Unaaha, Armin Rumpa (Media Sultra)
Ketua Komisi III DPRD Konawe, Tahsan Tosepu mengungkapkan, Protes tarif air minum PDAM di Wawonii Barat ditengarai bermuatan politis, hal Itu diungkapkan setelah pihaknya ke Wawonii beberapa waktu lalu,
Tahsan membenarkan, adanya protes masyarakat terhadap tarif yang diberlakukan. "Namun sesungguhnya ada secara terselubung, mereka tidak sreg dengan keberadaan direktur PDAM di Wawonii (IKK, semacam kepala cabang PDAM Unaaha di Wawonii). Sebenarnya bukan persoalan harga tetapi persoalan bagaimana direktur PDAM Wawonii (Wawonii)," ujar Tahsan namun mengaku lupa nama pejabat PDAM dimaksud, Minggu (13/2) Kata dia, Kunker lalu itu menyerap aspirasi, masyarakat apakah mampu menjangkau tarif itu atau tidak. Nyatanya, setelah Komisi III turun kelapangan diketahui bahwa faktanya mereka mampu dan tidak ada masalah. "Saya lihat kayaknya ada kepentingan politis terkait kepemimpinan kepala PDAM ini.Hanya mereka tidak ungkapkan pada saat pertemuan lalu karena ada direkturnya saat itu. Tetapi secara personal mereka sampaikan itu kepada saya, supaya jangan lagi jadi direktur PDAM. Saya bilang harus ada alasan mengapa tidak suka," Ujar Tahsan. Hasil koordinasi Komisi III dengan PDAM Unaaha, diketahui tarif yang diberlakukan di Wawonii lebih murah daripada tarif yang diberlakukan di Wawonii. Hanya selisih Rp 9.540. Biaya beban di Unaaha sekitar Rp 29.900 per 10 meter kubik. Rinciannya, air bersih Rp 20.800,retribusi Rp 4.160, administrasi Rp 5000. Totalnya Rp 29.900 per meter kubik. Itu sesuai Perbup Konawe 4 Desember 2009. "Sedangkan di Wawonii Barat sekitar Rp. 20.360 per 10 meter kubik. Rinciannya, air bersih Rp 12.800, retribusi Rp 2.560 dan administrasi Rp 5000. Jadi kata Tahsan, sangat rendah pembayaran di Wawonii. Hanya selisih Rp 9.540. Itu sesuai Perbup Konawe, 13 Januari 2009, tarif yang ditawarkan Pemkab Konawe di Wawonii jelas tidak sama dengan tarif yang diberlakukan di Unaaha, "Setelah dilihat regulasinya selisih Rp 9500. Tarifnya lebih rendah dan ringan. Artinya Pemkab Konawe sudah membuktikan komitmennya agar tarif itu terjangkau masyarakat Wawonii. Nah, sekarang sedang kita cari solusi apakah akan diturunkan atau tidak, sebelum ke Wawonii lagi," kata Tahsan.(**)