Sunday, January 30, 2011

TKW bekerja di Arab Saudi Diperkosa Hingga Hamil

Unaaha, Armin Rumpa (Jurnalis Media Sultra)
Nasib naas menimpa pahlawan Devisa terjadi pada seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW),asal Desa Dunggua Kecamatan Amonggedo Kabupaten Konawe, Ariatin, diperkosa oleh anak majikannya di Arab Saudi hingga hamil dan kini telah melahirkan seorang anak laki-laki. hal itu dikatakan Ariatin saat ditemui di Dunggua, Rabu (26/1)

    Ariatin mengaku, bekerja di Arab Saudi tahun 2005 selama 2 tahun 6 bulan, yang sebelummnya bekerja di Kuwait tahun 2003, dirinya diperkosa dalam kamar mandi oleh anak majikannya saat dirinya pingsan karena sakit muntah darah,setelah kelelahan bekerja.
    "saya diperkosa sama anak majikan saya, saat saya pingsan dikamar mandi, dan sadar setelah dirumah sakit, saya tau dia yang perkosa saya karena pembantu sebelumnya yang berasal dari Pilipina mengalami hal yang sama, diperkosa oleh anak majikan saya, dan hamil tiga bulan, karena diketahui oleh majikan yang dari filipina itu dicungkil matanya"kata Arniatin
    Dia juga mengaku, saat bekerja di Arab Saudi selama 2 tahun 6 bulan tidak pernah dibayakan gajinya, sama halnya saat dirinya bekerja di Kuwait, selama 23 Bulan bekerjahanya dibayarkan gajinya satu bulan saja."saya kerja di Arab Saudi 2 tahun 6 bulan, tidak dibayar gajiku, karena dihitung biaya rumah sakit, selama saya sakit"ujarnya
    Dirinya mengetahui telah hamil setelah berada di Desa Dunggua kampung halamannya, itupun setelah enam bulan mengandung, karena curiga perutnya membesar dia memutuskan untuk memeriksakan ke dokter, dokter mengatakan kalau dirinya telah hamil,"saya lahirkan anak saya 2 tahun 1 bulan lalu, dan saya beri nama Saud Khalik, saud itu artinya Saudi dan Khalik nama kakeknya yang majikan saya, kini umurnya 2 tahun 1 bulan"katanya.
    Saat mendapat perlakukan kekerasan dari majikannya, sempat mengadukan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi, namun pihak KBRI tidak menghiraukan dirinya, mereka mengatakan "buat apa kamu datang kesini, kan kamu datang untuk kerja, itu masalah kamu bukan dari majikanmu"kata Arniati menirukan perkataan pihak KBRI yang oleh Arniati tidak diketahui namanya.
    kata dia, untuk kembali ke Indonesia, dia bekerja di Agensi TKW yang menangani TKW yang bermasalah  selama tiga bulan, baru mendapatkan tiket untuk pulang dan ditambah uang Rp 30 ribu, dia mengaku tidak mau lagi bekerja diluar negeri"selama saya kerja diluar negeri selama 6 tahun hanya Rp 30 ribu saya bawakan ibuku"ujar Harniati
    Kepala Desa Dunggua Deny Zainal mengakui, ada warganya yang mendapat masalah ditempat kerjanya di Luar Negeri, yang mestinya tidak perlu terjadi "ada warga saya yang pulang dengan masalah, karena mendapat perlakuan tidak layak"katanya. (***)