Tuesday, September 18, 2012

2013 Diknas Anggarkan Beasiswa Bagi Kepsek


KENDARI, lintas-sultra.com
Dinas Pendidikan (Diknas) Provinsi Sulawesi Tenggara, memprogramkan pemberian beasiswa bagi kepala sekolah (Kepsek) untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya yang berada di Sultra. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Diknas Provinsi Sultra, Drs. H. Damsid M.Si.
Pasalnya, untuk menunjang kualitas pendidikan, maka perlu diberikan beasiswa peningkatan kualifikasi terhadap kepsek.
Menurutnya, kami akan berusaha untuk menunjukkan sesuatu yang positif dalam bidang pendidikan yang memang merupakan hal yang sangat penting.
“Kami akan memprogramkan tahun 2013 untuk peningkatan kualitas pendidikan dengan memberikan beasiswa kepada seluruh kepala sekolah,” ungkapnya.

Ditambahkannya, dana tersebut berasal dari Biaya Operasional Pendidikan (BOP) untuk kemudian kami upayakan bisa di jaring kepsek yang berada di seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Sultra.
“Kami belum menentukan berapa kepsek yang akan kami sekolahkan, karena kami perlu berbicara dengan penyelenggara program Magister (S2) terkait jumlah dana yang dibutuhkan untuk masing-masing kepsek selama satu tahun , kemudian dapat dialoksikan jumlah dananya,” tambahnya.

Dijelaskan lebih lanjut terkait soal tersebut, Damsid menuturkan seluruh kepala sekolah akan di sekolahkan secara bertahap, tentunya dengan kriteria yang wajibe dipenuhi oleh kepsek tersebut.
“Pemerintah daerah nantinya akan mengusulkan kepala sekolah yang akan diberikan biaya untuk S2, untuk kemudian kami dari pihak provinsi akan menyeleksi dari kriteria petunjuk teknis (Juknis) yang akan kita sususn nanti,” tuturnya.

SMK Kejuruan Diharap Jadi Motor Penggerak

KENDARI, lintas-sultra.com

Keberadaan SMKN 1 Kolono yang dirintis setahun lalu diharapkan  menjadi motor penggerak akselerasi program minapolitan yang dicanangkan pemerintah daerah (Pemda). Kecamatan Kolono yang berada di ujung timur Kabupaten Konsel memiliki  sumber daya laut dan perikanan yang cukup potensial.

Selain sebagai sentral kegiatan minapolitan, Kolono juga memiliki sumber daya pertambangan yang menjanjikan. Untuk itu dengan adanya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Kelautan dan Nautika diharapkan bisa melahirkan generasi muda konsel yang ahli dibidang kelautan dan nautika.

Kepala SMK Kolono yang berhasil ditemui Koran Tribun, Ardin, S.Pd, M.Pd mengatakan, SMK yang dinakodainya masih memiliki banyak keterbatan. Tenaga pengajar adalah hal yang menjadi kendala karena tenaga pengajar mata pelajaran produktif seperti mate-matika, IPA dan Bahasa Ingris belum memadai apalagi tenaga pengajar PNS hanya ada dua orang.

"Tidak hanya itu, ketersediaan kursi dan meja belajar siswa masih minjam di Sekolah Dasar (SD) selain itu faktor pendukung lain yang perlu mendapat perhatian adalah sarana laboratorium, perpustakaan dan kapal praktek," ungkapnya.

Meski fasilitas minim di SMK Kolono proses belajar mengajar masih tetap berjalan lancar. Hal itu berkat kerjasama yang baik antara kepala sekolah, dewan guru dan masyarakat setempat. Sampai saat ini siswa SMK Kolono tercatat 59 Orang terdiri dari kelas sepuluh dan sebelas.

52 Madrasah Ikut Jambore

KENDARI, lintas-sultra.com

Tak mau kalah dengan sekolah-sekolah lainnya, pramuka gugus depan 07.401-07.402 Jabal Nur, menggelar jambore Madrasah se-Kabupaten Muna. Kegiatan tersebut diikuti sedikitnya 52 sekolah Madrasah se-Kabupaten Muna yang dipusatkan di kompleks Madrasah Lapokainse.

Ketua Panitia Penyelenggara, Fajar Toona, S Ag mengatakan, pelaksanaan Jambore tersebut sebagai wadah kreativitas bagi peserta didik dalam menggalang persatuan dan menciptakan rasa kekeluargaan.  "Kita khususkan pada anggota pramuka digudep-gudep madrasah," ungkap Fajar, Senin (17/9).

