Saturday, March 19, 2011

Tidak Terakreditasi PT Tidak Boleh Keluarkan Ijazah

Unaaha (Media Sultra) Dirjen Peguruan Tinggi (Dikti)
Departemen Pendidikan, menekankan diatas tahun 2012 bagi Perguruan Tinggi (PT) maupun Program Studi (Prodi) yang belum terakreditasi tidak boleh mengeluarkan Ijzah, dan jika sebuah PT belum terakreditasi akan mengikut ke PT lain yang tela terakreditasi. hal itu dikatakan Koordinator Kopertis wilayah IX Sulawesi Prof H. Basri Wello, MSi baru-baru ini di Universitas Lakidende.

"Perlu kita ingat bahwa setelah, 2012, kemarin baru kami rapat dengan Dirjen tidak boleh lagi, sebuah program studi atau perguruan tinggi mengeluarkan ijazah kalau tidak terkareditasi, ada yang tanya bagaimana nanti nasibnya nanti pak Dirjen, yang belum terakreditasi, dia bilang sementara yang kita pikirkan, salah satu caranya adalah dia harus ikut, pada perguruan tinggi lain yang telah terakreditasi, Nah ini gengsi, kalau sebuah perguruan tinggi ikut gabung diperguruan tinggi lain"kata Basri sambil tertawa.
Jadi itu menjadi tantangan bagi Perguruan tingggi, kata dia, dan itu sebenarnya bukan hal yang susah, karena itu hanya melalui proses-proses administrasi saja. tantangan besar yang lain saat ini hadapi adalah sarana dan prasarana perkuliahan, itu salah satunya, tetapi yang tak kala pentingnya dan takkala rumitnya adalah tantangan SDMnya kedepan, misalnya jumlah mahasiswa yang ada lebih dari 4000 orang, rasio mahasiswa 1 dosen itu 1 berbanding 40, untuk ilmu-ilmu sosial, sedangkan eksakta 1 berbanding 30.
"jadi kalau 4000 orang itu minimal 100 orang dosen yayasan, tidak boleh dihitung yang sudah pegawai negeri yang sudah bekerja ditempat lain,dan swasta, itu kita harus adakan sendiri, dan harus sesuai dengan bidang ilmu yang diemban, jadi sebgaai contoh, kalau misalnya kita membuka program studi informatika, kita harus menyiapkan minimal, eman orang dosen S2 yang murni diadakan oleh yayasan bukan pegawai negeri, tidak bekerja pada instansi lain, yang kompetensi dengan hal itu, dan wajib enam orang perprogram studi" kata Basri
Olehnya itu, Kata Basri, Pemerintah dalam hal ini Dikti, menyiapkan kesempatan, seluas-luasnya, bagi dosen yayasan dan dosen untuk studi lanjut ke S2, , tahun 2010 itu, beasiswa untuk S3 yang disiapkan dikti, 1000 orang, dalam dan luar negeri, yang terserap hanya 400 orang, banyak sekali tersisa, juga begitu S2 banyak sekali,
"saya melihat, tadi ini datanya, dari jumlah dosen yang ada itu belum, sampai 50 persen yang sudah S2, dan S3, 51 persen yang S1, tahun lalu beasiswa, yang disipakan kopertis untuk S2 juga, tidak terbagi semua, terpaksa kita berikan kepada mereka yang, tahun sebelumnya belum dapat, itu kita berikan, dan saya harapkan, yang dosen yayasan murni yang S1, yang belum S2 supaya segera pergi kuliah dan minta beasiswa melalui kopertis, karena beasiswa untuk S2 kita siapkan sebanyak-banyaknya" Ujar Basri
Tetapi dengan catatan, Lanjutnya, harus betul-betul dosen yayasan, jangan ada yang guru, jangan ada dari Pegawai Negeri Sipil, itu berbahaya, karena pasti nanti dikembalikan kalau ketahuan itu, dan tahun ini ada ditemukan, ada tiga orang dari satu Kabupaten.
Kata Basri, kalau tahun lalu persyaratannya itu, harus ada pangkat akademik sekarang tidak perlu ada pangkat akademik, ini peraturan yang diumumkan Dirjen minggu lalu, yang penting sudah S1 dan sudah ada SK yayasan dan ada Nomor Induk Dosen (NIDN), itu bisa untuk S2, tetapi jangan masuk keprogram-program yang tidak bisa dijangakau oleh beasiswa, misalnya masuk keprogram studi yang belum terakreditasi, itu tidak ada beasiswanya, dan itu harus ada beasiswa tersendiri dari yayasan. (***)