Unaaha, Armin rumpa (Jurnalis Media Sultra)
Sejumlah warga Konawe bersama Forum Insan Cita (FICE) Konawe, memprotes SPBU Wawotobi yang telah menjual Bahan Bakar Minyak Jenis Solar bersubsidi ke puluhan mobil Industri milik PT Damai Jaya Lestasi (DJL), pada Jum'at Sore (13/5), dan sempat terjadi adumulut dengan pihak pengelolah SPBU, tak puas kekesalan warga tersebut dilampiaskan dengan mencabuti dua spanduk yang bertuliskan "BBM Bersubsidi diperuntukan Masyarakat yang berhak mendapatkan Subsidi dari PemerintahMohon Jangan Disalahgunakan BBM Bersudsidi". yang menepel dipagar SPBU Wawotobi.
Kasir SPBU Wawotobi sempat mencak-mencak dan tidak mau diambil gambarnya, ketika sejumlah Wartawan mengabil gambarnya, dan kasir tersebut menanyakan surat izin masuk ke SPBU kepada sejumah Wartawan, sementara itu pihak pengelolah yang berusaha dikonfirmasi terkait penjualan BBM jenis Solar tersebut ke Industri, memilih bumkam dan tidak mau memberikan komentar.
Dari pemantauan media ini dilapangan, sempat terjadi antrian panjang kendaraan yang hendak mengisi BBM, ketika warga tengah memprotes penjualan BBM jenis Solar tersebut ke puluhan Mobil Truk milik PT DJL , dari pemantauan dilapangan pula, saat mobil truk milik PT DJL mengisi BBM terlihat pada nosel pengisian BBM jenis solar tersebut, harga penjualannya sama dengan kendaraan umum Rp 4500.-perliternya.
Warga menuding, pihak SPBU Wawotobi telah melakukan Korupsi karena BBM bersubsidi tersebut seyogyanya dijual kekendaraan umum dan masyarakat, namun pada kenyataannya menjual ke industri dengan harga yang sama Rp 4500,-, dan diberikan kemudahan kepada industi untuk memperoleh BBM ketimbang masyarakat.
"karena SPBU ini telah menjual ke Industri, maka pihak SPBU telah melakukan korupsi, karena yang dijual itu keindusri adalah subsidi dari pemerintah pusat untuk masyarakat, karena tadi mereka bilang tidak melanggar hukum, jadi kita berikan mereka pernyataan untuk tandatangan, tetapi mereka tidak mau tandatangan, jadi ini sudah menjadi referensi untuk kita mengambil jalur hukum dikemudian hari" tegas Ahmad Mubarak Lafelili.
Jadi kata Ahmad, pihak SPBU hanya bertamengkan dengan memasang spanduk bertuliskan "BBM Bersubsidi diperuntukan Masyarakat yang berhak mendapatkan Subsidi dari Pemerintah, Mohon jangan Disalahgunakan"tetapi pihak SPBU telah menyalagunakan BBM bersubsidi, "sudah beberapa kali kami lihat PT DJL mengisi BBM bersubsidi yang menjadi tanggungan negara, uang dari rakyat, bagaimana kami tidak kesal sementara mobil lain yang bukan dari industri tidak diprioritaskan"Ujarnya.
Sementara itu salah seorang sopir Mobil PT DJL, yang tidak mau diketahui nama mengaku, dirinya selalu mengisi BBM jenis Solar di SPBU Wawotobi, namun dirinya mengaku baru menjadi sopir di PT DJL "saya tidak tau berapa kalimi saya isi solar di SPBU ini, saya juga baru jadi sopir di PT DJL"katanya.(***)