Friday, November 26, 2010

Rosa Luxemburg: Sang Pedang Revolusi

Banyak sudah tulisan yang memahat nama agung perempuan ini, seorang pemimpin partai revolusioner Jerman [SPD], jurnalis dan penulis tersohor, sekaligus pemikir Marxis terkemuka. Rosa Luxemburg, tak hanya di Jerman, namanya abadi pula dalam perjuangan revolusioner di Polandia dan Rusia. Sebarisan karya-karya besarnya menjadi bagian dari penggerak perubahan sejarah. Seumur hidupnya, dengan sepenuh-penuh jiwanya, ia teguh berjuang demi tegaknya sosialisme.

Berakhir tragis. Setahun setelah revolusi Bolsyevik yang dengan gemilang meledak di Rusia, rezim Hitler menamatkan riwayatnya. Tengah malam pada Januari 1919, setelah menjalani perburuan panjang, beserta Wilhelm Pieck dan Karl Liebknecht, “kawan-kawannya” ia ditangkap tentara Jerman. Dalam perjalanan ke penjara mereka disiksa habis-habisan. Batok kepala Luxemburg dihantam dengan popor senjata, remuk. Belum selesai di situ, kepala perempuan yang sarat pikiran-pikiran radikal ini dihujani berpuluh-puluh peluru.

Mayatnya lantas dilempar ke sungai. Leo Jogiches, kawan karib sekaligus kekasihnya, terus mencari-cari hingga akhirnya ia sendiri tertangkap dan dibunuh tentara Jerman, sebelum berhasil menemukan mayat Luxemburg. Baru pada bulan Mei, mayat Luxemburg ditemukan mengapung, tersangkut di tiang pancang jembatan, di sebuah sungai di pinggiran kota Berlin.

Remuk, dan sudah membusuk. Toh, orang masih mengenali Rosa Luxemburg, masih mengenali sebelah kakinya yang cacat. Surat-surat indah, artikel, polemik yang ditulis pada kawan-kawannya, pada Leo Jochiches yang sering dipanggilnya “Julek”, adalah jejak-jejak berharga yang tertinggal sampai abad ini. Dia dikebumikan pada Juni di Friedrichsfeld berdampingan dengan kekasihnya. Juga bersama dengan jasad para revolusioner lainnya.

Keturunan Yahudi Yang Tersisih

Lahir pada bulan Maret 1871 di Zanosc, sebuah kota kecil di tenggara negara Polandia. Kelahirannya tepat beberapa hari sebelum kaum buruh di Paris mendeklarasikan Komune Paris, bentuk pertama pemerintahan sejati rakyat. Dia bungsu dari lima bersaudara dari keluarga kelas menengah keturunan Yahudi, yang mengenal makna tersingkir dan tertindas sejak belia.

Pada usia dua tahun keluarga mereka pindah ke ibukota, Warsawa. Di situ pula awal mulanya Luxemburg mengidap penyakit serius. Tulang-tulang tubuhnya tak tumbuh sempurna. Kakinya cacat. Dari tempat tidurnya ia belajar membaca. Sampai akhirnya Luxemburg kecil terlihat menonjol kecerdasannya. Seiring itu pula, jiwa pembebasnya yang terbentuk semenjak belia makin kokoh terbangun. Hasilnya, saat ia tamat sekolah dasar menjadi lulusan terbaik, namun dewan guru menolak memberikan penghargaan tersebut karena dinilai “terlalu suka menentang pihak yang berwenang".

Menatap Luxemburg secara fisik, alangkah jauh dari gambaran keperkasaan pahlawan besar. Tubuhnya teramat kurus dan cenderung tidak proporsional, ukuran lengannya terlalu pendek.Tulang panggulnya tak rata, sehingga ia harus berjalan dengan kaki timpang. Toh, ia memiliki pesona tersendiri; binar matanya amat tajam, terpancar energi dan keyakinan luar biasa. Itulah yang mampu menundukkan orang.

