Saturday, January 31, 2009

Harga BBM Turun, Antrian Jalan Terus

Pasca sebulan setelah pemerintah menurunkan harga BBM untuk kedua kalinya, antrian kendaraan di sejumlah SPBU di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, hingga kini masih panjang, bahkan meluber hingga menuutupi sebagian badan jalan raya. Para pemilik kendaraan mengaku mereka harus antri berjam-jam untuk memperoleh BBM.

Friday, January 30, 2009

KPU Sultra Kecam Fatwa Golput Haram

Kecaman terhadap fatwa Majelis Ulama Indonesia soal Golput haram, tak hanya datang dari Partai politik peserta pemilu dan masyarakat luas, Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Tenggara selaku penyelenggara Pemilu juga turut mengecam keras fatwa tersebut.

Thursday, January 29, 2009

Polisi Gagalkan Penyelundupan 12 Ton Kerang Langka

Upaya penyelundupan sebanyak 12 ton kerang langka berhasil digagalkan aparat gabungan kepolisian dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam. Selain melanggar UU KOnservasi, pemilik kerang tersebut juga diduga melakukan pemalsuan dokumen. Dalam dokumen pengiriman disebut barang yang dimuat rumput laut, setelah diperiksa ternyata kerang langka jenis Carris Cormeta, Molusca dan Triton Terompet.

Demo Tuntut Penonaktifan Wakil Bupati Buton Ricuh

Unjuk rasa menuntut penonaktifan Ali Laopa, Wakil Bupati Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, yang kini menjadi tersangka kasus ilegal logging, berlangsung anarkis di gedung DPRD Buton. Selain merubuhkan pintu gerbang, ratusan massa juga merusak sejumlah fasilitas yang ada di gedung dewan.

Masjid di Pusat Bumi

By Line: DEDY KURNIAWAN

Jumlah tiang penyangga utama Masjid Agung Wolio sama dengan jumlah ruas tulang manusia.

Masjid Al-Muqarrabin Syafyi Shaful Mu'min atau lebih dikenal dengan nama Masjid Agung Wolio terletak di kompleks benteng Keraton Kesultanan Buton, Baubau, Sulawesi Tenggara. Masjid ini dibangun pada masa pemerintah Sultan Sakiuddin Darul Alam pada 1712.

Para ahli meyakini Masjid Agung Wolio adalah masjid tertua di Sulawesi Tenggara. Namun, sejatinya ada sebuah masjid lain yang lebih tua yang dibangun di masa pemerintah Sultan pertama Buton, Kaimuddin Khalifatul Khamis atau Sultan Murhum (1427- 1473).

Hanya, masjid itu terbakar dalam perang saudara di Kesultanan Buton. Selanjutnya, Sultan Sakiuddin Darul Alam, yang berhasil memenangi perang saudara tersebut, membangun Masjid Agung Wolio untuk mengganti masjid yang musnah terbakar.

Masyarakat setempat banyak yang percaya, Masjid Agung Wolio dibangun di atas pusena tanah (pusatnya bumi). Pusena tanah tersebut berupa pintu gua di bawah tanah yang berada tepat di belakang mihrab.

Disebut pusena tanah karena dari pintu gua vertikal itu konon sering terdengar suara azan dari Mekkah, Arab Saudi. Ada lagi mitos yang menyebutkan, jika melongok ke dalam lubang pusena, orang bisa melihat orang tua atau kerabat yang telah meninggal.

Namun, semua cerita rakyat itu dibantah Imam Masjid Agung Wolio, La Ode Ikhwan, 65 tahun. Menurut dia, lubang yang ada di masjid itu sebenarnya adalah pintu rahasia yang sengaja dibangun untuk menyelamatkan Sultan Buton dan keluarganya jika diserang musuh.

Ikhwan mengaku pernah masuk ke lubang itu. Di dalam lubang, kata dia, terdapat lima jalan rahasia yang mengarah ke sejumlah tempat tertentu di kompleks benteng. Salah satu jalan rahasia itu ada yang tembus ke selatan benteng, tak jauh dari kompleks makam Sultan Buton.

Ketika masjid ini direhabilitasi pertama kali di masa kekuasaan Sultan Muhammad Hamidi pada 1930-an, pintu gua tadi ditutup semen sehingga liangnya menjadi kecil dan bulat sebesar bola kaki. "Agar tak menimbulkan persepsi lain dari masyarakat, lubang tersebut ditutup dan di atasnya dibuat tempat imam memimpin salat," kata Ikhwan.

Pada arsitektur Masjid Agung Wolio yang berukuran 21 x 42 meter itu tergambar kentalnya pengaruh arsitektur bangunan Islam di Pulau Jawa dalam Kesultanan Buton. Buktinya adalah bentuk atap masjid yang bertumpuk (joglo).

Arsitektur masjid mempunyai makna filosofis yang erat kaitannya dengan manusia. Bila manusia memiliki kepala, badan, dan kaki, Masjid Agung Wolio memiliki rangka atas yang mewakili kepala, bangunan utama sebagai simbol badan, dan fondasi sebagai perwujudan kaki.

Sama dengan benteng Keraton Buton yang memiliki 12 gerbang, jumlah jendela yang ada di Masjid Agung Wolio 12 buah. Angka 12 merupakan simbol bahwa di tubuh manusia terdapat 12 lubang. Adapun jumlah tiang utama penyangga masjid ini 313 buah atau sama dengan jumlah ruas tulang di tubuh manusia.

Berbeda dengan masjid lainnya yang biasanya menempatkan beduk di luar ruangan masjid, di Masjid Agung Wolio beduk diletakkan di tengah-tengah ruangan masjid. Penempatan ini merupakan tamsil jantung di dalam tubuh manusia. Sementara itu, mihrab masjid merupakan simbol organ hati manusia. Adanya empat anak tangga menuju mihrab merupakan gambaran empat orang sahabat utama Nabi.

Masjid Agung Wolio tersusun atas tiga lantai, yang semuanya dihubungkan dengan tangga kayu. Lantai satu dan dua dulunya digunakan untuk salat, sedangkan lantai tiga sebagai tempat menyimpan barang-barang inventaris. Namun sekarang, tinggal lantai satu yang masih digunakan untuk salat. "Kami khawatir bangunan lantai dua akan roboh kalau banyak anggota jemaah yang salat di atasnya," tutur Ikhwan.

Untuk masuk ke ruangan masjid, pengunjung harus melalui anak tangga yang berjumlah 19 buah. Simbolisasi kembali terjadi. Jumlah 17 anak tangga merupakan simbol dari jumlah keseluruhan rakaat dalam salat lima waktu ditambah dua rakaat salat tahiyyatul masjid (salat saat memasuki masjid).

Di puncak anak tangga terdapat sebuah tempayan berisi air. Dulunya tempayan ini berfungsi sebagai tempat menampung air yang digunakan untuk berwudu. Tapi sekarang fungsinya hanya sebagai penghias masjid.

Peristiwa ditiupkannya roh oleh Sang Pencipta pada proses penciptaan manusia dilambangkan dengan pengurus masjid yang berjumlah 16 orang, yang terdiri atas satu orang kadi (lakina agama), satu orang imam, empat orang khatib (hatibi), dan 10 orang bilal (moji).

