Senin, 23 April 2007.
Dari Kami
''Saya bersama Pak Kiram akan melayat Hussein Umar,'' kata Fachrul Ratzi, sekretaris redaksi Republika, ketika dirinya bergegas keluar dari ruangan sekretariat redaksi Kamis pagi lalu. ''Beliau meninggal menjelang Subuh tadi,'' tambahnya. Tentu saja ucapan lelaki yang bau saja mendapat momongan ini mengejutkan kami. Bukan apa-apa, pada hari itu sebenarnya kami berencana menerima kedatangannya untuk bersilaturahim. Bahkan agenda undangan kepada sejumlah rekan yang diminta hadir untuk menerima kunjungan itu masih tertempel di papan pengumuman. Kita hanya bisa berencana. Namun, Allah SWT punya rencana lain. Rencana kunjungan itu pun tak pernah berlangsung, karena Allah memiliki kehendak lain. Menurut keluarga, almarhum sehari sebelumnya sudah masuk ke rumah sakit karena gangguan pernapasan. Seorang kerabatnya sempat mengabarkan kepada sekretariat redaksi untuk menunda rencana silaturahim tersebut dan kemungkinan dilaksanakan Senin (23/4). Namun, belum lagi penundaan itu !
diumumkan, Allah telah lebih dulu memanggil almarhum. Bagi kami almarhum yang dikenal sebagai penggerak dakwah Islam dan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) memang tak asing lagi. Almarhum juga kerapmengirimkan artikel-artikelnya ke koran ini. Almarhum juga pernah mengisi acara dzikir tahun baru yang digagas Republika tiga tahun lalu. Beliau mengisi acara bersama Ustadz Arifin Ilham di Masjid At-Tiin, TMII, Jakarta. Selamat jalan Bang Hussein. Semoga Allah ta'ala menerima segala amal ibadah Abang dan mengampuni segala dosa. Aamiin ya rabbal 'alamiin.
( )