Tumbuh dengan jiwa pembebas, dengan semangat benci terhadap kezaliman, jelas bukan datang dari langit. Keluarganya lah yang mati-matian berjuang sebagai warga Yahudi yang tersisih, yang ikut membentuk keyakinannya. Ayahnya seorang terpelajar, memiliki pabrik kayu, yang memperkenalkannya dengan literatur politik. Ia mulai belajar tentang demokrasi modern. Sedang, sang ibu mewarisinya dengan kebijakan manusia. Seperti yang ditulisnya pada kawannya, Sophie Leibknect, Luxemburg mengatakan, ibundanya yang menganjurkan dirinya untuk membaca Injil sebagai sumber kebijakan manusia.

Luxemburg tertarik dengan politik sejak di sekolah menengah, ia bergabung dalam pergerakan revolusioner bawah tanah, dan menjadi anggota salah satu sel Partai Proletariat, yang bersekutu dengan kelompok Narodnik (populis) di Rusia. Dua tahun sesudahnya ia mulai dicari-cari petugas, terancam ditangkap. Untuk menghindar dari pemerintahan otoriter Alexander III, ia lari ke Swiss, pada tahun 1889.

Disana ia belajar di Universitas Zurich, di bidang ilmu alam, ekonomi dan hukum. Ia ikut pula dalam perjuangan kelas pekerja, aktif dalam kehidupan politik para imigran dari Polandia dan Rusia. Kota Zurich itu sendiri merupakan kiblat bagi kaum kiri untuk belajar, seperti dua orang Marxis termasyur dari Rusia, Plekhanov dan Akselrod. Rosa sempat belajar Marxisme, ikut perdebatan-perdebatan dan menjadi seorang teoretisi Marxis terkemuka. Di sana ia mematangkan Marxismenya. Ia meyakini dirinya sebagai bagian dari kelas proletar. Dia yakin, hanya sosialisme lah yang dapat memberikan kemerdekaan sejati dan keadilan sosial. Marxisme bukanlah hanya sebuah sistem teoritis untuk mengatasi semua persoalan, lebih daripada itu, dia merupakan metode menguji proses perubahan ekonomi pada masing-masing tahapan dari perkembangan sejarah beserta semua hasil dari kepentingan, gagasan, tujuan dan aktivitas politik masing-masing kelompok dalam masyarakat.

Luxemburg berhasil meraih gelar doktor dalam ilmu politik dengan menulis karya ilmiah tentang perkembangan kapitalisme di Polandia. Sebuah gelar yang dianggap sebagai di luar kelaziman, lantaran pada waktu itu belum pernah ada perempuan yang sampai tingkat doktor.

1892, adalah titik awalnya secara total berserah diri dalam politik. Luxemburg mendirikan Partai Sosialis Polandia, namun beberapa waktu kemudian dia berselisih dengan para pimpinan Partai tersebut, yang dianggapnya terlalu berkompromi dengan nasionalisme borjuis.

Selanjutnya pada tahun 1893, bersama-sama dengan Leo Jochiches ia mendirikan Partai Sosial Demokrat, yang bersifat lebih revolusioner. Masih sebagai organisasi bawah tanah, Luxemburg pergi ke Paris dan bekerja sebagai editor koran partai Sprawa Robotnicza. Selain sebagai penulis, ia lebih menyukai posisinya sebagai orator, sedangkan Leo lebih berkonsentrasi pada kerja-kerja organisasi. Dia menjadi seorang tokoh penting dalam Partai Sosial-Demokrat Jerman tanpa meninggalkan peranannya sebagai seorang pemimpin gerakan revolusioner Polandia.

Luxemburg mendapat kewarganegaraan Jerman tahun 1898 setelah menikah dengan Gustav Lubeck, seorang pimpinan sayap kiri SPD. Ia berpartisipasi pada Internasional Kedua dan pada revolusi 1905 di Rusia bergabung dengan partai Sosial Demokrat.

Seorang Petarung Sejati

Rosa Luxemburg adalah sang petarung sejati. Seorang visioner yang mempunyai pikiran jauh ke depan. Tak pernah gentar berhadapan dengan para pengkritiknya, berdebat dengan sesama orang revolusioner, dan tidak jarang berbeda pendapat dengan Lenin, karena keadaan di Rusia amat berlainan dengan kondisi di Jerman waktu itu, sehingga kaum Bolsyevik mengembangkan stategi dan taktik yang berbeda pula.