Angka 16 dianggap sebagai angka kehidupan (nutfah). Sebab, pada saat janin berumur 160 hari, Allah meniupkan roh kehidupan kepadanya. Hingga kini, perangkat masjid, baik nama, tugas, maupun jumlahnya, tetap dipertahankan sebagaimana masa Kesultanan Buton.

Menurut Wali Kota Baubau Amirul Tamim, tidak sembarang orang bisa diangkat menjadi perangkat masjid. "Mereka dipilih dan ditempa oleh pemuka agama dan tokoh masyarakat," ujarnya. Karena itu, terpilih sebagai perangkat masjid merupakan suatu hal yang sangat membanggakan.

Selain sebagai tempat pelaksanaan salat, Masjid Agung Wolio menjadi tempat perayaan tradisi keagamaan masyarakat setempat yang bisa dikemas sebagai daya tarik wisata. Salah satu tradisi yang masih terus dihidupkan adalah haroa (upacara memperingati kelahiran Nabi Muhammad) serta selamatan Idul Fitri, dan Idul Adha.

Secara tradisional, haroa dilaksanakan perorangan atau kelompok keluarga yang masih bertalian darah. Masing-masing penyelenggara mengundang satu sama lain, yang diperluas kepada keluarga agak jauh, sahabat, dan kenalan. Upacara diisi dengan pembacaan syair-syair memuji Nabi Muhammad (barzanji) dan ditutup dengan doa.

Hingga kini, masjid yang usianya lebih dari tiga abad itu masih tetap dimanfaatkan oleh masyarakat. Tak terbatas yang tinggal di seputar masjid, tapi juga warga Kota Baubau dan Kabupaten Buton. "Kalau Jumat, yang salat di sini banyak yang datang dari jauh," ungkap Ikhwan. (Koran tempo edisi 5 Nov 2006)

Wednesday, January 28, 2009

Fatwa Golput Haram Dinilai Keliru

Ketua DPP Partai Demokrasi Kebangsaan, Ryaas Rasyid mengaku heran dengan sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengeluarkan fatwa Golput haram. Menurut dia, memilih atau tidak memilih adalah hak dan bukan kewajiban warga negara. Bila Golput dinyatakan haram, seharusnya MUI juga mengeluarkan fatwa yang menyatakan demokrasi adalah wajib hukumnya.

Sunday, January 25, 2009

Razia Hotel esek-esek di Siang Bolong

Dua pasangan mesum berhasil ditangkap aparat kepolisian di sebuah hotel kelas Melati yang berada di tengah pemukiman warga di Kendari, Sulawesi Tenggara. Salah satu pelaku bahkan masih berstatus mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di kendari. Menurut warga, pelajar berseragam dan PNS juga kerap keluar masuk hotel tersebut sambil membawa pasangan yang diduga kuat bukan istrinya.

Friday, January 23, 2009

Pengejaan dan Pemakaian Kata


“Kata-kata adalah alat pokok dalam pekerjaan ini. Bila kau tidak bisa mengeja dengan tepat atau tidak bisa memakai kata-kata dengan efektif dan akurat, kau tidak tepat untuk masuk dalam percaturan surat kabar”

Kalimat teguran ini pernah dikatakan seorang redaktur yang marah karena menemukan beberapa kata yang salah tulis dalam naskah berita seorang reporter. Reporter itu kemudian memegang teguh teguran itu dan, sejak saat itu, memakai kamus secara serius.

Ejaan bukan hanya latihan akademis untuk menakut-nakuti mahasiswa. Ejaan adalah satu keharusan bagi kelangsungan hidup dunia pers yang penuh persaingan.

Tak banyak reporter yang bisa gampang ingat ejaan. Tapi kebanyakan dari kita mengakalinya dengan banyak membaca kamus. Dan saya pikir, sekedar membolak-balik kamus tentulah bisa dilakukan, bahkan ketika dikejar deadline sekalipun.

Beribu-ribu kata diproses setiap hari di meja editor atau redaktur. Memang, editor bertanggung jawab untuk mengedit kesalahan pada naskah-naskah berita. Tapi, secara manusiawi, tidaklah mungkin ia bisa mengedit setiap kata. Karena itu, seorang editor yang baik dituntut untuk selalu curiga bahwa naskah berita milik reporter yang ia edit mengandung salah eja.

Bila salah ejaan sudah tercetak, banyak hal bisa terjadi dan yakinlah anda, tidak satu pun yang baik. Kepercayaan public pada media akan luntur. Salah cetak mengurangi citra media tersebut sebagai sesuatu yang profesional, dan membuat isinya selalu dicurigai para pembaca yang saat ini rata-rata sudah cerdas dan pandai memilih media informasi.

“BILA KORAN CEROBOH TERHADAP KATA-KATA, BAGAIMANA BERITA-BERITA DI DALAMNYA BISA DIPERCAYA?”

Salah eja kata-kata juga akan berakibat kepercayaan orang terhadap reporter bersangkutan juga luntur. Bila seorang reporter terlalu sering melakukan kesalahan ejaan, bisa jadi ia memang tak cakap, tak cocok menjadi reporter, dan seorang editor bisa memindahkannya ke bagian lain. Atau yang lebih tragis mengajukan usul pemecatan.

Kesalahan mengeja kata-kata, akan berakibat mengubah arti suatu berita.

- Akibat perbuatannya mencuri ayam, Fulan dikenai sanksi tiga bulan penjara
- Hasil penyelidikan, polisi sangsi Fulan terlibat pencurian ayam

Perhatikan kedua kalimat itu. Seandainya kata sanksi dan sangsi tertukar tempatnya, berubahlah arti kedua kalimat itu dan sudah pasti akan membingungkan pembaca.

• Menangkap Kesalahan
Untuk menangkap kesalahan, baik ejaan, gaya, maupun pemakaian kata, memang hanya ada satu cara. Yakni, membaca dan membaca naskah berita itu. Bagi reporter yang dikaruniai kepandaian mungkin sekali baca sudah bisa menangkap kesalahan tapi reporter yang lain mungkin butuh berulang-ulang membaca dan membuka kamus untuk mengecek naskah berita yang ditulisnya.

Cara yang paling mudah untuk menangkap kesalahan, jangan mengecek ejaan atau pemakaian kata pada saat menulis. Berkali-kali membuka kamus atau buku pedoman di saat anda sedang menulis akan menghambat kelancaran kreativitas dan itu memakan waktu. Bahkan ide yang sudah ada di kepala untuk ditulis bisa hilang hanya gara-gara kita terlalu sering membuka kamus saat sedang menulis naksah berita.

Jika naskah anda sudah selesai, segeralah cermati naskah itu. Periksa kata demi kata. Pelototi setiap kata, seolah ia musuh yang akan menghambat jalinan cerita di berita anda.

Bila anda menemukan kata yang salah eja atau salah pakai, tulislah. Beberapa reporter menyimpan daftar kata yang membingungkan, agar ia selalu bisa mengecek mana yang benar dan mana yang salah dengan cepat. Belajar mengeja kata-kata itu akan sangat membantu seorang jurnalis.

Beda Legislatif dan Eksekutif


Kisah ini adalah kejadian yang dialami seorang anggota dewan dari salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Suatu ketika, si anggota dewan mendapat undangan untuk mengikuti kegiatan semacam Bintek (Bimbingan Teknis) di Jakarta. Berangkatlah si anggota dewan tersebut via Bandara Wolter Mongisidi Kendari transit di Makassar .

