Senin, 23 Mei 2005.
Industri Cemari Tiga Sungai BantenSERANG -- Tiga sungai terbesar di Kabupaten Serang, Banten, diindikasikan telah tercemar buangan limbah cair dari 44 industri di daerah itu. Ketiga sungai tersebut, Ciujung, Cibanten, dan Cidurian, menerima 69.688,2 meter kubik limbah cair per hari, baik yang langsung dibuang ke sungai maupun melalui saluran-saluran pabrik yang bermuara di tiga sungai itu.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Serang Anang Mulyana mengatakan, hasil penelitian konsultan lingkungan PT Waseco Tirta menunjukkan kualitas air ketiga sungai itu telah menurun. "Sejumlah parameter menunjukkan angka yang lebih tinggi dari baku mutu yang ditetapkan pemerintah," kata Anang, seraya menyebut penelitian di sungai itu merupakan kerja sama KLH dengan Pemerintah Kabupaten Serang.
Hasil penelitian itu, kata Anang, menyebutkan bahwa Sungai Ciujung menerima 67.397 meter kubik buangan limbah cair per hari dari 30 industri di wilayah Serang Timur. Dari 30 industri itu, lima industri langsung membuang limbahnya ke sungai, yaitu PT Murni Mapan Mandiri, PT Cipta Paperia, PT Nicomas Gemilang, PT Indah Kiat Pulp and Paper, dan PT Intercipta Kimia Pratama.
Akibatnya mutu air Sungai Ciujung menurun. Terbukti tingkat COD 36,66 miligram (mg) per liter, BOD 2,79 mg per liter, TSS 44,36 mg per liter, dan T Coli 55.400 mg per liter. Padahal baku mutu air sungai yang ditetapkan pemerintah adalah COD 25 mg per liter, BOD 3 mg per liter, TSS 25 mg per liter, dan T Coli 5.000 mg per liter.
Hal yang sama terjadi pada Sungai Cibanten yang menerima 501,2 meter kubik per buangan limbah cair per hari dari lima pabrik, yaitu PT Raja Gudang Mas, PT Super Siliciando Semesta, PT Yooshin Indonesia, dan PT Kolon Inda. Tingkat pencemarannya COD 35,53 mg per liter, BOD 2,81 mg per liter, TSS 45.09 mg per liter, dan T Coli 59.750 mg per liter.
Sedangkan Sungai Cidurian menerima 1.790 meter kubik limbah cair per hari dari 10 pabrik yang tidak secara langsung membuang ke sungainya, tapi melalui saluran khusus yang dibuat pabrik. "Saluran itu bermuara di Sungai Cidurian," kata Anang. Ke-10 pabrik itu adalah PT Eka Nindya Karsa, PT Frans Pultralex, PT Shinta Wooshung, PT Kulit Murni Asia Tenggara, PT Parmasindo, PT Tunaa Sumber Idea Kreasi, PT Saridaya Plasindo, PT Dystar Colour Indonesia, PT Budi Texindo, dan PT Sugih Brother.
Data Dinas Perindustrian Kabupaten Serang memperlihatkan, secara keseluruhan jumlah industri di kabupaten ini tercatat 13.393 industri, termasuk industri rumah tangga yang memiliki tenaga kerja 1-4 orang. Pihak pemerintah daerah mengaku sulit melakukan pemantauan dan penelitian jika mengandalkan sumber daya manusia dan peralatan yang mereka punya.
Hasil penelitian pihak KLH itu nantinya akan dijadikan dasar untuk membuat perencanaan pengolahan limbah cair yang dilakukan secara terpusat. "Dengan cara ini pengawasan baku mutu limbah cair akan lebih terkontrol," kata Anang. FAIDIL AKBAR