahwa harga imperter itu per unitnya Rp.350 juta sebanyak tiga unit sedangkan anti petir satu unit seharga Rp.20 juta, jadi total kerugian ini berjumlah 1,7 Milyar’’ ujarnya dengan kesal. di waktu dan tempat yang sama, Lurah Tinenggi Abd Rahmat,SH. Mengungkapkan  ‘’yang di rusak itu meteran , dan saya pun tidak habis pikir,mengapa dia melakukan halseperti itu,untung saja Televisi warga tidak ada yang hancur atau meledak karena akibat cosletnya listrik tersebut ’’ ungkapnya. Persoalan tersebut sedah dalam penyelidikan Polsek mowewe lebih lanjut, Kasi BPMD tinondo melanjutkan’’ menurut laporan para pengelola PLTS ini  saya melakukan hal yang tidak sewajarnyaa karena telah membuat Tiga unit imperter dan satu unit penangkal petir tetapi ada yang siap bersaksi yaitu petugas teknik pertama bahwa ada barang yang memang sudah lama rusak salah satunya itu adalah penangkal petir jadi laporan yang mereka buat adalah laporan rekayasa (DEKRI)

Thursday, April 4, 2013

MAHASISWA MENCARI ULURAN TANGAN UNTUK PENDERITA HIDROSEPA

Kolaka (Kabar Mekongga)

           Sejumlah mahasiswa USN (universitas 19 november) kolaka, melakukan gerakan depan kampus
USN kolaka,dalam gerakan tersebut sejumlah mahasiswa mencari sumbangan untuk penderita Hidrosepalus Anugrah pratama, pasalnya anak umur tiga minggu ini menderita penyakit Hidrosepalus sejak lahir, dan keluarga anak ini
tak mampu membiayainya sehingga sembuh, anak ibu Sunarti warga kecamatan ulu nggolaka kecamatan latambagga kolaka
hanya mampu berdiam diri, karena mengingat kondisi perekonomianya tidak mampu melakukan operasi,menurut salah seorang mahasiswa USN Irmadi,yang di jumpai saat melakukan pencarian sumbangan depan kampunya, Kamis (21/3) mengatakan ''gerakan yang kami lakukan ini guna untuk mencari dana untuk pengobatan Anugra,
selaku penderita Hidrosepalus, karena mengingat ayah kandungnya hilang entah kemana,dan dana yang kami dapatkan ini
selain untuk biaya operasi anugra juga untuk menghidupi ibu Anugra, karena pekerjaan ibu anugra hanya selaku
ibu rumah tangga, yang tidak memiliki penghasilan tetap, sementara di rumah anugra hanya ada ibu dan nenek Anugra
''ujarnya. Anak lahir kolaka, 3 maret 2013 ini hanya menunggu uluran tangan dari para pahlawan yang dermawan, karena keluarga anak tersebut memiliki perekonomian yang rendah,untuk itu keluarga penderita ini meminta kepada parah pemerintah pemegang kebijakan untuk mengulurkan tanganya,(R3)

KOLTIM MASIH TERLIBAT DI PILKADA KOLAKA

Kolaka (Kabar Mekongga)