Lantaran baru pertama kali naik pesawat, pikirnya bisa duduk dimana saja kayak naik angkot. Dengan penuh keyakinan, si anggota dewan tersebut duduk di kursi barisan terdepan. Belum lama ia menghenyakkan tubuhnya di jok kursi pesawat, tiba-tiba seorang penumpang lain memberitahu si anggota dewan kalau kursi tersebut sesuai tiket adalah miliknya.

Si anggota dewan sendiri bersikeras tidak mau pindah. Seorang pramugari cantik menghampiri dan segera mengecek tiket milik si anggota dewan. Si Pramugari itu lalu berkata "MAAF PAK, KURSI INI UNTUK KELAS EKSEKUTIF. KURSI BAPAK ADA DI BELAKANG," kata si pramugari sambil mempersilahkan si anggota dewan untuk pindah ke kelas eknomi.

Alih-alih pindah, si anggota dewan tersebut sambil berkacak pinggang dan mata melotot langsung berkata, "HEY, SAYA INI ANGGOTA DEWAN. LEGISLATIF ITU SAMA KEDUDUKANNYA DENGAN EKSEKUTIF," kata si anggota dewan.

Pilot yang mendengar keributan itu lalu keluar dari kockpit pesawat dan menanyakan duduk perkara yang membuat si anggota dewan marah-marah.

Pilot : Bapak mau turun dimana ?
Anggota dewan : Di Jakarta
Pilot : Oh, maaf pak. Kursi depan hanya sampai di Makassar. Kalau mau ke Jakarta harus pindah ke kursi belakang
Anggota dewan : Oh, begitu ya. Kalau begitu saya pindah ke belakang

Panduan Sederhana Bagi Penulis Pemula


SETIAP tempat kerja adalah juga sebuah tempat belajar. Dimana saja. Di ruang-ruang kantor media pers, belajar adalah bagian dari tugas sehari-hari. Jika saya katakan belajar adalah bagian dari tugas, agaknya itu lumrah bagi seorang jurnalis. Media pers, adalah semacam pipa saluran: Informasi mengalir dari masuk lewat pita rekaman wawancara, fotografi, hasil reportase dari lapangan, hsil riset perpustakaan, data dan cerita dari pusat berita di dalam atau luar negeri.

Setiap kali anggota-anggota redaksi harus menulis laporan atau cerita untuk pembaca, setiap kali mereka harus mengurai dan memberi bentuk pada informasi yang berseliweran itu. Mau tidak mau, proses belajar berlangsung di sini. Dengan intensif.

Tulisan ini ditujukan bagi Anda, penulis pemula atau penulis orang biasa. Memang ia tidak dimaksudkan untuk mengajari Anda hingga tuntas dan menjadi penulis yang diidolakan di mana-mana. Ini sekedar menjadi panduan awal untuk “memecah” kebuntuan saat Anda para pemula mulai duduk dan menuliskan sesuatu.

Ketika Anda siap untuk menuangkan tulisan, ingatlah satu hal: tulisan tidak perlu panjang-panjang belasan paragraf. Dua atau tiga alinea sudah cukup. Pembaca justru lebih senang membaca berita yang singkat-singkat. Yang paling penting adalah mereka mendapat informasi dari bacaannya. Untuk itu, berilah pembaca informasi tentang apa yang ada di pikiran Anda. Umumnya, informasi yang diinginkan seseorang terdiri dari enam unsur, yang disingkat dengan formula 5W+1H. Bila Anda sudah bisa menjawab pertanyaan seputar 5W+1H, maka sukseslah Anda sebagai penulis, setidaknya penulis berita.

Pertama, pertanyaan what atau apa? Peristiwa atau masalah apa yang akan Anda sampaikan ke Pembaca. Sampaikan saja seperti seorang menceritakan kejadian yang dilihatnya. Mungkin dalam 2 atau 3 kalimat sudah cukup.

Kedua, pertanyaan where atau dimana? Dimana peristiwa itu terjadi. Dalam menceritakan tempat kejadian, pasti akan panjang apabila Anda secara detil menunjukkan tempatnya. Semisal di jalan apa, nomor berapa, keadaan tempat itu sepi atau ramai, apa objek yang bisa dijadikan penanda tentang tempat itu, misalnya dekat kantor polisi, gedung tua, atau apa saja yang masyarakat banyak tahu.

Ketiga, pertanyaan who atau siapa? Cerita kita tentu akan bersangkut-paut dengan benda, terutama orang, tapi tidak harus. Binatang yang jadi objek berita Anda juga tergolong dalam kriteria siapa. Demikian juga dengan tanaman, atau mungkin objek benda mati, seperti saat menceritakan istana kerajaan, kebun apel, dan lain-lain. Tetapi, walau yang menjadi objek itu adalah binatang, tumbuhan, dan benda mati, pada akhirnya kita juga perlu menginformasikan siapa orang-orang yang terkait dengan objek cerita Anda.

Keempat, pertanyaan when atau kapan? Lebih detil menceritakan waktu kejadian perkara, tentunya akan lebih baik. Dan lagi akan lebih memperpanjang kalimat-kalimat Anda. Jadi, keakuratan pengingatan “jam tayang” kejadian akan amat membantu Anda dalam menuliskan beritanya. Mungkin akan lebih membantu juga, bila waktu kejadian itu dihubungkan dengan waktu kejadian perkara yang lain. Semisal, kejadian hari ini Anda hubungkan dengan kejadian serupa minggu lalu.

Kelima, pertanyaan why atau mengapa? Pada bagian ini reporter diminta menjelaskan mengapa kejadian itu bisa terjadi. Indikator atau faktor-faktor penyebabnya apa saja.

Keenam, pertanyaan how atau bagaimana? Menceritakan suatu kejadian yang dialami sendiri akan lebih mudah daripada menuliskan kejadian yang dialami oleh orang lain. Untuk itu, biasanya perlu bertanya pada orang yang menjadi objek cerita. Di sinilah peran reporter mewawancarai sumber berita dibutuhkan. Jika tidak perlu wawancara, uraikan saja proses kejadian itu yang Anda ketahui.

Surga Baru di Kaki Celebes



Ribuan orang berburu emas ke terusan lembah Sungai Tahi Ite. Hampir menyamai kandungan emas di tambang Newmont Minahasa.


LELAKI itu membohongi bosnya di kantor Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Ia tidak masuk dengan alasan menjenguk keluarga yang sakit. Tujuan Sudirman bersama istrinya sesungguhnya adalah Desa Tembe, Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana. Bekal yang dibawa bukan buah tangan, melainkan sekop, kuali, dan saringan.

Di desa yang berjarak 230 kilometer di barat daya Kendari ini, Sudirman tak sendirian. Ratusan orang sedang mengaduk-aduk Sungai Ububangka di kaki perbukitan Raowatu itu untuk mencari emas. Pria 41 tahun itu pun tak mau menunggu. Sekop dimainkan. Pasir diaduk-aduk. Setelah disaring berulang-ulang, muncullah yang ditunggu, bijih emas.

Rabu pekan lalu warga Jalan S. Parman, Kelurahan Tipulu, Kendari Barat, itu sudah tiga hari berada di sumber logam mulia tadi. Bijih emas yang diperoleh 22 gram. Hasil berkubang di air keruh tersebut telah pindah tangan ke pedagang. Di kantongnya kini ada Rp 4,4 juta. ”Jauh melebihi gaji saya setiap bulan,” kata pegawai golongan II-B itu.