Ia selalu melawan unsur-unsur nasionalis dalam gerakan kiri Polandia. Waktu itu sebagian dari wilayah Polanda dikuasai oleh Rusia. Pada dasarnya Lenin setuju bahwa semua nasionalisme harus dilawan. Namun Lenin melihat masalah itu dari sudut pandangan seorang warga Rusia, yaitu seorang warga dari bangsa penindas, dan dia berusaha menyadarkan kaum buruh Rusia yang mesti menjamin hak rakyat Polandia untuk merdeka. Hanya dengan menjamin hak ini kaum buruh Rusia bisa ikut membantu dalam mengatasi nasionalisme di Polandia, karena nasionalisme muncul sebagai akibat dari penindasan yang dilakukan oleh administrasi Rusia.

Luxemburg menganggap sikap Lenin ini sebagai kompromi dengan nasionalisme. Perdebatannya kompleks, karena sebetulnya Luxemburg juga ingin menjamin hak tersebut untuk sejumlah bangsa tertindas lainnya. Pada dasarnya pendekatan Lenin harus dinilai lebih benar karena lebih dialektis. Dia menyimak perjuangan nasional dan perjuangan kelas dari dua sisi: "Kami orang Rusia harus menekankan hak rakyat Polandia untuk merdeka, sedangkan kawan-kawan Polandia harus menekankan hak mereka untuk bersatu dengan kami."

Luxemburg juga mengecam sepak terjang kaum Bolsyevik setelah mereka mengambil alih kekuasaan. Kritik ini, dalam sebuah naskah yang ditemukan setelah dia meninggal dunia, terkadang disalah artikan. Rosa dengan antusias mendukung revolusi Oktober yang dipimpin oleh Partai Bolsyevik: "Pemberontakan Oktober tidak hanya menyelamatkan Revolusi Rusia dalam kenyataan, tetapi juga menyelamatkan nama baik gerakan sosialis internasional ... masa depan kita di mana-mana diperjuangkan oleh kaum Bolsyevik."

Kritiknya yang ketiga menyangkut soal demokrasi. Sebelum Oktober, kaum Bolsyevik menuntut agar majelis konstituante (yang mewakili rakyat dengan cara parlementaris borjuis) mesti dipanggil. Setelah insureksi Oktober, ketika soviet-soviet (dewan-dewan utusan buruh, tentara dan petani) mengambil alih kekuasaan, pihak Bolsyevik tidak lagi mendukung majelis konstituante yang didominasi oleh pihak reformis dan borjuis itu.

Ketika majelis itu akhirnya berkumpul, malah dibubarkan oleh kaum Bolsyevik. Menurut Luxemburg tindakan ini tidak demokratik Tapi yang harus dimengerti di sini adalah perbedaan antara demokrasi borjuis dan demokrasi buruh (sosialis). Dalam prinsip, soviet-soviet adalah lebih unggul karena berdasarkan kaum buruh yang memilih wakil-wakil mereka di tempat kerja.Dalam kenyataan, soviet-soviet merupakan kekuasaan kelas buruh, sedangkan majelis konstituante dikuasai oleh pihak kontrarevolusi. Jika kaum Bolsyevik mau mempertahankan kekuasaan kelas buruh, mau tidak mau majelis konstituante harus dibubarkan.

Cukup jelas, bahwa salah satu kesalahan terbesar Rosa adalah ketidakbersediaannya untuk membangun sebuah partai tipe Bolsyevik beberapa tahun terlebih dahulu. Namun kita tidak boleh membandingkan Lenin dan Luxemburg begitu saja. Lenin mengembangkan sebuah partai tipe baru karena harus menghadapi kondisi baru di Rusia. Sebelum tahun 1914 dia tidak pernah menuntut agar Rosa keluar dari Partai Sosial Demokrat Jerman. Malah Lenin lebih percaya pada para pimpinan partai itu. Baru ketika perang dunia meledak, dan para pimpinan sosial demokrat mengkianati kelas buruh dengan mendukung perang tersebut, Lenin akhirnya mengakui: "Rosa Luxemburg terbukti benar: sudah jauh-jauh hari dia sadar bahwa Kautsky adalah seorang teoretisi oportunis."

