Monday, February 26, 2007

Save the Earth

Beberapa saat yang lalu saat berkesempatan mengujungi Sydney Opera House (SOH), ada beberapa hal yang menurut saya sangat menarik untuk dibagi di blog ini. Banyak burung yang bebas bermain dan hidup damai bersama pengunjung. Padahal SOH ini letaknya tepat di jantung kota Sydney, yang notabene salah satu kota metropolitan di dunia.
(Photo: Courtesy of Chewy Chua - Flickr.com)
Burung-burung dengan santainya memakan remah-remah roti langsung dari tangan pengunjung. Pengunjungpun tenang aja bermain bersama mereka tanpa ada niatan untuk menangkapnya. Bahkan banyak yang memanfaatkan momen ini untuk berfoto. Tampak jelas kalau burung-burung tersebut tidak stress melihat manusia. Menariknya, hal ini bukan saja terjadi di Sydney, tapi juga kota-kota lain di Aussie. Emang sih, ada punishment yang cukup keras jika sampai ketahuan menyakiti binatang. Bisa kena denda sekitar $100-an on the spot.

Jadi ingat Kendari, kapan ya bisa seperti ini. Boro-boro mendapatkan gerombolan kupu-kupu atau burung yang sedang beterbangan di taman di kawasan Kendari Beach. Adanya malah gerombolan nyamuk karena kodokpun sudah takut menampakkan diri.
Apa harus ada pemberlakuan hukuman yang keras? Sepertinya pemecahan masalahnya tidaklah sesederhana itu. Harus ada kesadaran bersama seluruh warga Kendari untuk menciptakan lingkungan yang nyaman. Dan itu harus dimulai sejak dini, at least dari diri kita sendiri.
Kegiatan yang diadakan oleh beberapa TK untuk membiasakan siswanya peduli akan lingkungan sejak usia dini patut untuk dicontoh. Salah satu TV swasta pernah menayangkan aksi penanaman pohon para siswa salah satu TK di Jabotabek. Kurang jelas apakah TK atau SD di kota Kendari sudah mengadopsi hal ini. Jadi ingat zaman sekolahan dulu, tiap siswa bertanggung jawab atas kebersihan kelasnya masing-masing. Lomba kebersihan dan taman terindah penting untuk dilestarikan. Cuman kurang tau, apa lomba semacam ini masih tetap diadakan, karena hampir tiap sekolah sekarang ini punya petugas kebersihan yang disewa khusus untuk tugas ini. Padahal lewat kegiatan ini siswa jadi belajar untuk bertanggung jawab dan peduli dengan lingkungannya.

Satu hal lagi, meskipun Sydney adalah kota yang dinamis dengan penduduk yang cukup banyak dan beragam, namun anda masih bisa menghirup udara segar di sana. Bisa dipastikan, adalah hal yang almost impossible mendapatkan orang merokok di bus. Sedangkan jika anda sedang berada di pete-pete di Kendari, meskipun anda sudah menutup hidung bahkan menegur langsung, masih ada beberapa oknum perokok yang tetap saja tenang mengisap rokoknya. Heran juga...apa mereka tidak sadar kalau sudah menyakiti orang lain dengan asapnya? Tidakkah mereka sadar bahwa orang lainpun punya hak untuk tidak menikmati asap rokok mereka?Entahlah.....

Mungkin lingkungan yang benar-benar bersih dan nyaman masih sekedar mimpi. Tapi paling tidak, mulailah dari rumah kita. Mulailah bertanya, "sudah berapa pohon yang kita tanam?". Boleh juga dengan menandai salah satu momen penting dalam hidup kita dengan satu pohon. Bagi yang punya anak, mungkin bisa dengan menanam satu pohon untuk setiap kelahiran. Lainnya, bisa dengan memisahkan sampah yang bisa di recycled dan yang tidak. Masih banyak cara kreatif lagi yang bisa kita kerjakan untuk meningkatkan kualitas hidup di Kendari, kota kita yang tercinta. Semoga wilayah Bunga Kamboja dan lainnya tidak akan mengalami lagi yang namanya banjir tahunan......
PEACE AND SAVE THE EARTH.....

Thursday, February 8, 2007

SULTRA atau SULTENG

Ada kebiasaan kita, kalo motulis propinsinya kita, ditulis dengan singkatan SULTRA.

Kalo orang Sulawesi mungkin sudah tau ji, Kalo SulTra itu Sulawesi Tenggara.Tapi pernahkah kita sadari kalo nama itu jarang di tulis sama orang-orang diluar Propinsi kita, yang Kadang mereka mengira singkatan dari Sulawesi tenggara adalah SULTENG. Sampai pernah salah satu Koran terkenal di Bandung, Pikiran Rakyat, menulis salah satu berita yang kira-kira isinya "..... MTQ yang diadakan di Kendari, SULTENG....."

