Wednesday, June 12, 2013

Republika - Mahasiswa Kecam Biaya Kesehatan Warga Miskin

Rabu, 19 Desember 2007.



Mahasiswa Kecam Biaya Kesehatan Warga Miskin

























SUKABUMI -- Puluhan mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi mendemo Pemkab Sukabumi dan DPRD Kab Sukabumi. Mereka mengecam belum gratisnya biaya kesehatan bagi warga miskin. Meskipun warga miskin mempunyai kartu Askeskin, mahasiswa menilai warga miskin masih tetap dikenai berbagai macam biaya. Keterangan yang dihimpun Republika, aksi yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB berlangsung damai. Para mahasiswa terlebih dulu mendemo Pemkab Sukabumi di Kompleks Perkantoran Jajaway, Pelabuhanratu dan melanjutkan aksinya ke Gedung DPRD Kab Sukabumi. Menurut salah seorang Koordinator Aksi, Nurdin, para mahasiswa mengecam masih mahalnya biaya pelayanan kesehatan bagi warga yang kurang mampu di Kab Sukabumi. ''Seharusnya mereka tidak lagi dibebani biaya oleh pihak rumah sakit,'' ungkapnya. Ditambahkan Nurdin, kasus itu harus mendapat perhatian dari kalangan eksektif maupun legislatif. Ia meminta pemerintah melakukan pengawasan yang ketat terhadap pelaksana!

an Askeskin di Kab Sukabumi. Pasalnya, ungkap Nurdin, mahasiswa mendapat informasi banyaknya keluhan dari warga miskin terkait beban biaya yang tinggi untuk berobat ke rumah sakit. Bahkan, sambung dia, para mahasiswa mempunyai bukti-bukti terkait biaya berobat di rumah sakit meskipun warga miskin itu mempunyai kartu Askeskin. ''Pihak rumah sakit sering beralasan alat kesehatan dan obat-obat tidak masuk dalam cakupan Askeskin,'' cetus Nurdin. Karena itu, para mahasiswa menuntut ada pernyataan tertulis dari anggota Dewan untuk berkomitmen mengawasi pelaksanaan Askeskin yang belum dirasakan manfaatnya oleh warga miskin. Salah seorang Anggota DPRD Kab Sukabumi, M Nahji yang menemui para mahasiswa mengaku permasalahan tersebut sempat dibahas oleh DPRD Kab Sukabumi. ''Kita pun sudah menyampaikan permasalahan tersebut kepada pihak-pihak yang terkait,'' ujar dia.

( )