Unaaha,(Hasrudin Laumara Jurnalis Kendari Pos)
Majelis Daerah Korps Alumni HMI (KAHMI) Konawe periode 2003-2007 dibawah komando Takdir Ali Mappisangka "digugat" kader HMI Cabang Unaaha. Melalui ketua umumnya, Aljan Indraprasta, HMI Cabang Unaaha menyuarakan presidium KAHMI untuk segera menggelar Musda.
"Musda ini juga untuk memperjelas kepemimpinan di KAHMI, sehingga kami inginkan secepatnya digelar Musda. KAHMI yang ada saat ini ilegal karena kepengurusannya sudah kaladuarsa," tegas Aljan Indraprasta, didampingi Kabid Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP), Jumat (18/2) kemarin. Aljan mempertanyakan eksistensi KAHMI Konawe saat ini. Dimana KAHMI idealnya wadah bagi alumni yang dapat memberikan motivasi kepada kader. "Eksistensinya sebagai organisasi kader harusnya ada kontribusi kepada kader HMI dan sebagai organisasi sosial, KAHMI harusnya memberikan kontribusi kepada masyarakat. Tetapi itu tidak berjalan," tambahnya sembari "menggugat" kontribusi KAHMI kepada kader HMI bukan dalam arti finansial melainkan kontribusi moril. Senada Aljan, Kabid PTKP HMI Cabang Unaaha, Sigit Joharis Tosepu menekankan Maret nanti, majelis daerah KAHMI Konawe harus menggelar musda. Jika itu tidak terealisasi, Sigit menekankan lebih baik KAHMI dibubarkan saja. "Saya lihat ada upaya status quo. Karena sampai saat ini belum ada gerakan untuk musda KAHMI. Meski kami belum melihat KAHMI menjadi alat untuk kepentingan tertentu. Tetapi dengan musda itu maka akan mengeliminir kekuatiran kami," tegasnya. Sementara itu, presidium KAHMI Konawe, Nunung S Piagi, SS membenarkan kepengurusan Takdir Ali Mappisangka telah berkahir 007 silam. "Memang kita punya kepengurusan sejak 2007 sudah berakhir. Makanya tidak bisa restrukturisasi kecuali melalui musda. Karena itu ada surat dari pusat tahun lalu, entah teman-teman terima atau tidak yang pasti instruksi KAHMI Pusat untuk semua majelis daerah agar segera musda bagi yang sudah berakhir kepengurusannya. Saya sudah konfirmasi sama teman-teman seperti Ardin dan Hasim untuk musda tahun lalu, mereka menyanggupi," ujar guru SMPN di Soropia ini, kemarin. Tetapi sampai hari ini musda itu tidak terlaksana. Menurutnya, musda KAHMI memang harus segera dilaksanakan. "Kalau tidak, nanti terkesan ada sekelompok teman-teman di KAHMI memanfaatkan KAHMI untuk kepentingan tertentu. Memang harus musda. Dan KAHMI selama ini vakum dan sudah lama berakhir (kepengurusannya). Kita berharap dengan musda ini melahirkan kepengurusan baru unttuk menghidupkan kegiatan KAHMI. Selama ini kan vakum sekian tahun. Entah apa kegiatan teman-teman di KAHMI," tambahnya. Diakuinya, KAHMI krisis kontribusi terhadap kader dan masyarakat Konawe. "Memang tidak ada gerakan sosial bagi masyarakat dan kegiatan keilmuan bagi kader HMI. Kalau bantuan finansial kepada kader lantas diartikan kontribusi maka itu keliru standar ukuran teman-teman kahmi. Kalau hanya memberikan finansial bagi kader HMI lalu dianggap kontirbusi, saya kira tidak cukup kalau hanya itu," tutupnya. (**)