Saturday, June 8, 2013

detikcom - Pekerja Seks Australia Terganggu Dengan Pelacur Asia

Jumat, 14 Juli 2006.

Pekerja Seks Australia Terganggu Dengan Pelacur Asia

Rita Uli Hutapea - detikcom



Perth -

Para pekerja seks Australia rupanya merasa terganggu dengan para pelacur asal Asia. Gara-garanya, mereka memasang tarif yang lebih murah untuk menarik pelanggan.



Pemilik rumah bordir di Perth, Australia Barat, Mary-Anne Kenworthy mengungkapkan hal ini. Perempuan itu mengeluhkan para pekerja seks Asia yang kian membanjiri pasar prostitusi Australia.



Kenworthy mengaku telah menghabiskan banyak uang untuk menyelidiki wanita-wanita Asia yang mempromosikan layanan seks mereka di koran-koran lokal.



Dari hasil penyelidikannya, diketahui bahwa ratusan perempuan Asia bekerja di tempat-tempat pelacuran ilegal di pinggiran kota dengan bayaran lebih murah dibandingkan para pelacur lokal. Mereka cuma meminta bayaran setengah dari tarif lokal sebesar 250 dolar Australia per jam.



Dikatakan Kenworthy, mayoritas pelacur Asia itu bekerja secara ilegal dengan visa turis dan mahasiswa. Demikian seperti diberitakan AFP, Jumat (14/7/2006).



"Saya pikir ini tidak adil. Kami melakukan hal yang benar, kami membayar pajak. Saya harus mengeluarkan 50 ribu dolar per tahun untuk pemeriksaan khusus guna memastikan usaha saya aman dan terjaga," ujar Kenworthy.



Menurut Madam itu, para pelacur asal Asia telah mencuri jatah para pekerja seks Australia.



Dikatakannya, sejumlah wanita Asia yang melacur di Australia, bekerja setiap hari selama enam bulan sebelum kemudian kembali ke tanah air mereka.



(

ita

)