Minggu, 5 Juni 2005.
Dua Kelompok Nyaris Bentrok Saat Pencoblosan
Minggu, 05 Juni 2005 | 14:18 WIB
TEMPO Interaktif, Cilegon:Gara-gara kupon, dua kelompok pendukung pasangan calon wali kota Cilegon Ade Mifta-Ni'matullah dan pasangan Aat Syafa'at-Rusli Ridwan nyaris bentrok di hari pencoblosan pemilihan kepada daerah (Pilkada) Kota Cilegon, Minggu (5/6).
Peristiwa ini terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 24 Kelurahan Jombang Wetan, Kota Cilegon. Berdasarkan pantuan Tempo peristiwa ini terjadi setelah sekitar 20 orang dari kelompok Aat Syafa'at-Rusli Ridwan memprotes pengedaran kupon yang diduga berasal dari kubu Ade Mifta-Ni'matullah. Kupon-kupon berstempel rukun tetangga (RT) ini diberikan kepada setiap warga dan bisa ditukarkan dengan semangkok bakso usai mencoblos.
"Kami tidak terima, tindakan ini sama saja menyetir warga untuk memilih salah satu calon. Pemilihan ini harus diulang," ujar Iman, pendukung Aat Syafa'at. Protes ini berbalas dari sekelompok massa yang mengaku mendukung Ade Mifta. Mereka meminta agar proses pencoblosan diteruskan karena tidak ada bukti bukti pemberian kupon itu untuk memaksa warga memilih calon tertentu.
Karena saling memprotes, keributan tak terhindarkan, kedua kelompok massa ini nyaris bentrok. Beruntung saat itu ratusan petugas keamanan telah bersiaga dan sebelum situasi makin memanas, Ketua TPS 24 Rukman yang juga ketua RT setempat mengaku bertanggung jawab atas peredaran kupan tersebut.
Pencoblosan pun dilakukan setelah dia berjanji membawa masalah kupon ini Panitia Pengawasan (Panwas). "Silahkan dicatat, kita akan membawa masalah ini ke Panwas," katanya
Ketika dihubungi, Ketua Panwas Pilkada Cilegon Saiful Bahri mengaku telah menerima pengaduan peredaran kupon bakso itu. "Kita akan membawa masalah ke rapat hasil pengawasan nanti. Aneh juga ketua TPS-nya mau bertanggung jawab," katanya.
Faidil Akbar