Perburuan emas ini konon bermula dari temuan seorang mantan karyawan perusahaan tambang. Bersama keluarganya, ia menyambangi pemandian air panas Tahi Ite di Desa Raurau, Kecamatan Rarowatu, pekan pertama Ramadan lalu. Bukannya berendam, ia justru tertarik pada tekstur tanah pemandian dan membawa pulang beberapa kantong tanah. Setelah didulang, ternyata muncul butiran-butiran emas.

Sejak itulah, ribuan orang berbondong-bondong ke kawasan itu untuk mendulang aurum—nama Latin emas. Tidak hanya dari daerah sekitar, tapi bahkan dari luar Sulawesi. Alat yang dibawa sangat sederhana: cangkul atau sekop untuk menggali, serta kuali atau wajan untuk mengayak. Dasar sungai pun makin dalam. Tahi Ite yang dulu hanya memiliki kedalaman setinggi lutut orang dewasa, kini di sejumlah tempat mencapai hampir dua meter.

Saking banyaknya orang, lembah Sungai Tahi Ite tak mampu menampung. Setiap jengkal tanah tak ada yang luput dari ayunan cangkul atau skop. Maka mereka pun memperlebar wilayah pendulangan. Dari lokasi pemandian, para pemburu emas itu bergerak ke Sungai Ububangka dan terus menuju hulu sungai. Kini panjang area garapan mencapai 15 kilometer yang berujung di kawasan permukiman transmigrasi di Desa Hukaeya, Kecamatan Rarowatu Utara.

Banyaknya pendatang, tak pelak menimbulkan gesekan. Cerita berebut lahan kerap terdengar. Untuk menghindari kerusuhan sosial, pemerintah membatasi penambang. Selain warga Kabupaten Bombana, pemerintah daerah yang lain hanya boleh mengirim 250 orang yang diberi waktu menambang 14 hari. Setelah itu diganti penambang lain.

Untuk menjadi calon penambang, mereka mesti memiliki surat izin yang dikeluarkan kabupaten masing-masing dengan biaya Rp 50 ribu. Syarat utamanya tidak memiliki pekerjaan tetap. Sembari menunggu pembuatan surat izin, lokasi penambangan sejak 7 Oktober ditutup dan baru awal bulan ini dibuka. Dengan pembatasan itu pun, kata Bupati Bombana Atikurrahman, jumlah penambang rakyat mencapai 35 ribu.

Para pemburu emas tak perlu repot meninggalkan Bombana untuk menguangkan hasil keringat mereka. Ratusan pedagang sudah menunggu di pintu masuk kawasan tambang Ububangka dan permukiman transmigrasi. Di jalur yang melintasi kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai ini, mereka menggelar meja dan timbangan. ”Sini Pak, harga saya lebih bagus,” teriak Agus, pedagang sapi yang banting setir.

Menurut sejumlah pedagang, emas Bombana mempunyai kualitas baik. Tak heran mereka berani menawar dengan harga tinggi. Bila pengolahannya bersih, satu gram dihargai hingga Rp 225 ribu. Namun, jika terlihat masih bercampur dengan butir-butir pasir, biasanya dibeli Rp 170-Rp 200 ribu per gram.

Emas yang terhampar ini bak uang jatuh dari langit. Penduduk mendadak makmur. Lihat saja pundi-pundi Syafrudin. Sebagai kelompok pertama pendulang, ia menikmati betul kilau emas ini. Pekan pertama saja kualinya sudah mengumpulkan 250 gram. Bijih itu kini telah bersalin rupa menjadi tiga sepeda motor. Selebihnya untuk memperbaiki rumahnya. Pergi haji, sebidang sawah, dan membangun toko adalah rencana selanjutnya.

Syahrial, warga Raurau yang lain, tak kalah sukses. Honda Tiger yang baru dibeli dengan tunai ia pamerkan. Menurut Syahrial, kini di Bombana ada semacam lomba membeli sepeda motor baru, terutama di Desa Raurau dan Desa Toburi. Barang elektronik seperti televisi, radio, dan telepon seluler termasuk yang paling dicari setelah kendaraan.
Alhasil, transaksi dari lembah emas itu nilainya fantastis.

Kepala Kantor Cabang Bank Pembangunan Daerah (BPD) Pembantu Kabupaten Bombana, Lum Lamarundu, mengatakan banyak dana masuk-keluar banknya dalam dua pekan terakhir. ”Para pengusaha emas itu menjadikan BPD sebagai media untuk mengirim uang ke luar daerah,” katanya. Tabungan masyarakat juga ikut melonjak.

Yang menikmati gurihnya emas tak hanya pendulang. Pedagang makanan dan gerabah turut ketiban rezeki nomplok. Bayangkan: segelas air putih dijual Rp 3.000, semangkuk mi instan Rp 15 ribu, nasi dengan sepotong ikan dan telur Rp 30 ribu. Kuali yang biasanya dijual Rp 45 ribu kini dihargai Rp 150.000. Untuk soal ini, dengan enteng para penjaja itu berujar, ”Kan tidak sampai satu gram emas.” Pun dengan tukang ojek yang menerapkan tarif terdekat Rp 15 ribu.

Manisnya mendulang emas, membuat banyak orang beralih profesi. Menurut Taming, warga Toburi, hampir tak ada petani di desanya yang tak mendulang. Padahal bertani adalah profesi utama warga. Akibatnya banyak sawah dan ladang telantar. ”Sangat memuaskan dibanding bertani,” kata Taming dengan logat Bugis yang kental. Dalam sebulan ia mendapat 100 gram emas. Hasil yang jauh melampaui satu kali panen sawahnya.

Emas Bombana memang menggiurkan. Menurut Atikurrahman, potensi bijih emas di Rarowatu mencapai 184 ribu ton dengan kandungan mencapai 259 part permillion. Artinya dalam satu kubik tanah terdapat 259 gram bijih emas. Bila angka yang disodorkan sang Bupati benar, kata geolog Andang Bachtiar, jumlah ini tergolong besar. Melihat lokasi bijih emas yang ada di aliran sungai, Andang memperkirakan ada satu lokasi primernya.

”Biasanya, potensinya lebih besar,” kata Andang.

Seorang manajer di perusahaan tambang emas multinasional mengatakan, bila angka tadi sohih, ada kemungkinan kandungan emas di kaki Celebes itu setara dengan 1,6 juta troy once. Ini mendekati kandungan emas PT Newmont Minahasa yang 1,8 juta troy once. ”Investor pasti tertarik masuk,” katanya. Gayung bersambut.

Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam mengaku beberapa investor sudah menghubunginya dan ia menyambut dengan terbuka. Jika itu terwujud, boleh jadi penambangan emas rakyat itu bakal berakhir.

Muchamad Nafi, Dedy Kurniawan (Bombana)
Tulisan ini pernah dimuat di MBM TEMPO edisi 40/XXXVII 24 November 2008

Terlibat Politik Uang, Camat Dipenjara

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kolaka, Sulawesi Tenggara, menjauhkan vonis delapan bulan penjara kepada Atim Bioko, Camat Lalolae dan Asikin, staf Dinas Perkebunan, terdakwa kasus politik uang saat digelarnya Pilkada di daerah itutanggal 23 Oktober tahun 2008. Selain penjara, kedua terdakwa juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp. 2 juta.

