Unaaha, Armin Rumpa(Jurnalis Media Sultra)
Kepala Seksi (Kasi) Minyak dan Gas Bumi Dinas Pertambangan Kabupaten Konawe Ir. Andi Rifai menyatakan, terjadinya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), karena adanya pengurangan stok yang didistribusikan ke SPBU yang ada di Konawe dari delapan belas liter menjadi lima ribu liter, dari Depot Pertamina.
"yang pertama itu dari Sultra khususnya kita di Konawe memang dibatasi oleh pihak depot, dari delapan belas ribu liter menjadi delapan ribu liter maksimal, solar dengan premium, karena dihawatirkan,ada penumpukkan dengan pelayanan jergen kalau dari SPBU"kata Andi saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (17/2) Andi mengatakan, di SPBU juga melayani petani tetapi yang memiliki surat keterangan dari desanya masing-masing, dan jika surat keterangan tersebut ada, pihak Pertambangan mengeluarkan rekomendasi agar petani tersebut mendapatkan pelayanan di SPBU. "kecuali kalau semacam petani, kalau ada semacam surat keterangan dari Desa, dikelurkan rekomendasi dari pihak pertambangan baru bisa dilayani" Jelas Andi Kata dia, untuk mengatisipasi hal itu, pihaknya telah menurunkan petugas yang akan memantau secara langsung ke SPBU supaya, pihak SPBU mengadakan pembatasan pengisian bahan bakar baik itu premium maupun solar, dan diprioritaskan kepada pengendara baik itu roda empat maupun roda dua. "antisipasi kita dari pihak pemerintah, kita menurunkan petugas untuk memantau,supaya SPBU membatasi dan mengutamakan yang kendaraan roda empat dan roda dua" Ujar Andi Dari pemantauan dilapangan oleh koran ini, di Beberapa SPBU yang ada di Konawe, baik itu di SPBU yang ada di Kecamatan Lambuya, Kecamatan Unaaha, Kecamatan Wawotobi dan Pondidaha, rata-rata SPBU yang ada, melayani pengambilan BBM baik itu solar maupun premium dengan menggunakan Jergen baik lima liter maupun tiga puluh lima liter.(***)