Pada tahun 1905, revolusi Rusia yang pertama meledak. Di sini, pemogokan massa menjadi motor revolusi, dan fenomena itu memberikan pengertian baru yang mendalam untuk memahami hubungan erat antara perjuangan ekonomi dan perjuangan politik. Para pimpinan sosial-demokrat seperti Bernstein dan juga Karl Kautsky (yang waktu itu masih mengaku sebagai seorang revolusioner) tidak setuju dengan pemogokan massa, karena mereka menganggap aksi-aksi semacam itu kurang politis. Namun Luxemburg menekankan bahwa di masa revolusi, perjuangan ekonomi berkembang serta meluas menjadi perjuangan politik, dan sebaliknya: “Gerakan semacam ini tidak hanya bergerak ke satu arah, dari sebuah perjuangan ekonomi ke politik, tetapi juga dalam arah sebaliknya. Setiap aksi massa politik yang penting, setelah mencapai puncak, menimbulkan sejumlah pemogokan ekonomi massa. Dan prinsip ini bukan hanya relevan untuk pemogokan massa secara terpisah, tetapi juga untuk revolusi secara keseluruhan. Dengan perluasannya, klarifikasi dan intensifikasi perjuangan politik, perjuangan ekonomi bukan hanya tidak surut, bahkan sebaliknya berkembang luas sekaligus menjadi lebih terorganisir dan lebih intensif. Ada pengaruh timbal-balik antara kedua macam perjuangan itu.”

Setiap serangan dan kemenangan baru dalam perjuangan politik akan berdampak secara dahsyat kepada perjuangan ekonomi, karena dengan meluasnya cakrawala kaum buruh serta motivasi mereka untuk memperbaiki kondisi mereka, pengalaman tersebut juga mempertinggi semangat tempur mereka. Setiap selesai gelombang aksi politik, ada endapan subur, dari situ akan muncul ribuan perjuangan ekonomi, dan sebaliknya.

Puncak pemogokan massa adalah "pemberontakan terbuka, yang hanya akan terealisir sebagai titik kulminasi dari serangkaian pemberontakan lokal yang mempersiapkan medan (yang hasilnya selama beberapa waktu mungkin adalah kekalahan sementara, sehingga aksi tersebut mungkin tampaknya ‘gegabah’)." Betapa hebatnya peningkatan kesadaran kelas yang dapat dihasilkan oleh pemogokan-pemogokan massa ini: “Yang paling berharga (karena paling abadi) dalam naik turunnya arus gelombang revolusi, adalah perkembangan jiwa kaum proletar. Keuntungan yang didapat oleh lompatan intelektual yang tinggi kaum proletar akan menjamin kemajuan mereka secara terus menerus dalam perjuangan politik dan ekonomi yang akan datang.”

Serangan yang gagal dari sayap kiri dari Partai Sosial Demokrat, "Liga Spartakus", di bawah kepemimpinan Rosa Luxemburg dan Karl Liebknecht, telah menyeretnya ke penjara --Spartakus adalah seorang budak yang memberontak pada zaman Romawi kuno; Liebknecht adalah satu-satunya anggota parlemen Jerman yang melawan Perang Dunia I semenjak awal--, di tahun 1916 sampai 1918.

Dari balik tembok penjara lah ia justru menemukan kekuatannya. Disini ia berjuang keras melewati masa-masa depresi, ia tak mengeluh mengatakan berjuta penderitaannya. Selain menulis tentang Revolusi Rusia, satu-satunya hal yang membahagiakan adalah bisa menulis surat untuk Leo-nya, yang berselisih 15 tahun, yang kemudian dijatuhi hukuman mati lantaran mengedarkan seruan mogok bagi para para tentara dan buruh pabrik senjata. Sebelum kematiannya, dia telah memutuskan dengan Clara Zetkin dan Mathild Jacob untuk mempublikasikan tulisan-tulisan karya Luxemburg. Hanya pada Leo lah ia nyatakan kepedihan hatinya: “Jika saat ini, nyawaku mendahului pergi, aku tak sanggup lagi berkata-kata sebagai ungkapan perpisahan, dan hanya bisa menerawang dengan tatap kosong keputusasaan. Sejatinya, aku jarang sekali berkehendak untuk bicara. Minggu-minggu berlalu tanpa mendengar suaraku sendiri”.

Surat-suratnya terus mengalir dari penjara. Luxemburg, seseorang yang mempunyai kecintaan yang dalam pada kehidupan, dia juga meluangkan waktu dengan merenungkan “burung-burung, hewan serta puisi.”