Ratusan Pelajar Kolaka Protes Tarif Angkot

Ratusan pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, berunjuk rasa di DPRD setempat menuntut penurunan tarif angkot dari Rp. 1.350 menjadi Rp. 1.000. Tuntutan itu didasarkan atas kebijakan pemerintah pusat yang sudah dua kali menurunkan harga BBM. Namun, tuntutan itu ditolak perwakilan sopir angkot dengan alasan harga onderdil kendaraan semakin mahal.

Thursday, January 22, 2009

77 Caleg Masuk Daftar Politisi Busuk

Sebanyak 77 Caleg DPR RI dari berbagai Parpol peserta, telah dimasukkan dalam daftar Politikus busuk oleh Koalisi Nasional Gerakan Anti Politikus Busuk yang disarankan untuk tidak dipilih pada Pemilu legislatif 9 April mendatang. Pernyataan tersebut disampaikan saat deklarasi Gerakan Nasional Anti Politikus Busuk oleh 23 LSM di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Wednesday, January 21, 2009

Tinjau Gempa Manokwari, SBY Transit di Kendari

Presiden SBY hari ini meninjau korban gempa bumi di Manokwari dan Sorong, Papua Barat. Sebelum ke Manokwari, presiden menyempatkan diri transit di Kendari selama satu jam. Jubir Presiden, Andi A Mallarangeng mengatakan, di Manokwari presiden mau melihat langsung pelaksanaan tanggap darurat terhadap para korban gempa. Selain itu, presiden juga akan meninjau rehabilitasi/rekonstruksi sejumlah fasilitas umum yang rusak akibat gempa.

Tuesday, January 20, 2009

Panduan Meliput Berita Kriminal



Meliput kasus kriminal dan peradilan pada intinya sama dengan jenis reportase lain. Anda harus memahami apa yang terjadi dan melaporkannya secara akurat, berimbang dan apik. Tapi ada banyak reporter pemula yang sering kesulitan, bahkan merasa terintimidasi saat meliput berita kejahatan dan pengadilan, ketimbang berita lainnya.

Alasannya sederhana. Mereka tak punya latar belakang pengetahuan tentang sistem kerja kepolisian, pengadilan dan hukum. Sebagai reporter baru, Anda harus memiliki pengetahuan tentang ketiga hal tersebut. Sebab tidak ada cara lain bagi Anda yang meliput berita polisi dan pengadilan secara bermutu tanpa pengatahuan dasar tentang hal-hal ini.

Saran praktis untuk wartawan pemula adalah merancang program belajar sendiri tentang hukum. Anda harus mengerti organisasi peradilan, fungsi, prosedur dan para personelnya dan memberi perhatian besar padanya saat meliput kasus-kasus kriminal.

Jarang-jarang wartawan pemula ditugaskan meliput berita kriminal dan pengadilan di awal masa tugas mereka. Tapi ada kemungkinan editor meminta mereka menggantikan seorang reporter senior di lapangan jika yang pertama tidak punya waktu untuk mengerjakannya.

Panduan berikut akan membantu Anda memulai meliput kasus kriminal:

• Prinsip dasar liputan kriminal dan pengadilan adalah TIDAK BOLEH menciderai peluang seorang mendapat peradilan yang FAIR dan TIDAK MEMIHAK. Kewajiban ini bersifat penuh dan mengikat.

• Laporkan kasus kriminal yang sejalan dengan kepentingan masyarakat secara keseluruhan.

• Bersiteguhlah pada prinsip AKURASI. Tugas Anda hanya menyajikan fakta.

• SELALU INGAT bahwa sebelum seorang diperadilankan, Anda tidak boleh MENGATAKAN SESUATU YANG DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI BARANG BUKTI KEBERSALAHAN ATAU IDENTIFIKASI.

• KALAU SESEORANG DITANGKAP DAN DIDAKWA TAPI BELUM DIPERADILANKAN, JANGAN PERNAH MENYEBUTKAN NAMANYA ATAU MENGIDENTIFIKASIKAN DIRINYA.

• Setelah seorang diperadilankan, kita hanya boleh menuliskan NAMA, UMUR, ALAMAT dan PEKERJAAN (tolong dapatkan detil yang esensial), TUNTUTAN JAKSA dan APA YANG TERUNGKAP SELAMA PERSIDANGAN.

• Saat kita menuliskan nama dan tuntutan jaksa atas seseorang, kita WAJIB mengikuti kasus itu hingga selesai, melaporkannya bahkan hingga ke tingkat banding. Jadi, jika Anda belum menyentuh sebuah kasus, pertimbangkan DAKWAAN JAKSA, apakah berguna apa tidak kita mengikutinya hingga selesai. Ini artinya, jika sebuah kasus tidak ada hal yang menariknya, baiknya tidak menyentuhnya sama sekali karena saat Anda melaporkannya, Anda WAJIB melaporkannya hingga akhir.

Tips dan Trik Membuat Profesional Video dengan Camcorder


Sekarang sudah tidak aneh lagi melihat orang menenteng-nenteng kamera video di berbagai acara. Yup, perangkat ini tidak lagi didominasi oleh para profesional dan sineas saja. Dengan desain yang semakin minimalis dan kompak, plus fitur dan fungsi yang mudah dioperasikan, kamera video semakin ’ramah’ bagi pengguna amatir dan pehobi videography.

Salah satu kamera video portable yang marak saat ini adalah camcorder alias handycam. Yaitu kamera sekaligus video recorder. Perangkat ini merupakan kamera video tipe digital yang hadir dalam berbagai ukuran dan kemampuan.
Jika Anda baru membeli camcorder atau sedang mencoba hobi videography menggunakan perangkat ini, berikut langkah-langkah untuk membuat video yang tidak terlihat ’biasa ’ dan ’amatiran’.

1. Gunakan tripod
Meski camcorder Anda dilengkapi built-in image stabilization, sebaiknya Anda menggunakan tripod untuk menjaga kestabilan camcorder sehingga dapat menghasilkan gambar video yang lebih baik dan tidak shaky

2. Panning, zooming, dan gerakan lainnya
Salah satu kesalahan dalam pembuatan video adalah perekaman satu scene yang terlalu lama atau sebaliknya perpindahan antar scene yang terlalu cepat. Rekam subyek Anda selama 10-20 detik, stop dan ambil gambar yang lain. Saat melakukan panning dan zooming, lakukan secara pelan, smooth dan tidak tergesa-gesa. Ini akan membuat video lebih nyaman ditonton.

3. Mengatur komposisi
Sebelum merekam, perhatikan posisi subyek dan latarnya, apakah sudah sesuai dengan keinginan. Lakukan seperti halnya sedang memotret. Sebagai panduan, gunakan The Rule of Thirds. Yaitu membayangkan layar dibagi menjadi tiga bidang horisontal dan vertikal. Pastikan subyek yang akan direkam berada pada salah satu dari 4 titik potong antara garis horisontal dan vertikal tersebut. Ini akan membuat tampilan menjadi lebih dinamis, terutama saat Anda membuat video interview atau melakukan close up. Tentu saja, ini bukan harga mati, karena Anda juga bebas untuk membuat kompisisi kreatif lainnya.

