Unaaha,Armin Rumpa (Jurnalis Media Sultra) Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian Konawe Ir. Erman Asnawi, membantah informasi yang beredar adanya wabah Anthrax yang menyerang hewan berdarah panas seperti sapi, kambing dan kuda.
"Sampai hari ini saya belum menemukan laporan dari petugas dilapangan adanya Anthrax tetapi dengan informasi itu kami akan mencari tahu, Saya tahunya dari Dinas Pertanian Provinsi Sultra. Meski begitu kami tidak menampikkan dan tidak berani mengatakan bahwa tidak ada Anthrax. Tetapi kami sedang menelusuri informasi itu termasuk lokasinya untuk menginvestigasi kebenarannya," ujar Ir Erman diruang kerjanya, Jumat (13/5)
Menurut Erman, memang ada gejala yang mirip Anthrax pada hewan ternak, dina Masyarakat awam tahunya apabila darah keluar pada semua lubang hidung, telinga, dan anus hewan, atau pori-pori hewan adalah penyakit Anthrax.
Menurutnya, biasanya ada kasus keluar darah pada semua lubang hewan tetapi belum tentu dijangkiti Anthrax. "Siapa tahu hanya melihat gejala itu tetapi belum tentu Anthrax, kami pun harus melakukan pembedahan, uji laboratorium dan uji darah untuk memastikan itu Anthrax atau bukan. Tetapi sampai saat ini belum ada, saat ini kami akan mensurvay lance atau menginvestigasi. Suspect pun belum ada," Ujarnya.
Dia mengakui, keluar darah pada semua lubang adalah salah satu ciri-ciri Anthrax tetapi tidak semua gejala keluar darah adalah Anthrax. "Jadi, saya himbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan ciri-ciri itu. Kami siapa turun ke lapangan untuk penanggulangan meski sedang libur," pintanya.
Erman menyarankan, sebagai langkah antisipasi maka bangkai sapi harus dibakar lalu dikubur. Jangan dibuka, sekalipun puluhan tahun. Sebab, Anthrax itu kategori Spora (mikro organisme) yang tahan lama. Penyakit ini sifatnya Zoonozis (yang dapat menular pada manusia) dan termasuk lima penyakit berbahaya di Indonesia selain rabies, brucella, avian influenza, hog chollera. "Jadi, Konawe ini bebas Anthrax. Karena sebelumnya juga tidak pernah ada," katanya. (***)