Kegiatan tersebut dimeriahkan dengan beraneka ragam lomba. Diantaranya, kegiatan yang bernafaskan Islam, lomba hafalan surat pendek, azan dan dai cilik. Sedangkan, untuk kegiatan umum, ada lomba halang rintang, menggambar, bakti sosial dan dimalam hari ditutup dengan acara api unggun.

"Kami hanya berharap kegiatan jambore Madrasah, bisa menjadi agenda Pemda atau Pemprov Sultra yang dilaksanakan setiap tahunnya," harapnya.

90 Siswa SMA 4 Ikut Pelatihan PMR


KENDARI, lintas-sultra.com
Sebanyak 90 orang siswa SMAN 4 Kendari mengikuti pelatihan pengkaderan Palang Merah Remaja (PMR) di SMA Negeri 4 Kendari mulai 17 sampai dengan 20 september.
Pembina PMR SMA 4 Kendari, Wawoni mengatakan, kegiatan pengkaderan ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Adapun tujuan diadakannya kegiatan ini, untuk menjaga eksistesi organisasi serta mengasah keterampilan setiap siswa calon anggota PMR.
"Kegiatan ini kami inginkan dapat membuka wawasan serta melatih kemampuan individu siswa khususnya sebagai calon anggota PMR. Khususnya mampu memahami betap pentingnya rasa saling peduli kepada sesama, "jelasnya, di ruang kerjanya, Senin (17/9).
Ditambahkan, peserta dalam kegiatan pengkaderan PMR SMA 4 Kendari ini hanya dibatasi dari siswa kelas X dan kelas XI. Sebab untuk siswa kelas XII saat ini fokus dalam menghadapi ujian akhir nasional yang akan dilaksanakan april mendatang.
"Semua siswa yang sudah mendaftar akan kami didik dengan sebaik mungkin agar munculnya bibit - bibit penerus PMR yang memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan berkualitas dalam mengemban tugas, "tambahnya.
Adapun pemateri dari kegiatan pengkaderan PMR di SMA 4 Kendari diterangkannya, berasal dari anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Kendari dan senior PMR di SMA 4 Kendari.
"Pemateri yang memberikan materi pelatihan sudah benar-benar teruji sehingga para calon PMR ini benar-benar memahami dan mengetahui bagaimana tugas dan fungsi PMR itu sendiri, "terangnya.

Pengurus HMI Kendari Dikukuhkan

KENDARI, lintas-sultra.com

Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam  (HMI) Cabang  Kendari periode 2012- 2013 dilantik Sabtu (15/9),  di  Aula Wisma Lafran Pane oleh Sekertaris Panitia Pelantikan  Sapril Munandar bersama salah seorang  Pengurus Besar (PB) HMI Jakarta, Yulius.


Usai melantik pengurus baru HMI Cabang Kota Kendari, Yulius menjelaskan   HMI harus bermitra dengan pemerintah dalam rangka melakukan pengawalan kebijakan dan mengangkat martabat HMI dengan melakukan  pendampingan kepada  masyarakat.

Sementara itu,  Ketua HMI Cabang Kendari yang baru dilantik  , Yopan Adi Saputra berharap agar lembaga kemahasiswaan yang dipimpinnya itu  peka terhadap berbagai persoalan kerakyatan.

" Selama ini HMI kurang bersentuhan dengan berbagai isu kerakyatan, misalnya, penggusuran pedagang kaki lima dan isu-isu kerakyatan lainnya," kata Yopan

Lebih lanjut Yopan mengatakan dirinya tidak menampik jika selama ini HMI Cabang  Kendari  banyak menghadapi masalah internal.

" HMI merupakan organisasi intelektual harus mampu mewadahi semua kepentingan, baik internal kader maupun masyarakat dan untuk merubah itu harus dimulai sekarang," tegas Yopan yang juga mahasiswa Unhalu.

Jalan Poros Raha- Lakapera Prioritas DPRD

KENDARI, lintas-sultra.com

Polemik perbaikan jalan poros Raha Lakapera sampai saat ini masih bergulir. Aksi demonstrasi dan beberapa kritikan  mewarnai rencana perbaikan jalan yang menghubungkan Kabupaten Muna, Buton dan Kota Baubau itu. Akan tetapi,  Sekertaris  Komisi 1 DPRD Provinsi Sultra Sukarman, AK  yang ditemui Koran Tribun Senin,(17/9) optimis jalan tersebut akan segera teraspal.

