Photo Source : Antara News
Laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2012 disampaikan Gubernur Sulawesi Tenggara H Nur Alam dihadapan pimpinan dan anggota DPRD Sulawesi tenggara pada hari Kamis. Sidang paripurna terkait LKPJ tahun anggaran 2012 itu dipimpin Ketua DPRD Sultra, LM Rusman Emba dan dihadiri hampir seluruh pimpinan SKPD se Provinsi Sultra.
Gubernur Nur Alam mengatakan sesuai Perda Nomor: 8 tahun 2011 tentang APBD 2012 dan Perda nomor:27/2012 tentang perubahan
Berita dari Sultra
Friday, June 14, 2013
IDI Menghasilkan Implementasi Pembangunan Politik Kata Gubernur Nur Alam
Kendari - Dalam seminar sosialisai dan desiminasi mengenai Indeks Demokrasi Indonesia (IDI), Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam mengharapkan hasil yang implementasinya bisa berdampak positif terhadap perencanaan pembangunan politik yang disusun oleh para stakeholder di daerah ini.
Dalam sambutannya secara tertulis yang dibacakan staf ahli, Drs Achmad Lamane, MSc di Kendari, Kamis., beliau mengatakan "Tentu yang harapan dalam seminar dan workshop kali ini agar tersosialisasinya
Dalam sambutannya secara tertulis yang dibacakan staf ahli, Drs Achmad Lamane, MSc di Kendari, Kamis., beliau mengatakan "Tentu yang harapan dalam seminar dan workshop kali ini agar tersosialisasinya
Wednesday, June 12, 2013
Tempointeraktif.com - Dua Kelompok Nyaris Bentrok Saat Pencoblosan
Minggu, 5 Juni 2005.
Dua Kelompok Nyaris Bentrok Saat Pencoblosan
Minggu, 05 Juni 2005 | 14:18 WIB
TEMPO Interaktif, Cilegon:Gara-gara kupon, dua kelompok pendukung pasangan calon wali kota Cilegon Ade Mifta-Ni'matullah dan pasangan Aat Syafa'at-Rusli Ridwan nyaris bentrok di hari pencoblosan pemilihan kepada daerah (Pilkada) Kota Cilegon, Minggu (5/6).
Peristiwa ini terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 24 Kelurahan Jombang Wetan, Kota Cilegon. Berdasarkan pantuan Tempo peristiwa ini terjadi setelah sekitar 20 orang dari kelompok Aat Syafa'at-Rusli Ridwan memprotes pengedaran kupon yang diduga berasal dari kubu Ade Mifta-Ni'matullah. Kupon-kupon berstempel rukun tetangga (RT) ini diberikan kepada setiap warga dan bisa ditukarkan dengan semangkok bakso usai mencoblos.
"Kami tidak terima, tindakan ini sama saja menyetir warga untuk memilih salah satu calon. Pemilihan ini harus diulang," ujar Iman, pendukung Aat Syafa'at. Protes ini berbalas dari sekelompok massa yang mengaku mendukung Ade Mifta. Mereka meminta agar proses pencoblosan diteruskan karena tidak ada bukti bukti pemberian kupon itu untuk memaksa warga memilih calon tertentu.
Karena saling memprotes, keributan tak terhindarkan, kedua kelompok massa ini nyaris bentrok. Beruntung saat itu ratusan petugas keamanan telah bersiaga dan sebelum situasi makin memanas, Ketua TPS 24 Rukman yang juga ketua RT setempat mengaku bertanggung jawab atas peredaran kupan tersebut.
Pencoblosan pun dilakukan setelah dia berjanji membawa masalah kupon ini Panitia Pengawasan (Panwas). "Silahkan dicatat, kita akan membawa masalah ini ke Panwas," katanya
Ketika dihubungi, Ketua Panwas Pilkada Cilegon Saiful Bahri mengaku telah menerima pengaduan peredaran kupon bakso itu. "Kita akan membawa masalah ke rapat hasil pengawasan nanti. Aneh juga ketua TPS-nya mau bertanggung jawab," katanya.
