Senin, 1 September 2003.
Makasar
Pondok Pesantren Madinah Makassar Terbakar
01 September 2003
TEMPO Interaktif, Makassar:Pesantren Pondok Madinah Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/9) malam, terbakar. Akibatnya, sekitar 180 orang santriwati yang tinggal di pemondokan pesantren kini terlantar. Belum diketahui adanya korban jiwa dalam kebakaran besar tersebut.
Api mulai melalap bangunan berlantai II milik Yayasan Siti Khadijah itu, sekitar pukul 19.00 Wita. Konstruksi bangunan yang sebagian besar berbahan kayu menyebabkan api dengan cepat menjalar. Puluhan armada
pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Hingga pukul 21.00 Wita, para petugas pemadam
kebakaran dibantu aparat kepolisian masih terus berjuang untuk mematikan api yang cukup besar.
Di lokasi kebakaran, warga sekitar ikut berusaha untuk memadamkan api. Tetapi justeru keberadaan ratusan
warga yang memenuhi jalan akses menuju lokasi kebakaran, cukup menyulitkan petugas pemadam
kebakaran. Apalagi di sekitar lokasi, semua lampu penerangan sudah dimatikan menyebabkan gelap gulita.
Keadaan yang gelap membuat ratusan santri putri panik. Mereka berlarian tak tentu arah mencari
saudara dan rekan mereka. Kepanikan makin memuncak, jika di antara santri menginformasikan masih ada rekan
mereka yang terjebak dalam kamar gedung yang terbakar. Untuk mengecek santri yang selamat, para santriwati langsung dikumpulkan di dalam sebuah masjid, sekitar 500 meter dari lokasi kebakaran. Di dalam masjid, puluhan santri menangis histeris dan sebagian ada yang pingsan. Para orang santri juga terlihat panik mencari anak mereka. Di dalam masjid, para santriwati dikumpulkan kemudian mereka membaca doa bersama-sama.
Salah seorang santri, Rafika Ismani, 16 tahun, menceritakan, api mulai terlihat dari kamar A-1. Ketika itu, ratusan santri sedang mengikuti pengajian di salah satu ruangan. Begitu terlihat api yang terus membesar, para santri kemudian berusaha menyelamatkan diri. Namun, mereka harus menjebol pintu belakang lantaran pintu depan sudah terjilat api. Menurut Rafika, kebakaran diduga akibat korslet listrik.
Kepala Kampus Putri Pesantren Pondok Madinah Makassar, Sabirin, mengaku belum bisa mendata santri-santrinya. Yang jelas, kata dia, santri seluruhnya berjumlah 180 orang. Dia juga belum mengetahui kronoligis kebakaran. Ketika api mulai menjalar, Sabirin sedang mengikuti acara Menteri Agama di Masjid Al-Markaz Al-Islami.
Muannas - Tempo News Room