4. Gunakan cahaya
Sebagian besar camcorder tidak dapat menghasilkan gambar yang bagus jika pada saat perekaman minim pencahayaan. Untuk mengatasinya, Anda dapat memanfaatkan cahaya alam dengan melakukan syuting outdoor. Untuk hasil lebih baik, sebaiknya Anda melakukan syuting outdoor di pagi atau sore hari, ketika matahari tidak terlalu tinggi. Jika tetap harus melakukan syuting indoor, pastikan ruangan memiliki pencahayaan yang memadai. Seperti dengan membuka jendela, menyalakan lampu, dan menggunakan built-in light pada camcorder.

5. Gunakan external microphone
Tanpa peralatan audio yang memadai, sulit untuk mendapatkan video dengan suara yang berkualitas. Beberapa camcorder memang telah dilengkapi dengan built-in microphone, tapi mike ini akan merekam audio dari berbagai arah. Sehingga jika mewawancarai subyek di tempat yang ramai, suaranya tidak akan terdengar jelas. Maka pastikan camcorder Anda memiliki audio input, untuk memasang external mike.

6. Hindari penggunaan special effects
Memang menyenangkan bermain-main dengan fitur special effects yang ada pada camcorder. Tapi ini tidak akan membuat video Anda tampak lebih keren. Sebaiknya Anda membuat efek-efek tertentu pada video melalui proses editing menggunakan software. Sehingga Anda bisa melakukan kontrol transisi yang lebih baik dengan pilhan special effects yang variatif. Dengan demikian, Anda juga tidak akan kehilangan materi video yang asli.

7. Video haruslah bercerita
Video yang baik harus memiliki alur cerita yang utuh, yaitu pembuka, isi dan penutup. Maka sebaiknya sebelum melakukan perekaman, Anda sudah memiliki rencana apa saja yang akan direkam dalam bentuk storyboard sederhana.

8. Jangan lupa, perawatan!
Terakhir adalah merawat camcorder agar tidak mudah rusak sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu lama. Bersihkan lensa dan layar dengan lap khusus yang lembut. Hindari dari panas, pasir, air dan udara yang lembab. Dan letakkan pada tempat yang aman agar tidak jatuh. Jika rusak, segera perbaiki di layanan perbaikan resmi.

Note : Poin terpenting yang harus kamu kuasai adalah poin 1, 2, 3, 4 dan 7. Cukup poin itu saja dulu. Kalo kamu sudah kuasai, gambar liputanmu 99,9 persen pasti bagus.
Selamat belajar.

Rahasia Obama yang Belum Terpublikasi







Barrack Obama membawa kalungan bunga dalam Hall of Remembrance, Yad Vashem Holocaust Memorial di Jerusalem, pada hari Rabu, 23 Julai 2008.



1. Obama memakai Yarmulke, lebai orang Yahudi.
2. hanya orang Yahudi saja dibenarkan mendampingi Master Jew.
3. Obama sedang melakukan ritual Yahudi pada dinding Monument Jew (Perbuatan ini dilakukan oleh orang Yahudi untuk menyampaikan mesej rahasia sesama orang Yahudi saja).

Barrack nama pertama Obama adalah nama Yahudi yang berasal dari ayat "baruch". Kebanyakan ahli ibadat Yahudi menggunakan nama "baruch"sebagai nama pertama mereka. Bekas perdana menteri Israeliaitu Ehud Barak juga mengambil nama sempena nama "baruch". Nama kedua Obama juga hampir sama dengan "Ahabah". Bent Ahabah adalah nama untuk synagogue (satu upacara multilation untuk bayi-bayi Yahudi).


Ketika berusia 10 tahun, Obama pernah ke sekolah sosialis Yahudi atau disebut "kibbutz". Obama menyatakan bahawa dia hanya menggunakan tandas sekolah itu pada waktu itu. Namun ada saksi lain menyatakan bahawa Obama telah menghadiri kelas selama tiga jam di sekolah tersebut.

Obama mendapat sejumlah 77% undi dari pengundi Yahudi. Berbanding John Kerry yang hanya mendapat 74% undi daripada pengundi Yahudi pada 2004. Pada tahun 2000, Al Gore paling banyak mendapat undi daripada pengundi Yahudi yaitu sejumlah 79%. Obama mendapat banyak undi dari pengundi Yahudi di Connecticut dan Massachusetts . Di Connecticut, 61% Yahudi menyokong Obama. Yahudi mulai suka pada Obama kerana banyak kenyataan Obama secara terbuka menyokong rejim Israel .

"My view is that the United States' special relationship with Israel obligates us to be helpful to them in the search for credible partners with whom they can make peace, while also supporting Israel in defending itself against enemies sworn to its destruction" kata Obama dalam kenyataan medianya pada Haaretz pada 15 Februari 2007.
Ramai orang bergembira melihat Barrack Obama menang Presiden Amerika Syarikat. Seolah Barrack Obama adalah Presiden Dunia yang baru. Ramai yang tidak sadar bahawa rekor peperangan yang dibuat oleh Demokrat adalah lebih banyak dari Republikan. Namun ada juga yang menyebut bahwa tidak ada bedanya antara Bush dan Obama. Cuma mungkin yang baru ini adalah "Bush Kulit Hitam". Benarkah begitu?

Gambar: Obama dinasihati oleh Rahm Emanuel, seorang Yahudi ketika kampanye Presiden
PadaNovember 2008, Rahm Emanuel (seorang Yahudi, anak seorang Israel ) baru saja ditawarkan jabatan oleh Obama menjadi White House Chief Of Staff. Dan lebih mengagetkan lagi bila mentor Obama sendiri yaitu Abner Mikva menyatakan "Obama will be the first Jewish President Of USA " dalam Jerusalem Post pada 5 November 2008 .

"Our job is to rebuild the road to real peace and lasting security throughout the region. Our job is to do more than lay out another road map. That effort begins with a clear and strong commitment to the security of Israel : Our strongest ally in the region and its only established democracy. That will always be my starting point." ucapan Obama ketika bicara kepada kumpulan American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) di Chicago pada 2 Mac 2007.

Nampaknya jika dasar Bush dianggap sebagai kejam dan keras terhadap dunia Islam, apa kurangnya dengan Obama? Dasar Obama mungkin halus dan "makan dalam". Musuh yang "silent killer" lebih bahaya dari musuh yang nampak secara nyata. Presiden Amerika tetap Presiden Amerika, mereka datang dari pelobi yang sama.

Berhati-hatilah kita...

AZRINIZAM IBRAHIM
Presiden Gabungan Pemimpin Mahasiswa Malaysia (GPMM)

Kampanye Balapan Becak Ala PKS

Berbagai cara dilakukan Parpol untuk meraih simpati publik menjelang pelaksanaan Pemilu tanggal 9 April mendatang. Salah satunya seperti yang dilakukan PKS. Partai ini menggelar lomba yang cukup unik yakni balapan becak. Tidak tanggung-tanggung, peserta lomba ini mencapai ratusan orang.

Monday, January 19, 2009

Ratusan Guru di Muna Mogok Mengajar

Ratusan guru di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, melakukan aksi mogok mengajar. Aksi mogok itu dilakukan karena para guru tersebut menuntut pemerintah setempat segera mencairkan pembayaran uang makan atau uang lauk guru. Akibat aksi mogok itu, ribuan siswa terlantar.

Massa Pro dan Kontra Korupsi Bupati Bombana Bentrok

Dua kelompok pengunjuk rasa yang pro dan kontra terhadap kasus dugaan korupsi Bupati Bombana, Sulawesi Tenggara, terlibat bentrok dan kejar-kejaran di depan kantor kejaksaan tinggi setempat. Sebelum insiden itu terjadi, massa yang kontra dengan bupati Bombana sempat menghadiahi kejaksaan dengan pakaian dalam.