Faidil Akbar
Dua Kelompok Nyaris Bentrok Saat Pencoblosan
Minggu, 05 Juni 2005 | 14:18 WIB
TEMPO Interaktif, Cilegon:Gara-gara kupon, dua kelompok pendukung pasangan calon wali kota Cilegon Ade Mifta-Ni'matullah dan pasangan Aat Syafa'at-Rusli Ridwan nyaris bentrok di hari pencoblosan pemilihan kepada daerah (Pilkada) Kota Cilegon, Minggu (5/6).
Peristiwa ini terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 24 Kelurahan Jombang Wetan, Kota Cilegon. Berdasarkan pantuan Tempo peristiwa ini terjadi setelah sekitar 20 orang dari kelompok Aat Syafa'at-Rusli Ridwan memprotes pengedaran kupon yang diduga berasal dari kubu Ade Mifta-Ni'matullah. Kupon-kupon berstempel rukun tetangga (RT) ini diberikan kepada setiap warga dan bisa ditukarkan dengan semangkok bakso usai mencoblos.
"Kami tidak terima, tindakan ini sama saja menyetir warga untuk memilih salah satu calon. Pemilihan ini harus diulang," ujar Iman, pendukung Aat Syafa'at. Protes ini berbalas dari sekelompok massa yang mengaku mendukung Ade Mifta. Mereka meminta agar proses pencoblosan diteruskan karena tidak ada bukti bukti pemberian kupon itu untuk memaksa warga memilih calon tertentu.
Karena saling memprotes, keributan tak terhindarkan, kedua kelompok massa ini nyaris bentrok. Beruntung saat itu ratusan petugas keamanan telah bersiaga dan sebelum situasi makin memanas, Ketua TPS 24 Rukman yang juga ketua RT setempat mengaku bertanggung jawab atas peredaran kupan tersebut.
Pencoblosan pun dilakukan setelah dia berjanji membawa masalah kupon ini Panitia Pengawasan (Panwas). "Silahkan dicatat, kita akan membawa masalah ini ke Panwas," katanya
Ketika dihubungi, Ketua Panwas Pilkada Cilegon Saiful Bahri mengaku telah menerima pengaduan peredaran kupon bakso itu. "Kita akan membawa masalah ke rapat hasil pengawasan nanti. Aneh juga ketua TPS-nya mau bertanggung jawab," katanya.
Faidil Akbar
KoranTempo - Vasindo Masuk Pasar Jakarta dan Medan
Senin, 18 Maret 2002.
Vasindo Masuk Pasar Jakarta dan MedanJAKARTA - Hingga kini, pemerintah telah mengeluarkan izin operasional kepada 15 operator. Salah satunya, PT Vasindo TeleMemo (VT) yang membidik pasar Jakarta, setelah mengoperasikan layanan jasa telekomunikasi di Surabaya.
"Kami optimis, di Jakarta layanan kami mampu meraup pasar senilai Rp 1 miliar per bulan. Angka itu sudah lebih tinggi dibandingkan pasar di Surabaya," kata Subianto, Direktur Utama VT saat ditemui di sela peluncuran kartu panggil EVA di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dalam ketetapan menteri (KM) No. 21/2001, kartu panggil dikategorikan sebagai layanan jasa nilai tambah telekomunikasi. Sama dengan jasa internet telephony service provider (ITSP) atau VoIP. Tiap operator yang memegang lisensi sebagai operator bakal mendapatkan kode akses lima digit.
Subianto mengaku optimis dengan perkembangan industri jasa kartu panggil. Berdasarkan data traffic Telkom yang dikutipnya, pada 2001, traffic pulsa untuk layanan domestik baru sudah mencapai 350 juta menit per tahun. "Itu pasar yang cukup besar. Karena itu, layanan jasa kartu panggil memiliki prospek yang masih bagus di Indonesia."
Bagi Vasindo sendiri, katanya, besarnya pasar itu direspon dengan mengembangkan jaringan ke berbagai kota besar lain. Dia merasa perusahaannya telah sukses mengembangkan jasa tersebut di Surabaya.
"Mulanya kami mendapat izin sebagai penyelenggara di Surabaya, resmi beroperasi sejak Agustus 2001," ungkapnya.
