Tuesday, June 11, 2013

detikcom - Diduga Curi Tas Tamu SBY, Penjual Barang Antik Ditangkap di Blora

Sabtu, 24 Desember 2005.

Diduga Curi Tas Tamu SBY, Penjual Barang Antik Ditangkap di Blora

Teguh Budi Santoso - detikcom

Semarang -

Pencuri tas tamu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampaknya menjadi buronan penting. Buktinya, Polda Metro Jaya mengejar pencuri nekat itu hingga ke Blora. Hasilnya, mereka menangkap seorang penjual barang antik yang dituduh sebagai salah satu komplotan pencuri tas berisi ratusan ribu dolar AS itu.



Penangkapan berlangsung pada Jumat (23/12/2005) kemarin, sekitar jam 21.00 WIB, di Desa Muraharja, Kecamatan Kunduran, Blora.



Lima personel Polda Metro Jaya Jakarta dibantu sejumlah personil dari Polres Kunduran Blora tak kesulitan membekuk Zaini yang saat itu sedang bersama istrinya, Gemi (37), dan dua anaknya.



Dengan tangan diborgol Zaini dibawa ke Mapolsek Kunduran yang berjarak sekitar 3,5 KM dari lokasi penangkapan tersangka. Setelah dimintai keterangan, sekitar jam 01.15 WIB, ia dibawa ke rumahnya untuk pamit pada istri dan dan mertuanya serta untuk mengambil beberapa pakaian.



"Zaini sekarang kami tahan di sini (Mapolsek Kunduran). Kami berhasil mengamankan barang bukti berupa truk bernopol R-1430-HB, sepeda motor, uang tunai, dan uang haram itu," kata kata Kapolsek Kunduran Iptu Waspada ketika dihubungi detikcom melalui ponselnya, Sabtu (24/12/2005).



Di hadapan polisi, Zaini mengaku bersama kawan-kawannya yang tergabung dalam kelompok Palembang sempat belajar strategi dan taktik kriminalitas di Malaysia sebelum mencuri tas milik tamu SBY.



Sementara istri Zaini, Gemi, menyatakan suaminya pernah bekerja empat tahun di PT SOWA, sebuah perusahaan elektronik di Malaysia, kemudian pindah di penjualan barang antik. Selama ini, Gemi yakin kalau suaminya memang

penjual barang antik.



Meski demikian, Gemi mengaku kalau tiga minggu lalu, Jumat (9/12/2005), suaminya mengajak ke Bank BNI Blora untuk mengurus pengiriman uang. "Saya pikir, itu hasil keuntungan dari kerja kerasnya," kata Gemi saat dimintai keterangan polisi sebagai saksi di Mapolsek Kunduran.



Pencurian tas berisi uang 300 ribu dolar AS itu terjadi Kamis (8/12/2005) di dekat loby Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Zaini bersama rekannya dengan leluasa mengambil tas warna hitam berisi uang milik tamu SBY dari delegasi Liga Islam Dunia yang tertinggal. Uang tersebut rencananya akan disumbangkan untuk korban tsunami di Aceh dan sejumlah pesantren di Indonesia.



(

jon

)