Thursday, June 6, 2013

Republika - Polisi Selidiki Dugaan Penganiayaan Siswa Taruna STTD

Sabtu, 17 Pebruari 2007.



Polisi Selidiki Dugaan Penganiayaan Siswa Taruna STTD

























BEKASI -- Polsek Cibitung hingga kini terus menyelidiki kasus dugaan penganiayaan Erwin (22), siswa taruna Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Cibitung, Kabupaten Bekasi. Kemarin, pihak Polsek Cibitung memeriksa beberapa siswa STTD guna membuktikan adakah unsur penganiayaan terhadap korban sebelum meninggal di Rumah Sakit Karya Medika II Tambun, Kamis (15/2). ''Kami terus menyelidikik asus ini,'' kata Kanitresintel Polsek Cibitung, Iptu Ramses Sitinjak, Jumat (16/2). Menurut dia ada dugaan Erwin meninggal akibat dianiaya. Sitinjak mengaku menerima laporan ada korban meninggal di RS Karya Medika, pada Kamis (15/2) dinihari. Curiga ada ketidakwajaran, polisi minta korban diotopsi. Jenazah Erwin dikirim ke RS Cipto Mangunkusumo. Hasil otopsi luar menyatakan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Namun ditemukan bintik-bintik merah di organ jantung. Hasil otopsi yang bersifat patologi baru akan diperoleh seminggu kemudian. Di tempat terpisah, pihak STTD!

berpendapat, Erwin tewas karena sakit bukan akibat penganiayaan. Ketua STTD, Anton Tampubolon, kepada wartawan mengatakan, pihak sekolah berpegangan pada hasil otopsi yang telah dijalankan korban di RSCM. ''Hasil otopsi menjelaskan tidak ada tanda-tanda penganiayaan, tapi kelainan pada jantung,'' tegas Anton. Namun Anton mempersilahkan pihak kepolisian jika ingin terus melanjutkan upaya penyelidikan. STTD, kata Anton, akan bersikap terbuka dan tidak akan menutupnutupi kasus tewasnya siswa taruna Erwin. Anton juga berjanji akan membentuk tim guna melakukan penyelidikan internal adanya pelanggaran tata tertib di lingkungan STTD. Berdasarkan aturan yang ditetapkan, siswa taruna tak diperbolehkan keluar dari kamar lewat dari pukul 22.00 WIB. Namun, pada Rabu (14/2) malam, Erwin berkunjung ke Asrama Elang, tempat tinggal I Putu eka, kakak tarunanya. Tak lama setelah kembali dari kamar I Putu Eka, Erwin pingsan dan langsung dilarikan ke RS Karya Medika. Tambun. Nyawa korban ya!

ng baru masuk sekolah itu pada September 2006 tersebut, tidak !

tertolon

g. Ia meninggal tak lama setelah tiba di RS Karya Medika Tambun. ''Tak mungkin junior nyamperin kamar seniornya tanpa diundang, saya curiga ada unsur penganiayaan,'' ujar salah satu pengajar STTD, yang tidak mau disebut namanya. Keluarga korban meminta kasus ini diusut tuntas. ''Kami keluarga besar korban meminta agar polisi mengusut dan mengungkapkan tuntas kasus ini, mengingat kematian Erwin tidak wajar karena diduga disiksa oleh para seniornya,'' kata ayah korban, H. Abdul Rozak di Balikpapan. n dri

( )