Sunday, January 21, 2007

Malu Bertanya Sesat di Kendari

Artikel ini bukan ditujukan buat anda yang familiar dengan Kendari. Tapi, jika anda termasuk orang yang baru datang di kendari (dengan terpaksa) karena di pindah tugas, dalam perjalanan bisnis sehari - dua hari, wisatawan lokal (kecil kemungkinannya), atau wisatawan mancanegara (lebih tidak mungkin lagi), mungkin artikel ini bisa berguna bagi anda. Saya juga tidak meng-klaim bahwa apa yang tertulis dalam artikel ini adalah spesifik untuk Kota Kendari. Artikel ini hanya bersifat membantu untuk memahami konsep spasial "sehari-hari" terhadap ruang domestik, dan dapat memiliki kesamaan dengan daerah lain.

Malu bertanya sesat di jalan, hmmm peribahasa yang umum. Malu bertanya sesat di Kendari? sama saja lah. Tapi, mungkin sekedar bertanya saja belum cukup. Dua kali bertanya? bisa juga sih. Namun yang lebih penting, sebelum anda ke Kendari, lebih baik anda tau dulu kebiasaan Kendarians (istilah saya pribadi untuk menyebut penduduk kendari, hmm terinspirasi dari Martians ;P). Ada istilah "if you want to know well about particular area, ask the local wisemen", mau tau cara menebang kayu? tanyalah tukang kayu :p . Saya bukan tukang kayu(apalagi local wisemen), anggap saja saya guide anda. Ini perlu, bagi anda yang ingin berpetualang di Kendari, untuk menghindari resiko terkena stress, pusing-pusing, tersesat, frustasi, yang bisa mengakibatkan anda terkena shock culture, dengan akibat buruk anda bisa merasa tidak betah tinggal di Kendari, atau, resiko dompet anda terkuras habis gara-gara kemana-mana naik taxi (atau ojek yg kian menjamur). :p
Well, pertama-tama, tidak perlu map / peta jalan untuk ke Kendari. Its simply because no street map ever existed ! Tidak usah repot-repot tanya sodara dan teman, atau browsing berjam-jam mencari peta jalan Kota Kendari, karena memang tidak ada, tidak ada yang jual, bahkan mungkin tidak ada yang "mencoba" untuk membuat. Walaupun ternyata ada, hmmm saya jamin bakalan tidak berguna, mengapa? Pertama, belum semua jalan/gang/lorong di Kendari mempunyai plang nama, dan kedua, walaupun ada, tidak semua orang di Kendari hapal nama-nama jalan (kecuali jalan depan rumahnya), entah prosentasi nya berapa (perlu survey untuk itu), namun itu bukan kebiasaan kendarians untuk menggunakan nama jalan dan nomor untuk menjelaskan alamat. Perkecualian buat pak Pos atau Supir Taxi :). Bukan berarti nama jalan itu jadi tidak penting, namun tidak bisa terlalu diandalkan. Anda harus punya informasi tambahan.

Kedua, tidak perlu kompas untuk ke Kendari. Kecuali jika anda seorang petualang yang memang terbiasa menggunakan kompas dan membuat peta perjalanan anda sendiri. Mengapa? sebab kendarians jarang (atau hampir tidak ada?) yang menggunakan arah mata angin sebagai patokan arah. Beda dengan di Jogja, sebagai contoh, yang punya landmark sebagai patokan untuk itu, Gunung Merapi di Utara, dan arah sebaliknya untuk Selatan. Sehingga banyak sekali dijumpai nama tempat dengan tambahan "kidul" "kulon" "wetan" "lor". Dan kebiasaan penduduk lokal jogja pun banyak yang menggunakan arah mata angin sebagai penunjuk jalan, misalnya "jalan ke Selatan, sampai Mirota, belok ke Timur".Saya saja yang asli lahir di Kendari, sampai saat ini masih bingung dengan patokan mata angin di Kendari. :P Alasannya, mungkin keadaan topografi di Kendari yang memang sulit untuk menentukan arah mata angin. Gunung di sebelah kiri, dan laut di sebelah kanan, tidak bisa secara otomatis dijadikan patokan, ini dikareankan letak Kota Kendari yang mengelilingi teluk.