Mogila sabaca, kenapa ini...Apakah ini kesalahan mereka yang tidak tau atau memang tidak dikenal ini Propinsi. Mungkin sudah saatnya kita selalu menuliskan SULTRA diikuti dengan Kata Sulawesi Tenggara. Masak teman-teman kita yang mendengar ada kerusuhan Poso, SULTENG, diorang kira Poso di Sulawesi Tenggara, sampe-sampe diorang tanyakan disebelah mananya Kendari itu Poso. Terpaksa kita kasih penjelasan, Kalo SULTENG itu Sulawesi Tengah,bukan Sulawesi Tenggara.Trus pernah ada acara Penutupan PON keberapa itu..,yang di Jakarta, sa sudah lupami. Tapi samasih ingat, ada yang menarik perhatian disitu,baik Atlet, Ofisial Team, sampai Penonton di Stadion, dan mungkin Penonton Televisi juga, disitu ada sekelompok Atlet yang merayakan penutupan sambil mebawakan tarian Molulo. Pembawa Acaranya, sempat mengomentari Tarian ini dengan semangat. Sa sudah bangga-banggakan sama teman-temanku, kalo ini dari daerahku.Jadinya samalu sendiri, soalnya Pembawa acaranya bilang, Kalo Tarian ini adalah tarian pergaulan yang berasal dari Sulawesi Tengah

*gubrak....

Monday, February 5, 2007

Oqkot

Dalam EYD (baca: ejaan bahasa Indonesia yang disempurnahkan ) atau dalam kamus Bahasa Indonesia , tidak mengenal kata oq-kot. Walaupun dalam wikipedia.com tidak ada penjelasan tentang kata ini. Apa sebenarnya arti kata oq-kot itu ? Untuk menjelaskan ini kita dapat menggunakan padanan kata yaitu Logat. Sejauh ini itulah pengertian Oq-kot itu.

Dimana dijumpai kata oq-kot itu ?
Kata oq-kot tidak pernah tertulis dalam susunan huruf-huruf, tetapi hanya dapat didengarkan saja. Kita dapat menjumpai kata oq-kot yaitu pada lirik lagu yang berjudul Oq-kot.
…..jammi ko malogat
…taunya oq-kot tonnji..

Klo di Jawa orang kenal medok , maka di sulawesi dikenal oq-kot. Bahasa oq-kot itu seperti ini …………
Sa punya blog ini sa kasi nama oq-kot karena biar orang yang baca khususnya orang sulawesi , apalagi orang kendari terasa akrab. Baru semua tulisan yang sa buat sa pake eksen kendari. Soalnya klo mo pake Bahasa Indonesia yang sempurnah susah sekali bela, baru kita menulis kaku. Itu bahasa tidak perkembang. Klo oq-kot itu kata-kata da mengalir seperti air… iyo tawwa di’.

Di Kendari memang rata-rata anak-anak sekolah suka oq-kot. Eh… nda tau mi oq-kot itu istilah dimakassar ato di Kendari . Ah..terserah mi deh… yang penting dimengertimi klo oq-kot itu = logat.

Kendari itu nama kota di Sulawesi Tenggara. Lambang daerahnya itu Kepala Anoa. Sa ingat dulu waktu ikut pramuka di lengan kanan Baju ta dipasang lambang segi lima , baru ada gambar kepala Anoanya. Memang di Kendari masih ada hidup jenis Hewan liar yang ganas ini. Mereka hidup di gunung-gunung. Pernah waktu masih SD waktu kita mo pi gi ambe jambu mente ato lobe-lobe digunung kita ketemu Anoa,..puuuuuu….... kita di kejar kasian. Langsung kita lari belok-belok di sela-sela pohon. ( Logat Kendari kata Kita = Saya dan yang lain). Hampir sama dengan Banteng. Tapi Anoa itu hanya bisa lari lurus. Da setenga mati belok. Mungkin karena tidak ada Stirnya…..hahahaaa..

