Saturday, June 8, 2013

KoranTempo - PT Theda: Putra Presiden Sudah Mundur

Kamis, 18 Desember 2003.

PT Theda: Putra Presiden Sudah MundurJAKARTA -- Jajaran komisaris dan direksi PT Theda Persada Nusantara, perusahaan pemenang tender pembangunan proyek di kawasan Kemayoran, kemarin memenuhi panggilan Panitia Kerja Kemayoran DPR. Namun, putra Presiden Megawati, Mohamad Rizki Pratama, wakil komisaris perusahaan itu, tidak hadir karena telah mundur dari jabatan itu.



Presiden Komisaris PT. Theda Samingoen menjelaskan, Rizki telah mengundurkan diri secara resmi sejak 10 November 2003 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. �Beliau sudah tidak memiliki saham lagi. Meski demikian, proyek di Kemayoran tetap terus dilaksanakan,� katanya kepada anggota Panitia Kerja kemarin di gedung MPR/DPR.



Samingoen menyatakan, pengunduran diri Rizki didasari alasan bahwa ia tidak ingin keterlibatannya justru menghambat pengembangan PT Theda. Menurut dia, Rizki berpesan kepada jajaran komisaris dan direksi agar kerjasama dengan investor Cina dalam pembangunan proyek apartemen, kawasan bisnis, dan hypermarket tetap dilanjutkan. �Prospek pengembangan kawasan China Centre itu akan sangat baik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,� kata Samingoen, mengutip pernyataan Rizki.



PT Theda memenangkan tender pembangunan proyek seluas 30 hektare di eks Bandara Kemayoran. Meski baru dibentuk awal tahun ini, perusahaan ini telah mampu menggaet investor Cina. Menurut akta notaris pengikatan kerjasama mereka, investor Cina itu bersedia menyediakan dana sebesar US$ 700 juta.



Pada awalnya, Ketua Panita Kerja Effendy Choirie menyatakan, DPR mencium �ketidakberesan� dalam transaksi yang melibatkan keluarga Presiden Megawati ini. �Panitia Kerja mencium adanya aroma korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam pengelolaan tanah milik negara itu,� kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini, November lalu (Koran Tempo, 5/11).



Samingoen kemarin menyatakan, posisi Rizki kini telah digantikan orang lain, yakni Sukowaluyo. Menurut dia, proyek ini akan dapat menyediakan peluang bagi 25 ribu orang tenaga kerja. Belum lagi, kata dia, efek lain setelah proyek raksasa itu selesai. �Setelah jadi, proyek ini akan mendatangkan devisa sebesar $700 juta,� tuturnya.



Dalam rapat kemarin, hadir Direktur Utama PT Theda The Hok Bing dan jajaran direksi lainnya. Rapat ini dipenuhi wartawan, yang mengira Rizki bakal datang dan �diadili.� Ternyata, rapat kemarin berlangsung tertutup. Setelah mendapat penjelasan dari Samingoen, kepada wartawan, Effendy menyatakan menyambut baik keputusan Rizki.



Pengunduran diri Rizki, menurut dia, perlu agar masalah ini tak menjadi persoalan politis. Kata dia, Rizki harus mundur agar tidak justru mengganggu kelancaran bisnis perusahaan itu. "Ini kearifan keluarga Presiden. Kami berharap, ini tulus iklas dan bukan akal-akalan," kata Effendy.



Panitia Kerja, menurut Effendy, akan mendalami apa penjelasan manajemen PT Theda itu. Panitia juga akan meminta penjelasan dan melakukan cek silang keterangan mereka ke pengelola Kemayoran. "Rekomendasi nanti akan kami berikan di akhir kerja panitia ini,� kata dia. fajar wh/priandono/ fasabeni