Sunday, June 2, 2013

Republika - Waspadai Siklus Sepuluh Tahunan Pasar Modal

Senin, 5 Pebruari 2007.



Waspadai Siklus Sepuluh Tahunan Pasar Modal

























Erwin S Wijaya, Manajer Investasi Sinergy Asset Management Kondisi investasi secara umum tahun ini seperti apa? Dengan melihat berbagai faktor makro tentunya memang positif. Nilai tukar rupiah juga relatif stabil, harga minyak dunia juga relatif terkendali, sedangkan di dalam negeri pemerintah juga mematok pertumbuhan ekonomi 6 persen. Jadi outlook-nya memang positif. Kondisinya seperti tahun 2003 di mana suku bunga mulai turun dan sektor riil diharapkan mulai bergerak. Bagaimana dengan investasi di pasar modal? Yang jelas, IHSG kemungkinan kinerjanya tidak akan sebagus tahun lalu. Pasalnya, banyak saham-saham yang sudah overbought sehingga harganya kemahalan. Namun potensinya memang masih bagus jika dibandingkan dengan pasar regional. Apa semua kondisi mendukung bursa bullish lagi? Tidak juga. Ada hal penting yang patut diwaspadai, yaitu siklus September. Itu siklus sekitar sepuluh tahunan di pasar global yang bisa merontokkan indeks. Harga minyak mencapai titik yan!

g cukup rendah, saya khawatir akan ada pembalikkan. Selain itu, dari dalam negeri pun beberapa saham sudah overbought. Dari regional, dikhawatirkan ada kebijakan dari pasar negara tetangga yang memengaruhi indeks kita. Walaupun secara fundamental, dengan membaiknya perekonomian, kondisi saham juga membaik. Jadi apa yang perlu dihindari agar tak terimbas siklus itu? Yang penting me-manage portofolio, terutama ketika memasuki kuartal ketiga. Kemungkinan investasi akan gencar dilakukan pada kuartal I dan II memasuki kuartal tiga investor perlu lihat-lihat dulu. Untuk pasar obligasi seperti apa? Ini waktu yang tepat buat obligasi, saat suku bunga bank bergerak turun dan asumsi daya beli masyarakat meningkat. Ini mendorong perusahaan untuk ekspansi dan permintaan obligasi juga akan meningkat karena permintaan reksa dana meningkat. Industri reksa dana diprediksi tumbuh sekitar 40 persen, karena masyarakat switch dari deposito. Obligasi ritel pemerintah bagaimana? Meskipun imba!

l hasilnya cukup baik, tapi perlu diingat bahwa pasar sekunder!

obligas

i kita belum likuid. Sehingga investor hanya mengharapkan kupon. Saran untuk investor individual? Pahami betul karakteristik investasi yang dilakukan, termasuk horison investasinya. Kalau memang taruh di reksa dana, bisa serahkan pada fund manager. Namun kalau masuk ke saham, perhatikan faktor-faktor yang bisa merontokkan indeks. Selain tentunya perhatikan faktor teknikal dan fundamental dari saham-saham yang dibidik. wulan

( )