Tentang Perjuangan Perempuan

Kendati secara khusus jarang menulis tentang gerakan perempuan, terhadap gerakan perempuan sikapnya jelas. Baginya, kebebasan perempuan adalah bagian dari pembebasan dari penindasan kapitalisme. Ia menentang pemisahan terhadap gerakan perempuan dan gerakan politik. Sebagai ketua partai ia lebih menempatkan dirinya sebagai pimpinan revolusioner dari laki-laki dan perempuan. Ia berdiri mutlak diantara pertarungan politik.

Menurutnya, perempuan dapat mencapai kemerdekaannya secara penuh hanya dengan memenangkan revolusi sosial dan menyingkirkan perbudakan ekonomi mereka pada institusi keluarga, dan dia mencurahkan seluruh energinya untuk dipersembahkan pada revolusi. Luxemburg menolak pandangan tentang peran-peran stereotip perempuan yang biasanya, yang lazimnya ada di organisasi.

Ia tak pernah tertarik pada fungsi-fungsi administratif, keuangan, dan kerja-kerja pengorganisiran.Ia lebih suka berpidato dan menulis.Ia memahami pentingnya mengorganisir perempuan untuk menjadi bagian dari perjuangan revolusioner, dia tetap menolak untuk dipaksa dalam beberapa peranan tradisional perempuan ke dalam partai. Luxemburg memandang perempuan sebagai bagian yang terekspoitasi, termasuk di dalamnya kelas pekerja, bangsa-bangsa minoritas dan petani. “Seorang perempuan, harus berani untuk terlibat dalam politik, sebuah wilayah yang hampir seluruhnya dikuasai oleh laki-laki”, demikian ungkapnya.

Dalam sebuah surat yang ditulis yang ditulisnya di penjara, dia meminta Sophie Liebknecht untuk meneruskan bacaannya. “Engkau harus terus-menerus mengasah batinmu, dan hal tersebut akan sedikit mudah untukmu jika fikiranmu senantiasa segar dan lentur”.

Dalam sebuah pidato pada Rally Perempuan Sosial Demokratik Kedua, 12 Mei 1912, Luxemburg menyatakan bahwa:
Hak memilih kaum perempuan adalah sasaran yang tepat. Dia berpendapat bahwa “gerakan massa untuk memperolehnya bukanlah (sekedar) tugas bagi perempuan dan laki-laki dalam masyarakat proletariat. Lemahya hak-hak yang diberikan oleh pemerintah Jerman adalah hanya salah satu rantai belenggu yang menghalang-halangi kehidupan masyarakat. Lemahnya hak-hak pada kaum perempuan menjadi alat yang paling penting dari klas kapitalis yang berkuasa.
Outline By: akarrumput

Tuesday, November 23, 2010

DPRD Kota Minta Tempat Relokasi Pedagang Di Kaji Kembali

Pembangunan relokasi pedagang Pasar Wua-Wua yang berada di sepanajang jalan Sapati dan Sorumba mendapat sorotan dari Wakil Ketua DPRD Kota Bahrun Konggoasa.Selengkapnya ...

Realisasi Dana Blog Grand 2010 Baru Mencapai 70%

Realisasi penyaluran dana Blog Grand kepada pemerintah desa dan kelurahan se-Sulawesi Tenggara hingga kini baru mencapai kisaran angka 70 persen dari target keseluruhan.Selengkapnya ...

Mahasiswa Tolak Kenaikan Tarif Angkot

Keinginan sejumlah sopir angkot untuk menaikan besaran tarif angkot khusus angkutan mahasiswa dan pelajar kembali mendapat protes dari sejumlah mahasiswa.Selengkapnya ...

Monday, November 22, 2010

Pedagang Pasar Baru Datangi Kantor Walikota

Sejumlah pedagang korban kebakaran Pasar Baru Wua-Wua meminta Pemerintah Kota tetap mengizinkan mereka untuk berjualan di lokasi yang sudah ditempati sebelumnya.Selengkapnya ...

Sopir Angkot Mogok, Penumpang Terlantar

Keinginan para sopir angkutan kota untuk menaikkan besaran tarif angkutan tidak hanya dilakukan melalui aksi unjuk rasa, namun aksi para sopir angkot ini juga menggelar aksi mogok tanpa mengambil penumpang.Selengkapnya ...

