Friday, June 7, 2013

detikcom - Gempa Yogya: Antara Keris, Wangsit dan Sunan Cirebon

Kamis, 1 Juni 2006.

Gempa Yogya: Antara Keris, Wangsit dan Sunan Cirebon

Triono Wahyu Sudibyo - detikcom

Bantul -

Dalam kepercayaan orang Jawa, sebuah peristiwa selalu diawali dengan pertanda. Demikian juga musibah gempa yang menewaskan lebih 6.000 orang di Yogya dan Jawa Tengah.



Konon, sebelum musibah terjadi, ada seseorang yang tidak diketahui asalnya, menemukan sebuah keris. Malam hari sesudah menemukan keris itu, dia bermimpi disuruh mencari Syech Abdul Karim. Karena yang dicarinya tersebut dikenal sebagai orang Cirebon, maka dia pun pergi ke Cirebon.



Oleh warga Cirebon, orang itu disuruh pergi ke Wukirsari, Giriloyo, Imogiri, Bantul. Karena Syech Abdul Karim adalah nama lain dari Sunan Cirebon yang dimakamkan di daerah yang terletak 17 km selatan Yogyakarta itu.



"Sesudah bermalam di makam Syech Abdul Karim, dia bilang telah mendapat wangsit bahwa akan ada kejadian besar dalam 1-2 hari ini. Ternyata 2 hari kemudian, terjadi gempa yang menewaskan ribuan orang itu, Mas," kata abdi dalem Kraton Yogyakarta yang dipercayai menjadi juru kunci makam Imogiri, Ilham, pada detikcom, Kamis (1/6/2006).



Penerima wangsit itu tidak sempat memperkenalkan diri pada Ilham maupun orang-orang di sekitarnya. Setelah bercerita tentang wangsitnya, dia pergi entah ke mana.



Makam Sunan Cirebon sekitar 1 km dari makam raja-raja Mataram (Yogyakarta dan Surakarta) di Imogiri. Makam Sunan Cirebon selamat dari amukan gempa. Sedang rumah-rumah penduduk di sekitarnya nyaris rata dengan tanah.



(

nrl

)