Unaaha,Armin rumpa (Jurnalis Media Sultra) Dosen Fhilipina Women's University Manila, Prof. DR Emiliano.T Hudtohan, MA,Ed mengatakan, banyak perusahan tambang dibelahan bumi ini, meninggalkan malapetaka dan kesengsaraan yang berkepanjangan bagi masyarakat, pasalnya perusahan tambang tersebut tidak memiliki konsep Sustainable Developmens Framework (Kerangka kerja pembangunan berkelanjutan).
"banyak tambang di bumi ini, tinggalkan kesengsaraan dan malapetaka dimasyarakat,dan anak cucu kita yang akan datang, karena hanya mementingkan keuntungan pribadi, tetapi justeru meninggalkan keesengsaraan, serta tidak miliki konsep pembangunan berkelanjutan" kata Emiliano, melalui Penerjemahnya,Prof.DR. S Munir. saat membawakan materi pada Seminar Internasional sehari, tentang Pengelolaan Tambang Yang Berwawasan Lingkungan untuk Generasi Yang Akan Datang di Hotel Arisandi Unaaha, Senin (7/2) Menurut Emiliano, Konsep Sustainable Developmens Framework itu, mestinya menjadi acuan dalam mengelolah tambang, karena jika tidak ada acuan yang jelas, setiap perusahaan tambang akan berbuat semaunya dengan mengatasnamakan kesejahteraan masyarakat,"ya contonya, ada tambang yang iming-imingkan kesejahteraan, tetapi sebaliknya, timbulkan malapetaka"katanya Selain itu kata dia, dalam pengelolaan berbagai kegiatan usaha pertambangan, mestinya menganut pengelolaan sumberdaya alam (SDA) yang berketuhanan, sebagaimana filosofi Konservasi, yang salah satunya pengelolaan SDA dengan mementingakan alam dan manusiannya berdasarkan keTuhanan "rasanya tidak adil jika, apa yang kita lakukan sesuatu dimasyarakat, tetapi meninggalkan juga sesuatu yang akan menjadi beban" Ujar Emiliano Lanjut Emiliano,banyak potret tambang yang katanya untuk masyarakat, tetapi kenyataannya dilapangan tidak berpihak kepada masyarakat, untuk itu harus dipikirkan bagaimana, tambang itu tidak berdampak kepada kerusakan lingkungan, yang akhirnya menjadi malapetaka untuk masyarakat dan anak cucunya."anak cucu saya mau jadi apa.?,itu harus dipikirkan, juga apa yang kita dapat hari ini, juga berguna untuk masa yang akan datang"ujarnya. jadi kata dia, sebelum melakukan kegiatan pertambangan, perusahaan tambang harus belajar dulu, sebelum menciptakan malapetaka dan kesengsaraan berkepanjangan, karena tidak hanya pembangunan yang berkelanjutan, tetapi kesengsaraan dan malapetaka juga bisa berkelanjutan, jika pelaku tambang tidak belajar dari potret-potret tambang sebelumnya (***)