Tuesday, June 11, 2013

Dibahas Terbuka, RUU Tentang Pelarangan Kloning Manusia

Rabu, 21 Agustus 2002.

Dibahas Terbuka, RUU Tentang Pelarangan Kloning ManusiaCanberra, 21 Agustus 2002 10:37Rancangan Undang-Undang (RUU) yang akan melarang penelitian sel embrio dan kloning manusia dibahas secara terbuka di Parlemen Australia.



Masyarakat dan wartawan foto, kamerawan maupun reporter diperbolehkan mengikuti pembahasan RUU yang dilakukan pada ruang Komite Utama Parlemen, kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Tony Abbot kepada pers, Rabu.



Menurutnya, pembahasan RUU itu mungkin akan dibagi dua kelompok; satu kelompok tentang pembahasan sel embrio manusia dan lainnya tentang larangan kloning manusia.



Kendati diajukan dalam satu paket, kata Tony, RUU itu memiliki dua permasalahan berbeda yang diperkirakan akan mengundang sikap yang bertolak belakang satu sama lain. Mungkin saja para politisi mendukung penelitian sel embrio tapi menolak kloning manusia atau sebaliknya, katanya.



Ia membantah asumsi yang mengatakan bahwa RUU itu akan dibahas secara tertutup atas pertimbangan etika. "Itu tidak benar, masyarakat umum, kamera dan mikrofon boleh dibawa dalam rapat pembahasan masalah ini, kata Tony Abbot kepada radio ABC.



Sejak Juni lalu, Parlemen Australia telah membahas Rancangan Undang-Undang yang diajukan Perdana Menteri John Howard guna memberikan ketegasan dalam upaya melarang kemungkinan dilakukan kloning manusia.



RUU itu dimaksudkan untuk melarang kloning manusia dan berbagai praktek ilmu pengetahuan reproduksi yang dinilai tidak sesuai dengan etika.



RUU itu merupakan cerminan aspirasi Dewan Pemerintah Australia yang menyepakati tentang perlunya landasan hukum yang melarang kloning manusia serta berbagai praktek ilmu pengetahuan reproduksi yang dapat mengancam keselamatan jiwa serta tidak sesuai dengan moralitas.



Di samping itu, RUU itu juga mengatur lebih lanjut masalah penelitian yang berkaitan dengan embrio manusia yang masih kontroversial.



"Mengingat RUU itu memiliki dampak yang luas terhadap kehidupan dan mengundang beragam sikap rakyat Australia, maka para senator, anggota Partai Liberal maupun Nasional diharapkan dapat melakukan pemungutan suara (voting) secara bebas," kata Howard.



Salah satu bagian RUU yang mungkin menjadi bahan perdebatan hangat di antara para anggota dewan adalah masalah penelitian tentang embrio manusia yang kontroversial.



PM Howard telah melakukan pembicaraan secara intensif dengan berbagai pihak baik kalangan tokoh masyarakat maupun agamawan tentang masalah itu. [Tma, Ant]