Walikota; Tangkap Provokator Pasar Baru

Pemerintah Kota Kendari telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi penempatan sementara untuk para pedagang korban kebakaran Pasar Sentral Wua-Wua.Selengkapnya ...

Friday, November 19, 2010

Penyebab Kebakaran Masih Dalam Penyelidikan Polisi

Pihak Reserse dan Kriminal Polresta Kendari sampai saat ini belum dapat menyimpulkansecara pasti penyebab terjadinya kebakaran di pasar Wua-Wua pada kamis malam.Selengkapnya ...

Dinas Pertambangan Tangkap BBM

Sebuah mobil bernomor polisi DT 973 AB di amankan salah seorang pegawai dari Dinas Pertambangan Kabupaten Kolaka saat melakukan pengisian BBM jenis solar di SPBU KM 2 Kabupaten Kolaka.Selengkapnya ...

Thursday, November 18, 2010

Kebakaran Hanguskan Pasar Baru

Pasca Idul Adha PNS Masih Malas Berkantor

Tingkat kehadiran Pegawai Negeri Sipil Pemkot Kendari pasca Idul Adha hanya mencapai 75 %. Hal ini bedasarkan pantauan Humas Pemkot Kendari melalui absensi PNS di setiap SKPD yang ada.Selengkapnya ...

Berbagi Antar Sesama Di Idul Adha

Berkurban menjadi tradisi tahunan yang rutin dilaksanakan umat muslim setiap menjelang musim haji tiba.Selengkapnya ...

Wednesday, November 17, 2010

Polda Sultra Bagi-Bagi Hewan Qurban

Perayaan Idul Adha atau biasa dikenal dengan Hari Raya Qurban pasti identik dengan penyembelihan hewan untuk dikorbankan.Selengkapnya ...

Sunday, November 14, 2010

Tidak Terbukti Korupsi - Sudirham Tetap Di Pertahankan

Pemerintah Kota Kendari tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan atas kasus Sudirham, Kepala SMP 1 Kendari yang dituding melakukan korupsi senilai 1,7 Milyar rupiah. Selengkapnya ...

Dana BOS Di SDN 01 Kendari Barat 374 Juta Rupiah

Penyaluran Dana Bantuan Operasioanal Sekolah atau Dana BOS memasuki triwulan ke 4. SDN 1 Kendari Barat dalam penerimaan dana BOS tahun 2010 sebesar 340 juta rupiah.Selengkapnya ...

Friday, November 12, 2010

Hermanto Mantan Anggota DPRD Sultra 2004 - 2009 Meninggal Dunia

Suasana duka menyeliti rumah duka almarhum Hermanto, di Jalan Bunga Seroja Kelurahan Lahundape Kecamatan Kendari Barat.Selengkapnya ...

Rumah Sakit PMI Tetap Terima Pasien

Meski belum mengantongi izin perpanjangan operasional, namun Direktur Rumah Sakit PMI Palang Merah Indonesia Sultra, Dokter Makkarannu memastikan tidak akan mengambil langkah mengeluarkan pasiennya seperti yang dilakukan Rumah Sakit Prayoga. Sebaliknya rumah sakit swasta ini masih akan menerima pasien dengan alas an kemanusiaan.Selengkapnya ...

Thursday, November 11, 2010

Pasien RS Prayoga Di Keluarkan Secara Paksa

Sejak pagi hari, jajaran pihak Rumah Sakit Prayoga sudah mengeluarkan satu persatu pasiennya secara paksa.Selengkapnya ...

Demo HMJ Peternakan Desak Pembentukan Dinas Peternakan

Dalam orasinya, Himpunan Mahasiswa Jurusan Peternakan HMJ Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo ini mengaku pembentukan Satuan Kerja Perangkat Daerah, SKPD Dinas Peternakan Sultra sangat penting.Selengkapnya ...

Peresmian Pasar PKL Di Hadiri Menteri Perekonomian RI

Pasar PKL di Keluraha Tobuuha kembali direncanakan pengoperasiannya awal bulan Desember 2010.Selengkapnya ...

