Minggu, 16 Maret 2008.
Kipas-kipas Cantik Nan Artistik
Tak hanya untuk cari angin, kipas buatan Niken mampu mendatangkan uang. Apa rahasianya?
Apa yang Anda lakukan saat cuaca panas dan badan terasa gerah? Mungkin sekali, Anda akan mengambil kipas, koran, atau buku tipis untuk kipas-kipas. Angin semilir pun muncul, dan gerah berkurang. Pada kebanyakan orang, melihat orang kipas-kipas bisa jadi hal biasa saja. Tapi tidak bagi Niken Erawulan Turangan. Melihat betapa bermanfaatnya kipas menumbuhkan inspirasi di benak perempuan ini untuk menghasilkan sesuatu. Sesuatu apa? Apalagi kalau bukan kipas. Namun, bukan sembarang kipas. Dalam angannya, Niken ingin memproduksi kipas yang cantik dan artistik sehingga bisa menjadi aksesori para wanita atau elemen penghias interior. ''Saya ingin mendesain kipas yang berbeda dari yang lain. Untuk itu, materialnya dipilih yang terbaik,'' tutur Niken. Niken memang bisa mendesain kipas. Namun, ia bukan perajin kipas. Karena itu, untuk mewujudkan mimpinya memproduksi kipas, ia perlu merekrut para perajin kipas. Walau telah 'berburu' ke berbagai daerah, tak mudah menemukan peraji!
n kipas yang sesuai dengan seleranya. Tapi akhirnya, ia merasa cocok ketika bertemu dengan perajin kipas asal Bali. ''Si perajin langsung connect dengan desain yang saya inginkan. Kipas yang dia buat, tak sekadar rapi tapi juga bernilai seni.'' Bisnis kipas yang telah lama diimpikan Niken pun mulai bergulir. Saat itu, September 2007. Untuk tahap awal, istri dari Rainier Turangan ini memesan 150 kipas. Lantaran parasnya yang cantik, kipas-kipas itupun laris-manis saat pertama kali dilempar ke pasar. Hasil manis ini membuat Niken kian semangat menekuni bisnis kipas. Ragam desain pun segera ia ciptakan. Saat itu, ia mesti bolak-balik Jakarta-Bali karena proses pembuatan kipas-kipas ini diserahkan ke perajin kipas di Pulau Dewata. Belakangan, ia memanfaatkan internet sehingga pengiriman desain dan segala hal yang berkaitan dengan pembuatan kipas dikirim lewat e-mail. Ia pun tak perlu lagi bolak-balik Jakarta-Bali. Tak hanya mementingkan desain, Niken juga sangat memerhatikan !
bahan baku, utamanya kain. ''Saya memilih bahan yang mutunya p!
aling ba
gus,'' ujar alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan, Bandung ini. Untuk mendapatkan kain kipas terbaik, ia rela menjelajahi banyak tempat. Kain batik sutera dan brokat impor adalah sebagian jenis kain yang kerap ia pilih. Aneka kain polos juga kerap digunakan. Agar kain polos ini tampak mewah dan eksklusif, Niken memadukannya dengan hiasan renda dan payet. Ada pula yang dipermanis dengan lukisan tangan bermotif ukiran khas Indonesia. Aneka kain indah itu kemudian dilekatkan pada stick yang terbuat dari kayu mahoni. Untuk kipas-kipas cantik nan artistik ini, Niken memasang harga Rp 135 ribu sampai Rp 375 ribu. Mahal? Harga aneka kipas berlabel Kupu Kipas ini memang beda dibanding kipas biasa. Namun sepertinya, harga ini cukup sebanding dengan tampilan dan kualitasnya. Lagi pula, pangsa yang diincar Niken memang kalangan menengah ke atas. Tak hanya untuk perempuan dewasa, Niken juga memproduksi kipas untuk para remaja. ''Motifnya lebih simpel, namun tetap memiliki n!
ilai seni.'' Gali inspirasi Agaknya, tak salah pilihan wanita yang pernah bekerja di perusahaan multinasional ini untuk menekuni bisnis kipas. Terbukti, kipas hasil kreasinya tak hanya ampuh untuk cari angin, tapi juga pintar mendatangkan uang. Betapa tidak, belum setahun usaha ini bergulir, modal sudah kembali. Ia memang tak menyebut secara rinci jumlah modal yang ia gelontorkan untuk merintis bisnis ini. Yang jelas, kata dia, jutaan rupiah. Untuk saat ini, rupiah demi rupiah yang diperoleh dari usaha kipas, ia putar kembali untuk produk berikutnya. Kini, untuk memenuhi permintaan konsumen, Niken memproduksi sekitar 200 kipas setiap bulan, dengan desain beragam. ''Kalau modelnya begitu-begitu saja, bisa bosan. Apalagi bagi kolektor, pasti bakal memburu desain terbaru,'' kata pengusaha yang juga menerima pesanan kipas untuk cenderamata ini. Tuntutan untuk menelurkan desain-desain terbaru memaksa Niken untuk terus-menerus menggali inspirasi. Caranya? Ada beberapa jurus yan!
g ia terapkan, antara lain: membaca buku, majalah, dan browsin!
g intern
et. Desain cantik dan kualitas prima tak akan ada artinya jika tak didukung strategi pemasaran yang jitu. Begitu pula usaha kipas ini. Di Jakarta, Niken memasarkan produknya di sebuah toko khusus produk Indonesia di Pondok Indah Mal. Ia juga menitipkan karyanya di sebuah showroom interior di Jl Kemang Selatan VIII No. 55C. Selain memajang di toko, Niken juga senantiasa mendekatkan produknya dengan konsumen lewat ajang pameran. ''Pokoknya, kalau rajin pameran dan tempatnya oke, keuntungan makin besar,'' katanya mantap. Tak cukup di Jakarta, Niken juga mengincar Surabaya. ''Semoga cocok dan pasarannya bagus. Surabaya kan panas, sehingga orang butuh kipas-kipas.'' Jika Jakarta dan Surabaya telah direngkuh, apa target berikutnya? Niken bercita-cita, produknya bisa merambah mancanegara. Ia ingin menunjukkan, bukan hanya orang Jepang, Korea dan Cina saja yang bisa membuat kipas cantik dengan hiasan ornamen tradisional. Orang Indonesia pun bisa melakukan hal serupa. Adakah obsesi !
lain? ''Saya ingin memiliki workshop dan showroom sendiri.'' Biodata Nama Lengkap : Niken Erawulan Turangan Pendidikan : Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan Bandung Suami : Rainier Turangan Label : Kupu Kipas No Kontak : 08121058212 E-mail : kupukipas@yahoo.com
(vie )