Vasindo hanya membutuhkan waktu selama tiga bulan untuk menguasai pangsa pasar senilai Rp 500 juta per bulan. Jumlah ini dinilai cukup besar dibandingkan dengan operator lain. "Sebagai operator baru, pendapatan itu sudah cukup besar. Apalagi, kami hanya beroperasi di Surabaya saja."
Karena itu, menurut Subianto, Vasindo mencoba mengembangkan pasar jasa layanannya. Berdasarkan izin pengembangan yang dikeluarkan Direktorat Bina Telekomunikasi dan Informatika tertanggal 16 Agustus 2001 lalu, Vasindo juga mendapatkan izin operasi di Jakarta dan Medan.
"Pangsa pasar di Jakarta masih sangat besar. Sekitar 30-40 persen atau 105-140 juta menit traffic di Indonesia dihasilkan dari Jakarta," ujarnya.
Dalam membidik pasarnya, Vasindo mengandalkan kemampuan jaringan akses yang menggunakan seluruh peralatan terminal telekomunikasi. Mulai dari terminal telepon umum, PSTN atau telepon tetap dan seluler. Kemampuan itu, diyakini bakal mendongkrak traffic penggunaan kartu panggil. "Selain itu, dapat digunakan untuk berkomunikasi SLJJ dan SLI."
Ketika disinggung mengenai pola kerja sama dengan Telkom, Subianto menyatakan, polanya didasarkan atas progressive discount. Hanya, ia mengaku lupa rincian dari diskon yang disepakati. Karena itu, adanya kebijakan kenaikan tarif pulsa tidak menghambat operasionalisasinya.
"Kami kan tidak mengenakan tariff sendiri. Semuanya sama dengan ketentuan tarif yang berlaku," katanya.
Kendati demikian, dia mengakui bahwa diskon baru bisa diberikan jika traffic-nya mampu mencapai batas minimal. "Kalau tidak salah, saat traffic-nya mencapai 250 ribu menit per E1 per bulan."
Berdasarkan catatan Koran Tempo, setidaknya ada 15 perusahaan yang telah mengantongi izin sebagai operator kartu panggil ini. Selain operator tersebut, Telkom juga mengembangkan jasa layanan serupa melalui Unit Proyek Bisnis (Probis) Calling Card. Dari jumlah tersebut, baru tujuh operator yang telah beroperasional. Sisanya masih dalam tahap pengembangan.
Subianto mengakui kompetitor utama layanan jasa kartu panggil bukan berasal dari sesama operator. Tetapi justru bersumber dari operator VoIP yang berkembang tanpa izin pemerintah. "Kompetitor utama ya VoIP ilegal itu. Sebab mereka kan tidak menggunakan jaringan milik Telkom secara sah."
Selain operator kartu panggil, ia juga menyoroti masuknya Telkom ke industri jasa tersebut. Sebagai penyelenggara jaringan, katanya, Telkom lebih baik menjadi pendorong tumbuhnya jasa itu tanpa harus ikut bermain.
"Toh, semuanya juga akan menggunakan jaringan mereka. Ini akan mendorong tumbuhnya industri itu sendiri," ujarnya.
Tetapi, meski begitu, dia yakin Vasindo mampu bersaing dengan operator VoIP tersebut. Karena, dari aspek kualitas, jaringan VoIP yang ada saat ini masih kalah jauh dibandingkan dengan jaringan yang ada. deddy hermawan
Vasindo Masuk Pasar Jakarta dan MedanJAKARTA - Hingga kini, pemerintah telah mengeluarkan izin operasional kepada 15 operator. Salah satunya, PT Vasindo TeleMemo (VT) yang membidik pasar Jakarta, setelah mengoperasikan layanan jasa telekomunikasi di Surabaya.
"Kami optimis, di Jakarta layanan kami mampu meraup pasar senilai Rp 1 miliar per bulan. Angka itu sudah lebih tinggi dibandingkan pasar di Surabaya," kata Subianto, Direktur Utama VT saat ditemui di sela peluncuran kartu panggil EVA di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dalam ketetapan menteri (KM) No. 21/2001, kartu panggil dikategorikan sebagai layanan jasa nilai tambah telekomunikasi. Sama dengan jasa internet telephony service provider (ITSP) atau VoIP. Tiap operator yang memegang lisensi sebagai operator bakal mendapatkan kode akses lima digit.
