Monday, June 10, 2013

detikcom - Tua-Muda Tuntut Eksekusi Lim Sioe Liong di Rumah Wakil Rakyat

Selasa, 4 Desember 2007.

Tua-Muda Tuntut Eksekusi Lim Sioe Liong di Rumah Wakil Rakyat

Ramdhan Muhaimin - detikcom

Jakarta - Interpelasi BLBI baru saja disetujui DPR. Sementara demonstran tua dan muda berunjuk rasa di depan rumah wakil rakyat tersebut untuk menuntut eksekusi pengusaha Lim Sioe Liong.Ada 3 kelompok massa berbeda yang berdemo secara bersamaan di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12/2007). Meski demikian misi yang mereka suarakan sama, yakni penyelesaian kasus BLBI yang juga melibatkan grup Salim.Massa Jaringan Aksi Mahasiswa (JAM) untuk Pemberantasan Korupsi yang berjumlah sekitar 80 orang menuntut aparat penegak hukum mengeksekusi pendiri grup Salim yang memiliki nama alias Sudono Salim itu."Kami minta kepada polisi agar menangkap Liem Sioe Liong sekarang juga," ujar sang orator.Mereka juga menuntut pemerintah dan DPR menyelesaikan segera secara tuntas kasus BLBI yang terkatung-katung sejak 1997.Sementara massa BEM Jabotabek berjumlah 80-an orang yang didominasi jaket almamater kuning khas UI mengusung spanduk bertuliskan, "Segera kembalikan uang rakyat" dan "!

Dukung penuh interpelasi BLBI".Jika massa JAM dan BEM merupakan orang muda, lain halnya dengan massa Forum Masyarakat Bintan yang merupakan kaum bapak-bapak dan ibu-ibu.Mereka meminta agar tanah warga Bintan yang dicaplok Singapura melalui keluarga Liem Sioe Liong dan Anthony Salim dikembalikan."Kami menuntut keadilan. Presiden SBY agar mengembalikan tanah kami, warga Bintan, yang dicaplok keluarga Salim," kata seorang bapak-bapak yang menjadi orator.Spanduk besar mereka usung bertuliskan, "Kepada yang mulia Bapak Presiden, kembalikan tanah kami, warga 10 desa di Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau yang dicuri Tuan Antoni Salim."Hingga pukul 15.00 WIB, aksi masih berlangsung. Jika para mahasiswa masih semangat berorasi, para bapak-bapak dan ibu-ibu memilih duduk-duduk. Aksi tidak memacetkan lali lintas. Penjagaan dari aparat kepolisian pun tidak ketat.

(rmd/sss)