Beberapa saat yang lalu saat berkesempatan mengujungi Sydney Opera House (SOH), ada beberapa hal yang menurut saya sangat menarik untuk dibagi di blog ini. Banyak burung yang bebas bermain dan hidup damai bersama pengunjung. Padahal SOH ini letaknya tepat di jantung kota Sydney, yang notabene salah satu kota metropolitan di dunia.
Burung-burung dengan santainya memakan remah-remah roti langsung dari tangan pengunjung. Pengunjungpun tenang aja bermain bersama mereka tanpa ada niatan untuk menangkapnya. Bahkan banyak yang memanfaatkan momen ini untuk berfoto. Tampak jelas kalau burung-burung tersebut tidak stress melihat manusia. Menariknya, hal ini bukan saja terjadi di Sydney, tapi juga kota-kota lain di Aussie. Emang sih, ada punishment yang cukup keras jika sampai ketahuan menyakiti binatang. Bisa kena denda sekitar $100-an on the spot.
Jadi ingat Kendari, kapan ya bisa seperti ini. Boro-boro mendapatkan gerombolan kupu-kupu atau burung yang sedang beterbangan di taman di kawasan Kendari Beach. Adanya malah gerombolan nyamuk karena kodokpun sudah takut menampakkan diri.
Apa harus ada pemberlakuan hukuman yang keras? Sepertinya pemecahan masalahnya tidaklah sesederhana itu. Harus ada kesadaran bersama seluruh warga Kendari untuk menciptakan lingkungan yang nyaman. Dan itu harus dimulai sejak dini, at least dari diri kita sendiri.
Kegiatan yang diadakan oleh beberapa TK untuk membiasakan siswanya peduli akan lingkungan sejak usia dini patut untuk dicontoh. Salah satu TV swasta pernah menayangkan aksi penanaman pohon para siswa salah satu TK di Jabotabek. Kurang jelas apakah TK atau SD di kota Kendari sudah mengadopsi hal ini. Jadi ingat zaman sekolahan dulu, tiap siswa bertanggung jawab atas kebersihan kelasnya masing-masing. Lomba kebersihan dan taman terindah penting untuk dilestarikan. Cuman kurang tau, apa lomba semacam ini masih tetap diadakan, karena hampir tiap sekolah sekarang ini punya petugas kebersihan yang disewa khusus untuk tugas ini. Padahal lewat kegiatan ini siswa jadi belajar untuk bertanggung jawab dan peduli dengan lingkungannya.
Satu hal lagi, meskipun Sydney adalah kota yang dinamis dengan penduduk yang cukup banyak dan beragam, namun anda masih bisa menghirup udara segar di sana. Bisa dipastikan, adalah hal yang almost impossible mendapatkan orang merokok di bus. Sedangkan jika anda sedang berada di pete-pete di Kendari, meskipun anda sudah menutup hidung bahkan menegur langsung, masih ada beberapa oknum perokok yang tetap saja tenang mengisap rokoknya. Heran juga...apa mereka tidak sadar kalau sudah menyakiti orang lain dengan asapnya? Tidakkah mereka sadar bahwa orang lainpun punya hak untuk tidak menikmati asap rokok mereka?Entahlah.....
Mungkin lingkungan yang benar-benar bersih dan nyaman masih sekedar mimpi. Tapi paling tidak, mulailah dari rumah kita. Mulailah bertanya, "sudah berapa pohon yang kita tanam?". Boleh juga dengan menandai salah satu momen penting dalam hidup kita dengan satu pohon. Bagi yang punya anak, mungkin bisa dengan menanam satu pohon untuk setiap kelahiran. Lainnya, bisa dengan memisahkan sampah yang bisa di recycled dan yang tidak. Masih banyak cara kreatif lagi yang bisa kita kerjakan untuk meningkatkan kualitas hidup di Kendari, kota kita yang tercinta. Semoga wilayah Bunga Kamboja dan lainnya tidak akan mengalami lagi yang namanya banjir tahunan......
PEACE AND SAVE THE EARTH.....
Jadi ingat Kendari, kapan ya bisa seperti ini. Boro-boro mendapatkan gerombolan kupu-kupu atau burung yang sedang beterbangan di taman di kawasan Kendari Beach. Adanya malah gerombolan nyamuk karena kodokpun sudah takut menampakkan diri.
Apa harus ada pemberlakuan hukuman yang keras? Sepertinya pemecahan masalahnya tidaklah sesederhana itu. Harus ada kesadaran bersama seluruh warga Kendari untuk menciptakan lingkungan yang nyaman. Dan itu harus dimulai sejak dini, at least dari diri kita sendiri.
Kegiatan yang diadakan oleh beberapa TK untuk membiasakan siswanya peduli akan lingkungan sejak usia dini patut untuk dicontoh. Salah satu TV swasta pernah menayangkan aksi penanaman pohon para siswa salah satu TK di Jabotabek. Kurang jelas apakah TK atau SD di kota Kendari sudah mengadopsi hal ini. Jadi ingat zaman sekolahan dulu, tiap siswa bertanggung jawab atas kebersihan kelasnya masing-masing. Lomba kebersihan dan taman terindah penting untuk dilestarikan. Cuman kurang tau, apa lomba semacam ini masih tetap diadakan, karena hampir tiap sekolah sekarang ini punya petugas kebersihan yang disewa khusus untuk tugas ini. Padahal lewat kegiatan ini siswa jadi belajar untuk bertanggung jawab dan peduli dengan lingkungannya.
Satu hal lagi, meskipun Sydney adalah kota yang dinamis dengan penduduk yang cukup banyak dan beragam, namun anda masih bisa menghirup udara segar di sana. Bisa dipastikan, adalah hal yang almost impossible mendapatkan orang merokok di bus. Sedangkan jika anda sedang berada di pete-pete di Kendari, meskipun anda sudah menutup hidung bahkan menegur langsung, masih ada beberapa oknum perokok yang tetap saja tenang mengisap rokoknya. Heran juga...apa mereka tidak sadar kalau sudah menyakiti orang lain dengan asapnya? Tidakkah mereka sadar bahwa orang lainpun punya hak untuk tidak menikmati asap rokok mereka?Entahlah.....
Mungkin lingkungan yang benar-benar bersih dan nyaman masih sekedar mimpi. Tapi paling tidak, mulailah dari rumah kita. Mulailah bertanya, "sudah berapa pohon yang kita tanam?". Boleh juga dengan menandai salah satu momen penting dalam hidup kita dengan satu pohon. Bagi yang punya anak, mungkin bisa dengan menanam satu pohon untuk setiap kelahiran. Lainnya, bisa dengan memisahkan sampah yang bisa di recycled dan yang tidak. Masih banyak cara kreatif lagi yang bisa kita kerjakan untuk meningkatkan kualitas hidup di Kendari, kota kita yang tercinta. Semoga wilayah Bunga Kamboja dan lainnya tidak akan mengalami lagi yang namanya banjir tahunan......
PEACE AND SAVE THE EARTH.....