So, bagaimana strateginya?
Pertama, kenali nama daerah, anda harus bertanya untuk itu, di daerah mana anda tinggal, dan daerah mana yang di tuju. Nama daerah yang saya maksud adalah nama kelurahan, misalnya: kemaraya, mandonga, watu-watu, benu-benua, wua-wua atau bisa juga nama jalan (yang terkenal), misalnya: saranani, masjid agung.

Kedua, untuk lebih spesifik, perhatikan landmark di sekitar anda, bisa berarti nama toko, masjid, sekolah, kantor pemerintah, pasar dan sebagainya. Akan lebih besar kemungkinannya alamat anda di kenal jika dibekali informasi tambahan seperti ini.

Ketiga, orientasi. Walaupun Kota Kendari sudah mengalami perubahan yang cukup pesat, bentuk awalnya yang linier masih dominan. Sebagai informasi, awalnya, Kota Kendari membentang dari timur ke barat. Kota Lama (termasuk pelabuhan barang dan penumpang) terletak di ujung timur dan di ujung barat adalah daearah Wua-wua. Kedua titik ini dihubungkan dengan jalan poros utama dengan bukit/gunung di sebelah utara, dan laut di sebelah selatan.Jadi, sebenarnya gampang sekali, jika anda ingin ke timur, berarti anda ke "Kota", dan jika anda ingin ke ujung yang satunya, cukup ke "Wua-wua". Namun sekarang, daerah Wua-Wua sudah menjadi titik pertumbuhan baru yang cukup dominan. Mungkin perlu satu artikel terpisah untuk menceritakan daerah ini (will be coming soon!).Nah, daerah-daerah yang lain, semisal Kemaraya (tempat tinggal para seleb Kendari-cieee sory ini hak nya penulis), Mandonga dll, kemungkinannya terletak di antara dua "kutub" tersebut. Nah sekarang posisi anda di mana? Bisa jadi anda di ujung timur, barat, atau di tengah-tengah.

Keempat, waktu. Memang perlu waktu untuk mengenal daerah baru. Semakin lama anda tinggal di Kendari, maka anda akan semakin kenal dengan daerahnya (jelasmi itu). Semakin gaul anda, semakin cepat vocabulary anda tentang "tempat nongkrong yang asik" bertambah.
Kelima, gunakan public transportation. Hehehe. Selain berarti anda mengurangi kemacetan jalan di kendari (yang sebenarnya tidak macet), save the earth from global warming, berarti anda juga berhemat, dan bisa mengenal kota Kendari lebih dekat. Jangan lupa penjelasan saya di atas, cukup naik angkot (istilah lokal: pete-pete) ke "kota" atau "wua wua". Simple isnt it? Dijamin perjalanan anda bakal memuaskan, sebab pete-pete itu full music, bisa berhenti dimana saja, dan cukup murah. Namun sayangnya, pak supir mungkin tidak menerima request lagu. Jadi siap siap saja jika lagu yang diputar tidak sesuai selera anda. ;)

Nah, akan tiba saat nya anda menguji "local wisdom" anda. Jika anda sudah familiar dengan alamat seperti tertera di bawah ini, maka Congratulation! You are one of us! ;)
Bakso levos; belakang balatkop.
Mager Sari; Perum Dolog, Kemaraya.
Saya tinggal di samping sma satria, dekat Nurman Jaya.
Cotto Makasar depan SMA 1 (nama warung makan-nya sendiri apa ya?)


Catatan: Artikel ini bersifat open ended. Anda bisa mengusulkan tambahan atau perbaikan terhadap artikel ini dengan mengisi "Comment".