Subianto mengaku optimis dengan perkembangan industri jasa kartu panggil. Berdasarkan data traffic Telkom yang dikutipnya, pada 2001, traffic pulsa untuk layanan domestik baru sudah mencapai 350 juta menit per tahun. "Itu pasar yang cukup besar. Karena itu, layanan jasa kartu panggil memiliki prospek yang masih bagus di Indonesia."
Bagi Vasindo sendiri, katanya, besarnya pasar itu direspon dengan mengembangkan jaringan ke berbagai kota besar lain. Dia merasa perusahaannya telah sukses mengembangkan jasa tersebut di Surabaya.
"Mulanya kami mendapat izin sebagai penyelenggara di Surabaya, resmi beroperasi sejak Agustus 2001," ungkapnya.
Vasindo hanya membutuhkan waktu selama tiga bulan untuk menguasai pangsa pasar senilai Rp 500 juta per bulan. Jumlah ini dinilai cukup besar dibandingkan dengan operator lain. "Sebagai operator baru, pendapatan itu sudah cukup besar. Apalagi, kami hanya beroperasi di Surabaya saja."
Karena itu, menurut Subianto, Vasindo mencoba mengembangkan pasar jasa layanannya. Berdasarkan izin pengembangan yang dikeluarkan Direktorat Bina Telekomunikasi dan Informatika tertanggal 16 Agustus 2001 lalu, Vasindo juga mendapatkan izin operasi di Jakarta dan Medan.
"Pangsa pasar di Jakarta masih sangat besar. Sekitar 30-40 persen atau 105-140 juta menit traffic di Indonesia dihasilkan dari Jakarta," ujarnya.
Dalam membidik pasarnya, Vasindo mengandalkan kemampuan jaringan akses yang menggunakan seluruh peralatan terminal telekomunikasi. Mulai dari terminal telepon umum, PSTN atau telepon tetap dan seluler. Kemampuan itu, diyakini bakal mendongkrak traffic penggunaan kartu panggil. "Selain itu, dapat digunakan untuk berkomunikasi SLJJ dan SLI."
Ketika disinggung mengenai pola kerja sama dengan Telkom, Subianto menyatakan, polanya didasarkan atas progressive discount. Hanya, ia mengaku lupa rincian dari diskon yang disepakati. Karena itu, adanya kebijakan kenaikan tarif pulsa tidak menghambat operasionalisasinya.
"Kami kan tidak mengenakan tariff sendiri. Semuanya sama dengan ketentuan tarif yang berlaku," katanya.
Kendati demikian, dia mengakui bahwa diskon baru bisa diberikan jika traffic-nya mampu mencapai batas minimal. "Kalau tidak salah, saat traffic-nya mencapai 250 ribu menit per E1 per bulan."
Berdasarkan catatan Koran Tempo, setidaknya ada 15 perusahaan yang telah mengantongi izin sebagai operator kartu panggil ini. Selain operator tersebut, Telkom juga mengembangkan jasa layanan serupa melalui Unit Proyek Bisnis (Probis) Calling Card. Dari jumlah tersebut, baru tujuh operator yang telah beroperasional. Sisanya masih dalam tahap pengembangan.
Subianto mengakui kompetitor utama layanan jasa kartu panggil bukan berasal dari sesama operator. Tetapi justru bersumber dari operator VoIP yang berkembang tanpa izin pemerintah. "Kompetitor utama ya VoIP ilegal itu. Sebab mereka kan tidak menggunakan jaringan milik Telkom secara sah."
Selain operator kartu panggil, ia juga menyoroti masuknya Telkom ke industri jasa tersebut. Sebagai penyelenggara jaringan, katanya, Telkom lebih baik menjadi pendorong tumbuhnya jasa itu tanpa harus ikut bermain.
"Toh, semuanya juga akan menggunakan jaringan mereka. Ini akan mendorong tumbuhnya industri itu sendiri," ujarnya.