Wednesday, January 14, 2009

Demo Tolak Pelantikan Bupati Kolaka

Pelantikan bupati dan wakil bupati Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, diwarnai unjuk rasa ratusan massa pendukung salah satu calon bupati yang kalah saat Pilkada digelar bulan Oktober lalu. Dalam unjuk rasa itu, seorang ibu sempat berteriak-teriak histeris.

Monday, January 12, 2009

Bapak dan Anaknya Tewas Tertimbun Longsor

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, dalam dua hari terakhir mulai merenggut korban jiwa. Seorang bapak dan bayinya yang baru berusia tiga bulan tewas tertimbun tanah longsor yang menimpa rumah mereka di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka.

Demo Tolak Pjs Bupati Bentrok

Ratusan pengunjuk rasa yang menolak pelantikan PJS Bupati Buton Utara, terlibat bentrok dengan aparat polisi pamong praja di kantor Gubernur Sulawesi Tenggara. Sejumlah pengunjuk rasa bahkan sempat terlibat perkelahian dengan polisi pamong praja.

Saturday, January 10, 2009

1 Korban Kapal Tenggelam Ditemukan

Upaya tim SAR memperluas areal pencarian korban KM Marsel yang tenggelam di sekitar perairan Pulau Maginti, Kabupaten Muna, membuahkan hasil. Bersama sejumlah nelayan yang ikut membantu pencarian, satu dari delapan korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

Friday, January 9, 2009

Belasan Kamar Kost Terbakar

Belasan kamar kost di jalan Nipa Raya, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, dinihari tadi terbakar musnah. Kondisi bangunan yang rata-rat terbuat dari papan membuat api dengan menghanguskan seluruh bangunan. Meski tak ada korban jiwa namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Kapal Tenggelam, 8 Penumpang Belum Ditemukan

Sebanyak 8 penumpang Kapal Motor Marsel yang tenggelam di sekitar perairan Pulau Maginti, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, tanggal 6 Januari lalu, hingga kini belum ditemukan. Operasi pencarian korban sendiriterkendala sulitnya menentukan titik koordinat tenggelamnya kapal naas tersebut. Pencarian juga dipersulit besarnya ombak disekitar TKP.

Thursday, January 8, 2009

Kampanye Bakso Gratis Ala PKS

Berbagai cara dan gaya dilakukan partai politik peserta pemilu untuk meraih simpati dari publik. Cara unik dilakukan Partai Keadilan Sejahtera Sulawesi Tenggara. Partai pimpinan Tifatul Sembiring ini, berkampanye dengan menggelar acara makan bakso gratis. Tidak tanggung-tanggung, jumlah bakso yang disediakan mencapai lebih dari 2 ribu mangkuk.

Tuesday, January 6, 2009

Tewas Gara-gara Makan Tumis Kangkung


Jika Anda penggemar kangkung, baik itu cah kangkung, petis kangkung, kangkung cos, dll yang berkaitan dengan kangkung, mungkin cerita ini dapat menjadi pertimbangan bagi Anda pada saat akan mengkonsumsi kangkung.

Saya mendapat cerita ini dari seorang teman, tapi Saya lupa tempat persisnya di Negara mana, yang jelas antara Singapura / Malaysia .

Pada suatu hari di rumah sakit terkenal, semua dokter kebingungan hanya karena ada seorang anak kecil yang tampan menderita sakit perut. Anak itu dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya setelah 2 hari menderita diare.Sudah bermacam obat sakit perut yang diberikan kepada anak itu, namun diarenya tidak kunjung sembuh.

Di rumah sakit orang tua anak tersebut ditanya oleh dokter, makanan apa saja yang sudah dimakan oleh anak tersebut selama 2 hari ini. Orang tua anak itu kebingungan, karena sejak anaknya diare otomatis anak tersebut tidak mau makan, dia hanya minum susu, itu pun langsung dikeluarkan lagi. Usut punya usut, ternyata sebelum menderita diare, malamnya anak tersebut baru saja diajak makan kangkung cos di Restoran oleh orang tuanya.

Dokter segera melakukan rontgen, ternyata diusus anak tersebut telah berkembang biak lintah dengan anaknya yang kecil-kecil. Dokter angkat tangan dan menyatakan tidak sanggup mengambil tindakan medis apapun.

Akhirnya anak kecil tampan yang malang itupun meninggal dunia.

Ternyata lintah itu sebelumnya bersemayam di dalam batang kangkung yang besar. Memang, untuk penggemar kangkung cos yang paling enak adalah batangnya, apa lagi jika dimasak oleh seorang ahli, maka kangkung cos rasanya akan menjadi renyah. Lintah yang berada di dalam batang kangkung tidak akan mati walau dimasak selama apapun, apa lagi untuk kangkung cos proses memasak tidak terlalu lama untuk menghasilkan rasa kangkung yang enak. Lintah hanya akan mati jika dibakar.

Di dalam usus anak tadi, lintah yang tadinya hanya 1 dalam 2 hari berkembang biak dengan cepatnya karena terus menerus menghisap darah yang ada, otomatis dokter juga kebingungan, bagaimana mematikan/membersih kan lintah yang telah sangat banyak tersebut dari dalam usus anak malang itu.

Jujur, sejak mendengar cerita itu, kesukaan saya akan kangkung menjadi berkurang, boleh dibilang sudah 1 bulan ini saya sama sekali tidak mengkonsumsi kangkung dalam bentuk apa pun, bukan karena menjadi paranoid, tapi bagi Saya lebih baik menjaga segala kemungkinan yang ada, toh tidak hanya kangkung yang dapat kita konsumsi, masih banyak sayur lain yang dapat kita makan dengan meminimalisir segala kemungkinan "lintah" yang terselip di dalamnya.

Semoga cerita ini dapat men jadi pertimbangan untuk kita semua pada saat ingin mengkonsumsi kangkung.

Demo Protes Hasil Tes CPNS Ricuh

Unjuk rasa memprotes hasil seleksi CPNS di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, berlangsung ricuh. Ratusan pengunjuk rasa yang memaksa masuk ke kantor bupati terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian.

Baliho Dicabut, Pendukung Caleg Marah

Puluhan massa pendukung sejumlah caleg berunjuk rasa di kantor Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, memprotes razia aparat polisi pamong praja terhadap ratusan poster dan baliho caleg yang terpasang di sejumlah lokasi fasilitas umum milik pemerintah daerah setempat.

Monday, January 5, 2009

razia baliho caleg

Gara-gara dianggap melanggar ketertiban dan keindahan kota, ratusan poster dan baliho milik caleg berbagai partai politik dirazia puluhan aparat polisi pamong praja. Selain poster dan baliho Caleg, razia juga dlakukan terhadap ratusan atribut parpol seperti bendera.

Antri BBM

Dalam dua hari terakhir, antrian panjang kendaran di sejumlah SPBU di Kendari, Sulawesi Tenggara kembali terjadi. Pihak pengelola SPBU menyatakan, antrian terjadi pasca penerapan sistem baru dalam pola distribusi BBM yang kini dilakukan secara online dari Pertamina ke SPBU.

