Monday, June 10, 2013

Tempointeraktif.com - Mensos Didesak Perhatikan Nasib Ismi

Selasa, 22 November 2005.





Mensos Didesak Perhatikan Nasib Ismi

Selasa, 22 November 2005 | 17:45 WIB

TEMPO Interaktif, Bekasi:Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mendesak Menteri Sosial, Bachtiar Chamsyah, tidak tinggal diam terhadap masa depan Ismi Soraya, 10 tahun, korban penganiayaan.



"Semestinya ada penanganan lebih jelas. Menteri sosial memberi jawaban kepada masyarakat melalui media massa. Proses apa yang akan dilakukan terhadap Ismi," kata Kepala Kantor Komnas PA, Rachma Fitriati, Selasa (22/11).



Kasus yang menimpa Ismi, lanjut dia, bukan hanya korban penganiayaan yang dilakukan Yayasan Ibu Sury, Panti Kesehatan Wanita Hamil dan Bayi Terlantar sehingga mengalami trauma psikis. Tetapi, bocah yang diperkirakan asal Cianjur tersebut mengalami percobaan perdagangan anak yang dilakukan pengelola yayasan.



Pemerintah belum memiliki mekanisme untuk penanganan masa depan anak-anak pasca penganiayaan seperti dialami Ismi. Seperti juga kasus penganiayaan terhadap Anggi di Tangerang, pemerintah belum pernah memberikan bantuan.



"Anggi itu beruntung. Ia ditangani Bupati, kemudian Angi dirawat oleh anggota polwan," tutur Rachma. Bupati akan menjadikannya sebagai anak Negara dengan biaya hidup dimasukkan ke APBD. "Kalau itu terealisasi, Bupati Tangerang adalah yang pertama yang berhasil mengangkat isu anak," imbuhnya.



Sampai saat ini, Komnas PA belum mengetahui riwayat hidup Ismi dan keluarganya. Bocah tersebut masih dalam kondisi trauma psikis akibat perlakuan fisik dan mental yang diberikan orang tua asuh di Panti Ibu Sury, selama bertahun-tahun.



Bocah berusia 10 tahun ini, belum dapat menulis dan membaca. Karena itu, ketika Komnas PA akan memeriksa kondisi penglihatan kedua matanya, mengalami kesulitan. Sebab, Ismi tidak mampu membaca tulisan.



Selama ditampung di yayasan tersebut, lanjut Rachma, Ismi telah mengetahui dirinya akan dijual oleh Suryati (pemilik yayasan), tetapi belum ada yang meminatinya. "Dia tahu, kalau akan dijual. Tapi, belum laku," tambah Rachma.



Yayasan Ibu Sury digerebek aparat Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi dan Kepolisian Sektor Metropolitan Bekasi Barat pada Selasa (15/11) petang. Saat petugas memeriksa rumah berlantai dua, mereka menemukan Ismi kedinginan terkurung di kamar kecil. Petugas kemudian menangkap SF (52), pemilik dan pengelola Yayasan Ibu Sury, dan suaminya TAS (58), serta kedua anak mereka, MAS (23) dan FTN (19). Siswanto