Monday, June 3, 2013

detikcom - Sering Diperolok, Anak Buah Tikam Bos Preman

Jumat, 18 April 2008.

Sering Diperolok, Anak Buah Tikam Bos Preman

Andi Saputra - detikcom



Jakarta -

Menjadi anak buah yang sering disuruh-suruh dan diperolok memang menyebalkan dan membuat hati kesal. Dede (19) yang merupakan anak buah preman di Tanah Abang yakni Frans (25) naik darah dan langsung membunuh bosnya itu.Kejadian tersebut bermula ketika Dede yang tinggal di kawasan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, merasa diejek oleh Frans (25). Karena sering diejek dan disuruh-suruh, Dede tidak terima. Dede bersama dua temannya yaitu Usman (21) dan Budi Gunawan (20) merencanakan untuk menghabisi nyawa Frans.Pada Kamis 17 April 2008 sekitar pukul 22.00 WIB, ketiganya janjian bertemu untuk membunuh Frans di tempat nongkrong mereka di kawasan Hang Tuah, Jakarta Selatan.Kemudian ketiga preman asal Palembang itu berbagi tugas. Usman membawa 1 pisau, Dede membawa 1 obeng. Hanya Budi yang pergi dengan tangan kosong.Mereka lalu mencari dan menemukan Frans yang biasa nongkrong di area parkir Wisma Benhil, Jakarta Pusat. Adu mulut antara Frans dengan tiga preman tersebut pun!

terjadi."Eh lu, ngapain lu jelek-jelekin teman gua," ujar Usman."Eh emang siapa lu, jangan ikut-ikutan lu," balas Frans.Setelah adu mulut sekitar 10 menit, perkelahian tidak bisa dihindarkan."Ayo kalau berani satu lawan satu, jangan main keroyok," kata Frans dengan nada ketakutan. Tetapi permintaan Frans tidak diikuti. Akhirnya terjadilah duel yang tidak seimbang. Frans pun terpojok dan dia mendapat tusukan di badannya. 4 Luka tusukan di dada, memar dan luka parah di kepala bagian atas, serta sayatan di paha kiri. Akhirnya Frans jatuh tersungkur bersimbah darah. Dia pun meninggal seketika.Melihat bosnya meninggal, ketiga preman tersebut kabur. Namun saat melarikan diri, Budi tertabrak mobil. Braaakkk!Budi pun dilarikan ke Rumah Sakit AL Mintoharjo, di Benhil. Karena luka ringan, Budi diperbolehkan pulang ke rumahnya di Benhil.Ketika menemukan mayat Frans, warga melapor ke Polsek Tanah Abang. Polisi lalu mulai menyelidiki. Ditemukanlah Budi di rumahnya. Budi lalu berkicau t!

entang Usman dan Dede yang kabur ke Pedongkelan, Jakarta Timur!

.Tidak l

ebih dari 24 jam, Polsek tanah Abang polisi mengubek-ubek Pedongkelan. Usman dan Dede pun ditangkap Jumat (18/4/2008) pukul 07.00 WIB.Ketiga preman bertato tersebut lalu meringkuk di Polsek Tanah Abang. Sedangkan Frans dikubur di dekat rumahnya di Benhil."Ketiganya dikenakan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara," ujar Kapolsek Tanah Abang Kompol Joni Iskandar di kantornya Jl Penjernihan I no 8, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

(

nik

/

nvt

)







Komentar terkini (0 Komentar)

Belum ada komentar yang masuk









Baca Komentar







Kirim Komentar







Disclaimer