Distribusi Berubah, Antri BBM

Dalam dua hari terakhir, antrian panjang kendaran di sejumlah SPBU di Kendari, Sulawesi Tenggara kembali terjadi. Pihak pengelola SPBU menyatakan, antrian terjadi pasca penerapan sistem baru dalam pola distribusi BBM yang kini dilakukan secara online dari Pertamina ke SPBU.

Sunday, January 4, 2009

TELEVISI MAKIN NIR-IDEOLOGI

TELEVISI MAKIN NIR-IDEOLOGI

Veven Sp. Wardhana

PEMBERITAAN media mengenai penganiayaan terhadap Elias Agung Setiawan
yang diduga melibatkan pembalap Ananda Mikola dan selebritas Marcella
Zalianty, yang fokusnya kemudian bergeser menjadi pemberitaan perihal
masa lampau Setiawan yang gelap bisa dijadikan cerminan pola
penayangan televisi di Indonesia: berkelok arah makin menjauhi titik
pijak awal. Pijakan awal perkara Setiawan-Mikola- Zalianty adalah
benar-tidaknya serta seberapa benarnya penganiayaan itu, dan bukan
pantas tidaknya Setiawan dikerasi lantaran masa lalunya yang mungkin
kelam.

Nyaris sejajar dengan perihal eksekusi mati trio pengebom Bali alias
Imam Samudera cumsuis, yang makin memberat pada atmosfer betapa
mengibakan nasib keluarga trio yang tak mendapat kepastian dari
pemerintah perihal hari-H eksekusi. Jika kemudian publik merasakan
pemberitaan media televisi berkait eksekusi mati itu sebagai
pengheroan atau hero(n)isasi terhadap trio pengebom – dengan term mati
syahid, misalnya – bisa saja itu bukan by design dari manajemen
redaksional jurnalistik televisi; namun penyebutan pada trio pengebom
itu secara terus menerus sebagai "Amrozi dan kawan-kawan" (bukan "Imam
Samudera dkk" atau yang satunya), hal tersebut tak semata lantaran
wajah dan postur Amrozi lebih celebritable dibandingkan dua kawannya,
namun sesungguhnya media televisi telah melalukan selebritasisasi atas
trio pengebom maut itu. Jadinya, keangkeran dan keangkaraan kinerja
trio itu jadi terselimuti oleh keselebritasan yang mau tak mau
cenderung favorable.

Favorable adalah bahasa lain bagi tingginya pemeringkatan atau rating,
yang menjadi pedoman pasti para pengelola industri televisi dan
pemasoknya: rumah-produksi dan terutama pemasang iklan. Di mana ada
rating, di situ muncul mata tayangan yang berorientasi pada yang
mendapat rating. Di mana terkalkulasi pemeringkatan yang tinggi, di
situlah berbagai mata tayangan – apapun jenisnya: kuis, sinema, news,
feature, reality show, infotainmen – akan dimodifikasikan.

Sebagai misal, saat pertama kali sinema-televisi serial Gerhana
ditayangkan, intensinya adalah kisah perihal dunia supranatural.
Mungkin karena garapannya buruk, atau mungkin jenis hiburan ala
supranatural yang agak ilmiah itu kurang nyambung dengan publik
Indonesia yang cenderung pada model-model klenik, peringkat Gerhana
tak begitu menggemberikan, kecuali ketika kemudian dibelokkan arahnya
menjadi jenis komedi situasi, yang memang mengatrol rating. Jadinya,
episode-episode lanjutannya pun mengkhianati ide awal berupa
supranatural itu. Sama dan sebangun dengan serial Wah… Cantiknya! yang
konsep awalnya adalah semacam pemujaan terhadap keanggunan dan
kecantikan salah satu sosok utama perempuannya, belakang hari, hingga
akhir hayat penayangan, isinya yang mengeksplorasi sekaligus
mengeksploitasi ke-idiot-an sosok Cecep (dimainkan Anjasmara), yang
bahkan menempatkannya sebagai sinema-televisi favorit pilihan
penonton, tak semata itung-itungan rating.

Gerhana, Wah… Cantiknya, dan pemberitaan perihal Imam Samudera dkk
serta Marcella Zalianty & seputarannya bolehlah dianggap sebagai
contoh-contoh pembelotan terhadap dan dalam diri mereka sendiri; atau
pembelotan atau pengkhianatan terhadap ide awal sebuah mata tayangan.
Sesungguhnya, pengkhianatan juga terjadi dalam konstelasi yang lebih
besar, yakni visi dan misi stasiun penyiaran televisi bersangkutan.
Awalnya, sebuah televisi menampik bersiaran musik dangdut karena
stasiun bersangkutan menempatkan diri sebagai lembaga penyiaran kelas
menengah-atas, sementara panggung dangdut dianggap tahap bawah – entah
kelas-bawah- priyayi sebagaimana didaku Rhoma Irama maupun kelas-bawah-
comberan sebagaimana ditudingkan pada tipologi Inul Daratista. Namun,
karena satu-satunya lembaga pemeringkatan menempatkan tayangan dangdut
pada posisi di atas, visi dan misi yang kadung dirancangkan itu
kemudian dikhianati sendiri, kendati awal-awalnya lewat pentas dangdut
dengan penyanyi tertentu, atau diracik dalam komposisi simfoni
orkestra, atau goyangnya diadaptasi dari balet, salsa, dan seterusnya.
Jadi, kalau ditanyakan: trend tayangan apa yang bakal muncul dalam
layar televisi Indonesia-raya tahun mendatang, sesungguhnya tak ada
trend apapun. Dengan bercermin pada siaran televisi Indonesia anno
2008, yang (tetap dan makin) ada adalah tayangan modifikasi yang makin
jauh dari ideologi. Makna modifikasi adalah: sedikit mengubah mata
acara yang sudah ada yang dianggap mampu mengatrol peringkat. Dua
macam modifikasi: resmi dan diam-diam. Modifikasi resmi adalah yang
jujur menyebutkan sebagai tayangan lisensi; modifikasi tak resmi
adalah yang cenderung dekat dengan plagiarisme.

Yang resmi maupun yang tidak, keduanya sama-sama nir-ideologi. Saat
berjibun sinema-televisi yang dibintangi para remaja yang berperan
sebagai orang dewasa, sebagai direktur atau direktris sebuah
perusahaan besar, tak pernah jelas intensi apa sesungguhnya yang
hendak disosialisasikan ke hadapan publik, kecuali semata seniperan
yang ampang, namun harus diakui yang bisa dijual adalah berderet
tampang. Berbeda misalnya dengan semi-seri-semi- serial Dunia Tanpa
Koma (2006); sebetapapun yang dijadikan fokus kisah adalah dunia
jurnalis, namun dalam sinema ini terkandung pemetaan dunia kriminal,
atau penganatomian jagad narkotika dan seputarannya.

Empat Mata yang awalnya sebagai fluidity acara talkshow yang kaku dan
kering, pada akhirnya semata menjadi ajang meledek diri sendiri yang
diimbangi ledekan yang berpercikan atmosfer sensualitas dan
seksualitas para bintang tamu yang berjenis kelamin perempuan. Jika
Empat Mata sempat dihentikan siarannya – oleh Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI) – dan belakang hari muncul kembali dengan nama Bukan
Empat Mata – namun minus perubahan konsep – kemungkinannya adalah:
(Bukan) Empat Mata sedang meledek habis-habisan teguran KPI, yang
siapa tahu juga tak begitu jelas apa ideologinya. ***