Saturday, June 8, 2013

KoranTempo - Penurunan SBI Picu Negative Spread

Selasa, 21 Januari 2003.

Penurunan SBI Picu Negative Spread JAKARTA -- Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia yang cenderung terus menurun diperkirakan akan menyebabkan selisih bunga negatif (negative spread) pada bank-bank, terutama bank kecil, karena harus membiayai suku bunga dana yang lebih besar dan terbatasnya alternatif penempatan dana di luar SBI.



"Kalau kecenderungannya SBI terus turun, kemungkinan bank-bank akan mengalami negatif spread," papar Sekjen Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional Swasta (Perbanas) Danny Hartono di Jakarta kemarin.



Secara umum, kata Danny yang juga Direktur Utama PT Bank Haga, suku bunga deposito berjangka jika dibandingkan dengan suku bunga SBI sudah negatif. Dia mengatakan, suku bunga deposito saat ini berkisar pada angka 12-13 persen, sedangkan suku bunga SBI pekan lalu mencapai 12,84 persen.



Selisih yang sudah negatif itu, lanjut dia, masih ditambah lagi dengan kewajiban bank membayar giro wajib minimum 5 persen dan membayar premi penjaminan 0,5 persen. "Itu semua masuk komponen biaya bagi bank," kata Danny.



Menurut dia, jika secara keseluruhan bisnis bank dihitung dengan kecenderungan SBI yang turun, mungkin masih bisa tertutupi negatif spreadnya. "Tetapi kalau ini terjadi terus-menerus, lama-lama bank akan keberatan juga," katanya.



Untuk itu, kata Danny, perbankan harus bisa mengatur komponen pendanaan dalam bisnisnya. "Untuk bank yang kuat di tabungan, tidak akan ada masalah., Tetapi kalau mayoritas dananya berupa deposito, memang agak berat."



Dengan penurunan suku bunga SBI ini, kata dia, juga harus memacu bank untuk mencari alternatif penempatan dana yang selama ini ada di SBI. "Sejak tahun lalu sudah terlihat banyak bank mulai ke reksadana, ini cukup menarik."



Meski begitu, tandas Danny, kalangan perbankan umumnya menganggap besaran suku bunga SBI saat ini sudah cukup bagus. "Dengan suku bunga SBI sekitar 12-13 persen, bank masih bisa memberikan suku bunga kredit pada kisaran 17-18 persen," katanya.



Jika suku bunga SBI turun terlalu rendah, dia menguatirkan masyarakat enggan menempatkan dananya di dalam negeri.



Danny menambahkan, seiring dengan penurunan suku bunga SBI bank akan mencari alternatif dengan melakukan ekspansi kredit. Jika itu masih sulit dilakukan, kata dia, mengingat masih banyak komitmen kredit yang belum dicairkan, bank masih bisa mengusahakan pendapatan dari transaksi fee based.



Ditemui dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Bank NISP Tbk. Pramukti Surjaudjaja menyambut baik penurunan suku bunga SBI dalam beberapa pekan terakhir. "Bank harus senang dengan penurunan SBI, karena ini akan menstimulasi masyarakat untuk berinvestasi," katanya.



Penurunan suku bunga SBI ini, kata dia, juga diikuti bank dengan menurunkan suku bunga bank baik suku bunga kredit maupun suku bunga dana. Menurut dia, suku bunga kredit sekarang mulai turun di kisaran 18-19 persen. "Bank juga dituntut makin efisien, sehingga dana tidak terpangkas habis oleh cost. Dengan demikian suku bunga juga bisa ditekan lebih jauh," katanya. yuyuk andriati