Monday, June 10, 2013

Republika - Nilai Ujian Siswa SD di Kota Bogor Turun

Kamis, 14 Juni 2007.



Nilai Ujian Siswa SD di Kota Bogor Turun

























BOGOR -- Nilai Ebtanas Murni (NEM) para siswa sekolah dasar (SD) di Kota Bogor mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Atas kondisi ini, Pemkot Bogor menginstruksikan Dinas Pendidikan Kota Bogor segera melakukan evaluasi. Evaluasi terutama diarahkan untuk menelaah apakah selama ini pemkot kurang gigih mendorong siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Demikian juga soal ujian yang dibuat di pusatt, tidak sesuai `menu'-nya dengan yang telah disampaikan di daerah. "Intinya perlu ada kajian lebih mendalam, ini menjadi tantangan bagi kita," ujar ujar Sekda Kota Bogor, Doddy Rosadi, (13/6). Selain itu, kepada Dinas Pendidikan juga sudah dimintakan agar mencari informasi di wilayah lain, seperti Bekasi, Depok, Cianjur, dan sebagainya, untuk mengetahui nilai NEM para siswanya. Apabila ditemukan di wilayah-wilayah tersebut juga mengalami penurunan yang sama, maka kemungkinan penurunan nilai terjadi karena perubahan format ujiannya. Menurutnya, pada tahun l!

alu, ada lima mata pelajaran yang diuji. Namun tahun 2007 ini, jumlahnya berkurang menjadi empat mata pelajaran saja."Nah ini kan juga bisa memberikan pengaruh terhadap nilai akhir." Disebutkan, tahun 2007, siswa SD di Kota Bogor yang memperoleh nilai rata-rata 33-36 hanya sekitar 500 siswa. Padahal, jumlah siswa yang mengikuti ujian nasional ada ribuan siswa. Tahun lalu, nilai akhir siswa ada yang bisa mencapai 48 atau mendekati batas nilai maksimum 50. Doddy mengatakan, pada saatnya nanti, pemkot bakal menyerahkan hasil evaluasinya kepada pemerintah pusat. Sehingga diharapkan pada tahun mendatang, format ujian dapat menjadi lebih baik lagi untuk mencetak siswa-siswa yang berkualitas. Walau begitu, pihaknya tidak menutup mata bahwa kualitas pengajaran di sekolah-sekolah juga masih perlu ditingkatkan. Di Kota Bekasi dilaporkan, untuk menjadi kepsek, Dinas Pendidikan mewajibkan calon kepsek SD mengikuti fit and propper test. Namun, sebelumnya, calon kepsek juga harus menem!

puh ujian kompetensi. Prosedur ini, kata Kabag TU Dinas Pendi!

dikan Ko

ta Bekasi, Wasis Priyono untuk menepis tudingan buruknya kualitas pendidikan di Kota Bekasi karena proses pengangkatan kepsek yang sarat KKN. Diakuinya, pengangkatan kepala sekolah beberapa waktu terakhir belum melalui prosedur standar yang ditetapkan aturan. Menurut Wasis, saat ini tengah dilakukan uji kompetensi terhadap 53 calon Kepsek SD di Kota Bekasi. Mereka akan memperebutkan sekitar 21-23 jabatan kepsek di Kota Bekasi.n yus/cep

( )