Tetapi, meski begitu, dia yakin Vasindo mampu bersaing dengan operator VoIP tersebut. Karena, dari aspek kualitas, jaringan VoIP yang ada saat ini masih kalah jauh dibandingkan dengan jaringan yang ada. deddy hermawan
situs warta era digital SHI Ngaku Tak Tahu Pendidikan Penemu Super Toy
Jumat, 5 September 2008.
Video Terkait
Padi Supertoy Ternyata Puso
Foto Terkait
SBY Memanen Padi
Jakarta -
Siapa penemu padi Super Toy HL-2? Diberitakan penemunya adalah Tuyung Supriyadi. Tetapi sampai saat belum jelas apakah Tuyung memang seorang yang ahli dalam bidang pertanian.Disebut-sebut, Tuyung hanya lulusan STM. PT Sarana Harapan Indo Pangan (SHI) yang memproduksi Super Toy mengaku tidak tahu pendidikan Tuyung."Kalau latar belakang pendidikannya apa saya tidak tahu," kata Direktur Utama PT SHI Iswahyudi dalam perbincangan via telepon dengan detikcom,Jumat (5/9/2008). Meski tidak tahu latar pendidikan Tuyung, Iswahyudi mengaku tahu Tuyung cukup ahli dalam hal pembenihan. Pria asal Bantul, Yogyakarta itu pernah bekerja di perusahaan pembenihan Korea. "Setahu saya Tuyung memiliki pengalaman bekerja di perusahaan pembenihan asal Korea," ujar Iswayudi.Awal mula Tuyung menemukan padi Super Toy, menurut Iswayudi, dengan eksperimen yang dapat menghasilkan padi berkualitas. "Menyilangkan RojoLele dengan Pandan Wangi dikembangkan agar padi ini bisa dikenal," katanya.Padi Super Toy!
yang dipromosikan sebagai padi varietas unggul yang ditanam oleh petani di Purworejo, Jawa Tengah. Tetapi pada bulan September ini padi tersebut gagal panen, membuat petani di Purworejo protes dan meminta ganti rugi. SHI merupakan perusahaan yang dipimpin Heru Lelono. Heru sendiri adalah staf khusus SBY menjabat sebagai komisaris perusahaan tersebut. Saat panen perdana Super Toy di Purworejo, SBY yang disertai sejumlah menteri bahkan ikut hadir. (did/iy)
Video Terkait
Padi Supertoy Ternyata Puso
Foto Terkait
SBY Memanen Padi
Jakarta -
Siapa penemu padi Super Toy HL-2? Diberitakan penemunya adalah Tuyung Supriyadi. Tetapi sampai saat belum jelas apakah Tuyung memang seorang yang ahli dalam bidang pertanian.Disebut-sebut, Tuyung hanya lulusan STM. PT Sarana Harapan Indo Pangan (SHI) yang memproduksi Super Toy mengaku tidak tahu pendidikan Tuyung."Kalau latar belakang pendidikannya apa saya tidak tahu," kata Direktur Utama PT SHI Iswahyudi dalam perbincangan via telepon dengan detikcom,Jumat (5/9/2008). Meski tidak tahu latar pendidikan Tuyung, Iswahyudi mengaku tahu Tuyung cukup ahli dalam hal pembenihan. Pria asal Bantul, Yogyakarta itu pernah bekerja di perusahaan pembenihan Korea. "Setahu saya Tuyung memiliki pengalaman bekerja di perusahaan pembenihan asal Korea," ujar Iswayudi.Awal mula Tuyung menemukan padi Super Toy, menurut Iswayudi, dengan eksperimen yang dapat menghasilkan padi berkualitas. "Menyilangkan RojoLele dengan Pandan Wangi dikembangkan agar padi ini bisa dikenal," katanya.Padi Super Toy!
yang dipromosikan sebagai padi varietas unggul yang ditanam oleh petani di Purworejo, Jawa Tengah. Tetapi pada bulan September ini padi tersebut gagal panen, membuat petani di Purworejo protes dan meminta ganti rugi. SHI merupakan perusahaan yang dipimpin Heru Lelono. Heru sendiri adalah staf khusus SBY menjabat sebagai komisaris perusahaan tersebut. Saat panen perdana Super Toy di Purworejo, SBY yang disertai sejumlah menteri bahkan ikut hadir. (did/iy)
Subscribe to:
Posts (Atom)