Menurut Sukarman,  perbaikan jalan provinsi termasuk Raha - Lakapera saat ini menjadi prioritas di DPRD Sultra  dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) . Jadi itu  bukan hanya  sekedar janji.

“Pemerintah Provinsi  tidak sekedar menjanjikan perbaikan jalan  karena itu memang sudah menjadi agenda prioritas dalam APBD - P 2012. Jadi  tidak ada lagi  tawar-menawar nanti segera kita realisasikan,”ungkapnya

Pihak DPRD Provinsi Sultra dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) katanya,  sedang menunggu hasil tahapan  presentase analisa kelayakan oleh  PPIP. Akan tetapi, pihaknya  akan mencari solusi untuk melakukan perbaikan melalui pos-pos dana yang dapat dialihkan sementara waktu demi perbaikan infrastruktur jalan itu.

“ Kita sudah sampaikan bagaimana tahapan dalam PPIP, minggu ke tiga bulan September ini, tim dari PPIP sudah rapat dewan direksi dan melalui tahap selanjutnya baru melewati badan pengawas untuk memutuskan, tinggal waktunya  saja yang kita cari . Intinya niat kita sudah bulat untuk membangun jalan itu.” tutupnya.

KPK dan Diknas Kota Gelar Pendidikan Anti Korupsi



KENDARI, lintas-sultra.com

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Nasional Kota Kendari  menggelar workshop  Pendidikan Anti Korupsi  yang dimulai sejak  Selasa (11/9) sampai Kamis (13/9) nanti. Workshop tersebut diikuti para kepala sekolah serta elemen masyarakat lainnya. 

Bidang Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Sandri Justiana yang ditemui Koran Tribun, kemarin, (11/9) menuturkan, Kegiatan tersebut  dimaksudkan untuk membangun Integritas individu melalui pendidikan dengan melibatkan unsur-unsur masyarakat dan pegiat pendidikan.

"Pemberantasan korupsi kami pandang perlu untuk memberikan efek jera terhadap tindakan  korupsi sejak dini. Jadi, dengan  adanya pendidikan pencegahan korupsi, maka mereka sudah di pagari dengan sistem yang ada sejak dini untuk memberantas tindakan korupsi, " terangnya.

Kegiatan tersebut lanjutnya tidak hanya berhenti sampai disitu saja.  Akan tetapi, lembaga yang saat ini giat mengungkap sejumlah kasus korupsi ditanah air  akan memonitor  untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan  kegiatan itu dilakukan.

"Membangun Integritas individu sangat penting untuk pencegahan  tindakan korupsi," jelasnya

Justiana berharap, setelah pelaksanaan kegiatan tersebut, materi yang diterima peserta  dapat diterapkan dan disalurkan ke satuan pendidikan lainnya.

Kualitas Pendidikan Terus Digenjot


KENDARI, Lintas-Sultra

SMPN 3 Andoolo sebagai pusat pendidikan menengah yang berada di Kota Andoolo terus digenjot. Hal itu dimaksudkan dalam rangka mewujudkan pendidikan yang  berkualitas dan berdaya saing.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah mempersiapkan tenaga pengajar profesional dibidangnya guna mendidik 373 siswa. Selain itu, SMPN 3 ini juga melengkapi kebutuhan penunjang kelancaran proses belajar mengajar. Diantaranya, ketersediaan sarana ruang kelas belajar (RKB), perpustakaan, labotorium komputer, IPA dan Bahasa pada satuan pendidikan. Hal tersebut diungkapkan Kepala SMPN 3 Andoolo, Samal Soni, S.Pd saat ditemui Koran Tribun di ruang kerjanya.

"Saya baru saja menakodai SMPN 3 Andoolo. Tentunya saya berupaya semaksimal mungkin untuk memajukan sekalah ini agar bisa lebih maju atau paling tidak harus setara dengan sekolah lain di daerah ini," ungkapnya.

Meski begitu, Samal mengaku, pihaknya sedikit mengalami kendala berupa keterbatasan RKB dan laboratorium komputer.

"Komputer banyak yang tidak layak pakai. Namun dengan adanya kerjasama semua komponen di sekolah, maka program-program bisa berjalan lancar," aku mantan Kepala SMPN 5 Andoolo itu.