Minggu, 29 Mei 2005.
Perjuangan Semeru Ladya CherylSEJAK masih di sekolah menengah atas, Ladya Cheryl Baharrizki, 24 tahun, punya satu keinginan besar: mendaki gunung. Sayangnya, ia tak mendapat restu dari orangtua. Cita-cita itu baru terwujud November tahun lalu, ketika ia ikut dalam pembuatan film Kara Anak Sebatang Pohon. "Aku langsung mengiyakan ajakan sutradara begitu tahu syutingnya di Gunung Semeru," kata Ladya kepada Kencana Ariestyani dari Gatra.
Kali ini orangtuanya memberi lampu hijau. "Nyokap ngasih izin karena ada Clairine dan ibunya," ujarnya. Clairine adalah sepupu Ladya yang berperan sebagai Kara di film berdurasi sembilan menit itu. Saking semangatnya, gadis bertinggi badan 157 sentimeter dan berat 41 kilogram ini tak mau dibantu orang lain saat mendaki. Ia memanggul sendiri ranselnya sepanjang lima jam mendaki Semeru. Padahal, di film itu Ladya hanya kebagian tampil selama tiga menit, tanpa dialog pula.
Perjuangan Ladya tak sia-sia. Film arahan Edwin itu masuk nominasi program Director's Fortnight, yang digelar bareng Festival Film Cannes. Sayangnya, hanya sutradara yang diundang ke sana. "Kalau bisa berangkat dengan uang sendiri, aku pasti pergi. Siapa sih yang nggak mau ke sana?" katanya sambil tertawa kecil.
[Apa & Siapa, Gatra Nomor 28 Beredar Senin, 23 Mei 2005]