Saturday, March 19, 2011

KS SMA Lambuya diHearing

Unaaha (Armin rumpa Jurnalis Media Sultra) Terkait dikeluarkannya enam orang siswa SMA Lambuya, pihak sekolah dihearing oleh DPRD Konawe, dengan menghadirkan pihak Diknas Konawe, Orang Tua Siswa, Komite Sekolah, dan Siswa SMA Lambuya serta Mahasiswa,

Kepala Sekolah SMA Lamba Rakmin, saat dengar pendapat mengatakan, pihak sekolah tidak pernah mengelurkan siswanya karena untuk mengeluarkan siswa ada prosedurnya, pertama jika siswa melanggar diberikan pembinaan terlebih dahulu, setelah itu baru diberikan sanksi namun sejauh ini belum dikeluarkan
"yang akan dikeluarkan ada dua siswa, karena mereka melanggar tata tertib sekolah, ada juga siswa baru 88 hari Pindah dari sekolah lain, 66 hari tidak masuk sekolah, termasuk mereka membuat tawuran disekolahnya, dan empat siswa lainnya saya tidak tau, juga tidak ada SK saya keluarkan mengenai dikeluarkannya mereka" kata Rakmin
Seorang siswa SMA Lambuya Pendy yang juga pelaku tawuran mengaku, dirinya dikelurkan oleh Wakil kepala Sekolah melalui telepon genggam,"kalian tidak usami datang sekolah, kalian sudah dikasih keluar selama-lamanya tidak diterima lagi,"kata Pendy menirukan perkataan Wakil Kepala Sekolah Syakhiruddin.
Sementara itu Wakil Kepala Sekolah mengaku mendapat perintah dari Kepala Sekolah, agar menyelidiki tawuran tersebut dan sesuai tata tertib bagi siswa yang melakukan tawuran tanpa kompromi akan dikembalikan kerumahnya, dan dia mengakui telah menelpon siswa bersangkutan.
Menanggapi hal itu,anggota DPRD Konawe mengatakan, agar pemimpin dalam hal ini pihak SMA Lambuya jangan menggunakan arogansi, dan mengelurkan siswa tidak serta merta ada prosedurnya, namun jika telah diberikan pembinaan dikelurkan saja, namun harus sesuai dengan mekanisme artinya ada legalitas, kalau lewat telepon itu tidak dibenarkan
"saya sebagai pribadi menyayangkan jika hal itu terjadi, tetapi kita harus berani katakan jika itu kataan salah, dan jika benar katakan benar"kata Ardin
Sekretaris Komosi C Rusdianto yang juga pimpinan Sidang berjanji, DPRD akan mengawal masalah tersebut sampai tuntas, dan juga meminta kepada Diknas Konawe agar bersama-sama menyelesaikan permasalahan tersebut, dan kesipulannya, jika siswa melakukan pelanggaran tidak bisa dipertahankan lagi "kelapa sekolah kalau lakukan pembinaan jangan tebang pilih yang melanggara berikan sanksi"kata Rusdianto (***)