Ratusan massa dari dua desa di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, menyerbu dan membakar basecamp milik Perusahaan Daerah (PD) Aneka Usaha. Kemarahaan warga diduga akibat konflik lahan antara masyarakat dengan perusahaan daerah yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel tersebut. Aksi penyerbuan dan pembakaran yang dilakukan warga Desa Pesouha dan Huko-Huko itu terjadi pagi hari, saat para karyawan perusahaan belum banyak yang datang. Melihat kedatangan warga yang beringas, sejumlah kecil karyawan PD Aneka Usaha langsung lari menyelamatkan diri.
Warga pun langsung membakar satu bangunan basecamp yang berfungsi sebagai kantor milik PD. Aneka Usaha hingga rata dengan tanah. Tidak hanya itu, warga juga merusak fasilitas kantor perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Kolaka yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel tersebut.
Aksi anarkis itu diduga, adanya perebutan lahan antara warga dan perusahaan. PD Aneka Usaha ditenggarai belum memberikan ganti rugi kepada warga di dua desa itu selaku pemilik lahan. Selain itu, warga juga mengeluhkan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari beroperasinya perusahaan tambang di dekat pemukiman mereka.
"Ini terjadi karena perusahaan dan pemerintah kabupaten kolaka tak pernah memperhatikan kami sebagai warga pemilik lahan," kata tondi, salah seorang warga yang berunjuk rasa.
Dengan bersenjatakan batang kayu dan senjata tajam, warga juga menghentikan aktifitas truk-truk tambang yang sedang melakukan pemuatan dan memblokade jalan produksi perusahaan tersebut. Aparat kepolisian yang berada dilokasi tak mampu mencegah karena jumlahnya kalah banyak dengan massa.
Akibat kejadian ini, aktifitas pertambangan di perusahaan tersebut terhenti total. Hingga kini, suasana masih mencekam. Aparat kepolisian setempat juga masih melakukan penyidikan terkait insiden tersebut. dedy kurniawan