Sunday, June 9, 2013

Republika - Sirnanya Preman dan Darurat Keamanan di Empat Lawang

Senin, 1 Desember 2008.

Senin, 01 Desember 2008 pukul 09:04:00

Sirnanya Preman dan Darurat Keamanan di Empat Lawang





Jauh sebelum Mabes Polri mengibarkan bendera perang terhadap premanisme, pemerintah dan kepolisian di Kabupaten Empat Lawang, Sumatra Selatan, sudah bahu membahu melakukannya. Rasa cemas yang mengkungkung lama masyarakat setempat, kini mulai sirna dengan terbitnya rasa aman dalam kehidupan mereka. Warga tak lagi khawatir bepergian malam yang ditandai pula dengan mulai hidupnya aktivitas ekonomi dan keramaian di malam hari.Sebelumnya, warga wilayah yang berbatasan dengan Provinsi Bengkulu itu praktis mengurung diri di rumah masing-masing begitu senja tiba. Hal yang telah berlangsung puluhan tahun itu terjadi karena tingkat kerawanan dan angka kriminalitas di Empat Lawang memang tinggi.''Di sini biasa terjadi, kalau seseorang kehilangan barang berharganya karena dicuri, beberapa hari kemudian biasanya datang seseorang yang menawarkan kembalinya barang tersebut. Tentu saja dengan tebusan,'' kata Bupati Kabupaten Empat Lawang, Budi Antoni Aljufri.Selama ini memang berlaku s!

emacam lingkaran setan pencurian yang telah nyaris melekat erat dalam kehidupan masyarakat Empat Lawang. Orang yang datang itu berfungsi sebagai makelar untuk kembalinya barang tadi. Tentu saja sejak lama masyarakat Empat Lawang sendiri sadar bahwa hal itu merupakan praktik kotor yang tak ubahnya penyanderaan barang untuk ditebus.Menurut Budi yang baru dilantik Agustus lalu, sejak masa-masa SMU ia telah merasa tertantang untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Wajar saja karena bupati muda yang lahir pada Juli 1970 ini adalah putra asli Empat Lawang. ''Kami semua sudah tak bisa memberikan toleransi kebiasaan ini,'' katanya.Gerah oleh kebiasaan buruk itu, hanya beberapa pekan setelah pelantikan Budi langsung meminta bantuan kepolisian setempat. ''Kebiasaan ini harus distop. Dihentikan sampai di sini, tak lebih,'' katanya. Karena itu, program pertama yang digelar dalam tiga bulan pertama masa tugasnya adalah perbaikan keamanan dan pembangunan infrastruktur jalan raya.Pu!

cuk dicinta ulam tiba, kepolisian menyambut prakarsa itu. Deng!

an bantu

an satu satuan setingkat kompi (SSK) yang terdiri sekitar 100 personel polisi, hingga saat ini hampir tiap malam Budi turut menyisir wilayah melakukan razia.Hasilnya kontan terlihat. selama digelarnya operasi itu, sedikitnya tiga penjahat kambuhan ditembak karena melawan petugas. ''Warga langsung menyatakan merasakan manfaatnya,'' kata Wakil Ketua DPRD Empat Lawang, David Hadrianto.Penyebaran polisiMembaiknya kondisi keamanan itu dibenarkan Juheri, warga Dusun Ulak Dabuk, Kecamatan Talang Padang. Menurut pedagang bakso asal Wonogiri, Solo, Jawa Tengah, ini mengaku sekarang bisa menambah jam jualannya dengan keliling kampung. ''Kalau dulu, tak mimpi saya bisa jualan dari kampung ke kampung setelah magrib,'' katanya.Tidak hanya itu, saat ini warga pun mulai berani melepaskan sapi-sapi mereka merumput, yang sebelumnya nyaris tak pernah bisa dilakukan warga Empat Lawang. ''Dulu, daripada menebus barang milik sendiri karena dicuri orang, lebih baik menyabit rumput banyak-banyak,'!

' kata Hamam, warga Tebing Tinggi.Untuk tidak mengendorkan kewaspadaan, saat ini ke-100 personel Brimob itu disebar ke tujuh kecamatan yang ada. ''Kita terus monitor dan evaluasi. Bagaimana pun kami tak ingin mengesankan Empat Lawang ada dalam keadaan darurat keamanan,'' kata Budi, tergelak.Untuk meningkatkan keamanan pula, tahun depan pemda berencana memberikan bantuan kendaraan operasional untuk ketujuh polsek. ''Kita juga terus memperbaiki sarana jalan dan fasilitas penerangan umum,'' kata ayah sepasang anak itu.Budi yakin, Empat Lawang sudah saatnya menjadi kabupaten yang benar-benar EMASS alias Ekonomi Maju, Aman, Sehat dan Sejahtera. ''Selama ini kami punya kopi pun bahkan tak pernah diketahui umum berasal dari sini. Orang tahunya kopi Jambi, kopi Lampung, padahal itu hasil bumi Empat Lawang,'' tandasnya. oed (-)



Index Koran