Monday, November 8, 2010

Pengaspalan Halaman Parkir Pasar PKL Terkendala Cuaca

Pembangunan dan penataan los Pasar Pedis Market Kota Kendari seluruhnya telah rampung.Selengkapnya ...

Pengembangan Komoditi Rumput Laut Di Sultra

Pengembangan rumput laut nelayan di sejumlah kabupaten kota di daerah ini mulai menjadi perhatian serius Pemerintah Sulawesi Tenggara dimana potensi sumber ekonominya sangat menjanjikan bagi masyarakat.Selengkapnya ...

Pemda Evaluasi Kerja Tim Pengendali Penertiban Kampus

Pemerintah Daerah Sultra sangat menyayangkan atas tragedy berdarah yang kembali terjadi di Kelurahan Kambu tepatnya di sekitar Asrama Kasih dan Asrama Novita, Rabu 3 November 2010 lalu.Selengkapnya ...

Sunday, November 7, 2010

Penerbangan Kendari-Yogyakarta Di Hentikan Sementara

Kobaran debu vulkanik dan awan panas atau Wedhus Gembel di Puncak Gunung Merapi Yogyakarta hingga kini masih berlanjut. Kondisi ini memaksa sejumlah Maskapai Penerbangan dari Kendari tujuan Yogyakarta untuk sementara waktu dihentikan.Selengkapnya ...

SD 12 Baruga Gelar Penggalangan Dana Korban Bencana

Musibah bencana alam yang menimpa bangsa Indonesia seolah tak pernah henti. Belum tuntas proses evakuasi korban banjir bandang Wasior, bencana Tsunami melanda wilayah Mentawai dan selang beberapa saat Gunung Merapi meletus.Selengkapnya ...

Siswa SMPN 17 Kendari Berangkat Ke Singapura

Sejumlah persiapan telah dilakukan SMP 17 Negeri Kendari Terhadap seorang siswanya yang akan mengikuti sebuah kegiatan di Singapura.Selengkapnya ...

Wednesday, November 3, 2010

2 Pengguna Narkoba Di Tangkap Polresta Kendari

Lagi-lagi pelaku penyalahgunaan narkoba di Kota Kendari berhasil dibekuk aparat Satuan Narkoba Polresta Kendari ini. 2 pelaku diamankan polisi karena diduga sebagai pemakai dan pengedar narkoba jenis shabu-shabu.Selengkapnya ...

Pos Polisi Di Sekitar Kampus Baru Unhalu

Aksi kriminalitas yang akhir-akhir ini sering terjadi di jalan sekitar kawasan Kampus Baru Unhalu membuat pihak kepolisian membuat Pos Polisi untuk mengantisipasi dan meredam tindakan kriminalitas.Selengkapnya ...

November, Penerimaan CPNS Kendari

Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari memastikan pendaftaran CPNSD di Kota Kendari kembali digelar bulan November 2010 ini. Selengkapnya ...

Tuesday, November 2, 2010

Kasat Pol PP; Penertiban PKL Sudah Sesuai Aturan

Penertiban sejumlah pedagang kaki lima di jalan Lasandara beberapa hari lalu sempat menuai protes sejumlah warga karena tindakannya terkesan anarkis dan tidak manusiawi.Selengkapnya ...

1 Calhaj Asal Sultra Meninggal Dunia Di Mekkah

Jemaah haji asal sultra yang meninggal dunia di tanah suci Mekkah atas nama Abdullah Gafar Bin Lajirah. Merupakan jemaah haji dari Kota Kendari yang tergabung dalam kloter 23.Selengkapnya ...

Monday, November 1, 2010

DPRD; Inspektorat Lamban Ungkap Dugaan Korupsi di SMP 1 Kendari

Praktek dugaan korupsi yang ditudingkan kepada Kepala SMP 1 Kendari, Sudirham, belum disampaikan secara resmi oleh pihak Kantor Inspektorat Kota Kendari.Selengkapnya ...

Penyerahan Aset Konawe Ke Kendari

Penyelesaian dan penyerahan asset Pemerintah Kabupaten Konawe ke Pemerintah Kota Kendari sudah tidak bermasalah lagi. Secara administrative, sudah mendapat persetujuan dari Bupati Konawe dan tinggal diserahkan kepada DPRD Kabupaten Konawe untuk disetujui.Selengkapnya ...