Kolaka timur, pecahan dari pemekaran kolaka induk, sulawesi tenggara yang telah terwacanakan 
bahwa tidak terlibat lagi dalam ậjang pemilihan kepala daerah di kabupaten kolaka, tẻrnyata, kolaka 
timur (koltim) masih terlibat dalam ậjang pilkada di kabupaten kolaka, berdasarkan surat edaran Komisi Pemilihan Umum(KPU)
Nomor ; 162/KPU/III/2013 tentang pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah pada provinsi dan
kabupaten induk di seluruh indonesia tanggal (18 maret 2013) pada poin ke-6 bahwa ketentuan dalam undang-undang
tentang pembentukan kabupaten pemekaran tersebut diatas, dikaitkan dengan pelaksanaan pemilu Bupati 
dan/ atau wakil bupati di kabupaten induk apabila akhir mấ jabatannya bẻrakhir pada tahun 2013 dan tahun 2014 yang hárus dilaksanakan paling lambat pada bulan oktober 2013, maka pelaksanaan pemilu Bupati dan /atau Wakil Bupati tetap mengikutsertakan kabupaten pemekaran. demikian pula terhadap pelaksanaan pemilu Gubernur dan / atau Wakil Gubernur di Provinsi induk tetap mengikut sertakan Provinsi pemekaran. sementara itu sekretaris KPU kabupaten kolaka Idam yang ditemui di ruang kerjanya (3/4) mengatakan  bahwa pemilihan kepala daerah di kabupaten kolaka memang masih melibatkan masyarakat kolaka timur untuk pemilu di tahun ini,''pemilu di bulan oktober mendatang memang masih melibatkan warga kolaka timur'' ujarnya menurut Idam apabila surat edaran tersebut  berasal dari Mendagri mungkin sifatnya tidak wajib untuk diikuti, namun surat edaran  tersebut berasal dari KPU Pusát, yang sifatnya wajib diikuti walaupun menurut idam dengan bertambahnya wajib pilih di sembilan kecamatan wilaya kolaka timur, maka bertambah pula logistik untuk di siapkan, sementara itu anggaran untuk  pilkada kabupaten kolaka sangat terbatas karena dengan ikut sertanya koltim maka dâna tambahan yang di butuhkan berkisar tujuh milyar,''dengan bertambahnya wajib pilih maka kami membutuhkan dana berkisar tujuh milyar rupiah, karena persiapan untuk penambahan pebiayaan di mulai dari logistik,dan honor pẩra panitia pelaksana pemilu di kabupaten kolaka karena ini sudah tugas dan kewajiban kami selaku KPU kolaka'' ungkapnya.  pemilihan kepala daerah bupati dan wakil bupati kolaka di laksanakan pada bulan oktober mendatang sedangkan pendaftaran pada bulan juli mendatang,(R3).
Wow…. DI BPMD KOLAKA ADA PAGAR AYU???
Kolaka (Kabar Mekongga)
 
            Sudah sekian lama, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMD) di Kolaka, kini baru dikejutkan fenomena tak sewajarnya, beberapa Kades di kabupaten Kolaka keluhkan adanya pagar ayu di BPMd Kolaka saat penerimaan anggaran dana desa (ADD) hal tersebut diungkapkannya saat ditemui di ruangan kerjanya. Masing-masing desa se-kabupaten Kolaka, setelah penerimaan ADD di BPMD Kolaka(22/3) lalu. Salah satu kepala desa di wilayah Kolaka bagian Timur yang enggan disebutkan identitasnya, mengungkapkan keluhannya bahwa adanya pagar ayu di BPMD Kolaka membuat dirinya heran, pasalnya setiap penerimaan ADD selalu di kerumuni beberapa Staf di BPMD baik status pegawai negeri sipil (PNS) maupun staf honorer bahkan ada juga oknum kepala bidang sehingga dirinya malu bila taak memberikan Amplop, menurutnya jika tenaga honorer dan PNS hanya berjumlah belasan tidak menjadi persoalan karena dana yang dikeluarkannya hanya berkisar ratusan, namun faktanya tenaga honorer dan PNS mencapai puluhan. “Saya selaku kepala desa tentunya malu bila teman-teman kepala desa lainnya memberikan dana kepada mereka, namun saya tidak. Sehingga saya juga memberikan uang kepada mereka. Ujar salah seorang kepala desa yang enggan disebutkan namanya di wilayah Kolaka bagian Timur. Kata dia setiap penerimaan anggaran dana desa(ADD) di desa di BPMD Kolaka dirinya seringkali mengeluarkan dana hingga jutaan Rupiah tanpa mengeluarkan kwitansi penerimaan. Dirinya berharap semoga kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan pemerinta Desa(Ka. BPMD) Kolaka tegas dalam melakukan pelarangan agar dana yang diterimanya tidak rumit untuk di pertanggung jawabkan. ‘’Saya  dan be berapa kepala desa khususnya di kabupaten Kolaka berharap agar kepala BPMD Kolaka memberikan teguran kepada mereka, bayangkan sebelum penerimaan ADD yang tadinya saya ketahui beberapa tenaga honorer di BPMd paling hanya berkisar sepuluh hingga lima bekas orang saja, sedangkan saat penerimaan ADD jumlah tenaga honorer mencapai tiga puluhan, lain dari PNS, untuk honorer saya sering berikan uang 20 ribu rupiah perorangnya sementara apabila jumlah tenaga honorer saat penerimaan berjumlah tiga puluh orang berarti yang harus saya keluarkan berkisar 600 ribu rupiah lain dari PNS dan kepala bidang, sedangkan PNS dan kepala bidang saya mengeluarakan 100 ribu rupiah perorangnya dikalikan lima orang saja sudah 500 ribu rupiah, berarti Anggaran Dana Desa yang saya keluarkan tanpa kwitansi berkisar satu juta rupiah, lain juga pembayaran dana MTQ dan Kolaka Expo yang sama sekai tidak memiliki post dalam dana ADD. Ujarnya dengan rinci, di tempat terpisah salah satu kepala bidang Usaha Eknomi Pemanfaatn SDA dan TTG yang enggan menyebutkan namanya, yang dijumpai di ruang kerjanya bahwa dirinya tidak pernah menerima dana saturupiah pun darim kepala desa baik itu penandatanganan maupun bersifat suka rela. Dia pun mengatakan kalau memang ada seperti yang diungkapkan salah satu kepala desa agar diperjelas siapa kepala bidang yang dia berikan uang saat penerimaan ADD. ‘’ bisa ditanya berapa kepala desa atas nama saya apakah pernah dia berikan uang saat penerimaan ADD , saya tidak tahu kalau yang lainnya yang jelasnya saya tidak pernah diberiakn uang oleh kepala desa’’. Ujarnya dengan tegas. Menurutunya pagar ayu di BPMD Kolaka memang pernah ada tetapi telah ditegaskan oleh kepala BPMD agar tidak melakukan hal seperti itu . ujarnya, entah yang bersalah siapa yang jelasnya kepala desa yang memberikan kepada oknum PNS dan honorer dianggap telah melakukan pembiaran sehingga terjadi pembiasaan yang kemudian menjadi tradisi. (R3).                     

