Monday, June 10, 2013

Cina Tak Setuju Sanksi PBB Terhadap Iran - 29/04/2006, 11:23 WIB - KOMPAS Cyber Media - NASIONAL

Sabtu, 29 April 2006.





Cina Tak Setuju Sanksi PBB Terhadap Iran



Beijing, Sabtu

Kirim Teman | Print Artikel

Cina menghadapi tekanan yang meningkat dari Barat agar mendukung aksi PBB terhadap Iran, tapi berkeras sanksi bukan cara meredam percekcokan internasional mengenai kegiatan nuklir Teheran.

Hari Jumat, pengawas nuklir global --Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA)-- secara resmi melaporkan Iran telah gagal mematuhi seruan agar menghentikan pengayaan uranium, yang dapat menghasilkan bahan bagi pembangkit listrik tenaga nuklir atau senjata nuklir.

Laporan kepala IAEA Mohamed ElBaradei bertepatan dengan berakhirnya tenggat 30 hari Dewan Keamanan PBB bagi Teheran untuk mematuhi tuntutan PBB agar menghentikan kegiatan pengayaan uraniumnya.

Menurut laporan itu, IAEA telah mengambil contoh pada 13 April di instalasi pengayaan Iran di Natanz, "yang cenderung mengkonfirmasi sampai tanggal itu tingkat pengayaan (3,6 persen) dilaporkan oleh Iran".

Selama Maret, katanya, Iran menyelesaikan 164 mesin pengalir --yang merujuk kepada mesin sentrifugal yang diatur dalam rangkaian susunan guna memperkaya uranium-- dan dua rangkaian serupa sedang dibangun di Natanz.

Amerika Serikat dan Inggris menyatakan mereka pekan depan akan mendesak disahkannya resolusi PBB yang memerintahkan, bukan hanya meminta, Iran menghentikan pengayaan uranium, sehingga membuka peluang bagi kemungkinan penjatuhan sanksi atas Teheran.

Presiden AS George W. Bush mengatakan ambisi nuklir Iran "berbahaya" tapi Washington, yang khawatir Teheran sedang berusaha mengembangkan senjata atom ingin menyelesaikan sengketa tersebut "secara diplomatik dan damai".

Iran bereaksi keras, dan Presiden Mahmoud Ahmadinejad mengatakan hak negerinya dihalangi untuk memeroleh energi atom dan mengeluarkan ancaman terselubung untuk memutuskan hubungan dengan pengawas internasional Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Tetapi Cina keberatan dan menyerukan pembicaraan lebih lanjut. "Mengingat keadaan saat ini, mempertimbangkan sanksi dan tindakan militer tidak kondusif untuk menyelesaikan masalah ini," kata Duta Besar Cina untuk PBB Wang Guangya kepada kantor berita Xinhua di New York, Jumat. Xinhua melaporkan pernyataannya Sabtu.

Wang mengatakan masyarakatan interansional dan anggota Dewan Keamanan PBB perlu berkonsultasi mengenai "penetapan cara yang lebih baik guna meredam krisis saat ini".

Ia keberatan dengan penetapan tenggat bagi setiap tindakan, kata Xinhua.

Cina, seperti juga Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Rusia, adalah salah satu anggota tetap Dewan Keamanan pemegang hak veto.

Beberapa diplomat Barat telah mengatakan Beijing dan Moskow tampaknya takkan sepenuhnya menolak resolusi yang memberitahu Iran agar mengakhiri kegiatan pengayaan uranium, tapi kedua negara itu mungkin menghalangi setiap penjatuhan sanksi pada akhirnya.Sumber:Ant/reutersPenulis:Jy