Friday, February 4, 2011

Kepik Hitam Turunkan Pendapatan Petani Hingga 20 Persen

Unaaha, Armin Rumpa (Jurnalis Media Sultra) Dampak dari serangan Hama Kepik Hitam, yang akhir-akhir ini merajalela hampir seluruh persawaan di Konawe, petani di Kecamatan Abuki mengalami penurunan pendapatan hingga 20 persen. hal itu dikatakan Camat Abuki Harmin Ramba, saat ditemui dikantor Pemda Konawe, Rabu (2/2)

Harmin merinci, Pendapatan petani yang biasanya dalam perhektarnya mencapai Rp 10 juta, dengan adanya serangan hama Kepik Hitam, petani hanya mendapatkan Rp 7,5 juta, artinya kurang Rp 2,5 juta perhektar, harga gabah sesuai standar pemerintah Rp 2400 per kilogram, dan produksi petani empat ton lebih perhektar permusim tanam, namun dengan adanya serangan kepik hitam produksi gabah menurun hingga tiga ton lebih per hektar"sekitar 20 persen penurunannya" rincinya. Dia mengakui, saat ini belum ada formulasi insektisida yang cocok dan bisa membunuh hama kepik hitam itu secara permanen, dan petani di Abuki umumnya masih menggunakan insektisida yang biasa digunakan, namun belum efektif menanggulangi hama kepik hitam tersebut. "mestinya, hal ini dikaji secara teknis, dan dibawah ketingkat Provinsi dan pusat, termasuk hamanya diteliti di Laboratorium, sebelum menjadi ancaman lebih besar, karena serangannnya bukan hanya padi tetapi juga palawija" jelas Harmin Untuk mengantisipasi serangan hama Kepik hitam tersebut kata dia, Bupati Konawe Lukman Abunawas, saat dilakukan pertemuan pada pertengahan Bulan Januari 2011,bersama seluruh camat di Konawe, merekomendasikan penetapan dan jadwal musim tanam secara serentak di Seluruh Konawe yang memiliki persawahan, termasuk Classtering artinya mengelompokan komuditas tanaman yang akan ditanam. Dia menjelaskan, untuk Kabupaten Konawe, setiap tahunnya dua kali musim tanan, yaitu untuk musim tanan pertama pada bulan Januari dan Pebruari dan musim tanam kedua, pada bulan Juli Agustus, tetapi petani kadang menanam diluar dua musim ini, sehingga petani mengalami kegagalan, dengan pengalaman itu, sekarang di Abuki sudah lakukan penanaman secara serentak, dengan serentaknya, diyakin serangan kepik hitam dapat dikurangi"kalau bendera hijau sudah naik, berarti pertanda dimulainya musim tanan" Ujar Harmin. Dia menambahkan, saat ini sawah di Abuki yang produktif mencapai 2650 hektar, dan sawah potensi mencapai 8000 hektar, namun persoalannya potensi persawahan yang 8000 hektar belum bisa diolah karena terkait masalah irigasi yang belum maksimal "kalau musim panas saja sekitar 400 sampai 500 ha, yang tidak dapat air, inikan masalah juga" Ujar Harmin (***)