    MENJADI WARTAWAN PEMBERANI, DAN MENULIS  TANPA TAKUT

 
Cacatan : DEKRI ADRIADI

          Menjadi wartawan tentunya tak semudah membalikan telapak tangan, karena profesi seorang wartawan selalu di bayang-bayangin dengan rasa takut, mau atau tidak, senang ataupun hobby ketika menulis hal-hal yang  berdanpak buruk untuk pribadi diri sendiri, tentunya hal yang biasa bagi seorang wartawan profesional.

   Seorang wartawan tentunya harus dapat memila-mila saat melakukan penulisan untuk pemberitaannya, apakah menulis bersikaf obyektif ataupun menulis dengan bersikaf emosional, hal tersebut tidak dapat terpisakan dalam pikiran seorang wartawan ataupun sang jurnalis,sejenak dalam kutipan berita  tak ada yang biasa semua terasa luarbiasa, ketika didalam tubuh berita memberi motivasi sang pembaca, entah itu berita menyanjung ataupun berita mengkritisi individu seorang pemerintah, tak bisa dipungkiri namun selalu teranalisa dalam pikiran seorang penulis ketika dilapangan menemukan informasi yang bersifat ganjil ataupun miring, namun tak mampu terpikirkan ketika info yang ditemukan indera seorang penulis itu ada hubunganya dengan dilematis yang kemudian harus memilih antara idealis dan kekerabatan, sehingg menjadi  ukuran bagi sang pembaca, secara instan akan menjadi polemik di benak sang penulis mau ataupun tidak hal tersebut akan berubah secara otomatis, namun sikap tanggap yang harus dilakukan seorang penulis tentunya merubah secara perlahan-lahan, banyak wartawan ketika menulis lebih mementingkan idealisnya daripada emosionalnya dan hal tersebut tidak salah, melainkan ukuran seorang wartawan yang memiliki pendirian yang bersikaf  professional,beberapa analisa dan kajian seseorang individu tentang menjadi wartawan dan  menulis tanpa rasa takut, yaitu seorang wartawan jangan pernah memikirkan dampak berita  ketika telah terekspost dan terpublikasi, wartawan juga jangan pernah merasa ketika berita yang di tulisnya itu terbaca di publik akan bermunculan preman nisme dan terror yang bertubi-tubi, pada diri dan pribadinya karena  hal tersebut merupakan salah satu  hal yang biasa dan tak lumbra lagi, resiko tetap ada baik ancaman maupun benturan fisik tetapi jangan menjadi beban dalam diri seorang penulis tetapi melainkan kebanggaan dalam diri sendiri, bahwa hal yang dilakukan itu adalah jiwa seorang pemberani dalam menantang kebijakan sang penguasa yang selalunya menindas dan memperbodohi rakyat dan bawahanya, menjadi seorang wartawan pemberani dan menulis tampa rasa takut tentunya hal yang luar biasa dan jarang terjadi dalam diri sang penulis, sehingga banyak oknum-oknum yang dapat menganggap diri wartawan sebenarnya dapat di ukur dengan nilai rupiah ataupun baarang yang dapat menutupi kesalahan yang dilakukan sang pengambil kebijakan,jadilah wartawan yang professional dan berani menulis tanpa rasaa takut dan yakinilah bahwa tulisan anda lebih dominan di sanjung sang pembaca. (***)