Rabu, 13 Oktober 2004.
Hari Ini SBY Umumkan Struktur Kabinet & Lembaga Kepresidenan
Luhur Hertanto - detikcom
Jakarta -
Rabu (13/10/2004) ini rencananya presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono akan mengumumkan struktur final kabinet dan lembaga presidenan. Dan mulai besok SBY memanggil para calon menteri untuk menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan.
Namun hingga pukul 10.30 WIB belum satupun anggota Tim Sebelas maupun Tim Empat yang hadir di kediaman SBY di Puri Cikeas Indah, Gunung Putri, Bogor, untuk melakukan rapat pematangan struktur kabinet dan lembaga kepresidenan seperti dua hari terakhir.
Biasanya cawapres terpilih Jusuf Kalla, penasihat senior SBY mantan Panglima TNI Laksamana (Purn) Widodo AS, dan Ketua umum PBB Yusril Ihza Mahendra yang masuk dalam Tim Empat bersama SBY, sudah hadir di kediaman SBY sekitar pukul 09.00 WIB.
Demikian para anggota Tim Sebelas, biasanya sudah hadir sekitar pukul 09.00 WIB. Tim ini beranggotakan Denny JA, M Lutfi, Heru Lelono, Mayjen (Purn) Djali Yusuf, Joyo Winoto, Irvan Edison, Andi Mallarangeng, Munawar Fuad Nuh, Dino Pati Djalal, Chatib Basri, dan Kurdi Mustofa.
Seperti diberitakan sebelumnya Kalla telah menyatakan struktur kabinet pemerintahannya tidak jauh berbeda dengan struktur yang ada saat ini. Yakni terdiri dari tiga menteri koordinator, dan berisi 34 pos kementerian. Akan ada dua pos baru dalam kabinet, yakni Menteri Pemuda dan Menteri Perindustrian. Serta dua lembaga baru, yakni Dewan Ekonomi Nasional dan Dewan Keamanan Nasional.
Departemen Perindustrian dan Perdagangan yang ada saat ini rencananya akan dipecah menjadi dua, yakni menjadi Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan. Tujuannya agar fungsi masing-masing menjadi lebih fokus. Departemen Perindustrian untuk membuka lapangan kerja, dan Departemen Perdagangan untuk memutar roda perekonomian.
Selain itu juga akan dilakukan modifikasi terhadap pos Menko Polkam. Rencananya akan ditambahkan bidang hukum, sehingga namanya menjadi Menko Polkamhum. Isu yang terdengar, jabatan ini akan ditempati Widodo AS.
Selain masalah pemantapan struktur kabinet, rapat tim empat biasanya juga membahas rencana program kerja 100 hari pertama dan transisi pemerintahan. Program 100 hari pertama, menurut Andi Mallarangeng, akan diprioritaskan beberapa hal.
Prioritas tersebut, antara lain, merevisi APBN 2005 sesuai dengan tantangan yang akan dihadapi pemerintahan SBY lima tahun mendatang. Juga peletakan dasar-dasar bagi pemberantasan korupsi, menstimulus perekonomian nasional, serta perbaikan kualitas pendidikan.
Sementara terkait transisi pemerintahan, anggota tim empat Yusril Ihza Mahendra, yang saat ini masih menjabat Menkeh dan HAM pemerintahan Mega, ditugaskan menyiapkan keputusan presiden tentang pengangkatan dan pelantikan para menteri sebab SBY menargetkan untuk dapat melantik para menterinya pada hari yang sama dirinya dilantik.
Selain struktur kabinet hari ini rencananya juga akan diumumkan struktur lembaga kepresidenan. Lembaga ini nantinya juga akan meliputi lembaga wakil presiden, kabinet, dan sekretariat negara. Lembaga ini, menurut Denny JA, bertugas memberi masukan dan informasi hari per hari kepada presiden tentang berbagai hal yang sedang berlangsung.
Masukan-masukan tersebut antara lain merupakan bahan untuk mengevaluasi kabinet, isu yang berhubungan dengan dunia internasional, data-data untuk berhubungan dengan lembaga tinggi negara seperti parlemen, serta mensosialisasikan kebijakan kepada masyarakat luas.
Salah satu hal yang belum jelas mengenai lembaga ini adalah sampai sejauh mana kewenangannnya. Terutama berkaitan dengan masukan untuk mengevaluasi kabinet. Yakni, apakah itu sampai pada rekomendasi untuk mengganti menteri atau tidak. Jika ya, dikhawatirkan lembaga ini akan menjadi kelompok pembisik di era pemerintahan Abdurrahman Wahid.
Menanggapi kekhawatiran tersebut Denny JA menegaskan lembaga kepresidenan bukan kelompok pembisik. Lembaga ini bersifat formal dan beranggotakan para ahli di bidangnya dan diangkat dengan keppres. "Ini lembaga formal dan semuanya transparan, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kepada publik," katanya.
Iya, deh. Moga-moga memang begitu.
(
gtp
)