Yang sa mo ceritakan sebenarnya, kenapa lambang daerah yang bagus itu mo diganti kasian. Bagusnya mi. Kalo alasannya karena ini hewan ganas maka orang takut ke kendari, kenapa pale Surabaya lambangnya Ikan Hiu Vs Buaya na rame ji juga. Baru mo digantikan dengan Lambang Menara Persatuan ( belum pi jadi juga…. ).
Kalo Kendari mo rame strategi penataan kotanya mi yang diganti. Kan sekarang ini kendari di bilangi usus buntu. Karena kalo orang naik pesawat mentok mi disitu. Ato logat kendarinya Ta tumbbu…Pesawat tidak transit, tapi balik. Sa punya saran klo kendari mau berkembang to…
1.Buka mi itu bandara udara kasih besar… biar pesawat besar bisa mi juga masuk. Baru ganti mi itu namanya Wolter Monginsidi. Karena bukan ji nama orang Sulawesi tengara. Gantikan dengan nama Haluoleo ato nama yang khas dengan daerah. Asal jangan diberi nama Sinonggi ato kasoami…( nanti ada tulisan tentang itu tersendiri )
2.Dari laut, pindahkan mi pelabuhannya ke Luar dekat Toronipa. Biar kapal-kapal kontainer juga banyak yang masuk. Klo pelabuhannya masih di Kota lama, puu..de elaaa….hanya kapal kecil kasian yang bisa masuk.
3.Angkutan darat, ini yang agak susah. Kalo orang yang baru masuk kendari lewat darat… baru dia naik Bus penumpang… sa jamin pasti da munta-munta di jalan. Bagemana tidak minta pa, kalo jalannya taputar-putar, baru jalanannya tidak bagus. Sukur-sukurmi kalo itu bus da tidak muat sayur-sayur…..minta ampun mi.
4.Harus ada penataan kota yang bisa mencirikan daerah. Sekaranag ini dimana-mana dibangun Ruko ( Rumah Toko ) baru tidak teratur.

Kasoami

Sekilas membaca kata ini seperti istilah yang baru dari negeri sakura (Jepang ), seperti 'Origami'. Saya yakin, klo gak pernah ke Sulawesi tenggara, pasti tidak mengenal kata ini. Walau mencari
dalam kamus bahasa Indonesia , dll tidak akan ditemukan. Kenapa....... ?
Karena memang tidak ada........
Kasoami itu adalah sejenis makanan khas tradisonal di Sulawesi Tenggara (Buton).
Bahannya dari Ubi kayu yang diparut kemudian diperas airnya. Nah.. ampasnya yang diambil
lalu dicetak berbentuk kerucut ( mirip nasi tumpeng ).
Enaknya dimakan saat masih hangat dicampur dengan Ikan Palumara ato ikan Bakar ( Boronang, bolu, dll ). Lebih enak lagi klo di dukung dengan sambal yang tidak terlalu pedas.... masippa iiodee.
Bila ingin menikmati Kasoami ini, susuri saja jalan By pass dipinggir laut ke arah wua-wua.
Dekat pasar ikan banyak yang jual ( pagi-pagi sudah ada mi ). Memang, banyak yang jual Kasoami tetapi rasanya beda-beda. Menurut saya yang enak itu ( favorit saya ) yang dekat penjual bensin eceran ( bukan promosi ato iklan ). Penasaran tooo,, cepatmi kesana pagi-pagi nanti tidak kebagian.

Friday, February 2, 2007

Ko gambar.....

Pernah dengar kalimat "ko gambar...."?
Itu emang istilah khas Kendari. Jangan tersinggung jangan marah kalo misalnya anda mengadu ke teman lantas dia menjawab "ko gambar....".
Itu sebenarnya refleksi rasa peduli dia akan cerita anda. Misalnya saja, anda sedang berada di rantau dan satu saat anda kangen berat dengan masakan rumah lantas bercerita ke teman tentang hal itu. Saat dia menjawab seperti itu bisa jadi dia sedang ingin menghibur anda dengan memberi solusi yang rada-rada tak biasa.

Anakonda(ri) istilahnya emang beragam dan setiap tahun selalu ada yang baru. Beberapa tahun yang lalu, istilah yang kerap terdengar adalah "janter......jangan terlalu....." . Biasanya istilah ini digunakan untuk menanggapi hal/cerita yang agak2 berlebihan entah dalam nilai rasa atau tindakan. Mungkin agak mirip dengan istilah orang betawi "sok loe...." atau "belagu loe....". Entah...boleh juga kalo ada yang berminat riset tentang hal ini.

Istilah terbaru yang sempat terekam pertengahan tahun lalu, saat balik ke Kendari adalah..."jang ko bacrit.....". Apaan tuh.....
Bacrit itu singkatan dari banyak cerita. So, "jang ko bacrit......" bisa berarti "jangan cerewet" atau "jangan jadi ember bocor" atau "do not be a chatter box".
Yah....itulah anakonda(ri) emang suka menyingkat kata...
Segini dulu....takut bacrit ahhh.......

uppsss....apa lagi ya..istilah terbaru di Kendari?