Sunday, January 30, 2011

Beras Petani Wonggeduku Tidak Laku Dipasaran

Unaaha, Armin Rumpa(Jurnalis Media Sultra)
Beras petani Warga Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe yang terserang hama kepik hitam tidak laku dipasaran, pasalnya berasnya berwarna kuning dan nasinya terasa pahit jika dikonsumi

    salah seorang pemilik penggilingan gabah di Kecamatan Wonggeduku Andi Caco Selasa,(21/12) mengaku, sampai saat ini beras miliknya yang diserang hama kepik hitam belum ada yang terjual sama sekali "tidak ada yang mau beli ini beras yang habis terkena Kepik Hitam alasanya berasnya agak kabur dan kuning, juga nasinya pahit jika dimakan, sampai saat ini belum laku"katanya.
    kata Andi Caco, untuk beras yang tidak terkena Hama kepik hitam harganya Rp 270.000,- per lima puluh liter, sementara yang habis terkena hama kepik hitam belum terjual sama sekali,kalaupun ada yang mengambil beras tersebut untuk dijual dipasaran tetap tidak laku dan selalu dikembalikan ke tempatnya.
    sementara itu pengamat hama Unit Pelayanan Terpada (UPTD) Dinas Pertanian Kecamatan Wonggeduku Muhlar saat ditemui dilapangan saat tengah mengamati hama di persawahan Wonggeduku, Selasa (21/12) mengatakan,jika intensitas serangan hama kepik hitam cukup tinggi beras sisa dari serangan hama tersebut warnanya menjadi kuning dan nasinya terasa pahit.
    menurut Muhlar, kemungkinan besar beras tersebut sisa dari serangan hama kepik hitam jika dikonsumsi akan membahayakan, namun sampai saat ini belum ada keluhan dari warga dan juga belum ada penelitian terhadap beras sisa serangan hama tersebut "sampai saat ini kami belum terima laporan jika ada warga yang keracunan akibat mengkonsumsi beras sisa serangan hama kepik hitam"ujarnya.
    Muhlar mengatakan, setelah mengadakan pengamatan dan melihat populasi serangan hama kepik hitam, langsung menyampaikan laporan peringatan dini dan menyampaikan kepada penyuluh lapongan sebagai bahan untuk penyuluhan dipetani mengenai pengendalian hama tersebut, sementara dampaknya langsung ke beras, padi setelah digiling beras hancur bahkan menjadi tepung.
    lanjut Muhlar, setelah dicoba beberapa jenis insektisida, yang sedikit manjur digunakan untuk pengendalian sementara adalah jenis Insektisida berbahan aktif Cipermetryn dengan merek dagang Ciperyn.
    "sebenarnya Insektisida ini bukan untuk padi, tetapi untuk palawija,tetapi yang dianggap petani sedikit manjur,jadi kami tidak melarang menggunakan insetisida itu tetapi kami sudah sampaikan bahwa insetisida itu bukan untuk padi,tetapi petani sudah menggunakannya kini kami tinggal memberikan arahan-arahan cara penggunaan dan waktu yang tepat didalam mengunakan insektisida itu" ujar Muhlar.(***)