Wednesday, June 12, 2013

Presiden: Jangan Biarkan Pasar Tradisional Bersaing dengan Hypermarket - 01/06/2006, 15:37 WIB - KOMPAS Cyber Media - NASIONAL

Kamis, 1 Juni 2006.





Presiden: Jangan Biarkan Pasar Tradisional Bersaing dengan Hypermarket



Laporan : Glori K. Wadrianto

Jakarta, KCM

Kirim Teman | Print Artikel

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar setiap pemerintah daerah menerapkan regulasi berkaitan dengan keberadaan pasar tradisional dan hypermarket, di mana kedua jenis pasar tersebut tidak boleh dibiarkan bersaing secara bebas.

Hal ini dikatakan Presiden saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2 Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (1/6).

Sebelumnya, pada kesempatan yang sama Ketua Umum APPSI, Ibih TG Hassan, menyampaikan keluhan kepada Presiden Susilo berkaitan dengan ekspansi hypermarket yang berpotensi mematikan keberadaan pasar tradisional. "Investasi asing tidak boleh mematikan investasi lokal dalam pasar tradisional," kata Hassan.

Menanggapi hal tersebut, Presiden menyatakan berdasarkan hasil survei, 80 dari 100 orang tetap berbelanja di pasar tradisional dan hal tersebut harus tetap dipertahankan. "Saya setuju tidak boleh pasar tradisional dibiarkan bersaing bebas dengan hypermarket," tegas Presiden.

Dalam hal ini pemerintah daerah memiliki peran penting untuk menerapkan aturan di daerahnya berkaitan dengan tata ruang pasar tradisional dan hypermarket. "Sudah ada daerah yang melakukan pengaturan dengan baik, tapi bagi yang belum saya ingatkan, atur yang baik, supaya semua bisa tumbuh, ekonomi rakyat bisa tumbuh," ujar Presiden.

Presiden pun menegaskan, Indonesia tidak menerapkan sistem perekonomian yang kapitalistik dengan mengutamakan pemodal besar, namun memberikan keberpihakan kepada pemodal kecil.

Berdasarkan data APPSI, saat ini terdapat 13.450 pasar tradisoional di seluruh Indonesia dengan nilai aset sekitar Rp65 triliun.Penulis:Ima