Wednesday, February 9, 2011

Porprov XI, Konawe Utus Atlit Asli Daerah

Unaaha, Armin rumpa (Jurnalis Media Sultra) Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Cabang Konawe Lukman Abunawas mengatakan, pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke XI di Konawe Selatan, akan mengutus atlit asli daerah Konawe.

"pada Porprov XI 2011 di Konsel kita tidak akan memakai atlit dari luar, dan akan tampil yang terbaik dan meraih emas sebanyak-banyaknya"kata Lukman, saat menyampaikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Olahraga Kabupaten Konawe (Musorkab) VI di Hotel Arisandi, Rabu (9/2) Menurut Lukman, jika memakai pemain impor, setelah selasai pelaksanaan pesta olahraga, atlit impor tersebut akan hengkang pulang kedaerahnya masing-masing, dan Koni Konawe akan melakukan pembinaan olahraga terhadap putra-putri untuk dijadikan atlit handal di Konawe "jadi lebih baik membina atlit asli daerah" ujarnya Kata dia, Pada Porda ke X di Muna, Kontingen Kabupaten Konawe hanya berada pada tingkat ke IV dari 12 Kabupaten/Kota, tetapi patut diSyukuri, kerena Koni Kabupaten Konawe,menggunakan atlit Asli Putra dan Putri daerah yang dibina selama ini dan tidak ada pemain Impor dari luar Sultra. Koni Konawe kata dia, saat ini guna memajukan olahraga di Kabupaten Konawe, akan melakukan pelatihan secara terpusat dan terpadu, dan akan terus mengadakan kejuaran-kejuaran,baik itu pada tingkat Kecamatan dan Kelurahan/Desa untuk mengukur prestasi olahraga yang dibina, termasuk mengkuti kejuaraan di luar sultra. Lanjut dia, untuk kedepannya Koni Kabupaten Konawe, akan berusaha keras dan akan terus melakukan pembinaan, terhadap putra-putri daerah, agar dapat berlaga baik ditingkat Kabupaten, Nasional maupun internasional. dan saat ini telah terdapat 22 cabang olahraga di Koni Konawe, dan telah mengikuti berbagai kejuaraan di luar Sultra dan banyak memperoleh prestasi membanggakan. dia mengakui, saat ini di Konawe masih terdapat kendala dalam pembinaan atlit berprestasi, masih kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya pelatih yang memiliki kualifikasi profesional, para atlit yang dibina pada umumnya memiki tingkat ekonomi lemah, sehingga lebih mwngutamakan untuk mencari nafkah dari pada, olehraga, namun untuk mengatisipasi hal tersebut, kata Lukman, Koni Konawe, akan melakukan pembinaan olahraga pada usia dini, dan akan mencari sponsor-sponsor pendanaan untuk membantu dalam penyediaan dana pembinaan terhadap atlit. (***)